untuk menghitung harga pokok produksi. Berdasarkan sifat produksi, system perhitungan
harga pokok produksi dibedakan atas dua, yaitu
1. Sistem biaya pesanan (Job order cost system). Sistem biaya pesanan digunakan,
apabila sifat produksi didasarkan atas pesanan (jumlah pesanan mungkin satu unit
atau multi unit). Dalam job order cost system (idealnya), seluruh komponen biaya
produksi direkapitulasi kan dalam satu lembaran biaya (job cost sheet).
2. Sistem biaya proses (Process cost system). Sistem biaya proses digunakan apabila
produksi perusahaan bersifat massal, dimana ukuran, maupun mutu produk
(setidaknya per proses) relatif seragam (homogen).
Dalam Job order costing, setiap job (pesanan), akan merupakan unit akuntansi yang
“UNIK”, kemana unsur biaya produksi (Bahan, UL dan FOH) dibebankan. Sebagai
illustrasi, P.T Purifier, memproduksi mesin pemurni air, yang ukuran (kapasitas) dan
bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan (air) dan tata ruang pelanggan. Pelanggan utama
mereka adalah rumah tangga, dan industri makanan rumahan (home industry), laundry, dan
rumah makan. Bahan baku langsung yang diperlukan antara lain Pipa, plastic silicon,
kran,dll. Biaya tidak langsung (FOH), antara lain: lem, biaya listrik, air, penyusutan, dll.
FOH selain bahan tidak langsung, dibebankan ke produksi atas dasar jam kerja langsung
(JKL), dengan tarif Rp 700/JKL.
Hal mendasar yang perlu diketahui dalam mempelajari Akuntansi Biaya selain konsep
biaya yaitu mengenai sistem biaya dalam mengalokasikan dan membebankan biaya kepada
produk atau pesanan atau jasa, bagaimana cara perhitungan harga pokok suatu produk,
metode penentuan harga pokok, metode mengumpulkan biaya atau akumulasi biaya suatu
produk, siklus akuntansi biaya dan bagaimana laporan hasil biaya pada perusahaan pabrikasi
atau perusahaan manufaktur.
Aliran biaya proses pabrikasi diawali dengan pembelian bahan baku yang kemudian
disimpan dalam bentuk persediaan. Persediaan bahan baku diminta untuk dimasukkan dalam
proses produksi akan membentuk Produk dalam proses ditambah dengan pemakaian tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Barang dalam proses dimasukkan ke dalam proses
produksi akan membentuk harga pokok produk jadi atau produk selesai.
Selanjutnya produk jadi yang belum terjual akan membentuk persediaan produk jadi,
sedangkan yang sudah terjual akan membentuk harga pokok penjualan.
3.8.2 Laporan Harga Pokok Produksi dan Laporan Harga Pokok Penjualan
Perbedaan laporan Laba/Rugi perusahaan pabrikasi dan perusahaan dagang dapat
dilihat dari harga pokok penjualan. Pada perusahaan dagang harga pokok penjualan terbentuk
dengan menambahkan persediaan barang jadi awal dan mengurangkan dengan barang jadi
akhir, sedangkan pada perusahaan pabrikasi dalam harga pokok penjualan akan dihitung
harga pokok produksi.