Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKUNTANSI BIAYA

SISTEM HARGA POKOK PESANAN

DISUSUN OLEH:

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :

MUTHMAINNAH JAMALUDDIN (A031171327)

JIHAN FAHIRA (A031171017)

A. SULTAN BOLKIA YUSRI T (A021171323)

AHMAD YASIR (A021171534)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2018
A.Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya


produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan metode ini adalah menentukan
harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari
tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.
Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan
tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan, di mana biaya yang
dikumpulkan untuk Setiap Pesanan /kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan
dapat dipisahkan identitasnya.

B.Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

Pengumpulan biaya produksi dalm suatu perusahaan dipengaruhi oleh


karakteristik kegiatan produksi perusahaan tersebut. Oleh karena itu sebelum
dibahas metode harga pokok pesanan, perlu diuraikan lebih dahulu karakteristik
kegiatan usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan yang
berpengaruh terhadap metode pengumpulan biaya produksi.

Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan


Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku
menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan.
Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses pengolahan produk jadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang
satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan
pesanan berikutnya.

1
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang
lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi
persediaan di gudang.
4. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.
5. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan tersebut
diatas berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinya. Metode
pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan
dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk yang sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produksinya secara individual.
2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan
produk menjadi dua kelompok yaitu biaya produksi langsung dan produksi
tidak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja tidak langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung yaitu
biaya overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi
secara pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi,
sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok
pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.

2
C.Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan

Dalam Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan pesanan, informasi harga pokok


produksi per pesanan bermanfaat bagi Manajemen untuk :

1. Menentukan Harga Jual yang akan dibebankan kepada Pemesan


2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan
3. Memantau Realisasi Biaya Produksi
4. Menghitung Laba atau Rugi setiap Pesanan
5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Makara dan Produk Dalam
Proses yang disajikan dalam Neraca.

 Penentu harga jual pesanan

Perusahaan manufaktur yang produksinya menurut pada pesanan akan


memproses produksinya menurut spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
Makara biaya produksi produk pesanan yang satu dengan produk pesanan yang
lainnya akan mempunyai biaya produksi yang berbeda, tergantung pada spesifikasi
yang dikehendaki oleh pemesan.Dengan demikian Harga Jual yang dibebankan
kepada para pemesan sangat ditentukan oleh besarnya masing-masing Biaya
Produksi yang dikeluarkan dalam pembuatan produk pesanan tersebut.

Rumus yang sanggup digunakan untuk menghitung Harga Jual yang akan
dibebankan kepada para pemesan ialah sebagai berikut:

 Pertimbangan mendapatkan atau menolak Pesanan

Terkadang produk yang dipesan oleh pemesan, harga jualnya sudah terbentuk
dipasaran, sehingga manajemen hanya tinggal tetapkan apakah akan mendapatkan

3
pesanan yang diinginkan oleh pemesan tersebut atau menolak pesanan pemesan
tersebut.

Informasi total harga pokok pesanan memperlihatkan dasar sumbangan bagi


administrasi supaya perusahaan tidak mengalami kerugian saat mendapatkan
pesanan dari pemesan. Tanpa adanya info wacana total harga pokok pesanan, Maka
administrasi tidak mempunyai jaminan apakah harga yang diminta pemesan
sanggup mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.Secara matematis perhitungan
Total Harga Pokok Pesanan sanggup dilakukan dengan formula berikut ini:

 Alat pantau Realisasi Biaya Produksi

Apabila perusahaan telah mendapatkan sebuah pesanan dari pemesan, maka


administrasi membutuhkan info biaya produksi yang sebetulnya dikeluarkan dalam
memenuhi pesanan tersebut.Makara akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur
yang memproduksi menurut pesanan digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan
info biaya produksi setiap pesanan yang diterima untuk sanggup memantau apakah
proses produksi untuk memenuhi pesanan tertentu menghasilkan total biaya
produksi pesanan yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.

 Menghitung Laba atau Rugi Bruto tiap Pesanan

4
Manajemen sanggup mengetahui suatu pesanan tertentu menghasilkan
keuntungan bruto bagi perusahaan atau sebaliknya untuk mengetahui apakah suatu
pesanan menyebabkan rugi bruto, maka administrasi membutuhkan info biaya
produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut.Informasi
keuntungan atau info rugi bruto setiap pesanan dibutuhkan untuk mengetahui
bantuan setiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan
keuntungan atau rugi.Olehkarena itu, metode harga pokok pesanan digunakan
administrasi untuk mengumpulkan info biaya produksi yang sebetulnya
dikeluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan info keuntungan atau info rugi
bruto tiap pesanan.

