Anda di halaman 1dari 13

 Pengertian Activity Based Costing

ABC (activity based costing) yaitu menghitung biaya produksi (production cost) berdasarkan aktivitas
yang meliputi biaya pra produksi, biaya produksi, biaya adsminitrasi, dan biaya pemasaran baik yang
variable maupun tetap. ABC digunakan untuk laporan internal perusahaan sebagai dasar pembuatan
keputusan oleh manajemen.

 Prosedur- prosedur Activity Based Costing

I. Prosedur tahap pertama


Pada tahap pertama penentuan harga pokok berdasarkan aktivitas meliputi empat langkah sebagai
berikut:
(1) Penggolongan berbagai aktivitas.
(2) Menghubungkan biaya dengan aktivitas.
(3) Penentuan kelompok-kelompok biaya (cost pools) yang homogen
(4) Penentuan tarif kelompok (pool rate).
Langkah pertama dalam prosedur tahap pertama ABC adalah penggolongan berbagai aktivitas.
Berbagai aktivitas diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai suatu interpretasi
fisik yang mudah dan jelas serta cocok dengan segmen-segmen proses produksi yang dapat dikelola.
Setelah menggolongkan berbagai aktivitas, maka langkah kedua adalah menghubungkan berbagai
biaya dengan setiap aktivitas. Setelah itu, langkah ketiga adalah penentuan kelompok-kelompok biaya
yang homogen yang ditentukan. Kelompok biaya homogen (homogenous cost pool) adalah
sekumpulan biaya overhead yang terhubungkan secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan
dan berbagai macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh cost driver tunggal. Dengan kata lain suatu
kelompok biaya dapat dikatakan homogen apabila aktivitas-aktivitas overhead dapat dihubungkan
secara logis dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk. Rasio konsumsi yang
sama menunjukkan eksistensi dari sebuah cost driver. Cost driver yang dipilih harus mudah dipahami
berhubungan langsung dengan aktivitas yang dikerjakan dan memadai untuk ukuran kinerja. Jika
kelompok-kelompok biaya yang homogen telah ditentukan, maka langkah terakhir adalah penetuan
tarif kelompok. Tarif kelompok (pool rates) adalah tarif biaya overhead per unit cost driver yang
dihitung untuk suatu kelompok aktivitas biaya per unit suatu produk dihitung dengan menjumlahkan
total biaya utama produk ke biaya overhead yang dibebankan dan kemudian membagi biaya total
dengan unit yang diproduksi.

 Hierarki Biaya Metode Activity Based Costing


(1) Aktivitas-aktivitas berlevel unit (unit level activities). Aktivitas yang dilakukan setiap satu kali
unit produk diproduksi, besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang
diproduksi. untuk masingmasing output yang diproduksi.
(2) Aktivitas-aktivitas berlevel batch (batch level activities) Aktivitas yang dilakukan setiap kali
suatu batch produk diproduksi,besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah batch produk yang
diproduksi.
(3) Aktivitas-aktivitas berlevel produk (product level activities) Aktivitas yang dilakukan untuk
mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas ini menggunakan masukan
(input) yang bertujuan untuk mengembangkan dan atau memproduksi produk untuk dijual. Biaya dari
aktivitas jenis ini cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah produk yang berbeda.
(4) Aktivitas-aktivitas berlevel fasilitas (facility level activities) Aktivitasaktivitas yang dilakukan
untuk mempertahankan proses produksi secara keseluruhan. Aktivitas ini tidak berhubungan dengan
volume atau bauran produk yang diproduksi dan dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis
produk yang berbeda. Aktivitas ini memberikan keuntungan bagi organisasi sampai tingkat tertentu,
akan tetapi tidak memberikan keuntungan untuk satu spesifik produk.

II. Prosedur tahap kedua


Di dalam tahap yang kedua, biaya-biaya dari setiap overhead pool ditelusuri kembali ke hasil
produksi. Ini dilakukan dengan menggunakan pool rates yang dihitung dalam tahap pertama dan
dengan mengukur jumlah sumbersumber yang digunakan oleh setiap hasil produksi. Pengukuran ini
hanyalah jumlah dari activity driver yang digunakan oleh setiap hasil produksi. Dapat dihitung
sebagai berikut:

“Overhead yang dibebankan = tarif kelompok x unit-unit cost driver yang digunakan”.

