Anda di halaman 1dari 4

ISU SISTEMIK

Isu-isu sistemik berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan etika yang timbul mengenai lingkungan
dan sistem yang menjadi tempat beroperasinya suatu bisnis atau perusahaan: ekonomi, politik,
hukum, dan sistem-sistem sosial lainnya.

ISU SISTEMIK EKONOMI

Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui
pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti
Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas
bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha
tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis
keuangan.

Akhir 1999, Enron meluncurkan EnronOnline yang dianggap akan mengubah wajah bisnis energi
masa depan. Memanfaatkan Internet, divisi e-commerce itu membeli gas, air minum dan tenaga
listrik dari produsen dan menjualnya kepada pelanggan atau distributor besar. Enron bahkan
memperluas wilayah, membangun jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi serta bertekad
menjual bandwidth jaringan itu seperti dia menjual gas dan listrik. Setelah itu mungkin dia akan jual-
beli online untuk kertas daur ulang pabrik miliknya.
Tak lama setelah dia memasuki bisnis jasa video-on-demand dimana menjual tayangan video kepada
pelanggan via sambungan internet kecepatan tinggi, harga saham Enron mencapai puncaknya, US$
90 per lembar, pada Agustus 2000. Meski kemudian merosot bersama jatuhnya saham-saham
teknologi dan internet lain, nilai pasar Enron masih berkisar US$ 60 milyar.
Pada Oktober 2001 Enron menjatuhkan bom di Wall Street dengan melaporkan kerugian ratusan
juta dolar pada kwartal itu. Sangat mengejutkan karena Enron hampir selalu membawa berita
gembira ke lantai bursa dengan melaporkan keuntungan selama empat tahun berturut-turut. Kabar
buruk itu membanting harga saham Enron dari sekitar US$ 30 menjadi US$ 10 per lembar, hanya
dalam hitungan hari.
Securities Exchange Commission (SEC), badan pengawas pasar modal, membaui ada yang tidak beres
dan mulai menggelar penyidikan. Dalam kondisi terdesak, Enron menjatuhkan bom lebih dahsyat
lagi ke lantai bursa ketika pada 8 November 2001 mengakui bahwa keuntungannya selama ini adalah
fiksi belaka. Enron merevisi laporan keuangan lima tahun terakhir dan membukukan kerugian US$
586 juta serta tambahan catatan utang sebesar US$ 2,5 miliar.
Namun, pada akhir November 2001, Enron sedikit bisa bernafas lega ketika Dynegy Inc, pesaingnya
yang jauh lebih kecil, berniat membeli sahamnya dalam sebuah kesepakatan merger. Harapan itu tak
berumur lama. Dynegy mundur setelah Enron makin kehilangan kepercayaan investor dan rating
kreditnya jatuh ke titik terendah-berstatus “junk-bond”. Ketika tak kurang seperempat milyar lembar
sahamnya dipertukarkan di lantai bursa, harga Enron meluncur ke dasar jurang. Saham Enron yang
pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar, terjerembab jatuh hingga tidak lebih dari US$
45 sen. Akhirnya pada tanggal 2 Desember 2001 Enron menyerah dan mengajukan petisi bangkrut.