Laba atau rugi bruto setiap pesanan sanggup dihitung dengan format sebagai
berikut:

 Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk yang disajikan dalam


neraca

Pada Neraca, yang merupakan salah satu bentuk laporan keuangan utama
perusahaan manufaktur, Manajemen wajib menyajikan harga pokok persediaan
produk, baik produk jadi maupun produk yang masih dalam proses, untuk tujuan
tersebut maka administrasi perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi untuk
tiap pesanan.Dengan dasar catatan biaya produksi per pesanan itu, maka
administrasi perusahaan manufaktur sanggup memilih biaya produksi yang
menempel pada pesanan yang telah simpulan diproduksi, namun hingga dengan
tanggal neraca masih belum diserahkan kepada pemesan.

5
Selain itu menurut catatan tersebut, administrasi sanggup juga memilih semua biaya
produksi yang telah menempel dalam pesanan yang pada tanggal neraca masih
dalam proses pengerjaan (produk dalam proses).

D.Kartu Biaya Pesanan


Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya
pesanan yang mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya
diakumulasi setiap batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik
yang dibebankan untuk suatu pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum
selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk persediaan dalam
proses.
E.Syarat Penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan
Dalam menerapkan metode harga pokok pesanan terdapat beberapa
syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan. Berikut adalah syarat-syarat
dari penggunaan metode harga pokok pesanan :
1. Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok
pesanan secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya
langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB &
BTKL).
3. BBB dan BTKL dibebankan secara langsung terhadap pesanan yang
bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kpd pesanan atas dasar tarif
yang ditentukan di muka.
4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah
biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
5. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu
Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku
pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.

6
F.Pengumpulan Biaya Produksi Dalam Metode Harga Pokok Pesanan
Dalam proses pengumpulan biaya produksi dengan menggunakan metode harga
pokok pesanan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yakni:
1. Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)
Dibagi dua prosedur, yaitu:
a. Prosedur pencatatan pembelian bahan baku. Jurnalnya :
Persediaan Bahan Baku XXX
Utang Dagang / Kas XXX
b. Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan
metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian
bahan baku harus diketahui pesanan mana yang
memerlukannya. Jurnalnya
Barang Dalam Proses– (Biaya Bahan Baku) XXX
Persediaan Bahan Baku XXX

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)


Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu :
a. Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
b. Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.
Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-
masing karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total
selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah.
Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja
masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan
dibuatkan Kartu Jam Kerja / Job Time Ticket). Jurnal untuk pembagian
upah adalah sebagai berikut :
Barang Dalam Proses– (BTKL) XXX
Gaji dan Upah XXX

3. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)


BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu :
a. Biaya Bahan Penolong

7
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan
spareparts dan persediaan supplies pabrik
c. Biaya tenaga kerja tak langsung
d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap
(contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh:
terpakainya asuransi dibayar di muka)
f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan
pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya
listrik)
g. BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan
kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di
muka.
BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan
kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.Tarif
BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara berikut ini :

Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode

Dasar pembebanan BOP terdiri atas beberapa hal, yakni :


a. Satuan produk
b. Biaya Bahan Baku
c. Biaya Tenaga Kerja Langsung
d. Jam Tenaga Kerja Langsung
e. Jam Mesin
BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun
yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang
dibebankan kepada produk atas dasar tarif. Berikut adalah beberapa
jurnal pencatatan BOP :
a. Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:
Barang Dalam Proses – (BOP) XXX
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan XXX

8
b. Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang
Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan
BOP Sesungguhnya) :
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan XXX
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya XXX

c. Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:


1) Pemakaian Bahan Penolong:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya XXX
Persediaan Bahan Penolong XXX

2) Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:


Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya XXX
Gaji dan Upah XXX

4. Pencatatan Produk Selesai


Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga
Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses
dengan jurnal sbb:
Persediaan Produk Jadi XXX
Barang Dalam Proses – (BBB) XXX
Barang Dalam Proses – (BTKL) XXX
Barang Dalam Proses – (BOP) XXX

Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods
Ledger Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip
Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.

9
10

Anda mungkin juga menyukai