Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

AKUMULASI BIAYA

Dosen Pengampu:
Dwi Rahma Fitriani, S.A., M.A.

Disusun Oleh:
1. Dhewi Prastiwi 2032550040
2. Floransia Nora Katarina 2032550102
3. Maya Velly Pebriana 2032550155
4. Sulik Sofinda 2032550071

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI


POLITEKNIK NEGERI MALANG
PSDKU KEDIRI
2021
1. Akumulasi Biaya
Akumulasi biaya merupakan cara untuk mengetahui seberapa besar biaya
yang dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa yang menyangkut suatu hal.
Dari sistem biaya yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya telah dijelaskan
bahwa sistem biaya dapat digunakan dengan perhitungan biaya berdasar
Objek biaya final dalam kedua metode ini adalah unit produksi, kedua
metode secara fundamental dalam pendekatan terhadap penelusuran biaya.
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya ditelusuri ke batch, lot
atau kontrak individual. Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses biaya
ditelusuri ke suatu departemen, operasi atau subvisi lain dalam suatu
produksi. Metode ketiga backflush costing, berbeda secara signitif dari
perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan
proses.
1.1. Sistem perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Akumulasi biaya pesanan adalah suatu metode yang digunakan
dalam pengumpulan harga pokok suatu produk, dimana biaya
dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa terpisah, dan
setiap pesanan atau kontrak dapat dipisah sesuai identitasnya. Akumulasi
biaya pesanan ini dapat diterapkan pada perusahaan yang menggunakan
proses produksi secara terputus-putus, seperti pekerjaan konstruksi,
bengkel, percetakan, catering makanan, meubel,dll.
Biaya tenaga kerja langsung meliputi kompensasi atas seluruh
tenaga kerja yang dapat ditelusuri ke objek biaya barang dalam proses dan
kemudian barang jadi dengan cara yang ekonomis. Overhead Costs atau
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang tidak dapat ditelusuri
secara langsung walaupun terkait dengan objek biaya barang dalam
proses hingga menjadi barang jadi.
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela 2010:40, akumulasi biaya
berdasarkan pesanan adalah Suatu sistem akuntansi yang menelusuri
biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak, tumpukan produk atau
pesanan pelanggan yang spesifik. Ada beberapa karakteristik dalam
melakukan pengakumulasian biaya berdasarkan pesanan, antara lain;
● Sifat proses produksi yang dilakukan terputus-putus, dan
tergantung pada pesanan yang diterima;
● Spesifikasi dan bentuk produk tergantung pada pemesan;
● Pencatatan biaya produksi masing-masing pesanan
dilakukan pada kartu biaya pesanan secara terperinci untuk
masing-masing pesanan;
● Total biaya produksi untuk setiap elemen biaya dikalkulasi
setelah pesanan selesai;
● Biaya per unit dihitung, dengan membagi total biaya
produksi yang terdiri dari: bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead dibebankan, dengan
total unit yang dipesan;
● Akumulasi biaya pada umumnya menggunakan biaya
normal;
● Produk yang sudah selesai dapat disimpan di gudang atau
langsung diserahkan pada pemesan.
1.2. Sistem perhitungan Biaya Berdasar Proses
Akumulasi biaya proses adalah suatu metode dalam pengumpulan
harga pokok produk dengan mengumpulkan biaya untuk setiap satuan
waktu tertentu. Akumulasi biaya proses ini dapat diterapkan pada
perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus, seperti
perusahaan perakitan mobil, obat-obatan, perusahaan penerbangan, rumah
sakit,dll.
Karakteristik penentuan biaya proses :
● Aktivitas produksi bersifat terus menerus;
● Produksi bersifat massa, dengan tujuan untuk mengisi
persediaan yang siap untuk dijual;
● Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat
biaya relatif homogen dan berdasarkan standar;
● Biaya dibebankan setiap unit dengan membagi total biaya
yang dibebankan kepada pusat biaya dengan total unit yang
diproduksi;
● Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode waktu
tertentu;
1.3. Aspek – Aspek Umum yang Terdapat Baik dalam Perhitungan Biaya
Berdasarkan Pesanan maupun Perhitungan Biaya Berdasarkan
Proses
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan berdasarkan proses
menekankan pada aktivitas manufaktur, yang digunakan oleh organisasi
jasa. Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan akun buku besar
barang didukung oleh akun buku pembantu biaya pesanan , dengan
catatan terpisah yang menunjukan rincian biaya di setiap pesanan yang
ada dalam proses, sedangkan perhitungan biaya berdasarkan proses akun
buku besar barang dalam prosesnya memungkinkan didukung oleh akun
buku pembantu biaya departemen dengan catatan tersendiri untuk setiap
departemen. Penelusuran terinci atas barang dalam membedakan kedua
metode akumulasi biaya tersebut dari metode ketiga disebut backflushing
atau backflush costing, dimana biaya hanya sedikit atau bahkan tidak ada
sama sekali yang dilakukan atas persediaan barang dalam proses.
1.4. Metode Campuran
Beberapa perusahaan manufaktur dalam setiap unit memiliki biaya
bahan baku langsung yang berbeda secara signifikan, namun semua unit
melalui proses konveksi yang identik dalam jumlah yang besar. Selain itu
biaya bahan baku juga diakumulasikan menggunakan perhitungan biaya
berdasarkan pesanan dan biaya konversi yang diakumulasi menggunakan
biaya berdasarkan proses.
Sebagai contoh , operasi perakitan lampu sederhana yang dimana
lampu dilapisi kuningan yang murah dan lampu dengan kuningan murni
akan dirakit dengan jumlah besar. Pemasangan listrik beserta tombol akan
dipasangkan ke semua unit tanpa membedakan jenis perakitan lampu.
Tudung lampu yang berkualitas tinggi akan dipasangkan dengan
kuningan murni, sedangkan tudung lampu yang terbuat dari plastik akan
dipasangkan dengan lampu yang berlapis kuningan. Dari contoh tersebut
kita bisa melihat perbedaan biaya yang signifikan dari badan lampu dan
tudung lampu, dengan demikian solusi yang dapat dilakukan adalah
menelusuri ke batch atau lot menggunakan akumulasi biaya berdasarkan
pesanan (job order accumulation) untuk biaya bahan baku langsung,
sedangkan untuk biaya tenaga kerja langsung atau overhead
menggunakan akumulasi biaya berdasarkan proses (process cost
accumulation).
Contoh lain dari merode biaya campur adalah kasus sistem
manufaktur fleksibel (flexible manufacturing system – FMS). FMS terdiri
dari kumpulan yang terintegrasi dari proses produksi dan pergerakan
bahan baku yang terotomatisasi, serta sistem pengendalian yang
terkomputerisasi untuk memproduksi secara efisien dan variasi produk
yang sangat fleksibel.
FMS mempengaruhi banyak faktor yang harus dipertimbangkan
oleh manajemen saat mengevaluasi suatu sistem , dikarenakan
pengeluaran substansial yang tidak sedikit, selain itu dalam FMS
sekelompok mesin akan dikoordinasikan oleh komputer.
1.5. Backflush Costing
Backflush costing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
mengakumulasi biaya manufaktur di suatu pabrik atau bagian pabrik
dimana pemrosesan sangat cepat sebagaimana dalam sistem just in time
yang sudah mapan. Cara ini dapat dilakukan karena sistem tersebut
melompati beberapa ayat jurnal akuntansi rutin yang diperlukan dalam
akun buku pembantu untuk mengakumulasi biaya berdasarkan pesanan
dan akumulasi biaya berdasarkan proses, sehingga bisa menghemat waktu
memproses data secara signifikan. Metode ini juga menjadi metode untuk
mengakumulasi biaya dengan cara bekerja dari belakang menggunakan
informasi akuntansi yang tersedia setelah proses produksi selesai yaitu
pada akhir dari setiap periode.
DAFTAR PUSTAKA

William K. Carter, Akuntansi Biaya Cost Accounting, Buku 1, Edisi 14, Salemba
Empat: Jakarta, 2009

https://www.studocu.com/en-us/document/university-of-northern-
iowa/combinatorics/bab-4-sistem-perhitungan-biaya-dan-akumulasi-
biaya/13153650

https://text-id.123dok.com/document/dzx068k4z-metode-akumulasi-biaya-
berdasarkan-pesanan.html

Anda mungkin juga menyukai