 Syarat Penerapan Activity Based Costing


Dalam penerapannya penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem Activity based costing
(ABC) menyaratkan tiga hal:
(1) Perusahaan mempunyai tingkat diversifikasi yang tinggi. Sistem ABC menyaratkan bahwa
perusahaan memproduksi beberapa macam produk atau lini produk yang diproses dengan
menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi yang demikian tentunya akan menimbulkan masalah
dalam membebankan biaya ke masing-masing produk.
(2) Tingkat persaingan industri yang tinggi, yaitu terdapat beberapa perusahaan yang menghasilkan
produk yang sama atau sejenis, maka perusahaan akan semakin meningkatkan persaingan untuk
memperbesar pasarnya. Semakin besar tingkat persaingan maka semakin penting peran informasi
tentang harga pokok dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen.
(3) Biaya overhead lebih dominan dibandingkan biaya tenaga kerja langsung. Sistem ABC akan
kehilangan relevansinya bila biaya tenaga kerja langsung lebih dominan dibandingkan dengan biaya
overhead, karena penggunaan akuntansi biaya tradisionalpun akan lebih akurat.

 Activity Based Costing untuk Perusahaan Jasa


Departemen jasa menurut adalah “Semua yang meliputi departemen-departemen yang tidak
langsung berkaitan dengan aktivitas operasi suatu organisasi.” Departemen jasa berfungsi sebagai
penyedia jasa atau membantu penyediaan aktivitas-aktivitas yang diperlukan dalam operasi
organisasi. Penerapan activity based costing system pada perusahaan jasa disebabkan karena
perusahaan jasa menghasilkan produk yang tidak berwujud (intangible) dan bervariasi sehingga
menimbulkan kesulitan dalam menentukan biaya aktivitas. dalam menghasilkan jasa tersebut.
Menggunakan activity based costing system dalam organisasi jasa pada dasarnya merupakan tindakan
untuk mengatur aktivitas yang berhubungan dengan jasa. Manajemen aktivitas ini berdasarkan prinsip
bahwa proses aktivitas atau usaha akan mengkonsumsi sumber, dalam activity based costing system,
diperlukan penelusuran-penelusuran aktivitas pembantu ke masing-masing produk jasa.
 Cost Driver
Cost driver adalah kejadian atau aktivitas yang menyebabkan atau berakibat keluarnya biaya.
Dalam ABC sistem, hal terpenting adalah mengidentifikasikan cost driver. Terdapat tiga faktor
penting dalam memilih cost driver yang tepat. (1) Degree of correlation (tingkat korelasi). Konsep
dasar ABC adalah membebankan biaya-biaya dari setiap aktivitas ke lini produk, berdasarkan pada
bagaimana setiap lini produk mengkonsumsi cost driver. Oleh karena itu, keakurataan pengalokasian
setiap biaya tergantung pada tingkat korelasi antara konsumsi aktivitas dan konsumsi cost driver. (2)
Cost measurement. Perancangan sistem informasi memerlukan cost benefit trade offs. Jumlah activity
cost pool yang terdapat dalam suatu sistem ABC yang lebih banyak memerlukan cost driver,
menyebabkan biaya implementasi menjadi lebih besar. Namun demikian, korelasi yang tinggi antara
cost driver dan konsumsi sesungguhnya dari setiap aktivitas menyebabkan perhitungan harga pokok
semakin akurat.

 Rumah Sakit Wiyung Sejahtera menerapkan metode Activity Based Costing


(ABC)
Data internal fasilitas rawat inap dari rumah sakit wiyung sejahtera seperti tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 Fasilitas Untuk Ruangan Rawat Inap RSWS

