Asumsi ICP US$ 63 ICP US$ ICP US$ 60 ICP US$ E83 ICP US$ E83 ICP US$ E83
Kurs 9300 kurs 9094 kurs 9100 kurs 9150 kurs 9150 kurs 9150
Alpha = Alpha = Alpha = Alpha = Alpha = Alpha =
14,1% 13,5% 13,5% 12,5% 12,5% 12,5%
Volume (KL)
Premium 16,770,333 17,929,843 16,950,000 16,976,292 17,470,576 17,609,014
Minyak Tanah 10,013,555 9,851,812 7,886,525 7,561,454 5,345,943 2,833,375
Minyak Solar 11,036,699 10,883,740 11,000,000 10,937,763 11,220,000 11,444,400
Subtotal
BBM 37,820,587 38,665,395 35,836,525 35,475,509 34,036,519 31,886,789
LPG (setara
mitan) - - 2,013,475 2,013,475 4,554,056 7,066,625
LPG (setara
mitan) - - 3,721.44 7,598.56 17,241.33 26,753.73
1
BBM
Carry Over
LPB - - - 149.93 - -
Subsidi Total 64,212.00 83,792.32 45,807.37 106,194.79 104,978.08 104,021.68
Sumber : Departemen ESDM
Catatan:
Prognosa tahun 2009 daan 2010 bersifat sangat sementara, dimana asumsi yang digunakan sama dengan
RAPBN-P 2008
2. Dari sisi target lifting minyak yang hampir tidak pernah tercapai. Trend produksi
minyak dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan. Sepanjang tahun
2005 – 2007 realisasi lifting minyak selalu lebih rendah dari yang direncanakan.
Bahkan target lifting minyak yang ditargetkan dalam APBN 2008 sebesar 1,034 juta
barel perhari direvisi dalam APBNP 2008 menjadi 0,910 juta barel per hari. Grafik
berikut menunjukkan lifting minyak mentah dalam APBN-P dan realisasinya.
0,999 1,000
1
0,959 0,950
0,95
0,899
0,9
0,85
0,8
2005 2006 2007
APBN-P Realisasi
2
2.0 Juta barel per hari
1.58 1.56
1.50
1.5 1.42
1.34
1.25
1.15
1.10 1.06
1.01 1.03
1.0 0.91
0.5
-
2001
1997
2007
2005
2002
2003
1998
1999
2006
2004
2000
2008*
* = Berdasarkan Asumsi APBN 2008 Sumber: BP Migas
Sebenarnya kenaikan harga minyak dunia dapat menambah penerimaan Negara, bila
produksi minyak Indonesia dapat terus ditingkatkan. Bila hal tersebut terjadi maka
bukan tidak mungkin beratnya subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah dapat
ditutupi oleh peningkatan penerimaan negara yang berasal dari sektor minyak bumi
dan gas. Tim Indonesia Bangkit menyatakan bahwa beban APBN karena turunnya
tingkat produksi akan lebih besar dibanding karena tingginya harga minyak1.
3
1996 20.05 1,547.49 858.50
1997 24.95 1,520.00 942.27
1998 16.50 1,518.36 905.60
1999 19.95 1,472.00 963.73
2000 24.15 1,428.38 1,036.70
2001 22.80 1,340.00 1,077.00
2002 18.89 1,249.03 1,125.65
2003 35.03 1,155.37 1,142.67
2004 32.10 1,095.64 1,232.57
2005 35.86 1,066.75 1,270.00
2006 53.95 1,019.22 1,218.60
2007 63.87
Sumber : Energy Information Administration
4. Dengan alasan di atas, untuk mengantisipasi kebocoran anggaran dalam APBN maka
Pemerintah berencana untuk menaikkan harga BBM sekitar 20 – 30 %.
REFERENSI
Terjadi pro dan kontra terhadap kebijakan menaikkan harga BBM saat ini. Alasan
penolakan beberapa kalangan terhadap kenaikan BBM ini lebih disebabkan oleh
alasan ekonomi. Beberapa diantaranya :
4
Toni A. Prasetyantono (Pengamat Ekonomi).
kenaikan sebesar 28,7 persen untuk harga BBM dinilai berlebihan dan dapat
mengakibatkan kepanikan di masyarakat. Setuju dengan kajian pemerintah untuk
meningkatkan harga BBM, karena hal itu selain mengurangi subsidi, juga
diharapkan akan membuat koreksi terhadap permintaan BBM, sehingga subsidi
yang diberikan juga semakin berkurang. Namun demikian, pemerintah harus
melihat kondisi objektif dan kondisi psikologis masyarakat, sebelum menaikkan
harga BBM. Yang logis secara psikologis, kenaikan BBM itu menurut saya tak
lebih dari Rp1.000.
Prof Dr Ir Tridoyo Kusumastanto, MS (Kepala Pusat Kajian Sumberdaya
Pesisir dan Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Nelayan yang dari dulunya miskin, mereka dipastikan akan semakin sengsara
akibat tingginya harga BBM yang kerapkali harganya (di lapangan) jauh dari
harga yang ditetapkan pemerintah. Kenaikan harga BBM tersebut akan
mengakibatkan berhentinya aktivitas perikanan tangkap maupun tambak udang
akibat ketidakmampuan membeli BBM dengan harga terjangkau.
