Nim : 142160107
Kelas : EA-A
Dalam menghitung biaya produksi terdapat dua sistem perhitungan yakni sistem
perhitungan berdasarkan pesanan (job order costing) dan sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses (process costing). Tujuan dari kedua sistem perhitungan biaya tersebut
sama yakni untuk menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Sistem perhitungan biaya yang digunakan sebaiknya ekonomis dalam pengoperasiannya.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing atau job costing),
biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan
adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk
mengisi kembali suatu item persediaan. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan
pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya
per unit suatu pesanan dengan pesanan lain. Misalnya, jika suatu percetakan secara simultan
mempersiapkan pesanan untuk label, kertas kado berwarna, dan gambar tempel, maka selain
pesanan-pesanan tersebut dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan tampilan fisiknya,
biaya per unit pesanan-pesanan tersebut juga berbeda, sehingga perhitungan biaya
berdasarkan pesanan digunakan.
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), yang
berbentuk kertas atau elektronik. Meskipun banyak pesanan dapat dikerjakan secara simultan,
setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentu saja. Rincian
tersebut mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang
dibebankan ke setiap pesanan. Ketiga biaya tersebut kemudian diakumulasikan untuk pada
akhirnya diketahuilah biaya produksi untuk suatu pesanan.
Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang tidak berwujud, tidak seperti
pemakaian bahan baku maka untuk sistem ini harus dilaksanankan dengan seksama mengenai
perlakuan baiya tenaga kerja langsung, agar dapat ditetapkan ujumlah yang tepat mengenai
upah TKL yang harus dibayarkan kepada pekerja (buruh) di dalam periode pembayaran upah
dan pembebanan yang tepat atas biaya buruh ke perkiraan Biaya Fabrikase dan ke masing-
masing pesanan.
1. Jam kerja: biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai kegiatan produksi yakni
dengan memasukkan unsur biaya overhead dan membebankan kepada pesanan yang
bersangkutan.
2. Waktu Nganggur: waktu dimana sebagai akibat kerusakan mesin, kekurangan
pekerjaan atau kesalahan manajemen dsb. Karyawan tidak bekerja . Kondisi tetap
menjadi tanggungjawab manajemen, oleh karena itu ia tetap tetap harus membayar
upah karyawan. Perlakuan: diperlakukan sebagai elemen Biaya Overhead Pabrik
3. Insentif: pemberian penghargaan dalam bentuk gajai upah sebagai upaya memberikan
motivasi kerja atau penghargaan karena prestasi yang baik.
4. Premi Lembur: pembayaran gaji-upah kepada karyawan karena ia bekerja lebih dari
standar yang ditentukan ( diatas 40 jam per minggu).
Biaya Overhead
Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, tenaga kerja tak
langsung dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau
dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir. Pendapat ahli
lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap biaya yang tidak secara
langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya-biaya diluar biaya bahan langsung
dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang
pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan,
gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian
produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik.
1. Menyusun Anggaran
Pertama, tentukan BOP yang Dominan jumlahnya. Setelah itu, pelajari sifat-sifat BOP dan
kaitan erat antar sifat tersebut. dengan dasar pembebanan yang dipakai. Adapun Macam dasar
pemilihan, yakni satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, jam tenaga kerja
langsung, dan jam mesin.
3.Menghitung Tarif
Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan, dan anggaran
biaya overhead pabrik telah disusun, serta dasar pembebanannya telah dipilih dan
diperkirakan, maka langkah terakhir adalah menghitung tarif biaya overhead pabrik dengan
rumus :
2) Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan,
Jika suatu perusahaan dalam kegiatan produksinya memenuhi kriteria di atas, maka
pengumpulan biaya produksinya menggunakan metode kalkulasi biaya pesanan. Ciri-ciri dari
kalkulasi biaya pesanan menggunakan Kartu Biaya Pesanan (job cost sheet) yang berfungsi
sebagai buku besar pembantu persediaan barang dalam proses. Kemudian kalkulasi biaya ini
menghitung biaya produksi per unit ada saat pesanan selesai. Meskipun banyak pesanan
dapat dikerjakan secara bersamaan, namun setiap kartu biaya pesanan hanya memuat rincian
untuk satu pesanan saja. Isi dan bentuk dari kartu biaya pesanan berbeda-beda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya.