Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Analisis Varians

Varians adalah perbedaan antara jumlah yang didasarkan pada hasil aktual dan jumlah
yang dianggarkan. Jumlah yang dianggarkan merupakan acuan untuk melakukan
perbandingan. Setiap varians merupakan suatu sinyal yang sebaiknya diidentifikasi dan
dianalisis. Suatu varians dapat disebabkan oleh kejadian acak yang tidak diharapkan
terulang kembali, masalah sistematis yang dapat diperbaiki, atau standar yang tidak
tepat. Misalnya, jika proses manufaktur berubah, maka standar fisik juga mungkin
berubah.
Ada dua jenis varians, yakni :
1. Varians yang menguntungkan (favorable), adalah varians yang memiliki pengaruh
meningkatkan laba operasi relatif terhadap jumlah yang dianggarkan.
2. Varians yang tidak menguntungkan (unfavorable), adalah varians yang memiliki
pengaruh menurunkan laba operasi relatif terhadap jumlah yang dianggarkan.

Varians Bauran dan Hasil (Mix and Yield Variance)


Menetapkan biaya produk standar memerlukan penentuan standar harga dan kuantitas.
Di banyak industri, terutama industri proses, bauran bahan baku dan hasil bahan baku
memainkan peranan penting dalam biaya produk final, dalam pengurangan biaya, dan
dalam perbaikan laba.
Spesifikasi standar bahan baku pada umumnya ditetapkan untuk berbagai tingkatan
mutu dan jenis bahan baku. Hampir disemua kasus, spesifikasi didasarkan pada uji
laboratorium atau teknik. Biaya komparatif dari berbagai tingkatan mutu bahan baku
digunakan untuk menemukan bauran bahan baku yang memuaskan, dan perubahan
seringkali dilakukan ketika penggunaan bahan baku yang harganya lebih rendah
memungkinkan. Selain itu, pengurangan biaya yang substansial kadangkala dicapai
dengan memperbaiki hasil dari produk yang baik. Pada waktu-waktu tertentu, mungkin
terjadi pertukaran. Misalnya, penghematan biaya yang dihasilkan dari penggunaan mutu
bahan baku yang lebih murah mungkin menyebabkan hasil yang lebih buruk. Program
analisis varians yang mengidentifikasikan dan mengevaluasi sifat, luas, dan penyebab
varians bauran dan varians hasil adalah suatu alat bantu bagi manajemen operasi.
v Varians Bauran (Mix Variance)
Setelah spesifikasi standar telah ditetapkan, maka suatu varians yang mencerminkan
perbedaan antara rumus biaya standar bahan baku dengan biaya standar untuk bahan
baku yang digunakan secara aktual dapat dihitung. Varians ini umumnya dikenal sebagai
varians bauran atau campuran, yang merupakan hasil dari mencampurkan bahan baku
standar dengan rasio yang berbeda dari spesifikasi bahan baku standar. Dipabrik wol
misalnya, proporsi standar dari tingkatan mutu wol untuk setiap nomor benang
dicerminkan dalam biaya campuran standar. Perbedaan antara wol yang digunakan
secara aktual dengan campuran standar menghasilkan varians campuran atau varians
bauran.
Industri seperti teksti, karet, dan kimia, yang produknya harus memiliki kualitas kimia
atau fisik tertentu, kadang kala menemukan bahwa adalah lebih ekonomis untuk
menggunakan kombinasi bahan baku dasar yang berbeda dan tetap menghasilkan
produk yang sempurna. Dalam kain katun, perubahan dalam campuran kapas dari
berbagai belahan dunia mungkin mengirangi biaya dan memperbaiki laba. Dibanyak
kasus, bauran baru disertai dengan hasil yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dari produk final, sehingga menyulitkan untuk menilai asal varians
dengan benar. Varians bauran yang menguntungkan, misalnya, mungkin dihilangkan
oleh varians hasil yang tidak menguntungkan, atau sebaliknya.
v Varians Hasil (Yield Variance)
Hasil dapat didefinisikan sebagai jumlah produk yang diproduksi dari sejumlah tertentu
bahan baku. Varians hasil adalah akibat untuk memperoleh suatu hasil yang berbeda
dari apa yang diperkirakan dari input aktual.
Dipabrik gula, kehilangan hasil normal dikembangkan karena dibutuhkan 102,5 pon
sukrosa, dalam bentuk gula mentah, untuk memproduksi 100 pon sukrosa dalam bentuk
gula murni. Sebagian dari sukrosa ini muncul sebagai sirup gula hitam, tetapi sejumlah
persentase kecil benar-benar hilang.
Dalam industri pengalengan, adalh biasa untuk mengestimasikan hasil yang diperkirakan
dari tingkatan mutu per ton buah yang dibeli atau dikirimkan ke pabrik. Hasil aktual
dibandingkan dengan yang diperkirakan dan dievaluasi dalam hal biaya. Jika hasil aktual
ternyata menyimpang dari persentase yang telah ditentukan sebelumnya, maka biaya
dan laba akan berbeda.[21]
a. Varians Pendapatan untuk Perusahaan Multiproduk
Untuk tujuan perencanaan, perusahaan yang menjual beberapa produk bisa