5
1. Kenaikan harga BBM otomatis akan meningkatkan biaya operasional bagi
nelayan. Pertama, harga bahan bakar untuk pengoperasian kapal makin tidak
terjangkau. Kedua, kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada kenaikan
biaya operasional lain seperti bahan kebutuhan pokok selama melaut yang
mencapai 20 hingga 30 persen dari biaya produksi serta penyediaan es balok.
2. Jumlah pengangguran di sektor perikanan juga bakal meningkat akibat
banyaknya kapal yang tidak sanggup beroperasi sehingga terpaksa mem-PHK
anak buah kapal (ABK). Padahal, para ABK tersebut dalam beberapa bulan
terakhir juga terpaksa tidak melaut karena cuaca yang tidak bersahabat.
3. Tutupnya industri pengolahan sektor perikanan karena kesulitan
mendapatkan bahan baku ikan.
6
2. Menurunkan daya beli masyarakat karena kenaiknya harga BBM pada
umumnya akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang. Bagi masyarakat
miskin, 70-80% pendapatan mereka dipergunakan untuk konsumsi makanan.
Jadi, dengan kenaikan harga BBM yang sebelumnya didahului oleh krisis
pangan dunia akan menambah beban bagi masyarakat tingkat ini.
3. Menurunkan kesejahteraan rakyat
Tingkat pendapatan masyarakat yang tidak berubah, namun dengan tingkat
inflasi yang melambung, otomatis akan menurunkan kesejahteraan rakyat.
Hal itu ditandai dengan menurunnya nilai tukar petani per Januari 2008 yang
turun sebesar 0,27% dan upah buruh riil industri rokok serta pakaian jadi yang
turun masing-masing sebesar 28,5% dan 13,07%. Berikut perbandingan antara
pertumbuhan ekonomi dan upah riil buruh.
BLT Plus merupakan program kompensasi kenaikan harga bahan baker minyak
yang rencananya bakal diberikan bersamaan dengan pemberlakuan kenaikan
harga BBM paling lambat awal Juni 2008. Disebut BLT Plus karena selain
berbentuk uang tunai Rp 100.000 tiap bulan selama minimal satu tahun, bantuan
yang diberikan kepada rumah tangga miskin (per keluarga) juga berupa bahan
makanan (bahan pangan selain beras yaitu minyak goring, gula). (Tambahan
bahan makanan itu diluar skema beras miskin). Prioritasnya daerah-daerah yang
tingkat kemiskinannya tinggi, terutama diluar Jawa. Namun kota-kota besar di
Jawa masih dipertimbangkan.
Dalam program yang disusun Bappenas, penyaluran BLT Plus akan dilakukan
seiring dengan BLT bersyarat. Bedanya, BLT bersyarat ditujukan bagi keluarga
miskin dan hamper miskin, sedangkan BLT Plus khusus bagi keluarga sangat
miskin.
Cara penyaluran dana tunai tetap mengandalkan PT Pos Indonesia (sama dengan
mekanisme penyaluran BLT tahun 2005. Menurut Menteri Keuangan Sri
7
Mulyani, pelaksanaan program ini akan berjalan bertahap. Tahap pertama mulai
bergulir Juni – Desember 2008. Selanjutnya diteruskan sampai tahun 2009.
Sementara untuk penyaluran bantuan pangan yang diantaranya adalah minyak
goreng dan gula, disalurkan melalui RT/RW.
Jumlah masyarakat miskin penerima BLT Plus sebanyak 19,1 juta KK,
menggunakan basis data kemiskinan BPS tahun 2005.
Kian tingginya inflasi membuat warga kategori hampir miskin yang tidak
mendapat BLT sangat rentan jatuh ke kategori miskin. Diperkirakan jumlah
penduduk miskin tahun ini naik menjadi 41,5 juta jiwa atau lebih tinggi dari
2007 yang 37,1 juta jiwa.
Saran dalam pelaksanaan program BLT Plus adalah agar dihindari antre yang
tidak teratur dan berkepanjangan sehingga dapat mengganggu waktu produktifnya
masyarakat. Hal kedua yang penting adalah pengawasan penyaluran BLT Plus
tersebut agar tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu.
8
REFERENSI
Kenaikan Harga BBM 28,7 Persen Berlebihan, Kata Para Pengamat, Artikel, 30
April 2008.
Tim Indonesia Bangkit, Kenaikan Harga BBM : Kebijakan Panik dan Tidak Adil,
Artikel, 7 Mei 2008.
Tim Indonesia Bangkit, Kenaikan Harga BBM : Pilihan Akhir yang Harus
Didahului Reformasi Tata Niaga Minyak Bumi dan Gas, Program Anti Kemiskinan yang
Efektif, Renegosiasi Utang, dan Strategi Diversifikasi Energi.
9
10
This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.
This page will not be added after purchasing Win2PDF.