Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PROFESI AKUNTAN DI PASAR MODAL

INDONESIA (MANAJEMEN KEUANGAN)

Pengaruh Profesi Akuntan di Pasar Modal Indonesia

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pasar modal telah memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan

ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Secara umum, pengertian pasar modal

adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan

adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat

berharga di bursa efek. Sehingga pasar modal adalah sarana yang mempertemukan

penjual dan pembeli dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan

berdasarkan satu bentuk lembaga resmi yang disebut bursa efek.

Menurut Syachbani (2014) pasar modal dapat diartikan sebagai suatu pasar dimana

dana-dana jangka panjang baik berupa hutang maupun modal sendiri

diperdagangkan. Dana-dana hutang jangka panjang yang diperdagangkan di pasar

modal biasanya berupa surat hutang atau obligasi, sedangkan dana modal jangka

panjang berupa saham.  


Berbeda dengan tujuan pasar modal di berbagai negara, pasar modal di

Indonesia mempunyai jangkauan dan misi yang lebih luas. Jangkauan yang hendak

dirangkum mencakup tiga aspek mendasar, yaitu:

a. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan

saham-saham perusahaan.

b. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham perusahaan.

c. Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dan perhimpunan

dana untuk digunakan secara produktif.

Melihat peran dari pasar modal saat ini tentunya kegiatan pasar modal

berlangsung secara terus menerus dengan perkembangan dan dengan segala

kompleksitasnya. Tentunya kegiatan tersebut akan ditunjang dan dilingkupi oleh

banayk pihak seperti masyarakat, pemerintah, lembaga atau organisasi, dan profesi-

profesi yang memiliki hubungan langsung terhadap proses operasional dalam pasar

modal.

Akuntan merupakan salah pihak yang memiliki peran yang cukup penting dalan

perkembangan pasar modal Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan

bahwa akuntan adalah pihak yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi,

menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan dan

instansi perusahaan. Maka pada dasarnya akuntan yang selanjutnya dapat dikatakan

sebagai profesi akuntan bertugas untuk memberikan jaminan atas sah atau tidaknya

informasi yang terdapat pada suatu laporan keuangan perusahaan perusahaan yang

akan menerbitkan saham baru (Initial Public Offering) atau yang telah terdaftar di
bursa. Kualitas informasi dalam laporan keuangan tersebut menjadi sangat penting

artinya bagi para pelaku di pasar modal karena informasi tersebut menjadi acuan

dalam pengambilan keputusan dan kebijakan investasi mereka (Syachbani, 2014).

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, maka kita dapat melihat pentingnya

peran akuntan dalam pasar modal. Sehingga perlu diketahui secara detail mengenai

peran para akuntan terhadap pasar modal, khusunya di pasar modal Indonesia.

Maka dari itu, penulis akhirnya tertarik untuk membuat penulisan mengenai

pengaruh dan peran akuntan di pasar modal Indonesia. Melalui penulisan ini

diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca terkait

peran akuntan di pasar Indonesia.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari

penulisan ini adalah sebagai berikut:

 Apakah peran akuntan di pasar modal Indonesia?

 Apakah ruang lingkup kegiatan akuntan di pasar modal Indonesia?

 Apakah kewajiban dan tanggung jawab akuntan di pasar modal Indonesia? 

I.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah:

 Untuk mengetahui peran akuntan di pasar modal Indonesia

 Untuk mengetahui ruang lingkup kegiatan akuntan di pasar modal Indonesia

 Untuk mengetahui kewajiban dan tanggung jawab akuntan di pasar modal

Indonesia
II. KAJIAN PUSTAKA

II.1. Definisi Profesi

Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti suatu kegiatan atau

pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji yang bersifat religius,

sehingga ada ikatan bathin bagi seseorang yang memiliki profesi tersebut untuk

tidak melanggar dan memelihara kesucian profesinya (Puspitarini & Kusumawati,

2011). Sedangkan menurut Andersen (2012) profesi adalah pekerjaan yang

dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang

mengandalkan suatu keahlian. Menurut Andersen (2012) berikut adalah ciri-ciri

profesi:

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini

dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap

pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus

meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu

berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan

berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka

untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5.  Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.