mengasumsikan bahwa produk-produknya terjual dalam proporsi yang konstan.
Misalnya, dua buah gelas akan terjual untuk setiap satu buah piring. Manajemen
mungkin sengaja menurunkan markup dari suatu produk (misalnya, gelas) untuk
menarik pembeli dan menaikkan penjualan produk lainnya (misalnya, piring) yang
menghasilkan kontribusi lebih tinggi. Disini bukan hanya kuantitas penjualan yang
penting tetapi juga bauran produk yang bersangkutan.
Perusahaan multiproduk berkonsentrasi untuk menganalisis harga jual dan volume
penjualan produk demi produk. Perusahaan tersebut acapkali menggunakan varians
harga jual dan volume penjualan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran. Kita
menentukan varians harga jual (sales price variance) dengan mengalikan perbedaan
diantara harga jual aktual dan harga jual yang dianggarkan dengan kuantitas aktual yang
terjual. Varians volume penjualan (sales volume variance) yang juga disebut varians
kegiatan penjualan (sales activity variance) membandingkan kuantitas dan bauran
aktual dengan yang dianggarkan.
b. Varians Bauran dan Hasil Bahan serta Tenaga Kerja untuk Produk Multibahan
Kita dapat menerapkan varians bauran dan kuantitas penjualan pada input produksi.
Kebanyakan prosedur produksi, terutama operasi kalkulasi biaya proses, menggunakan
rumus untuk menentukan spesifikasi jenis bahan serta kelas pekerja yang diperlukan
untuk pekerjaan tertentu. Dalam operasi produksi, khususnya yang merupakan proses
berkesinambungan (process costing), manajemen dapat mengubah bauran input untuk
mencapai hasil yang lebih baik. atau harga bahan dan kelas pekerja tertentu mungkin
mengalami kenaikan sehingga manajemen perlu mengurangi penggunaan bahan atau
pekerja bersangkutan. Perubahan bauran input tersebut dapat mempengaruhi kuantitas
produk yang dihasilkan. Selain itu, untuk menghasilkan produk dengan kualitas tertentu,
manajemen perlu membatasi penggantian bahan dan pekerja yang lebih mahal dengan
sesuatu yang lebih murah.
Pembagian varians kuantitas. Pembagian varians kuantitas untuk bahan dan tenaga
kerja menjadi varians bauran dan hasil dapat membantu pengendalian manajemen yang
lebih baik. kita varians harga untuk setiap jenis bahan atau varians tarif untuk setiap
kategori tenaga kerja. Total varians harga bahan sama dengan hasil penjumlahan varians
harga untuk semua jenis bahan. Di lain pihak, varians tarif tenaga kerja total sama
dengan hasil penjumlahan varians tarif untuk semua kelompok tenaga kerja.
- Varians Bauran dan Hasil Produksi
Apabila perusahaan menggunakan beberapa input untuk memproses produk dan
sebagian input tersebut dapat ditukar satu sama lain, maka kita dapat menghitung
varians bauran dan hasil yang mengidentifikasi biaya atau penghematan yang terjadi jika
satu bahan diganti dengan bahan lain. Kita menghitung varians bauran dengan
membandingkan rumus standar dengan biaya standar untuk bahan dan tenaga kerja
yang benar-benar digunakan. Varians timbul karena bahan baku atau kelompok tenaga
kerja dicampur dalam rasio yang berbeda dari spesifikasi standar. Misalnya, industri
tekstil atau kimia dapat mencampur berbagai kombinasi bahan baku dan masih
menghasilkan produk yang sempurna.
Varians hasil (yield variance) timbul karena hasil yang diperoleh berbeda dari yang
diharapkan bedasarkan input bahan atau tenaga kerja. Varians hasil mencerminkan
tambahan biaya atau penghematan yang terjadi karena kita menggunakan lebih banyak
bahan dari pada yang dipersyaratkan dalam spesifikasi produk. Misalnya, untuk
membuat permen susu, kita memasak gula, sirup jagung, kelapa sawit, dan susu. Kita
mengharapkan bahwa jumalh tertentu dari bahan baku ini akan menghasilkan beberapa
pound permen susu. Varians hasil akan timbul jika output aktual berbeda dari yang
diharapkan. Kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan oleh varians bauran atau hasil
seringkali saling menutupi. Misalnya, bauran baru tersebut mungkin menghasilkan
varians bauran yang menguntungkan, tetapi hal itu ditutupi oleh varians hasil yang tidak
menguntungkan. Demikian juga, keuntungan yang diperoleh dari varians hasil yang
menguntungkan bisa mengakibatkan timbulnya varians bauran yang tidak
menguntungkan. Akuntan biasanya menganggap varians hasi pekerja sebagai akibat dari
kuantitas dan / atau kualitas bahan yang ditangani.
- Varians Bauran dan Hasil Bahan
Kita dapat menghitung varians bauran dan hasil produksi dalam jumlah total untuk
sekumpulan (batchs) bahan atau untuk masing-masing tingkatan mutu bahan.