Kejatuhan Enron ternyata mengundang tanya dan rasa curiga yang besar bagi kalangan publik.
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutannya, belakangan Enron dicurigai telah
melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up)
pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 milliar. Manipulasi
ini telah berlangsung bertahun-tahun, sampai Sherron Watskin, salah satu eksekutif Enron yang tak
tahan lagi terlibat dalam manipulasi itu, mulai “berteriak” melaporkan praktek tidak terpuji itu.
Keberanian Watskin inilah yang membuat semuanya menjadi terbuka.
Sejak akhir tahun 2000, ketika harga saham Enron di posisi puncak, para eksekutif menjual saham
yang mereka miliki dengan total nilai US$ 1,1 milyar. Selama empat tahun terakhir, Kenneth L. Lay,
presiden komisaris sekaligus direktur Enron diperkirakan meraup untung US$ 205 juta dari penjualan
sahamnya. Dalam kurun yang sama dia membujuk karyawan dan investor untuk membeli saham
Enron, antara lain dengan iming-iming laporan keuangan yang menjanjikan tapi palsu. Bahkan pada
26 September 2001, ketika harga saham jatuh menjadi US$ 25 per lembar, Ken Lay masih mencoba
menghibur karyawan untuk tidak menjualnya, sebaliknya membujuk mereka membeli. Dalam e-mail
yang dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia mengatakan perusahaan dalam kondisi sehat
secara keuangan dan bahwa harga saham Enron “luar biasa murah” dalam posisi itu. Namun, hanya
beberapa pekan kemudian, Enron melaporkan kerugian yang bermuara pada kebangkrutannya. Para
karyawan tak bisa menjual saham mereka sampai semuanya sudah terlambat, Enron kehilangan nilai
sama sekali.
Proses pengusutan juga membuahkan suatu penemuan yang menarik, yaitu kisah pemusnahan
ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron oleh petinggi di
firma audit Arthur Andersen. Pada tanggal 12 Oktober 2001 Arthur Andersen menerima perintah
dari para pengacara Enron untuk memusnahkan seluruh materi audit, kecuali berkas-berkas yang
paling dasar. Kini, Arthur Andersen menghadapi berbagai tuntutan di pengadilan. Diperkirakan tak
kurang dari $ 32 miliar harus disediakan Arthur Andersen untuk dibayarkan kepada para pemegang
saham Enron yang merasa dirugikan karena auditnya yang tidak becus. Ratusan mantan karyawan
yang marah juga sudah melayangkan gugatan kepada Andersen. Di luar itu, otoritas pasar modal dan
hukum Amerika Serikat pasti akan memberi sanksi berat jika tuduhan malapraktek itu terbukti.
Belakangan, salah satu mantan petinggi Enron, Cliff Baxter tewas bunuh diri karena tak tahan
menghadapi tekanan bertubi-tubi.
Selain penghancuran dokumen, terungkap pula adanya kemitraan Enron dengan perusahaan
“kosong”, seperti Chewco dan JEDI. Perusahaan dengan nama yang terkesan main-main (Chewco
dan JEDI adalah karakter dalam Star Wars) ini membuat para eksekutif Enron yang
mengemudikannya kaya raya, dan Enron membuat pembukuan off balance sheet atas kerugian
ratusan juta dolar sehingga tersembunyi dari mata investor dan pihak lain.

