Penugasan No. 01
Semester Ganjil
Disusun Oleh:
2014130079
BAB I...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1 Landasan Teori .............................................................................................................................................. 3
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi.................................................................................................... 3
2.1.2 Internal Control ............................................................................................................................ 6
2.1.3 Audit Keuangan............................................................................................................................ 9
2.1.4 Audit Manajemen ..................................................................................................................... 11
2.1.4 Akuntansi Keuangan ............................................................................................................... 12
2.1.5 Akuntansi Manajemen ........................................................................................................... 14
2.1.6 Perpajakan .................................................................................................................................. 15
2.2 Pembahasan ............................................................................................................................................. 16
2.2.1 Peranan Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control dalam Audit
Keuangan ................................................................................................................................................ 16
2.2.2 Peranan Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control dalam Audit
Manajemen............................................................................................................................................. 17
2.2.3 Peranan Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control dalam Akuntansi
Keuangan ................................................................................................................................................ 18
2.2.4 Peranan Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control dalam Akuntansi
Manajemen............................................................................................................................................. 19
2.2.5 Peranan Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control dalam Perpajakan
..................................................................................................................................................... 19
BAB III.................................................................................................................................................21
PENUTUP ...........................................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................................... 21
i
3.2 Saran ................................................................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, makalah ini akan menelusuri bagaimana peranan Sistem
Informasi Akuntansi dan Internal Control dalam Audit Keuangan, Audit
Manajemen, Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan Perpajakan.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berasal dari transaksi akuntansi rutin untuk menghasilkan informasi yang berguna
bagi para pengambil keputusan dengan cara melaporkan arus dana melalui laporan
keuangan yang dibuat dengan menggunakan kertas, teknologi informasi, atau pun
keduanya. Juga merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang
menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data
transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atau pemakainya.
4
Apabila dikaitkan dengan pengertian sistem yang memiliki alur input-
proses-output, sistem informasi akuntansi memiliki alur, alur sistem informasi
akuntansi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
5
2. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen. Dalam sistem manual, informasi ini disediakan dalam bentuk
laporan kedalam dua kategori utama:
Laporan keuangan
Laporan manajerial
3. Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup). Memastikan
bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah handal dan dapat
dipercaya.
Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai
dengan tujuan manajemen.
Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi/perusahaan, termasuk
data.
6
tersebut dapat diterapkan kepada semua entitas, perusahaan yang kecil dan
menengah dapat menerapkannya berbeda dengan perusahaan besar. Dalam hal ini
pengendalian dapat tidak terlalu formal dan tidak terlalu terstruktur, namun
pengendalian internal tetap dapat berjalan dengan efektif.
Seluruh entitas menghadapi berbagai macam resiko dari luar dan dalam
yang harus ditaksir. Prasyarat dari Risk Assessment adalah penegakan tujuan,
yang terhubung antara tingkatan yang berbeda, dan konsisten secara internal. Risk
Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang
relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan
bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan
7
operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan
menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.
Penyetujuan (Approvals)
Otorisasi (Authorization)
Verifikasi (Verifications)
Rekonsiliasi (Reconciliations)
Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating
Performance)
Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
Pemisahan tugas (Segregation of duties)
8
5. Monitoring (pemantauan)
Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk
menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Proses ini
terselesaikan melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi
yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.
Audit adalah akumulasi dan evaluasi dari bukti tentang infomasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat korespondensi antara informasi dan kriteria
yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen. (Arens, Elder, & Beasley, 2014, 24)
9
secara wajar. Audit keuangan biasanya dilakukan oleh firma-firma akuntan karena
pengetahuannya akan laporan keuangan.
Audit memiliki tiga golongan, yaitu (Arens, Elder, & Beasley, 2014):
10
paragraph biasanya menjelaskan bila ada sesuatu yang tidak konsisten.
Seperti adanya perubahan pada standard, keraguan dari usaha client
apakan akan tetap going concern, auditor menyetujui bisa perusahaan
tidak mengikuti prinsip akuntansi karena ada alasan tertentum dan bila
ada penekanan atas suatu hal.
3. Qualified
Opini diberikan bila laporan keuangan disajikan secara wajar, akan tetapi
ada hal hal pada laporan keuangan yang harus dikualifikikasi lebih.
4. Adverse or Disclaimer
Opini diberikan bila laporan keuangan disajikan dengan tidak wajar
karena tidak sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
Menurut (Arens, Elder, & Beasley, 2014) Audit Manajemen atau audit
operasional adalah mengevaluasi efesiensi dan efektivitas dari sebuah prosedur
dan metode di perusahaan. Operasional review dapat membantu dan bermaanfat
untuk:
Mengidentifikasi area yang harus diperbaiki oleh perusahaan
Menemukan penyebab sebuah masalah
Mengkuantifikasikan dampak
Mengembangkan rekomendasi untuk cara alternatif
11
planning ini adalah critical area atau critical problem pada perusahaan
yang akan ditindaklanjuti agar perusahan tersebut dapat terus
berkembang.
2. Work programs
Ditahap ini pemeriksa melakukan pembuatan rencana bagaimana cara
melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan tersebut. Tahap ini
merupakan sebuah jembatan dari tahap planning dan field work.
3. Field Work
Ditahap ini pemeriksa melakukan apa yang telah direncanakan pada
workprogram. Selain itu juga fieldwork melakukan pengumpulan
informasi tambahan dari operational controls dan mengidentifikasi area
tersebut untuk menilai apakah perlu in depth examination.
4. Development and review finding
Ditahap ini berdasarkan hasil identifikasi fieldwork, temuan temuan
tersebut akan dikategorikan ke beberapa attributes: condition, criteria,
effect, cause, dan recomendation.
5. Reporting
Ditahap ini pemeriksa membuat laporan terhadap apa yang telah
diperiksa. Laporan ini berisikan rangkuman dari apa yang sudah
diperiksa. Hasil dari pemeriksaan ini adalah sebuah rekomendasi bagi
perusahaan.
Output pada akuntansi adalah berupa laporan keuangan yang terdiri dari
lima macam yaitu
1. Laporan Laba Rugi
12
Laporan yang disajikan untuk melaporkan penghasilan dan beban
perusahaan atau yang bekaitan dengan pengukuran kinerja perusahaan
pada waktu tertentu
2. Neraca
Laporan yang disajikan yang menggambarkan posisi keuangan yang
teridiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang dibuat pada periode
tertentu
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan yang disajikan atas gambaran peningkatan atau penurunan aktiva
bersih ataupun kekayaan selama periode bersangkutan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan yang disajikan untuk memberikan informasi tentang kemampuan
perusanaan ketika menghasilkan kas atau setara kas dan memungkinkan
penggunaan kas pada masa yang akan datang.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan yang mengungkapkan informasi terkait akun akun tertentu yang
ada di laporan keuangan. Biasanya informasi yang tertera adalah
kebijakan PSAK yang diterapkan, informasi tambahan terkait akun
laporan keuangan.
13
2.1.5 Akuntansi Manajemen
14
departemen, dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan konsep informasi
akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan
alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep infonnasi akuntansi
diferensial, yang sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan
keputusan pemilihan alternatif. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan
dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep
informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang terutama manfaat untuk
mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Dapat disimpulkan bahwa
jenis informasi akuntansi menajamen merupakan informasi yang digunakan
pimpinan perusahaan dalam menunjang pelaksanaan fungsi manajemen. (Luther,
2016)
2.1.6 Perpajakan
Fungsi Pajak
15
Ada dua fungsi pajak, yaitu:
1. Fungsi budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengelurannya.
2. Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Ciri-ciri Pajak
2.2 Pembahasan
16
Untuk memperoleh opini yang wajar, auditor perlu mengerti sistem yang ada di
dalam perusahaan. Hal ini dibantu oleh adanya Sistem Informasi Akuntansi yang
dapat menjadikan acuan auditor tersebut sebagai perbandingan apakah operasi
perusahaan sudah dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
17
flowchart perusahaan, pemeriksa dapat mengetahui apakah sistem perusahaan
sudah dijalankan dengan baik dan optimal. Apabila perusahaan terdeteksi adanya
masalah yang terjadi, maka pemeriksa dapat memberi rekomendasi yang sesuai.
18
2.2.4 Peranan Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control
dalam Akuntansi Manajemen
19
dasar penetapan beban dan pajak penghasilan yang terutang) yang diperoleh atau
diterima dalam suatu tahun pajak untuk dipakai sebagai dasar penetapan beban
dan/atau pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan sebagai wajib pajak.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
Membantu
Menghasilkan
Sistem proses
Informasi yang
Informasi dan pengambilan
dapat
Internal keputusan dan
diandalkan
Control pencapaian
kebenarannya
tujuan
Gambar 3.1 Hubungan antara Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control
dengan seluruh bidang kajian.
3.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2013). FInancial Accounting
IFRS Edition. John Wiley & Sons, Inc.
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2014). Auditing and Assurance
Services. An Integrated Approach, Fifteenth Edition. Pearson.
S.R, S. (1982). Akuntansi suatu pengantar. Buku Satu, Edisi Kedua (Vol. 2).
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
23
RIWAYAT SINGKAT PENULIS
I. IDENTITAS
E-mail : mlestariputri96@gmail.com
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
II. PENDIDIKAN
Formal
Taman Kanak Kanak TK Daya Wanita , (2001 2002)
Bandung
(2002 2008)
SDN Moch Toha II,
Sekolah Dasar
Bandung
SMP Negeri (2008 2011)
13,
Sekolah Menengah
Bandung
Pertama
SMA Negeri (2011 2014)
8,
Sekolah Menengah
Bandung
Atas
Universitas (2014 sekarang)
Katolik
Universitas
Parahyangan
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Infomal
24
Matematika KUMON (2005-2011)
English First (2011-2012)
Inggris
Purwacaraka (2010-2011)
Piano
Rusa Hitam (2011-2014)
Softball
25