Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SIKLUS PRODUKSI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang di bina oleh Bapak
Tenang Safari, SE. MM

Di Susun Oleh :

Virna Nurjanah
Imas Nurjanah

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DHARMA


NEGARA BANDUNG
2019

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi dengan Judul :
“SIKLUS PRODUKSI”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehinggan makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukannya bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bandung, September 2019

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN SIKLUS PRODUKSI............................................................................3
2.2 DIAGRAM KONTEKS SIKLUS PRODUKSI...............................................................4
2.3 AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI..........................................................4
2.4 TUJUAN SIKLUS PRODUKSI......................................................................................8
2.5 MODEL DATA SIKLUS PRODUKSI...........................................................................8
2.6 SISTEM PRODUKSI......................................................................................................9
2.7 SUB SISTEM APLIKASI SIKLUS PRODUKSI...........................................................9
2.8 SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAN DALAM PRODUKSI.....................................10
2.9 ANCAMAN DAN PENGENDALIAN DALAM SIKLUS PRODUKSI.....................11
2.10 TUJUAN DAN PROSEDUR PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PRODUKSI......................................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................13
3.2 SARAN..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami
perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu,
perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara
efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan
merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam
pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat,
relevan dan tepat waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan
dengan system informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan
demikian, pengelolaan system informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran
sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya. Misalnya suatu perusahaan
manufaktur akan memerlukan sistem informasi akuntansi yang dapat menghasilkan
informasi biaya produksi dan besarnya harga jual produk, jenis produk, kuantitas dan
kualitas produk, persediaan serta biaya-biaya yang berhubungan dengan produk misal
biaya pembelian bahan, biaya transportasi pengantaran, dan sebagainya.
Salah satu bagian penting dalam system informasi akuntansi adalah pada
aktivitas pembelian dan persediaan barang perusahaan. Sistem informasi persediaan
akan mencatat setiap pergerakan mutasi persediaan mulai dari pengadaan persediaan
sampai dengan distribusi persediaan. Dengan demikian system akuntansi persedian
akan menjamin bahwa catatan akuntansi perusahaan akan menunjukkan secara akurat
setiap mutasi persediaan.
Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur
akuntansi adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang
mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka setiap perusahaan
perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang dapat menciptakan pengendalian
intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan transaksi perusahaan.
Lingkup (scope) sistem informasi akuntansi adalah memberikan informasi
untuk tujuan akuntansi yaitu tujuan eksternal yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh otoritas dan tujuan internal untuk tujuan pengambilan keputusan

1
manajemen.Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi
adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk
mengubah data menjadi informasi.Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi
akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan,
mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk
pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan
kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen ). Untuk tujuan eksternal
biasanya didasarkan pada standar yang ditetapkan oleh otoritas. Misal penyajian
laporan keuangan untuk publik, sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi
keuangan.
Sebaliknya manajemen sering pula membutuhkan informasi akuntansi yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk tujuan tertentu, sehingga dibutuhkan
suatu sistem informasi akuntansi manajerial.Dalam pembahasan ini akan di bahas
tentang siklus produksi serta persediaan dalam sistem informasi akuntansi untuk
mencatat kegiatan bisnis

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Siklus Produksi ?
2. Bagaimana gambaran tentang siklus produksi berdasarkan proses yang berpengaruh
terhadap sistem informasi?
3. Bagaimana proses dalam siklus Produksi ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan siklus produksi?
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tentang siklus produksi berdasarkan proses
yang berpengaruh terhadap sistem informasi?
3. Untuk mengetahui bagaimana proses dalam siklus produksi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SIKLUS PRODUKSI


Siklus produksi merupakan sebuah gambaran dari aktivitas proses bisnis dan
pengoperasian proses data yang berhubungan dengan pembuatan produk. Di dalam
sebuah siklus produksi terdapat aktivitas-aktivitas yang terkait dalam melakukan
perencanaan produksi, perencanaan dan penjadwalan produksi, dan menghitung biaya
yang terpakai dalam melakukan sebuah produksi.
Siklus produksi (production cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembuatan
produk. Sistem informasi siklus pendapatan menyediakan informasi (pesanan pelanggan
dan perkiraan penjualan) yang digunakan untuk merencanakan tingkat produksi dan
persediaan. Sebagai balasannya, sistem informasi siklus produksi mengirimkan informasi
ke siklus pendapatan mengenai barang jadi yang telah diproduksi dan tersedia untuk
dijual. Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus
pengeluaran dalam bentuk permintaan pembelian. Sebagai gantinya, sistem siklus
pengeluaran menyediakan informasi mengenai perolehan bahan baku dan juga mengenai
pengeluaran lain yang dimasukkan ke dalam overhead pabrik.
Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input/peran
penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
o Bauran produk
o Penetapan harga produk
o Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
o Manajemen Biaya.

3
2.2 DIAGRAM KONTEKS SIKLUS PRODUKSI
Keterkaitan siklus produksi dengan siklus lainnya dalam proses bisnis (dengan siklus
pendapatan,pengeluaran,siklus SDM,dan sistem buku besar dan pelaporan)

Penjelasan :
1. Siklus pendapatan, yang memberikan informasi tentang produk apa yang dipesan dan
ramalan penjualan (kuantitas), yang akan digunakan oleh bagian produksi untuk
menyusun rencana produksi dan jumlah persediaan. Sebaliknya siklus produksi
memberikan informasi kepada siklus pendapatan tentang produk apa saja yang telah
selesai dibuat dan jumlah produk yang tersedia untuk dijual.
2. Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus pembelian dalam bentuk surat
permintaan pembelian , sebaliknya siklus pembelian juga memberikan informasi tentang
bahan baku yang dibeli dan pengeluaran lain yang terhasuk dalam overhead pabrik.
3. Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja dikirimkan ke system manajemen sumber
daya manusia/penggajian yang nantinya akan memberikan data tentang tersedianya
tenaga kerja dan biayanya.Informasi tentang harga pokok produksi dikirimkan ke siklus
buku besar dan pelaporan

2.3 AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI


Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1. Design produk/ Perancangan Produk
2. Perencanaan dan Penjadwalan
3. Operasi Produksi
4. Akuntansi Biaya

4
1) Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk. Tujuan
aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi Aktivitas perancangan produk menciptakan dua dokumen utama :
 Daftar bahan baku
 Daftar operasi
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk ? Para
akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain
dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba. Memastikan bahwa SIA
dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai biaya
penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait dengan berbagai alternatif
desain produk. Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan
yang terkait dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang
lebih baik.

2) Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.


Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien
untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek
tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. dua metode yang biasa dari
perencanaan produksi :
a. Perencanaan sumber daya produksi (Manufacturing Resource Planning-II).
Perencanaan sumber daya Produksi (MRP-II) adalah kelanjutan dari
perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara
kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi
perkiraan permintaan penjualan.
b. Sistem produksi Just-in-time (JIT).
Sistem Produksi Just-In-Time (JIT) adalah meminimalkan atau meniadakan
persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Dokumen,
formulir dan prosedur: Jadwal induk produksi (Master Production Schedule)
menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode
perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan. Permintaan bahan
baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang
ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya

5
dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam kartu
perpindahan.
Dokumen ini berisi nomor perintah produksi, tanggal pembuatan, dan
berdasarkan pada daftar bahan baku, nomor baarang serta jumlah semua bahan
baku yang dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang
pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan, yang
mengidentifikasikan bagian – bagian yang di pindahkan, lokasi perpindahannya
serta waktu perpindahan.
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perencanaan dan
penjadwalan? Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan
melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi
perusahaan. Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara
MRP-II atau JIT untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan
penjadwalan produksi perusahaan.

3) Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah operasi produksi aktual dari produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan. Apakah computer-
integrated manufacturing (CIM) itu . Penggunaan berbagai bentuk Teknologi
Informasi dalam proses produksi. Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah
penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang
dikendalikan oleh komputer, untuk mengurangi biaya produksi.
Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya:
o Bahan baku yang digunakan
o Jam tenaga kerja yang digunakan
o Operasi mesin yang dilakukan
o Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

4) Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.


tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu yaitu :
o Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja dari operasi produksi. SIA didesain untuk mengumpulkan data real-time
mengenai kinerja aktivitas produksi agar pihak manajemen dapat membuat
keputusan tepat waktu.