Sekilas tentang KAP Arthur Andersen

KAP Arthur Andersen didirikan pada tahun 1913 oleh Arthur Andersen dan Clarence Delany sebagai
Anderse Delany & Co. Perusahaan tersebut berubah nama menjadi Arthur Andersen & Co. pada
tahun 1918.Andersen memimpin perusahaan sampai kematiannya pada tahun 1947, beliau adalah
aktivis pembentukan standar dalam industri akuntansi. Ketika munculnya opsi saham dalam bentuk
kompensasi, Arthur Andersen adalah KAP pertama yang mengusulkan ke FASB bahwa opsi saham
harus disertakan pada laporan biaya sehingga berdampak pada laba bersih seperti kompensasi
dalam bentuk tunai. Setelah konsultasi IT ditetapkan pada tahun 1980, Arthur Andersen pun
mengembangkan praktek konsultasi di bidang IT tersebut, sementara KAP lain masih berfokus pada
konsultasi jasa audit. Pada akhir tahun 1990-an, Arthur Andersen telah berhasil mengali-tigakan
pendapatan per saham para partnernya.
ISU SISTEMIK POLITIK

karena belakangan diketahui banyak sekali pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika
Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini. Tujuh puluh persen senator,
baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat, pernah menerima dana politik. Menurut Center
for Responsive Politics, Lay dan istrinya, Linda, menyumbang 86.470 dollar AS ke Partai Republik.
Perusahaan Enron dan karyawannya menyumbang 3 juta dollar AS kepada Partai Republik periode
1998-2002 dan 1,1 juta dollar AS untuk Demokrat. Dalam Komite yang membidangi energi, 19 dari
23 anggotanya juga termasuk yang menerima sumbangan dari perusahaan itu. Sementara itu,
tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham Enron yang
telah lama merupakan perusahaan publik. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik,
Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan
dana kampanye Bush. Lembaga bernama The Center for Public Integrity menyatakan Lay telah
menyumbang 139.500 dollar AS untuk kampanye politik George W Bush selama bertahun-tahun.
Sumbangan Lay itu adalah bagian dari 602.000 dollar AS sumbangan karyawan Enron atas berbagai
kampanye politik Bush. Selain itu, Lay dan istrinya menyumbang 100.000 dollar AS ketika Bush
dilantik sebagai Presiden AS pada tahun 2001.
Penulis dan aktivis demokrasi di AS, Greg Palast, mengungkapkan bahwa George Bush pernah
menempatkan Pat Wood (orang kepercayaan Lay) sebagai pihak yang ditugasi meneliti kecurangan
Enron. Hasilnya, Pat Wood tidak melakukan apa pun. Palast menambahkan, Enron pernah
menggunakan sekitar 500.000 dollar AS dana pensiunan milik Negara Bagian Florida. Dana-dana itu
sudah lenyap dari catatan pembukuan Enron. Semua itu bisa terjadi karena Jeb Bush (adik George
Bush) adalah Gubernur Negara Bagian Florida. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga
pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam
bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.

ISU SISTEMIK HUKUM

PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT DALAM ENRON CORPORATION

 KORPORASI

Board of Directors. Dewan Direksi Enron telah gagal dalam melidungi pemegam saham Enron dan
memberikan konstribusi pada kejatuhan perusahaan publik terbesar ketujuh di AS,dengan
membiarkan Enron terlibat dalam praktik akuntansi beresiko. Padahal Dewan mengetahui hal ini
tetapi lebih memilih untuk menutup mata dan merugikan pemegang saham, karyawan, dan bagian
lain yang menyangkut didalam perusahaan Enron.

 INDIVIDU

1. Kenneth Lay adalah seseorang yang telah mendirikan Enron, tetapi dia membangun Enron dengan
banyak hutang kepada pihak lain. Dia juga termasuk orang yang licik karena diam-diam telah
menjual saham yang ia miliki.

2. Jeffrey Skilling  (Mantan Presiden, dan COO). Jeffrey Skilling ini adalah seorang yang sangat pintar.
Ia bersama Andrew Fastow memanipulasi laporan keuangan Enron. Skilling merekrut Andrew
Fastow, seorang ahli keuangan, untuk bekerja sama membujuk Komisi Bursa Saham dan Surat
Berharga (SEC) AS untuk membolehkan mereka memakai metode “menilai pada harga pasar” (mark
to market) untuk diberlakukan untuk perusahaannya.

3. Andrew Fastow (Mantan CFO). Dia memanipulasi untuk membentuk anak perusahaan yang hanya
dipakai oleh Enron untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank. Sehingga dalam laporan keuangan
yang dimiliki oleh Enron tidak mengalami penambahan hutang. Dia jugalah yang mencoba memecat
Sherron Watkins karena mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek akuntansi perusahaan.

5. Karyawan Enron. Enron memaksa karyawannya untuk mengelola dana pensiun, dimana
diharuskanpembelian saham perusahaan sebagai dana pensiun, karyawan percaya atas reputasi
perusahaan. Tujuan Enron adalah menaikan harga saham perusahaan dengan cara ini. Banyak sekali
kerugian yang dialami para karyawan. Baik financial maupun moral. Karyawan Enron juga banyak
yang tidak diterima di perusahaan lain.

6. Sheron Wattkins.Sherron adalah seorang akuntan profesional yang kompeten dan telah bekerja
untuk Arthur Andersen selama bertahun-tahun sebelum bergabung dengan Enron. Dia mengeluhkan
praktik akuntansi agresif yang dilakukan oleh Enron.

Anda mungkin juga menyukai