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH


ANGGARAN (VARIANCE ANALYSIS) DAN INTERPRETASI TERHADAP HASIL-
HASILNYA Marhakim *) ABSTRAK Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan,
baik pada organisasi bisnis (profit oriented) maupun organisasi nirlaba (non-profit
oriented) adalah dengan membandingkan realisasi dengan anggaran (budget) atau antara
aktual dengan anggaran. Dengan melakukan perbandingan antara anggaran dan
realisasinya dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.pada akuntansi
manajemen (management accounting) penyimpangan yang dimaksud dikenal dengan
istilah selisih (variance).analisis terhadap selisih anggaran dengan realisasi atau antara
rencana dan aktual disebut dengan analisis selisih (variance analysis).dengan melakukan
analisisselisih, pihak yang berkepentingan terhadap organisasi dapat menilai kinerja
(performance) para manajer unit dan melakukan penafsiran/interpretasi (interpreting)
terhadap hasil analisis. Kata Kunci: Management Accounting, Budget, Variance,
Variance Analysis, Favorable, Unfavorable, Performance, Interpreting, Revenue Center,
Cost Center, PENDAHULUAN Salah satu tugas dan tanggung jawab Manajer suatu
organisasi adalah membuat rencana anggaran untuk satu periode (biasanya 1 tahun) ke
depan. Rencana anggaran tersebut semestinya disusun secara logis, realistis dan masuk
akal dengan melibatkan seluruh program kerja unit-unit organisasi, sehingga anggaran
tersebut bisa digunakan sebagai pedoman kerja bagi suatu organisasi. Penyusunan
anggaran yang tidak realistis dan tidak melibatkan program kerja seluruh unit-unit
organisasi yang ada, besar kemungkinan anggaran tersebut hanya sekedar pemenuhan
kewajiban saja, namun tidak digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
atau program kerja untuk mewujukan tujuan organisasi. Anggaran harus dievaluasi, mulai
dari proses penyusunan anggaran, penggunaan anggaran, dan evaluasi pada akhir tahun
anggaran. Evaluasi anggaran pada proses penyusunan dilakukan dengan menetapkan
kebijakan tentang system, prosedur, dan jadwal penyusunan anggaran. Evaluasi
penggunaan anggaran dilakukan sepanjang periode untuk menghindari atau mencegah
terjadinya penyimpangan anggaran yang signifikan dengan melakukan analisis selisih.
Anggaran bukanlah Kitab Suci, anggaran boleh dirubah/ direvisi sesuai prosedur dan
penggunaan anggaran wajar bila terjadi selisih dengan alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan. Pada kesempatan ini penulis akan membahas bagaimana
melakukan penilaian atau evaluasi terhadap anggaran dengan analisis selisih yang
dilakukan bisa dilakukan pada akhir bulan, triwulan, kuartas, semester atau akhir tahun
anggaran. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH Pada artikel ini penulis
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara menghitung
selisih/penyimpangan(variance) pada analisis selisih? 2. Bagaimana cara melakukan
analisis terhadap selisih serta interpretasi terhadap hasilnya? Untuk lebih fokus dan
terarah, maka pembahasan artikel ini dibatasi pada analisis selisih pada pusat pendapatan
(revenue center) dan pusat biaya (cost center). Sedangkan untuk pusat laba (profit center)
dan pusat investasi (investment center) akan lebih tepat dengan teknis analisis yang lain,
seperti analisis Break Event Point (BEP) untuk menganalisis pusat laba dan analisis
Return On Investment (ROI) untuk menganalisis pusat investasi. LANDASAN TEORI
Pengertian Anggaran Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan (2005) menyatakan,
bahwa anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka
pendek dalam organisasi yang merupakan potongan satu tahun dari rencana strategis,
yang penyusunannya melibatkan manajer di semua tingkatan organisasi.