II.2. Profesi Akuntan

Menurut Astuti (2014) profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang

mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan

publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan, atau

dagang, akuntan yang bekerja di bidang pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh

akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit,

akuntansi, pajak dan konsultan manajemen. Jadi akuntan merupakan seorang yang

bertugas dan bekerja sebagai pencatat dan penyusun laporan informasi dan susunan

kejadian yang berguna dan bernilai bagi pemakai informasi (Andersen, 2012).

Selain itu Setiyani (2003) juga menjelaskan bahwa profesi akuntansi merupakan

profesi jasa penyusunan, penganalisaan, dan penyajian informasi keuangan. Secara

konseptual seorang akuntan hasil pendidikan akuntansi akan menjadi konsultan

internal atau eksternal dan juga mampu menjadi profesional akuntan publik. Profesi

akuntansi berkembang menjadi berbagai tipe akuntan sesuai dengan tuntutan

lingkungan profesi masing-masing. Tipe-tipe akuntan yang ada saat ini adalah

akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintah.

II.2.1. Akuntan Publik

Akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat, terutama

bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.

Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para


kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, dan instansi pemerintah

( terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa

lain kepada masyarakat seperti, konsultasi pajak, konsultasi bidang

manajemen, penyusun sistem akuntansi, dan penyusun laporan

keuangan (Andersen, 2012).

II.2.2. Akuntan Perusahaan

Menurut Setiyani (2005) akuntan perusahaan menjalani jenis pekerjaan

yang berbeda-beda tergantung pada tugas yang diberikan oleh pimpinan

perusahaan. Meskipun jenis pekerjaan di dalam perusahaan bervariasi, namun

tujuan utama perusahaan mempekerjakan akuntan adalah untuk mendapatkan

informasi keuangan dalam perusahaan. Sehingga pada dasarnya akuntan

perusahaan tugas utamanya yaitu sebagai penyedia informasi keuangan.

II.2.3. Akuntan Pemerintah (sektor publik)

Menurut Widarno (2007) Akuntan sektor publik adalah akuntan yang

bekerja di instansi pemerintah dan berhubungan dengan pelayanan umum,

seperti di BPK, BPKP, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota / Pemerintah

kabupaten dan sejenisnya. Bagian yang ditangani umumnya berkaitan dengan

bidang administrasi, pembukuan, keuangan, anggaran, pendapatan,

perpajakan, dan pembelanjaan.


II.2.4. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan

akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan

melakukan penelitian di bidang akuntansi. Akuntan pendidik berperan sangat

penting dalam perkembangan dan keberlanjutan ilmu akuntansi melalui hasil

penelitian maupun pengajaran di universitas dan lembaga pengajaran

sejenis (Andersen, 2012).

II.3. Pasar Modal

II.3.1. Definisi Pasar Modal

Menurut Utami dan Rahayu (2003) Pasar modal merupakan pasar untuk

sekuritas jangka panjang, seperti saham dan obligasi. Sedangkan Syachbani

(2014) menjelaskan bahwa pasar modal merupakan suatu kegiatan yang

berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan-

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta

lembaga-lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Lebih lanjut

lagi Syachbani (2014) menjelaskan lagi bahwa pasar modal dapat diartikan

sebagai suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik berupa hutang

maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana-dana hutang jangka panjang

yang diperdagangkan di pasar modal biasanya berupa surat hutang atau

obligasi, sedangkan dana modal jangka panjang berupa saham.


II.3.2. Peran Pasar Modal

Menurut Mailangka (2013) pasar modal memiliki peran penting dalam

perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi

utama, antara lain:

 Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang

diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha,

ekspansi, penambahan modal dan lain-lain.

  Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada

instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Syachbani (2014) Pasar modal memiliki peran yang

terbilang penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Peran tersebut

dapat kita amati dengan jelas berkaitan dengan beberapa fungsinya, antara

lain sebagai:

 Sarana penghimpun dana masyarakat untuk dialokasikan pada kegiatan

produktif oleh perusahaan.

 Sumber pembiayaan yang mudah dan cepat bagi perusahaan untuk

membiayai opersional bisnisnya, serta pemerintah dalam hal ini untuk

membiayai pembangunan nasional.


 Lembaga yang mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi dan

berperan memperkokoh operasional pasar finansial dalam menata sistem

moneter.

II.3.3. Prinsip Dasar Kegiatan Pasar Modal

Dalam prosesnya, kegiatan yang terjadi dalam pasar modal tentunya akan

dilingkupi oleh banyak pihak seperti pemerintah, masyarakart, lembaga atau

organisasi dan profesi yang terkait langsung dengan dalam proses operasional

pasar modal. Hadirnya pihak-pihak tersebut bertugas untuk menjalankan dan

memastikan terlaksananya mekanisme dan peraturan-peraturan yang berkaitan

dengan untuk mendukung dapat terwujudnya keteraturan, keadilan dan

efisiensi pasar modal. Menurut Syachbani (2014) tegak dan terlaksananya

mekanisme dan peraturan di pasar modal sejatinya diharapkan akan menjamin

beberapa hal yang menjadi prinsip dasar dalam kegiatan di pasar modal,

yakni:

 Keterbukaan informasi

 Profesionalisme dan tanggung jawab pelaku pasar modal

 Efisiensi

 Kewajaran

 Perlindungan masyarakat (investor)

Salah satu pihak yang memiliki peran yang cukup penting sebagai mana

dijelaskan di atas adalah profesi akuntan. Akuntan berperan dalam

menyediakan dan memastikan kualitas informasi yang tersaji dalam laporan


keuangan perusahaan-perusahaan yang menawarkan efeknya di pasar modal.

Kualitas informasi dalam laporan keuangan tersebut menjadi sangat penting

artinya bagi para pelaku di pasar modal karena informasi tersebut menjadi

acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan investasi

mereka (Syachbani, 2014).

Ketersediaan informasi yang memadai membuat pasar modal menjadi

efisien. $engacu pendapat ekonom, pasar surat berharga efisien jika informasi

tersedia secara luas dan murah bagi para penanam modal dan semua

informasi yang relevan dan yang dapat ditentukan telah tercermin dalam surat

berharga. Informasi disini didefinisikan sebagai serangkaian pesan yang

mungkin dapat digunakan oleh penerimanya untuk melakukan suatu tindakan

yang mengubah kesejahteraannya. Fungsi informasi tersebut dimaksudkan

untuk:

 Meningkatkan kemampuan penerimanya untuk melakukan tindakan

yang bersifat kritis.

 Memperoleh nilai tertentu dari perubahan pesan-pesannya.

 Mendapatkan nilai positif dari pesan-pesan yang berkorelasi.

Dalam upaya untuk menjaga agar pasar modal di Indonesia tetap efisien,

maka badan Pengawas Pasar modal (Bapepam) mengeluarkan Peraturan

Nomor X.K.1 terkait keterbukaan informasi yang harus Segera Diumumkan

kepada Publik. Isi peraturan tersebut adalah sebagai berikut:


 Setiap Perusahaan Publik atau 5miten yang Pernyataan Pendaftarannya

telah menjadi efektif, harus menyampaikan kepada Bapepam dan

mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat

akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terdapatnya.

 Informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai

efek perusahaan atau keputusan infestasi pemodal, antara lain hal-hal

sebagai berikut:

a. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau

pembentukan usaha patungan;

b. Pemecahan saham atau pembagian dividen saham;

c. Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya;

d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;

e. Produk atau penemuan baru yang berarti;

f. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam

manajemen;

g. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang

bersifat utang;

h. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas

yang material jumlahnya;

i. Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material;

j. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;

k. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau

direktur dan komisaris perusahaan;


l. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain;

m. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan;

n. Penggantian wali amanat;

o. Perubahan tahun fiskal perusahaan1

 Dari isi peraturan tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua

informasi penting perusahaan, terutama informasi yang terkait dengan

keputusan bisnis dan keuangan harus segera diumumkan di pasar.