6
o Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk. . SIA mengumpulkan biaya
berdasarkan berbagai kategori dan kemudian membebankan biaya tersebut ke
produk & unit organisasi tertentu .
o Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan.
Sebagaian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan
proses untuk membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan
membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu dan
digunakan ketika produk atau jasa yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat
di identifikasikan secara terpisah.
Sebaliknya, Perhitungan biaya prosesmembebankan biaya ke setiap proses, dan
kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.
Digunakan ketika produk atau jasa yang hampir sama diproduksi dalam jumlah
massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi
metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk,
bukan pada metode pengumpulan data. Kedua sistem tersebut membutuhkan
akumulasi dan mengenai empat jenis biaya:
o Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit
barang dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..
o Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas pekerja. Dokumen ini mencatat jumlah
waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan tertentu.
Para pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan terminal online di
setiap bengkel kerja pabrik.
o Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses
produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan
mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
o Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri
secara langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.

Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik,
dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus diberi kode
garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva
tetap.

7
Informasi minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya yaitu Nomor
identifikasi, Nomor seri, Lokasi,Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan alamat
pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai sisa yang diharapkan,Metode penyusutan, Beban
penyusutan ke tanggal,Perbaikan dan Kinerja service pemeliharaan.
Dua jenis sistem akuntansi biaya :
a. Harga pokok pesanan yaitu Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke
batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu.
b. Harga pokok proses yaitu Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke
setiap proses, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang
diproduksi. Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya
mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya
tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data.

2.4 TUJUAN SIKLUS PRODUKSI


a. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
b. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
c. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
d. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
e. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
f. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif

2.5 MODEL DATA SIKLUS PRODUKSI


Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya dan pengambilan keputusan,
data siklus produksi harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah. Entitas barang
dalam proses digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum data mengenai bahan
baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang digunakan untuk memproduksi barang.
Hubungan antara barang dalam proses dan ketiga entitas itu yaitu :
o Satu ke banyak Hubungan tersebut mencerminkan tentang setiap proses produksi
dapat mencakup sejumlah pengeluaran bahan baku, operasi tenaga kerja, dan
operasi mesin.
o Setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses produksi tertentu
o Hubungan antara dua agen entitas.
o Setiap pegawai ditugaskan ke supervisor tertentu.
o Setiap supervisor bertanggung jawab untuk banyak pegawai.

8
2.6 SISTEM PRODUKSI
Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang
dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan
dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi
menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga
kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang
dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya. Sistem
produksi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

2.7 SUB SISTEM APLIKASI SIKLUS PRODUKSI


Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah Perencanaan
dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, Penentuan Standar-standar Operasi,
Penentuan Fasilitas Produksi, Perawatan Fasilitas Produksi, dan Penentuan Harga
Pokok Produksi. Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk
konfigurasi sistem produksi.
Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang
dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya). Untuk melaksanakan
fungsi-fungsi perencanaan, operasi dan pemeliharaan, perusahaan manufaktur harus
memiliki organ pelaksana. Sistem produksi pada suatu perusahaan manufakturing harus
memiliki bagian-bagian atau organ.
Gambar dibawah menunjukkan bahwa sistem produksi berawal dari pemahaman
terhadap keinginan dan harapan para pelanggan berdasarkan temuan-temuan dari
kegiatan pemasaran termasuk permintaan langsung dari para pelanggan terhadap
produk-produk tertentu. Data dan informasi tentang keinginan pelanggan kemudian
diterjemahkan ke dalam bentuk rancangan produk atau jasa untuk mengetahui part,
komponen dan sub-assembly apa yang dibutuhkan termasuk ukuran, spesifikasi, jenis
bahan, jumlah masing-masing item yang dibutuhkan untuk setiap unit produk yang
diinginkan.
Berdasarkan hasil rancangan ini kemudian ditentukan proses pembuatan
(manufacturing) di lantai pabrik yang meliputi tahapan proses. Data dan informasi yang
telah tersedia kemudian disampaikan kepada bagian cost accounting untuk menilai
kelayakan pembiayaan dan penerimaan. Bila dinilai layak maka diteruskan kepada
pimpinan untuk disahkan. Kemudian disusun rencana dan program pengolahan di lantai
pabrik yang meliputi jadwal tentative proses operasi, jadwal dan jumlah kebutuhan