2 Menurut Hongren (2000) didalam buku anggaran yang ditulis oleh Catur Sasongko &
Safrida Rumondang Parulian (2013), Budget is the quantitative expression of a proposed
plan of action by management for a future time periode and is anaid to the coordination
and implementation of plan. Dari difenisi diatas dinyatakan, bahwa anggaran adalah
rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode mendatang
yang tertuang secara kuantitatif, dengan tujuan sebagai pedoman kerja bagi manajemen
dalam melakukan koordinasi dan penerapannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Bambang Hermanto & Mulyo Agung (2012) mendefenisikan anggaran adalah suatu
rencana yang dibuat secara sistematis mencakup seluruh kegiatan usahanya untuk jangka
waktu tertentu diwaktu/masa yang akan datang dan dinyatakan dalam satuan uang.
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran
kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan
sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun
(Fauziah Fauzan, 2009) Jenis-jenis Anggaran Pada bukunya yang berjudul Anggaran,
Catur Sasongko & Safrida Rumondang Parulian (2013), perusahaan pada umumnya
menyusun anggaran induk (master budget) yang terdiri dari dua kelompok, yaitu
anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran Operasional terdiri dari:
anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran pembelian
bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik,
anggaran biaya produksi, anggaran biaya operasi dan anggaran laba-rugi. Anggaran
keuangan terdiri dari anggaran kas dan anggaran neraca. Menurut Fauziah Fauzan (2009),
anggaran terdiri atas tiga bagian: (1) anggaran operasi, yaitu anggaran yang menunjukkan
rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan datang; (2) anggaran kas adalah anggaran
yang menunjukkan perkiraan sumber dan penggunaan kas dalam tahun anggaran; (3)
anggaran pengeluaran modal adalah anggaran yang menunjukkan rencana investasi
dalam tahun anggaran. Dalam buku Management Control System karangan Robert N.
Anthony & Vijay Govindarajan (2005) disebutkan, bahwa fokus utama dalam
penyusunan anggaran adalah menyusun anggaran operasi, penyusunan anggaran yang
lengkap juga meliputi anggaran modal, anggaran neraca dan anggaran laporan arus kas.
Defenisi Selisih dan Analisis Selisih Menurut Fauziah Fauzan (2009), penyimpangan
biaya sesungguhnya dengan biaya standar (yang dianggarkan) disebut dengan selisih
(variance), selisih tersebut dianalisis, dan dari analisis ini diselidiki penyebab terjadinya,
kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan. Darsono
Prawironegoro dan Ari Purwanti (2009) menyatakan, bahwa setiap tingkat manajer harus
selalu membandingkan antara laporan prestasi kerjanya dengan anggaran yang sudah
disepakati. Dengan melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi akan
memberikan informasi selisih atau penyimpangan yang merupakan masalah bagi
manajemen untuk mencari penyebab terjadinya penyimpangan dan menghapus penyebab
tersebut. Pada analisis penyimpangan akan diperoleh informasi penyimpangan yang
menguntungkan (favorable) dan penyimpangan yang tidak menguntungkan
(unfavorable). Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan (2005) menyatakan, bahwa
hampir semua perusahaan membuat analisis bulanan atas perbedaan antara pendapatan
dan beban aktual dengan yang dianggarkan untuk setiap unit bisnis dan organisasi secara
keseluruhan (beberapa perusahaan melakukannya per kuartal).analisis varian yang
seksama mengidentifikasikan penyebab dari varian dan unit organisasi yang
bertanggungjawab untuk itu sampai ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Dalam
sistem pengendalian manajemen, standar formal yang digunakan dalam evaluasi laporan
atas aktivitas aktual terdiri atas tiga jenis: (1) standar atau anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya; (2) standar historis; (3) standar eksternal.
3 PUSAT TANGGUNG JAWAB Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan (2005)
menyebutkan Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. (pusat tanggung
jawab terkecil adalah seksiseksi). Pada pusat pendapatan output/pendapatan diukur dalam
unit moneter, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkannya
dengan input/beban (jika output dikaitkan dengan input, maka unit tersebut dinamakan
dengan pusat laba). Pusat beban adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur
secara moneter, namun outputnya tidak. Pada buku yang sama Fauziah Fauzan (2009)
dijelaskan, Pusat biaya (expense/cost center) adalah pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya diukur berdasarkan masukannya atau berdasarkan besarnya biaya
yang dikonsumsi. Pusat Pendapatan (revenue center) adalah pusat pertanggungjawaban
yang prestasi manajernya diukur berdasarkan keluaran yang dihasilkan. PEMBAHASAN
Sesuai dengan landasan teori yang telah diuraikan diatas, selanjutnya akan dibahas
bagaimana cara menghitung selisih, apakah selisih tersebut menguntungkan atau tidak
menguntungkan, apa yang menyebabkan terjadinya selisih dan bagaimana interpretasi
terhadap selisih pada masing-masing pusat pertanggungjawaban. 1. MENGHITUNG
SELISIH/PENYIMPANGAN Untuk melakukan perhitungan terhadap
selisih/penyimpangan antara aktual/realisasi dengan anggaran, disarankan untuk
menggunakan kertas kerja. Penggunaan kertas kerja dengan tujuan untuk memudahkan
kita menghitung, menyajikan dan menganalisis penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi. Bentuk kolom kertas kerja yang digunakan tidak baku dan tidak ada aturan yang
standar, setidaknya terdiri dari kolom: (1).Nomor, (2).Nama Pos Pendapatan /
Biaya,(3).Jumlah Realisasi/Aktual, (4).Jumlah Anggaran, dan (5).Selisih/Variance, dan
(6).Keterangan. Data yang digunakan untuk melakukan analisis selisih adalah; (1) data
realisasi/aktual pendapatan dan biaya, dan (2) anggaran pendapatan dan biaya yang telah
disahkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung selisih adalah
sebagai berikut: a. Siapkan kertas kerja Untuk menghitung selisih, kita terlebih dahulu
menyiapkan kertas kerja pada M.S. Excel dengan kolom-kolom seperti yang disebutkan
diatas. Dengan menggunakan M.S. Excel kita bisa melakukan perhitungan dengan lebih
praktis, baik untuk penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, serta logika-
logika lain yang diperlukan. b. Isi kolom-kolom kertas kerja Pengisian kolom pada kertas
kerja dengan penjelasan berikut ini: 1) Isi kolom nomor Kolom nomor diisi dengan
nomor urut ataupun nomor pos anggaran sesuai dengan sistem penomoran dalam
penyusunan anggaran. 2). Isi kolom pos pendapatan dan biaya Masukkan nama-nama pos
anggaran sesuai dengan nomor urut atau nomor pos anggaran, sebaiknya dimulai dari
pos-pos pendapatan dan dilanjutkan dengan pos-pos biaya. 3). Isi kolom jumlah
aktual/realisasi Jumlah aktual dari pendapatan dan biaya dimasukkan pada kolom aktual
berdasarkan akumulasi biaya aktual yang terjadi dalam satu periode tertentu, biasanya
untuk periode satu bulan, triwulan, satu kuartal, semester atau satu tahun. 4). Isi kolom
jumlah anggaran Kolom jumlah anggaran diisi dengan jumlah anggaran masing-masing
pos pendapatan dan pos biaya yang bersumber dari master anggaran/ anggaran induk
yang sudah disahkan sebelumnya. 5). Hitung dan isi kolom selisih/penyimpangan