Kelas Kamar Fasilitas


3 kali makan, 2 kali snack (2 orang)
Kamar mandi, shower bath
VVIP A-15 Ekstra bed penunggu,AC,TV,Kulkas,Lemari,Telepon, 1 set
Kursitunggu, 3 kali makan, 2 kali snack (2 orang)
Kamar mandi, shower bath
A-9, B-6 Ekstra bed penunggu
AC, TV, Kulkas, Lemari, Telepon 1 set kursi tunggu
VIP
3 kali makan, 2 kali snack (2 orang)
Kamar mandi, shower bath
A-10 Ekstra bed penunggu, AC, TV, Kulkas, Lemari, Telepon, 1
set kursi tunggu, 3kali makan, 1 kali snack
Kamar mandi A-8, A-11 AC, TV, Lemari, Telepon, 2bed/kamar,
2 kali makan, 1 kali snack
Kamar mandi
Kelas I A-3 AC, TV, Lemari, Telepon, 2 bed/kamar 2 kali makan, 1 kali
snack Kamar mandi
B-5 AC, TV, Lemari, Telepon, 2 bed/kamar , 1kali makan, 1 kali snack
Kamar mandi
A-7, A-12, A-4 AC, lemari 3 bed/ kamar 3 kali makan, 1 kali snack
Kelas II Kamar mandi
A-1, A-2 Kipas Angin, lemari ,3 bed/ kamar, 3 kali makan, 1 kali snack
B-1, B-2 Kamar mandi AC, lemari, 3 bed/ kamar, 3 kali makan, 1 kali snack,
B3 AC, lemari, 2 bed/ kamar, 2 kali makan, 1 kali snack Kamar mandi
B-4, B7 AC, lemari, 3 bed/ kamar,3 kali makan, 1 kali snack ,Kamar mandi
Kelas III A-5 Kipas Angin, lemari, 2bed/ kamar, 2kali makan, 1 kali snack
Kamar mandi
A-6 AC, lemari, 5 bed/ kamar, 3kali makan, 1 kali snack
Kamar mandi A-4 AC, lemari, 3bed/ kamar

Menjelaskan tentang fasilitas untuk masing-masing kelas yang ada di Rumah Sakit Wiyung Surabaya.
Setiap kelas terdiri dari beberapa kamar dengan fasilitas yang terkadang berbeda antara kamar yang
satu dengan kamar yang lain. Perbedaan fasilitas ini mengakibatkan perbedaan tarif untuk masing-
masing kamar.
Adapun besarnya tarif tiap kelas jasa yang ditetapkan untuk masing-masing kelas dan kamar pada
Rumah Sakit Wiyung Surabaya dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini:

Tabel 2 Tarif Jasa Rawat Inap RS. Wiyung Sejahtera Surabaya Tahun 2012-2013

Kelas Kamar Tarif


Kamar (Rp500.000,-/hari)
VVIP A-15 Dokter spesialis (Rp175.000,-/visit)
Kamar (Rp400.000,-/hari)
A-9, B-6
Dokter spesialis (Rp125.000,-/visit)
VIP
Kamar (Rp375.000,-/hari)
A-10
Dokter spesialis (Rp125.000,-/visit)
Kamar (Rp250.000,-/hari)
A-8, A-11
Dokter spesialis (Rp100.000,-/visit)
Kamar (Rp200.000,-/hari)
Kelas I A-3
Dokter spesialis (Rp100.000,-/visit)
Kamar (Rp250.000,-/hari)
B-5
Dokter spesialis (Rp100.000,-/visit)
Kelas II A-7, A-12, A-4 Kamar (Rp125.000,-/hari)

Kelas Kamar Tarif


Dokter spesialis (Rp80.000,-/visit)
Kamar (Rp110.000,-/hari)
A-1, A-2 Dokter spesialis (Rp80.000,-/visit)
Kamar (Rp125.000,-/hari)
B-1, B-2 Dokter spesialis (Rp80.000,-/visit)
Kamar (Rp75.000,-/hari)
Dokter spesialis (Rp70.000,-/visit) Kamar
B3 (Rp65.000,-/hari)
B-4, B7 Dokter spesialis (Rp70.000,-/visit) Kamar
A-5 (Rp65.000,-/hari)
Dokter spesialis (Rp70.000,-/visit)
Kelas III
Kamar (Rp75.000,-/hari)
A-6 Dokter spesialis (Rp70.000,-/visit)
Kamar (Rp75.000,-/hari)
A-4
Dokter spesialis (Rp70.000,-/visit)

Tabel 2 adalah tabel tarif ruangan ruangan rawat inap untuk berbagai jenis kelas ruangan yang ada di
Rumah Sakit Wiyung Surabaya. Terdapat lima jenis ruangan di RSWS, yaitu VVIP, VIP, Kelas I,
Kelas II, dan Kelas III. Tarif untuk kamar terkadang mengalami perbedaan meskipun masih masuk
dalam kategori satu kelas.