Dengan demikian, pelaku pasar modal khususnya investor bisa

menindaklanjuti informasi tersebut untuk mengevaluasi investasi yang

dimilikinya.

III. METODE PENULISAN

Metode penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang

mendeskripsikan tentang peran profesi akuntan di pasar modal Indonesia  Sumber data

dalam penulisan ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari

buku, jurnal, dan website resmi

IV. PEMBAHASAN

IV.1. Peran Akuntan di Pasar Modal Indonesia

Akuntan secara umum bertugas untuk menyediakan informasi keuangan yang

akan digunakan oleh penggunanya. Informasi tersebut dapat diketahui melalui

laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan. Melalui laporan keuangan

tersebut, pihak eksternal perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan, yang


kemudian akan dijadikan pertimbangan mereka dalam pembuatan keputusan

ekonomi. Menurut Syachbani (2014) seseorang dapat dikatakan seorang akuntan

ketika telah memiliki kompetensi dan keahlian dibidang akuntansi yang telah

menempuh jenjang pendidikan sebagai akuntan. Lebih lanjut lagi Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) juga menjelaskan bahwa akuntan adalah pihak yang bertugas

menyusun, membimbing, mengawasi, menginspeksi, dan memperbaiki tata buku

serta administrasi perusahaan dan instansi perusahaan.

Semakin berkembangnya dunia pada saat ini telah menuntut akuntan untuk

memiliki peran yang lebih besar, salah satunya perannya di pasar modal. Berkaitan

dengan pasar modal, akuntan disini bertugas untuk memeriksa laporan keuangan

atas suatu perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public

Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Setelah melakukan pemeriksaan,

akuntan akan memberikan pendapat atau opini atas laporan keuangan

tersebut (Syachbani, 2014). Opini tersebut akan digunakan oleh investor sebagai

acuan dalam membuat keputusan investasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

menjelaskan bahwa akuntan diharapkan dapat menjadi gate keeper atau guardian

angel dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang

berkualitas atas laporan keuangan.

Secara spesifik profesi akuntan yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan

atas laporan keuangan dan memberikan opini atas laporan keuangan tersebut adalah

akuntan publik. Menurut Andersen (2012) secara umum akuntan publik merupakan

akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat, terutama bidang

pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan


tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditor, investor,

calon kreditor, calon investor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak).

Berkaitan dengan pasar modal, hasil pemeriksaan atas laporan keuangan yang

dilakukan akuntan publik dapat dijadikan acuan atau pedoman bagi para

pemakainya, seperti investor dalam membuat keputusan yang efektif terkait dengan

investasi yang akan mereka lakukan di pasar modal. Dalam melakukan

kegiatannya, akuntan publik harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang

ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), praktik akuntansi, dan peraturan-

peraturan yang berlaku di pasar modal. Dalam kaitannya dengan melindungi

kepentingan publik, akuntan publik memegang peranan kunci dalam menjamin

kewajaran penyajian informasi keuangan (Syachbani, 2014).

Akuntan publik bertanggung jawab atas ketepatan opini yang diberikan terhadap

kewajaran suatu laporan keuangan. Ketepatan opini ini berkaitan dengan tingkat

kewajaran atas suatu laporan keuangan, dimana informasi ini akan sangat berguna

bagi para investor. Tepat atau tidaknya opini yang diberikan oleh akuntan akan

berdampak siginifikan pada keputusan di bidang investasi yang akan dibuat oleh

para pelaku pasar modal, seperti investor. Maka dari itu dapat dilihat bahwa peran

dan tanggung jawab profesi akuntan, khususnya akuntan publik terhadap

perkembangan pasar modal sangat besar. Menurut Syachbani (2014) apabila

akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki kualitas dan integritas

yang lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal akan

terhambat karena tingkat kepercayaan investor akan berkurang. Maka kualitas


seorang akuntan publik akan menjadi penentu bagi perkembangan pasar modal,

termasuk di dalamnya pasar modal di Indonesia.

