Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN

Dosen Pengampu :
M. Rijalus Sholihin, M.Ak

Disusun oleh :
1. Dona Mijil Kusumawardani (
2. Milad Diyana ( 3AKB4 / 219133525 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYAGAMA LUMAJANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Penyusunan makalah ini di latar belakangi oleh
keinginan penulis untuk memberikan informasi seputaran Sistem Perhitungan Biaya
Berdasarkan Pesanan kepada para pembaca.Tidak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan materi
maupun pikirannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang kami miliki, tentunya
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing atau job
costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan job yang terpisah. Suatu
pesanan adalah output yang didefinisikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu,
atau untuk mengisi kembali suatu sistem persediaan. Hal ini berbeda dengan sistem
perhitungan biayah berdasarkan proses, dimana biaya akumulasi untuk suatu operasi atau
subdifisi dari suatu perusahaan, seperti departemen.
Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan harus dapat
diindentifikasikan secara terpisah. Rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan
sesuai usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu
pesanan dengan pesanan yang lain. Misalnya saja, jika suatu percetakan secara simultan
mempersiapkan pesanan untuk lebel, kertas kado berwarna, dan gambar temple, maka
selain pesanan-pesanan tersebut dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan tampilan
fisiknya, biaya per unit dari peanan-pesanan tersebut juga berbeda, sehingga perhitungan
biaya berdasarkan pesanan digunakan.
Akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun yang berhubungan dengan beban gaji,
membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan, dan membebankan tenaga kerja tidak
langsung ke overhead. Akuntansi overhead mengakumulasikan biaya overhead, memelihara
catatan terperinci atas overhead, dan membebankan sebagian dari overhead ke setiap
pesanan. Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya delapan tipe
ayat jurnal akuntansi, satu dari setiap item berikut:

1. Pembelian bahan baku.


2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik.
3. Pengakuan biaya overhead pabrik.
4. Penggunaan bahan baku.
5. Distribusi beban gaji tenaga kerja.
6. Pembebanan estiminasi biaya overhead.
7. Penyelsaian pesanan.
8. Penjualan produk.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar job order costing (biaya berdasarkan pesanan) ?
2. Apa karakteristik pabrik industry yang menggunakan sistem biaya pesanan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar dari Job Order Costing ( biaya berdasarkan pesanan )
2. Mengetahui karakteristik pabrik industri yang menggunakan sistem biaya
pesanan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Biaya Berdasarkan Pesanan ( Job Order Costing)


Job Order Costing (biaya berdasarkan pesanan) adalah salah satu metode
perhitungan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi pada suatu
perusahaan yang berdasarkan pada sistem order atau pesanan. Dalam sistem perhitungan
ini, biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan yang terpisah.
Pada sistem ini terdapat suatu lembaran biaya yang digunakan sebagai perincian
mengenai suatu pesanan atau sering disebut dengan kartu biaya pesanan (job cost sheet).
Lembar biaya tersebut digunakan untuk mengidentifikasi biaya produksi agar diketahui hasil
biaya. Sistem yang digunakan biasanya menggunakan sistem urutan, sehingga pesanan
disesuaikan dengan waktu atau jenis pesanan yang diminta. Dalam lembar biaya ini ,
dibebankan beberapa hal, yaitu:
1. Biaya bahan baku, dibebankan pada permintaan
2. Biaya tenaga kerja (upah), berdasarkan job ticket
3. Biaya overhead pabrik (BOP), dibebankan kepada tiap-tiap pesanan atas
dasar tarif yang ditentukan di muka.
Untuk mengakumulasikan biaya bahan baku, tenaga kerja (upah), dan biaya overhead
pabrik (BOP) digunakan perhitungan untuk menentukan harga pokoknya, sebagai berikut.

Tujuan dari sistem perhitungan ini adalah untuk menentukan harga pokok produksi
dari setiap pesanan, baik harga pokok produk secara keseluruhan tiap pesanan maupun per
satuan. Sistem perhitungan ini sangat penting diberbagai pabrik maupun perusahaan yang
biasanya menggunakan sistem job order costing , seperti percetakan. Produknya dicirikan
sebagai produk khusus (custome) dan tidak diproduksi massal. Maka dari itu, sistem
perhitungan ini sangat berperan penting di berbagai pabrik maupun perusahaan.
2.2 Karakteristik Pabrik Industri
Perusahaan yang memproduksi berdasarkan pesanan mengelolah bahan baku
menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan.
Karakteristik usaha perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu
dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan,
dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi ditinjau untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di
gudang.
Karekteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan tersebut
diatas berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksi. Metode pengumpulan biaya
produksi dengan metode harga pokok pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi
pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara
individu.
2. Biaya produksi harus golongan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi
dua kelompok:
a) Biaya produksi langsung.
b) Biaya produksi tidak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, sedangkan biaya tidak langsung biasa disebut dengan overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead
pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang
ditentukan di muka.
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pemesanan selesai dengan cara
membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengna
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Daftar Pustaka
Nurdiansyah, Arif. 2018. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan.
http://arifnurdiansyah103.blogspot.com/2018/11/perhitungan-biaya-berdasarkan-
pesanan.html?m=1. Diakses 01 Oktober 2020
Kamila, Mila. 2019. Makalah sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan.
https://id.scribd.com/document/432403184/Makalah-Sistem-Perhitungan-Biaya-
Berdasarkan-Pesanan#download. Diakses 01 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai