Anda di halaman 1dari 12

OM

SWASTIASTU
PENGENDALIAN
INTEGRITAS PEMROSESAN
DAN KETERSEDIAAN

BAB 10
Integritas Pemrosesan

4/TOTAL
Tiga tahap proses pengolahan data dan
COBIT:

Input. Ancaman/risiko: data yang tidak valid, tidak otorisasi, tidak lengkap, tidak akurat.
Pengendalian: Bentuk desain, pembatalan dan penyimpanan dokumen, otorisasi dan
pemisahan tugas pengendalian, pemindaian visual, pengendalian entri data.

Pemrosesan. Ancaman/risiko: kesalahan dalam output dan data yang tersimpan.


Pengendalian:Pencocokan data, label file, total batch, pengujian saldo cross-footing dan saldo
nol, mekanisme menulis perlindungan (write-protection), pemrosesan database, pengendalian
integritas.

Output. Ancaman/risiko: pengguna laporan yang tidak akurat atau tidak lengkap;
pengungkapanyang tidak diotorisasi informasi sensitif; kehilangan, perubahan, tau
pengungkapan informasi dalam transit. Pengendalian: pemeriksaan dan rekonsiliasi, enkripsi dan
pengendalian akses, pengecekan berimbang, teknik pengakuan pesan.
Bentuk Desain

Dokumen turnaround (turnaround


Sebelum penomoran (prenumbering). document) adalah catatan atas data
Prenumbering tersebut meningkatkan perusahaan yang dikirimkan ke pihak
pengendalian dengan eksternal dan kemudian dikembalikan oleh
memperbolehkannya untuk pihak eksternal tersebut untuk selanjutnya
memverifikasi bahwa tidak dokumen di input ke sistem. Dokumen tersebut
yang hilang. Ketika dokumen data disiapkan dalam bentuk yang dapat terbaca
sumber yang telah dinomori digunakan, oleh mesin untuk memudahkan
sistem harus diprogram untuk pemrosesan selanjutnya sebagai catatan
mengidentifikasi dan melaporkan input. Dokumen tersebut juga
dokumen sumber yang hilang atau meningkatkan ketepatan dengan
duplikatnya. mengeliminasi potensi kesalahan input
ketika memasukkan data secara manual.
Pembatalan dan Penyimpanan Dokumen Sumber
1. Field Check.
2. Sign Check.
3. limit Check
4. Range Check.
Pengendalian 5. Size Check.
Entri Data 6. Completenes Check/test.
7.Validity Check.
8. Reasonable Test.
9. Nomor ID
Pengendalian Tambahan Entri Data Pemrosesan Batch

1. Pemrosesan batch bekerja lebih efisien jika transaksi-transaksi disortir, sehingga


rekening-rekening yang terkena dampak berada dalam urutan yang sama dengan
catatan di dalam file induk. Sebuah pengecekan berurutan menguji apakah batch atau
input data berada di dalam urutan numerik atau alfabetis yang tepat.
2. An error log yang mengidentifikasikan kesalahan input data (tanggal, penyebab,
masalah) memudahkan pemeriksaan tepat waktu dan pengumpulan ulang atas transaksi
yang tidak dapat diproses.
3. Batch total merangkum nilai-nilai numerik bagi sebuah batch atas catatan input.
Berikut ini ada 3 total batch yang sering digunakan:
- Financial total. Menjumlahkan sebuah field yang berisi nilai-nilai moneter; seperti total
jumlah dolar dari seluruh penjualan untuk sebuah batch transaksi penjualan.
- Hash total. Menjumlahkan sebuah field numerik non-finansial, seperti field total kuantitas
yang dipesan di dalam sebuah batch transaksi penjualan.
- Record count adalah banyaknya catatan dalam sebuah batch.
Pengendalian Tambahan Entri Data
Online

Prompting adalah sebuah pengecekan kelengkapan secara online,


dimana sistem meminta tiap-tiap item data input dan menunggu respons
yang dapat diterima, memastikan bahwa seluruh data yang diperlukan
telah dimasukkan.

Transaction log, menyertakan sebuah catatan mendetail dari seluruh


transaksi termasuk pengidentifikasian transaksi khusus, tanggal dan
waktu entri, serta siapa yang memasukkan transaksi. Jika sebuah file
online dirusak, loh transaksi dapat digunakan untuk memulihkan file.

Closed-loop verification mengecek ketepatan dari data input


dengan menggunakannya untuk mengambil dan menampilkan
informasi terkait lainnya.
ADA YANG BERTANYA????
OM SHANTI, SHANTI,
SHANTI

Anda mungkin juga menyukai