ANDI SULASTRI MALIK 210901601004 ANDI DEWI SARTIKA 210901600016 AYU 210901600015 1.Sistem Akumulas Biaya Proses 2.Penentuan biaya menurut departemen 3.Aliran Fisik Prosuksi 4.Akuntansi Biaya Bahan, Tenaga Kerja dan Overhead Pabrik 5.Laporan biaya produksi Tujuan Biaya total Biaya per Tujuan sistem akumulasi Biaya total adalah jumlah unit biaya adalah menghasilkan biaya yang diakumulasi ke informasi biaya total dan Biaya per unit adalah biaya dalam objek. biaya selama per unit produk yang total dibagi dengan jumlah periode tertentu. dihasilkan oleh perusahaan unit. Sistem Akumulasi Biaya sangat tergantung pada pemanufakturan perusahaan. Setiap perusahaan dapat mempunyal teknologi pemanufakturan, organisasi produksi, dan jenis produk yang berbeda. Oleh karena itu, sistem akumulasi biaya yang diterapkan oleh setiap perusahaan juga dapat berbeda. Secara garis besar, sistem akumulasi biaya dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu (1) sistem akumulasi biaya pesanan dan (2) sistem akumulasi biaya proses. Sistem akumulasi biaya Sistem akumulasi biaya pesanan tepat digunakan jika produk yang dihasilkan oleh perusahaan bersifat heterogen. Produkbersifat heterogen apabilasetiap jenis produk diproduksi dalam spesifikasi dan kuantitas yang berbeda dan kombinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap jenis produk tersebut jugaberbeda. Tujuan akumulasi biaya pesanan adalah menghitung biaya total dan per unit setiap pesanan. Oleh karena itu, dalam penentuan biaya pesanan, setiap pesanan diperlakukan sebagai objek biaya. Sistem akumulasi biaya proses Sistem akumulasi biaya proses cocok diterapkan jika produk yang dihasilkan oleh perusahaan bersifat homogen. Produk bersifat homogen apabila bentuk fisik dansumber daya yang dibutuhkan oleh setiap unit sepenuhnya sama. Produk homogen dihasilkan melalui proses produksi berkelanjutan (metode produksi massal). Apa itu Departemen dan Devisi? Departemen dan Devisi adalah konsep yang berhubungan dengan bagian- bagian dari bagian, dan ini adalah masalah konvensi bahwa kedua kata tersebut digunakan di negara atau tempat tertentu. Dengan demikian, kita memiliki negara-negara seperti Prancis dan Columbia dimana unit geografis disebut sebagai departemen sedangkan kita juga memiliki negara-negara seperti AS dan Inggris di mana kementerian disebut sebagai departemen seperti Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Kehakiman, dan sebagainya. Cara Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik Dalam departementalisasi BOP, tarif biaya overhead dihitung untuk setiap departemen produksi dengan dasar pembebanan yang mungkin berbeda di antara departemen-departemen produksi yang ada, oleh karena itu, departementalisasi BOP memerlukan pembagian pembagian perusahaan ke dalam departemen- departemen untuk memudahkan pengumpulan biaya overhead pabrik yang terjadi.Departemen-departemen inilah yang merupakan pusat-pusat biaya. Departemen-departemen ini adalah tempat diperbandingkankanya biaya dengan prestasi yang dicapai oleh departemen tersebut Manfaat Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik Departementalisasi BOP bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk.Pengendalian BOP dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya,sehingga akan memperjelas tanggungjawab setiap biaya yang terjadi dalam departemen tertentu.Dengan digunakannya tarif-tarif BOP yang berbeda-beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan biaya OHP sesuai dengan tarif departemen yang bersangkutan. Hal ini mempunyai akibat terhadap ketelitian penentuan harga pokok produk. Produk bergerak dengan pola tertentu mengikuti aliran proses produksi.Pengetahuan mengenai pola pergerakan fisik produk penting bagi akuntan karena akuntan mengikuti aliran biaya sesuai dengan aliran fisik produk.Fisik produk dapat bergerak dengan pola berurutan,paralel atau selektif. Aliran produk berurutan,dalam aliran ini setiap unit produk diproses melalui serangkaian tahap pemrosesan yang sama.Dalam sebuah perusahaan dengan aliran produk berurutan dan mempunyai dua departemen,misalnya departemen pemotongan dan departemen perakitan. Aliran produk paralel,dala aliran ini komponen-komponen produk dikerjakan oleh departemen yang berbeda secara simultan.Setelah komponenkomponen produk tersebut selesai dikerjakan oleh masing-masing departemen,kemudian ditransfer ke departemen berikutnya untuk disatukan menjadi barang jadi dan akhirnya ditransfer ke persediaan barang jadi. Pencatatan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik ke akun buku besar dalam penentuan biaya proses pada dasarnya sama dengan penentuan biaya pesanan dalam penentuan biaya proses, biaya produksi yang terjadi dibebankan ke departemen, ditransfer dari suatu departemen ke departemen berikutnya hingga akhirnya ditransfer ke persediaan barang jadi. Biaya Tenaga Kerja. Dalam penentuan biaya proses, biaya tenaga kerja hanya ditelusur ke departemen sehingga tidak perlu pencatatan secara rinci seperti dalam penentuan biaya pesanan. Berdasarkan daftar gaji dan upah karyawan produksi, dibuat jurnal untuk mendistribusi biaya tenaga kerja ke setiap departemen. Biaya Overhead Pabrik. Seperti dalam penentuan biaya pesanan, dalam penentuan biaya proses, biaya overhead pabrik diakumulasi dalam akun buku besar dan rinciannya dicatat dalam kartu biaya. Dalam kartu tersebut, setiap jenis biaya overhead pabrik dicatat dan digolongkan menurut departemen. Laporan biaya produksi merupakan laporan yang memuat informasi aktivitas dan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang.Laporan ini sangat berguna bisnis terutama bagi para pelaku usaha manufaktur. Mereka akan bisa memperoleh informasi seputar bisnisnya dan mempermudah penyusunan laporan laba rugi.Untuk itu, artikel ini akan membahas seputar laporan biaya produksi, poin pentingnya, dan alur pembuatannya. Cara Hitung dan Format Laporan Biaya Produksi Biaya Produksi = Persediaan Awal WIP + Total Biaya Produksi – Persediaan Akhir WIP
Cara Membuat Laporan
Biaya Produksi Dalam menyusun laporan biaya produksi, Anda harus menghitung biaya sebuah produk dengan 5 tahapan ini: 1. Mengukur Arus Fisik 2. Menghitung Ekuivalen Unit Produk 3. Mengidentifikasi Biaya Produk sesuai dengan Ekuivalen Unit 4. Menghitung Biaya per Ekuivalen Unit