4 Selisih/penyimpangan dihitung dengan cara mengurangkan atau membandingkan


jumlah aktual dengan jumlah anggaran. Hasil pengurangan antara aktual dan anggaran
tersebut ada yang surplus dan minus.selisih surplus atau minus mempunyai makna yang
berbeda, tergantung apakah termasuk pos pendapatan atau pos biaya. Pada pos
pendapatan selisih surplus menunjukkan tercapainya target pendapatan atau merupakan
selisih yang menguntungkan. Selisih minus pada pos pendapatan menunjukkan tidak
tercapainya target pendapatan atau merupakan selisih yang tidak menguntungkan. Pada
pos biaya, selisih surplus menunjukkan biaya melebihi anggaran atau terjadi inefisiensi
atau merupakan selisih yang tidak menguntungkan.selisih minus pada pos biaya
menunjukkan terjadinya efisiensi atau merupakan selisih yang menguntungkan. 6). Isi
kolom keterangan Pada kolom keterangan ditulis Menguntungkan (M) atau Tidak
Menguntungkan (TM) c. Contoh Perhitungan dan Analisis Selisih Sebagai ilustrasi
penulis mebyajikan contoh pendapatan dan biaya pada lembaga pendidikan tinggi pada
umumnya. ANALISIS SELISIH PENDAPATAN AKTUALDENGAN ANGGARAN
BULAN DESEMBER 2015 (dalam juta rupiah) No. Pos Pendapatan Aktual Anggaran
Varians M/TM 1. SPP BPP (200) TM 3. SKS (500) TM 4. Pendapatan Lain-lain M
Jumlah (600) TM Keterangan Jenis Pendapatan SPP = Sumbangan Pendidikan dan
Pembangunan BPP = Biaya Penyelenggaraan Pendidikan SKS = Satuan Kedit Semester
TM = Tidak Menguntungkan M = Menguntungkan ANALISIS SELISIH BIAYA
AKTUAL DENGAN ANGGARAN BULAN DESEMBER 2015 (dalam juta rupiah) No.
Pos Biaya Aktual Anggaran Varians M/TM 1. Biaya Akademik TM 2. Biaya Personil
TM 3. Biaya Umum (600) M 4. Biaya Lain-lain (200) M Jumlah (600) M 2. ANALISIS
SELISIH SERTA INTERPRETASI TERHADAP HASILNYA Dengan memperhatikan
contoh perhitungan pada poin nomor 1 diatas, berikut ini akan dilakukan analisis
terhadap contoh selisih. Pembahasan akan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
analisis pos-pos pendapatan dan analisis pos pos biaya. Analisis pos pendapatan
merupakan penilaian terhadap manajer pusat pendapatan, sedangkan analisis pos biaya
merupakan penilaian terhadap manajer pusat biaya. a. Analisis Pos-pos Pendapatan. 1).
Analisis Pendapatan SPP Pendapatan Aktual SPP adalah Rp ,- anggaran pendapatan SPP
juga sama Rp ,- sehingga tidak terjadi selisih. Dengan tercapainya target pendapatan SPP
merupakan prestasi manajer pusat