Data mengenai jumlah pasien rawat inap dan jumlah hari pasien rawat inap disajikan pada Tabel 3
dan Tabel 4.
Tabel 3 Data Jumlah Pasien Rawat Inap Tahun 2012

Kelas Bulan Kelas I Kelas II Kelas III VIP VVIP

Januari 38 56 54 14 2 1
6
4
Februari 33 47 72 9 3 1
6
4
Maret 36 63 70 4 2 1
7
5
April 32 60 97 13 4 2
0
6
Mei 30 65 69 9 3 1
7
6
Juni 18 58 52 20 4 1
5
2
Juli 16 58 60 19 4 1
5
7
Agustus 18 48 59 11 5 1
4
1
September 21 41 61 13 2 1
3
8
Oktober 17 54 53 13 3 1
4
0
November 20 33 42 28 4 1
2
7
Desember 14 14 50 59 50 142
___________________________________________________________________
Total 293 633 748 667 100 1465

Tabel 3 menunjukkan data pengunjung rumah sakit selama tahun 2012. Berdasarkan data yang ada
dapat dilihat bahwa jumlah pasien setiap bulannya berada di atas 100 orang. Jumlah terkecil pada
bulan November 2012 dengan jumlah pasien sebesar 127 orang, sementara itu jumlah terbanyak pada
bulan April 2012 dengan jumlah pasien sebesar 206 orang.
Tabel 4 Data Jumlah Hari Menginap Pasien Tahun 2012
Kelas
Bulan
Kelas I Kelas II Kelas III VIP VVIP Total
Januari 114 224 165 53 9 565
Februari 99 187 358 37 14 695
Maret 108 189 253 14 9 573
April 96 178 486 56 18 834
Mei 90 196 274 37 13 610
Juni 108 175 207 84 19 593
Juli 64 198 215 78 17 572
Agustus 72 186 236 47 21 562
September 28 163 185 52 9 437
Oktober 68 215 158 52 13 506
November 80 130 169 113 18 510
Desember 56 251 236 59 21 623
Total 983 2292 2942 682 181 7080
Jumlah bed 8 21 19 3 1 52
Hari/tahun 365 365 365 365 365 365
Bedxhari 2920 7665 6935 1095 365 18980
BOR 33,66% 29,90% 42,42% 62,28% 49,59% 37,30
%

Tabel 4 menunjukkan jumlah hari pasien menginap di rumah sakit. Jumlah hari pasien menginap di
rumah sakit paling sedikit adalah pada bulan September 2012 dengan jumlah 437, sementara itu
jumlah hari meninap pasien paling banyak adalah pada bulan April 2012 dengan jumlah 834 hari
perawatan. Rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate) untuk tahun 2012 adalah sebesar 37,30%. Nilai
masih rendah karena nilai BOR yang ideal adalah antara 60%80%.

 Perhitungan Tarif Rawat Inap Dengan Activity Based Costing


Tahapan dalam melakukan perhitungan tarif tersebut adalah sebagai berikut: Pertama
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas :
(a) Aktivitas Pelayanan Administrasi Umum dilakukan ketika pasien tersebut dinyatakan perlu untuk
dirawat inap. Aktivitas ini seperti registrasi nama, alamat, jenis penyakit, dan tipe kamar yang
dipilih untuk rawat inap.
(b) Aktivitas Pelayanan Perawatan Pasien dilakukan oleh perawat, seperti mengantarkan pasien ke
kamar rawat inap, mencatat perkembangan kesehatan pasien, melakukan tensi, dan memberikan
pertolongan pada pasien jika pasien membutuhkan bantuan.
(c) Aktivitas Visite Dokter ini adalah aktivitas kunjungan dokter setiap hari untuk mengontrol
kesehatan pasien rawat inap.
(d) Aktivitas penginapan pasien adalah aktivitas pasien menggunakan fasilitas yang ada pada kamar
rawat inap.
(e) Aktivitas Pelayanan Pencucian atau Laundry adalah aktivitas pelayanan rumah sakit kepada
pasien berupa pencucian seprei, selimut, dan sarung bantal
(f) Aktivitas Pelayanan Pembersihan Kamar atau Cleaning service Aktivitas pelayanan adalah
aktivitas pelayanan rumah sakit kepada pasien dengan membersihkan kamar pasien, menyapu,
dan mengepel lantai.
(g) Aktivitas pelayanan pemberian makan pasien adalah aktivitas pelayanan rumah sakit kepada
pasien dengan menyediakan makanan sebanyak 3 kali dalam sehari.
(h) Aktivitas pemeliharaan bangunan adalah aktivitas berupa pengecetan dan renovasi yang
dilakukan tiap tahun secara rutin oleh rumah sakit. Aktivitas pemeliharaan bangunan merupakan
pengganti biaya penyusutan karena rumah sakit tidak melakukan penyusutan pada bangunannya.