IV.2. Ruang Lingkup Kegiatan Akuntan di Pasar Modal Indonesia

Menurut Syachbani (2014) Dalam mendorong perkembangan pasar modal di

Indonesia, peranan para akuntan sebagai profesi kepercayaan publik menjadi sangat

penting. Fungsi utama akuntan adalah dalam rangka memberikan gambaran yang

transparan mengenai posisi keuangan suatu perusahaan dalam menginformasikan

ke publik. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bidang jasa akuntam di pasar

modal adalah sebagai berikut:

1. Perikatan Atestasi

Atestasi merupakan salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh

kantor Akuntan Publik, dimana akuntan publik akan menerbitkan laporan

tertulis yang isinya antara lain berupa kesimpulan tentang keterpercayaaan atas

asersi (pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang dibuat oleh pihak

lain. Salah satu jenis jasa atestasi yang dilakukan

oleh KAP adalah audit atas laporan keuangan. Audit jenis ini dapat memberikan

nilai tambah

bagi laporan keuangan perusahaan karena dilakukan oleh akuntan publik

sebagai pihak yang


ahli dan independen. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan

keuangan historis

suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan

keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum. Jenis jasa atestasi lain yang dapat dilakukan oleh KAP, antara

lain: Pemeriksaan (examination), Review, dan Prosedur yang Disepakati

(agreed-upon procedures).

Jasa atestasi, khususnya jasa audit yang disediakan oleh KAP ini sangat

berguna bagi emiten maupun bagi investor. Selain meningkatkan kredibilitas

perusahaan, laporan keuangan yang telah diaudit ini akan memberikan

keyakinan lebih bagi para investor bahwa mereka telah memperoleh informasi

yang andal karena laporan keuangan tersebut telah bebas dari salah saji

material.

2. Perikatan Non-Atestasi

Perikatan atestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di

dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan

temuan, atau bentuk lain keyakinan. walaupun perikatan non-atestasi tidak

memberikan suatu pendapat, namun jasa ini juga berguna untuk membantu

perusahaan menyajikan informasi keuangan yang lebih

berkualitas bagi investor. Jenis jasa ini antara lain:


a) Jasa Kompilasi: Dalam jasa kompilasi, akuntan publik melaksanakan

berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan (baik dengan

manual maupun dengan computer) transaksi akuntansi bagi kliennya

sampai dengan penyusunan laporan keuangan.

b) Jasa Perpajakan: Jasa perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh

akuntan publik kepada kliennya dalam pengisian Surat Pemberitahuan

Pajak (SPT). Pajak Penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak

mewakili kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan.

c) Jasa Konsultasi: Dalam jasa ini, akuntan dapat memberikan konsultasi

atau saran profesional (professional advice) yang memerlukan respon

segera, berdasarkan pada pengetahuan mengenai klien, keadaan,

masalah teknis terkait, representasi klien, dan tujuan bersama berbagai

pihak.

IV.3. Kewajiban dan Tanggung Jawab Akuntan di Pasar Modal

IV.3.1. Kewajiban Akuntan di Pasar Modal

Kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan keuangan telah dinyatakan

secara eksplisit dalam Undang-Undang no 8 tahun 1995 tentang pasar modal

yang menyatakan bahwa akuntan yang memeriksa laporan keuangan emiten,

bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan

dan penyelesaian (LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang

pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia

kepada Bapepam jika ditemukan adanya:


1. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau

peraturan pelaksanaannya.

2. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang

dimaksud atau kepentingan para nasabahnya.

Selain itu Syachbani (2014) juga menyatakan bahwa untuk menjamin

kualitas terkait informasi yang adil dan objektif, akuntan dilarang melakukan

hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya.

2. Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau

bagian laba dari emiten

3. Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima

pembayaran atas jasa yang diberikan terdahulu

4. Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang

telah dilakukan bagi emiten

5. Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa

pembayaran jasanya tergantung pada pekerjaannya

IV.3.2. Tanggung Jawab Akuntan di Pasar Modal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa akuntan mempunyai

tanggung jawab untuk turut menjaga kualitas informasi di pasar modal melalui

pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan.


Lebih lanjut lagi Syachbani (2014) menjelaskan bahwa tanggung jawab

akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab Yuridis

Tanggung jawab ini berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang

disampaikan kepada masyarakat, opini akuntan dan penyampaian

informasi lainnya harus sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar

modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di pasar modal tidak

terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik

administratif, perdata, maupun pidana.

2. Tanggung Jawab Finansial

Berkaitan dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh

pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-

pihak yang merasa dirugikan tersebut

3. Tanggung Jawab Moral

Dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi

kode etik akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal

ini diperlukan mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya

oleh masyarakat sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang

diberikan dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan

masyarakat.

Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi

akuntan yang bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan
bertindak, sehingga akuntan tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan

akuntan yang bersangkutan dan profesi akuntan secara keseluruhan akuntan

yang terdaftar di OJK mempunyai tanggung jawab untuk turut menjaga

kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas

dan independen atas laporan keuangan (Syachbani, 2014).

V. KESIMPULAN

Berdasarkan paparan dari penjelasan-penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Peran akuntan dalam pasar modal Indonesia adalah sebagai pemeriksa laporan

keuangan atas suatu perusahaan yang akan menerbitkan saham baru (Initial Public

Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Setelah melakukan pemeriksaan, akuntan

akan memberikan pendapat atau opini atas laporan keuangan tersebut.

2. Opini yang diberikan oleh akuntan akan dijadikan acuan bagi para investor dalam

membuat di keputusan apakah akan melakukan investasi ataupun sebaliknya. Tepat

atau tidaknya opini tersebut akan berdampak signifikan bagi para investor.

3. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pihak yang memiliki peran penting pada

perkembangan pasar modal di Indonesia, akuntan harus menjalankan kewajiban dan

tanggung jawabnya dengan baik dan benar, guna menjaga kualitas informasi di Pasar

Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan

keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Andersen, W. (2012). Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai


Akuntan. Universitas Dipenogo.

Astuti, A. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir


Sebagai Akuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Universitas Kriten Satya Wacana.

Mailangka, J. (2013). Integrasi Pasar Modal Indonesia dan Beberapa Bursa di Dunia (Periode Januari
2013 - Maret 2013). Journal EMBA, 1(9), 722–731.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Akuntan Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Diambil 10 Februari
2017, dari http://www.ojk.go.id/akuntan/index.htm

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Profesi Penunjang. Diambil 9 Februari 2017, dari
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Lembaga-dan-Profesi Penunjang.aspx

Puspitarini, D., & Kusumawati, F. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi ( PPAk ). Jurnal Investasi, 7(1), 46–
63.

Setiyani, R. (2003). Persepsi Akuntan Pendidik dan Akuntan Publik Terhadap Kualitas Akuntan
Menghadapi Tuntutan Profesionalisme di Era Globalisasi Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Setiyani, R. (2005). Faktor-Faktor yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi
Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi
Perguruan Tinggi Negeri di Pulau Jawa). Universitas Dipenogoro.

Republik Indonesia. (1995). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Jakarta.
Syachbani, W. (2014). Peranan Profesi Akuntan di Pasar Modal. Yogyakarta. Universitas Gadjah
Mada.

Utami, M., & Rahayu, M. (2003). Peranan Profitabilitas , Suku Bunga , Inflasi dan Nilai Tukar Dalam
Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi. Jurnal Ekonomi
Manajemen, 5(2), 123–131. Diambil dari
http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/15639/15631

Widarno, B. (2007). Profil Dan Kompetensi Sarjana Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan


Kewirausahaan, 7(2), 150–159

Anda mungkin juga menyukai