9
bahan baku (raw material) dan bahan tambahan dari luar (bought-out items) dan jadwal
operasi dan kapasitas fasilitas produksi yang akan digunakan dan lain-lain. Berdasarkan
jadwal-jadwal tersebut, rencana pengadaan bahan, kapasitas stasiun kerja, tenaga
operator disusun dan kemudian diimplementasikan.
Monitoring dan pengendalian operasi di lantai pabrik dilakukan secara rutin untuk
memastikan tidak terjadi penyimpangan termasuk penyimpangan mutu (spesifikasi) dari
setiap item yang dikerjakan. Apabila penyimpangan tidak dapat dihindarkan maka
tindakan perbaikan yang meliputi penjadwalan ulang sisa operasi di lantai pabrik segera
dilakukan, pengadaan tambahan bahan bila diperlukan dan sebagainya. Beberapa
sumber penyimpangan yang umum terjadi ialah kesalahan dalam pembuatan rancangan
part dan komponen, kekeliruan dalam penentuan waktu setup dan operasi,
ketidaksesuaian mutu bahan, kerusakan pada fasilitas produksi dan lain-lain. Produk
yang telah selesai diangkut ke gudang penyimpanan untuk dikirimkan kepada para
pelanggan sesuai dengan jadwal pengiriman yang disepakati.

2.8 SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAN DALAM PRODUKSI


Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan
yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan biaya produksi.
Secara umum alasan untuk memiliki persediaan adalah sebagai berikut :
a. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya penyimpanan.
b. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman.
c. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :
o Kerusakan mesin
o Kerusakan komponen
o Tidak tersedianya komponen
o Pengiriman komponen yang terlambat
d. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
e. Untuk memanfaatkan diskon
f. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang
Akibat kelebihan persediaan:
o Beban bunga meningkat
o Biaya penyimpanan dan pemeliharaan
o Resiko rusak

10
o Kualitas menurun.
Akibat kekurangan persediaan:
o Proses produksi terganggu
o Ada kapasitas mesin yang tidak terpakai
o Pesanan tidak dapat terpenuhi.

2.9 ANCAMAN DAN PENGENDALIAN DALAM SIKLUS PRODUKSI

2.10 TUJUAN DAN PROSEDUR PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI PRODUKSI
1) SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup
untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
 Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik
 Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
 Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
2) Prosedur pengendalian :
 Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
 Otorisasi produksi
 Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan
produksi yang kosong
 Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal
3) Kebutuhan Informasi dan Prosedur :
 Untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.

11
 Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai
internal dan eksternal.
 Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk
memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemprosesan data
terkait yang terus terjadi, berkaitan dengan pembuatan produk. Sistem informasi
akuntansi (SIA) memainkan peranan penting dalam siklus produksi. Informasi akuntasi
biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai
hal berikut : bauran produk (apa yang akan diproduksi) , penetapan harga produk, alokasi
dan perencanaan sumber daya, manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan
biaya produksi,mengevaluasi kinerja).
Fungsi kedua SIA yang di desain degan baik, memberikan pengendalian yang
memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi sebagai berikut :
a. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotoritaskan dengan baik.
b. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap terjaga
c. Siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat
d. Siklus produksi dicacat dengan akurat
e. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif
Empat kegiatan penting dalam siklus produksi
1. Perencanaan produk ( aktivitas 1 )
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan
meminimalkan biaya produksi
2. Perencanaan dan penjadwalan ( aktivitas 2 )
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka
pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
3. Operasi produksi ( aktivitas 3)
Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI
dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute,
untuk mengurangi biaya produksi. Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4
segi berikut ini dari operasi produksinya :

13
a. Bahan baku yang digunakan
b. Jam tenaga kerja yang digunakan
c. Operasi mesin yang dilakukan
d. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi.

4. Akuntansi biaya (aktivitas 4)


Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
a. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja dari operasi produksi
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan

3.2 SARAN
Penulis berharap pembaca dapat memahami apa yang telah di paparkan dalam
makalah ini sehingga dapat memperoleh manfaat yang sebaik-baiknya mengenai Sistem
Informasi Akuntansi dalam Siklus produksi dan akuntansi biaya persediaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://my-dream-my.blogspot.com/2011/12/siklus-akuntansi.html
http://blogandriyani.blogspot.com/2014/07/makalah-sistem-informasi-akuntansi.html
http://siadevelopment.blogspot.com/2012/04/siklus-produksi-dan-persediaan.html
http://riza46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/tag/sistem-informasi/
Unknown di 20.53
Artikel terkait : Akuntansi Perusahaan Pabrikasi dengan Software Accounting
Sumber : http://thegreatestpage.blogspot.co.id/2014/12/siklus-produksi.html

15

Anda mungkin juga menyukai