Kedua melakukan analisis tarif rawat inap rumah sakit dan mengidentifikasi aktivitas dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
“Tarif per unit = Total Biaya Aktivitas / Cost driver”;
Menghitung biaya overhead yang dibebankan pada masing-masing kelas dengan cara:
“BOP yang dibebankan = tarif cost driver per unit x driver yang digunakan oleh masing-masing
kelas rawat inap”;
Menjumlahkan seluruh biaya aktivitas yang telah dikelompokkan.
Membaginya total biaya aktivitas masing-masing kelas rawat inap dengan jumlah hari rawat inap
di masing-masing kelas.
Dari rumus diatas maka dapat diperoleh hasil dari setiap kamar yang dihitung untuk setiap kelas total
biaya kelas Vvip, Vip, III, II, I seperti pada tabel 5-9 :

Tabel 5 Total Biaya Aktivitas Kelas VVIP

Tarif Per Unit (cost


Aktivitas driver) Driver Jumlah (Rp)
Aktivitas pelayanan
Administrasi umum 72.428,7 41 Orang 2.969.576,7
Aktivitas pelayanan perawatan
pasien 197.533,0 181 Hari 35.753.473,0
Aktivitas visit Dokter 37.781,0 181 Hari 6.838.361,0
Aktivitas penginapan
Pasien 7.432.637,10
Aktivitas pelayanan pencucian/
laundry 36.270,0 41 Orang 1.487.070,0
Aktivitas pelayanan pembersihan/
Cleaning 196.619,74 16 m2 3.145.915,8
service
Aktivitas pelayanan pemberian
makan 24.580,89 724 Hari 17.796.564,4
Aktivitas pemeliharan
Bangunan 70.970,39 16 m2 1.135.526,2
Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas VVIP 76.559.124,2
Jumlah hari pakai 181
Tarif rawat inap per kamar 422.978,6

Tabel 6 Total Biaya Aktivitas Kelas VIP

Tarif Per Unit


Aktivitas (cost driver ) Driver Jumlah (Rp)
Aktivitas pelayanan
Administrasi umum 72.428,7 167 Orang 12.095.592,9
Aktivitas pelayanan
perawatan pasien 197.533,0 682 Hari 134.717.506,
0
Aktivitas visit Dokter 37.781,0 682 Hari 25.766.642,0
Aktivitas penginapan
Pasien 25.233.203
Aktivitas pelayanan
pencucian/ laundry 36.270,0 167 Orang 6.057.090,0
Aktivitas pelayanan
pembersihan/ Cleaning
service 196.619,74 36 m2 7.078.310,6
Aktivitas pelayanan
pemberian makan 24.580,89 2.728 Hari 67.056.667,9
Aktivitas pemeliharan
Bangunan
70.970,39 36 m2
Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas VIP

Jumlah hari pakai 682


Tarif rawat inap per kamar 411.378,
2
Tabel 7 Total Biaya Aktivitas Kelas I

Tarif Per Unit (cost


Aktivitas driver) Driver Jumlah (Rp)
Aktivitas pelayanan
Administrasi umum 72.428,7 293 Orang 21.221.609,1
Aktivitas pelayanan perawatan pasien
197.533 983 Hari 194.174.939
Aktivitas visit Dokter 37.781 983 Hari 37.138.723
Aktivitas penginapan Pasien 20.028.922
Aktivitas pelayanan pencucian/ laundry
36.270 293 Orang 10.627.110
Aktivitas pelayanan pembersihan/
Cleaning service 196.619,74 48 m2 9.437.747,5
Aktivitas pelayanan pemberian makan
24.580,89 983 Hari 24.163.014,9
Aktivitas pemeliharan Bangunan 70.970,39 48 m2 3.406.578,7
Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas I 320.198.644,2
Jumlah hari pakai 983
Tarif rawat inap per kamar 325.736,2

Tabel 8 Total Biaya Aktivitas Kelas II

Tarif Per Unit


Aktivitas Driver Jumlah (Rp)
( cost driver )
Aktivitas pelayanan
Administrasi umum 72.428,7 633 Orang 45.847.367,1
Aktivitas pelayanan
perawatan pasien 197.533,0 2.292 Hari 452.745.636,0
Aktivitas visit Dokter 37.781,0 2.292 Hari 86.594.052,0
Aktivitas penginapan Pasien 30.547.732
Aktivitas pelayanan
pencucian/ laundry 36.270,0 633 Orang 22.958.910,0
Aktivitas pelayanan
pembersihan/ Cleaning service 196.619,74 126 m2 24.774.087,2
Aktivitas pelayanan
pemberian makan 24.580,89 2.292 Hari 56.339.399,9
Aktivitas pemeliharan Bangunan
70.970,39 126 m2
Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas II

Jumlah hari pakai 2.292,0


Tarif rawat inap per kamar 317.953,
5

Tabel 9 Total Biaya Aktivitas Kelas III

Tarif Per Unit


Aktivitas Driver Jumlah (Rp)
(cost driver)
Aktivitas pelayanan
Administrasi umum 72.428,7 748 Orang 54.176.667,6
Aktivitas pelayanan perawatan pasien
197.533,0 2.942 Hari 581.142.086,0
Aktivitas visit Dokter 37.781,0 2.942 Hari 111.151.702,0
Aktivitas penginapan Pasien 34.541.486
Aktivitas pelayanan pencucian/
laundry 36.270,0 748 Orang 27.129.960,0
Aktivitas pelayanan pembersihan/
Cleaning service 196.619,74 58 m2 11.403.944,9
Aktivitas pelayanan pemberian makan
24.580,89 2.942 Hari 72.316.978,4
Aktivitas pemeliharan Bangunan 70.970,39 58 m2 4.116.282,6
Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas III 895.979.107,5
Jumlah hari pakai 2.942,0
Tarif rawat inap per kamar 304.547,6

Berdasarkan hasil perhitungan biaya pokok rawat inap yang telah dilakukan, dapat ditentukan tarif
biaya rawat inap untuk masing-masing kelas. Persentase margin untuk setiap kelas ruangan dibuat
berbeda disebabkan karena fasilitas dalam masing-masing kamar juga berbeda, Dapat dilihat pada
tabel 10.

Tabel 10 Tarif Biaya Ruangan Rawat Inap

Pembulatan
No Ruangan Biaya Pokok % Keuntungan Tarif Tarif
1 VVIP 422.978,6 25,0% 528.723,2 550.000
2 VIP 411.378,2 20,0% 493.653,9 500.000
3 Kelas I 325.736,2 15,0% 374.596,6 400.000
4 Kelas II 317.953,5 10,0% 349.748,9 350.000
5 Kelas III 304.547,6 5,0% 319.775,0 325.000
Hasil perhitungan yang ada menunjukkan bahwa selisih biaya untuk Kelas I, Kelas II, dan Kelas III
tidak jauh berbeda. Kondisi ini disebabkan karena nilai BOR (Bed Occupancy) Rate untuk Kelas I,
Kelas II, dan Kelas III relatif masih rendah. Daftar BOR untuk kelima ruangan yang ada di Rumah
Sakit.
Daftar BOR untuk kelima ruangan yang ada di Rumah Sakit dapat dilihat pada
Tabel l1.

Tabel 11 BOR Rumah Sakit Wiyung Surabaya

No Ruangan BOR BOR Ideal


1 Kelas I 33,66%
2 Kelas II 29,90%
3 Kelas III 42,42%
60% - 80%
4 VIP 62,28%
5 VVIP 49,58%
BOR Total 37,30%

Rendahnya nilai BOR untuk ketiga kelas tersbut menjadikan biaya perhari yang harus ditanggung
oleh pasien untuk ketiga kelas tersebut masih tinggi.
Tarif yang diperoleh dengan metode ABC kemudian dibandingkan dengan tarif yang digunakan pada
instalasi rawat inap. Pada tabel 12 berikut berisi perbandingan tarif ABC dengan tarif berlaku di RS.
Wiyung Surabaya.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan tarif jasa rawat inap pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan activity based costing system,
dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama biaya ditelusuri ke aktivitas yang menimbulkan biaya
dan kemudian tahap kedua membebankan biaya aktivitas ke produk. Dari perhitungan tarif jasa rawat
inap dengan menggunakan metode ABC diketahui besarnya tarif untuk Kelas VVIP Rp550.000,-,
Kelas VIP Rp 500.000, Kelas I Rp 400.000, Kelas II Rp 350.000 dan Kelas III Rp325.000.
Activity based costing system telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara
tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. Tarif untuk Kelas I, Kelas II, dan Kelas III
mempunyai nilai tinggi karena BED (Bed Occupancy Rate) nya rendah sehingga faktor pembaginya
menjadi lebih kecil yang mengakibatkan biaya rawat inap yang harus ditanggung per harinya lebih
besar.

Anda mungkin juga menyukai