Anda di halaman 1dari 14

Perhitungan Biaya Berdasarkan

Pesanan
Kelompok 1 :
Syntia Beby
Martin
Rikky
Eddy
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN
PESANAN

 Job order costing (biaya berdasarkan pesanan) adalah salah satu


metode perhitungan biaya produksi untuk menentukan harga
pokok produksi pada suatu perusahaan yang berdasarkan pada
sistem order atau pesanan. Dalam sistem perhitungan ini,
biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan yang
terpisah. Jadi jika suatu pesanan telah diterima, pabrik atau
perusahaan akan membuat produk sesuai dengan spesifikasi
masing-masing pesanan.
 Pada sistem ini terdapat suatu lembaran biaya yang digunakan
sebagai perincian mengenai suatu pesanan atau sering disebut
dengan kartu biaya pesanan (job cost sheet).
 Di dalam lembaran biaya produksi dibebankan oleh beberapa
hal, yaitu :
 Biaya bahan baku
 Biaya tenaga kerja (upah)
 Biaya overhead pabrik
 Adapun ciri-ciri perusahaan yang mengakumulasi biaya
berdasarkan pesanan sebagai berikut:
 1. Proses pembuatan produk terjadi secara terputus-putus.
Jika suatu pesanan selesai dikerjakan, proses produksi
dihentikan dan dimulai dengan pesanan berikutnya.
 2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan oleh pelanggan, sehingga antara satu pesanan
dengan pesanan yang lain dapat berbeda-beda.
 3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan pelanggan,
bukan untuk memenuhi persediaan.
 Bagi perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, informasi
biaya produksi yang dihasilkan oleh sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan akan bermanfaat untuk:
 Menetapkan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan dan juga
sebagai dasar pengajuan proposal tender.
 Mengevaluasi ketepatan dalam pembebanan harga taksiran.
 Membandingkan biaya pesanan serupa yang pernah dikerjakan.
 Tujuan dari sistem perhitungan ini adalah untuk menentukan harga
pokok produk dari setiap pesanan, baik harga pokok produk secara
keseluruhan tiap pesanan maupun per satuan.
 Perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan delapan ayat
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi. Ayat-ayat jurnal
sebagai berikut.

 Pembelian bahan baku


 Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
 Pengakuan biaya overhead pabrik
 Penggunaan bahan baku
 Distribusi beban gaji tenaga kerja
 Pembebanan estimasi biaya overhead
 Penyelesaian pesanan
 Penjualan produk
Akuntansi untuk Bahan Baku

 Prosedur yang digunakan dalam pembelian dan pengeluaran


bahan berbeda di tiap pabrik. Biasanya sebelum tanggal
produksi dimulai, karyawan dibagian yang bertanggung jawab
atas penjadwalan akan memberi informasi kepada bagian
pembelian, dengan menggunakan formulir permintaan
pembelian, tentang bahan-bahan yang ingin dibeli. Bagian
pembelian kemudian megeluarkan pesanan pembelian kepada
pemasok. Setelah itu, pegawai di bagian departemen
penerimaan membuat laporan penerimaan barang dilihat dari
kondisi dan kuantitas.
 Bahan-bahan yang ingin di produksi, maka akan dipindahkan
dari gudang ke pabrik dengan menyesuaikan dengan formulir
permintaan bahan,
 . Formulir ini berfungsi sebagai dasar pembukuan
(pemasukan) data kuantitas dan jumlah dolar ke perkiraan
buku bahan.
Contoh Formulir Permintaan Barang
Akuntansi untuk Tenaga Kerja

 Dalam akutansi untuk tenaga kerja berbeda dengan bahan. Oleh karena itu,
dalam akutansi untuk tenaga kerja tidak ada perkiraan persediaan dengan
sistem perpetual untuk pekerja. Namun dengan adanya akutansi untuk
tenaga kerja ini dapat menentukan jumlah upah yang harus diberikan
kepada setiap karyawan pada setiap periode pengupahan dan dapat
mengalokasikan upah pekerja kepada overhead pabrik dan masing-masing
produksi pesanan.

 Di dalam perusahaan terdapat sebuah kartu absensi yang berguna untuk


mencatat waktu kedatangan dan waktu pulang dari setiap karyawan atau
pekerja pada absen individual yang bisa berbentuk ketas atau elektronik.
Kartu tersebut disebut sebagai kartu jam kerja (time tickets). Kartu ini
digunakan untuk menghitung penghasilan dari karyawan dengan upah per
jam Berikut merupakan gambar kartu jam kerja (time tickets)
Contoh Kartu Jam Kerja
Kartu Jam Kerja
Nama Karyawan : Berry Tanggal : 24 Mei 2010

Karyawan No. 240

Keterangan Pekerjaan : Selesai Pesanan No. 204


Waktu Mulai Waktu Berhenti Jam Kerja Upah Kerja Biaya
Perjam
10.00 12.00 2 $ 6.50 $ 13.0
1.00 2.00 1 $ 6.50 $6.50
Total $ 19.50
Akuntansi untuk Biaya Overhead
Pabrik
 Overhead pabrik mencakup semua biaya produksi kecuali
bahan langsung dan pekerja langsung. Contoh dari biaya
overhead selain dari bahan tak langsung dan pekerja tak
langsung adalah penyusutan listrik, bahan bakar, asuransi, dan
pajak kekayaan. Merupakan hal biasa untuk memiliki
perkiraan pengendali overhead pabrik dalam buku besar.
Perinci dari berbagai jenis biaya diakumulasikan dalam buku
besar.
Akuntansi untuk Barang Jadi dan Produk
Yang Dijual
 Dalam akuntansi untuk barang jadi terdapat perkiraan barang
jadi yang selalu ada dalam buku tambahan. Buku tambahan
tersebut yang mempunyai perkiraan pada setiap jenis barang
yang diproduksi, disebut buku barang jadi (finished goods
ledger) atau buku persediaan (stock ledger).
KESIMPULAN

 Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Job order costing (biaya berdasarkan
pesanan) yaitu perhitungan biaya produksi untuk menentukan harga
pokok produksi pada suatu perusahaan yang berdasarkan pada sistem
order atau pesanan.
 Adapun hal-hal yang membebankan biaya produksi pada perhitungan
biaya berdasarkan pesanan (Job order costingJob order) yaitu; biaya bahan
baku yang dibeban kan pada bon permintaan. Biaya tenaga kerja atau
upah ini berdasarkan job ticket (kartu kerja). Sama halnya dengan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja dibebankan secara langsung pada pesanan
yang diminta. Biaya overhead pabrik (BOP) dibebankan kepada tiap-tiap
pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.

Anda mungkin juga menyukai