5 pendapatan yang perlu mendapat apresiasi, sebab telah berhasil memperoleh


pendapatan sebesar 100%. Kondisi seperti ini menerminkan pada periode tersebut kinerja
manajer pusat pendapatan yang sangat baik. 2). Analisis Pendapatan BPP Pendapatan
aktual BPP adalah Rp ,- anggaran pendapatan BPP adalah Rp ,-. Pada pos ini terjadi
selisih minus Rp ,- atau selisih tidak menguntungkan, karena pendapatan BPP tidak
mencapai target yang ditetapkan. Jika terjadi selisih yang tidak menguntungkan, maka
langkah selanjutnya adalah mencari penyebab mengapa Pendapatan BPP hanya tercapai
90%. Penyebabnya ada dua kemungkinan apakah kesalahan manajer dalam membuat
anggaran atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan seperti tunggakan, gagal bayar atau
alasan lain. Apabila ternyata disebabkan oleh kesalahan dalam menyusun anggaran, maka
pada periode berikutnya segera diperbaiki. Dan apabila disebabkan oleh kesalahan dalam
pelaksanaan kegiatan, perlu dicarikan solusi untuk mengantisapasi jangan sampai terjadi
berulangulang. Capaian 90% tersebut bisa dikategorikan, bahwa kinerja pusat pendapatan
dinilai sedang, namun bisa berbeda tergantung standar yang ditetapkan. 3). Analisis
Pendapatan SKS Pendapatan aktual SKS adalah Rp ,- anggaran pendapatan SKS Rp ,-.
Pada pos pendapatan SKS terjadi selisih minus atau tidak menguntungkan Rp ,-. Sama
halnya dengan pendapatan BPP, Pendapatan SKS juga harus diteliti mengapa capaiannya
hanya 80%. Penyebab yang utama adalah kesalahan dalam penyusunan anggaran karena
kesalahan dalam memperhitungkan rencana penerimaan SKS, bisa dari segi jumlah
mahasiswa maupun tarif sks. Penyebab lain adalah kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan
akibat tunggakan, gagal bayar, atau alasan lainnya. Capaian 80% menunjukkan kinerja
pusat pendapatan yang tidak baik, karena jauh dibawah standar. 4). Analisis Pendapatan
Lain-lain Pendapatan lain-lain aktual sebesar Rp ,- anggaran pendapatan lain-lain Rp ,-.
Pada pos ini terjadi selisih surplus atau menguntungkan sebesar Rp Hal ini merupakan
prestasi yang sangat baik dari manajer pusat pendapatan, karena bisa memperoleh
pendapatan lain-lain melampaui jumlah yang dianggarkan. Kondisi ini perlu
dipertahankan atau ditingkatkan oleh manajer pusat pendapatan. 5). Analisis Total
Pendapatan Pendapatan Total aktual adalah Rp ,- anggaran pendapatan total Rp ,-. Pada
pos total pendapatan terjadi selisih minus atau selisih tidak menguntungkan Rp ,-.
Penyebab yang utama adalah kesalahan dalam penyusunan anggaran pendapatan
terutama dalam memperhitungkan rencana penerimaan yang kurang realistis. Penyebab
lain adalah kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan akibat tunggakan, gagal bayar, atau
alasan lainnya yang mengakibatkan tidak diperolehnya pendapatan tersebut. Secara
umum kinerja manajer pusat pendapatan dalam memperoleh pendapatannya adalah 94%.
Untuk menilai kinerja pusat pendapatan tinggal membandingkan dengan target yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika target yang ditetapkan 97%, berarti kinerjanya masih
dibawah target dan perlu ditingkatkan. Jika target hanya 90%, berarti kinerja pusat
pendapatan telah melampaui target, dan supaya dipertahankan. b. Analisis Pos-pos Biaya.
1). Analisis Biaya Akademik Biaya akademik aktual berjumlah Rp ,- dan anggaran biaya
akademik Rp ,- berarti terjadi selisih surplus atau selisih tidak menguntungkan Rp ,-.
Untuk selisih yang tidak menguntungkan pada pos biaya harus diteliti di unit kerja mana
terjadinya selisih dan apa penyebabnya, sehingga bisa dicarikan solusi dan tidak terjadi
lagi pada periode berikutnya. Terjadinya selisih bisa disebabkan oleh kesalahan
perhitungan dalam membuat anggaran, karena kenaikan harga beli pada tahun anggaran,

6 atau kesalahan dalam melaksanakan kegiatan. Semuanya akan terjawab dengan


meneliti transaksi yang terkait dengan biaya akademik dan kinerja manajer bisa diketahui
setelah diketahui penyebab terjadinya selisih. 2). Analisis Biaya Personil Biaya personil
aktual berjumlah Rp ,- dan anggaran biaya personil Rp ,- berarti terjadi selisih surplus
atau selisih tidak menguntungkan Rp ,-. Untuk selisih yang tidak menguntungkan pada
pos biaya harus diteliti di unit kerja mana terjadinya selisih dan apa penyebabnya,
sehingga bisa dicarikan solusi dan tidak terjadi lagi pada periode berikutnya. Terjadinya
selisih bisa disebabkan oleh kesalahan perhitungan dalam membuat anggaran gaji, karena
kenaikan biaya personil pada tahun anggaran, atau kesalahan dalam melaksanakan
kegiatan. Kinerja pusat biaya personil akan terjawab dengan meneliti transaksi yang
terkait dengan biaya personil.` 3). Analisis Biaya Umum Biaya Umum aktual berjumlah
Rp ,- dan anggaran biaya umum Rp ,- berarti terjadi selisih minus atau selisih yang
menguntungkan Rp ,-. Untuk selisih yang menguntungkan pada pos biaya sebaiknya juga
diteliti mengapa biaya tersebut tersisa, terutama biaya-biaya yang selisihnya besar
dikaitkan dengan pencapaian tujuannya. Jika tujuan tercapai disertai dengan penghematan
ini merupakan kinerja manajer pusat biaya umum perlu diapresiasi. 4) Analisis Biaya
Lain-lain Biaya Lain-lain aktual berjumlah Rp ,- dan anggaran biaya lainlain Rp ,- berarti
terjadi selisih minus atau selisih yang menguntungkan Rp ,-. Untuk selisih yang
menguntungkan pada pos biaya sebaiknya juga diteliti mengapa biaya tersebut tersisa,
terutama biaya-biaya yang selisihnya besar dikaitkan dengan pencapaian tujuannya. Jika
tujuan tercapai disertai dengan penghematan ini merupakan kinerja manajer pusat biaya
yang baik sekali 5). Analisis Total Biaya Total biaya aktual Rp ,-, total anggaran biaya
Rp ,- disini terjadi selisih minus atau selisih yang menguntungkan Rp Kondisi seperti ini
menunjukkan, bahwa manajer pusat biaya telah melakukan penghematan biaya atau
efisiensi sebesar Rp ,- dengan syarat tujuan tercapai. Jika tujuan tercapai, maka dikatakan
Pusat Biaya mempunyai kinerja yang baik. Tetapi belum bisa dikatakan berkinerja baik,
apabila ada program kerja yang tidak terlaksana, atau tidak bisa menyerap anggaran.
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menyimpulkan: 1. Perhitungan
selisih dilakukan dengan membandingkan pendapatan dan biaya aktual dengan
anggaranya. Perhitungan dengan menggunakan M.S. Excel sangat membantu sekali
dalam melakukan perhitungan secara lebih cepat dan lebih praktis. Baik pada pos
pedapaan maupun pos biaya keduanya sama-sama berpeluang terjadinya selisih
menguntungkan maupun selisih tidak menguntungkan (merugikan). 2. Pada Pusat
Pendapatan secara umum terjadi selisih minus atau selisih tidak menguntugkan sebesar
Rp ,-. atau sebesar 6% dari jumlah anggaran atau berhasil memperoleh pendapatan
sebesar Rp atau sebesar 94% dari jumlah anggaran. Kinerja manajer pusat biaya diukur
berdasarkan standar kinerja yang ditetapkan sebelumnya. Hasil analisis akan lebih
bermanfaat apabila analisis dilakukan untuk masing-masing pos pendapatan. 3. Pada
pusat biaya secara umum terjadi selisih minus atau selisih yang menguntungan sebesar
Rp , atau sebesar 6% dari jumlah anggran.

Variance Analysis as a Process Improvement Tool: Analyzing the True Causes


of Product Cost Variances
• Teknik dan konsep dasar Variance Analysis
• Material Price and Usage Variances
• Material Mix and the Material Yield Variances
• Labor Rate and Efficiency Variances
• Labor Mix and Labor Yield Variances
• Overhead Rate and Efficiency Variances
• Sales Volume, Mix, and Price Variances

Anda mungkin juga menyukai