Anda di halaman 1dari 2

Metode Unit Kuantitatif

Metode unit kuantitatif (quantitative unit method) mengalokasikan biaya gabungan


berdasarkan satuan pengukuran yang sama, misalnya pon, galon, ton, atau meter persegi. Jika
produk gabungan tidak biasanya diukur dalam satuan ukuran yang sama, maka ukuran tersebut
harus dikonversikan ke satuan yang sama. Misalnya ketika arang di produksi, batubara, benzol,
amonia sulfat, dan gas juga ikut diproduksi dan masing-masing diukur dalam satuan yang berbeda.
Metode biaya rata-rata per unit, metode rata-rata tertimbang, dan metode kuantitatif dapat
menghasilkan biaya produk yang melebihi harga pasar dari satu atau lebih produk gabungan. Oleh
karena pilihan cara perhitungan biaya mempengaruhi biaya produk dan merupakan pilihan yang
arbitrer, maka biasanya dianggap bahwa metode perhitungan biaya yang dipilih tidak boleh
mengakibatkan timbulnya rugi artifisial (rugi untuk salah satu produk gabungan sementara laba
untuk produk gabungan yang lain). Metode harga pasar memiliki kelebihan karena metode tersebut
menghindari perbedaan dalam tari profitabilitas dari produk gabungan.

Hukum Pajak Penghasilan Federal dan Perhitungan Biaya Produk Gabungan dan Produk
Sampingan
Hukum pajak federal (negara Amerika Serikat) mengakui bahwa penetapan aturan bersifat
untuk setiap situasi yang melibatkan alokasi biaya gabungan adalah tidak mungkin. Konsekuensinya,
batasan dari alokasi yang dapat diterima tidak dapat ditetapkan dengan akurat. Ikhtisar dari sudut
pandang hukum diberikan dalam Aturan Pajak Penghasilan Federal (Federal Income Tax Regulations)
menyarankan agar harga pasar produk yang menjadi pertimbangan utama, tetapi tidak secara
eksplisit menyetujui penggunaan metode harga pasar untuk mengalokasikan biaya gabungan.
Jelaslah bahwa hukum pajak tidak menyelesaikan masalah perhitungan biaya produk
gabungan dan produk sampingan. Kebutuhan untuk menetapkan praktek yang dapat diterima dalam
industri tertentu menunjukkan bahwa jika hukum pajak penghasilan untuk perhitungan biaya produk
gabungan dan produk sampingan tidak adil atau sangat tidak logis, maka dapat dibuat perkecualian.

Analisis Biaya Produksi Bersama untuk Pengambilan Keputusan Manajerial dan Analisis
Profitabilitas
Penentuan biaya individual atas produk gabungan sampai pada titik bisa batas tidak
diperlukan karena adalah lebih penting untuk menghitung margin laba secara keseluruhan. Tentu
saja, biaya yang terjadi setelah pisah batas memberikan kepada manajemen informasi yang
diperlukan untuk memutuskan apakah akan melakukan pemrosesan lebih lanjut. Biaya gabungan
dapat terjadi atas produk-produk yang sampai batas tertentu dapat saling mengganti. Lebih sering
lagi, peningkatan output dari suatu produk gabungan akan memerlukan tambahan bahan baku dan
sekaligus meningkatkan output dari produk gabungan yang lain. Oleh karena banyaknya alternatif
kombinasi output memakan waktu yang cukup lama untuk dihitung evaluasi seringkali dilakukan
menggunakan komputer dengan teknik simulasi yang rumit
Untuk perencanaan laba, manajemen sebaiknya mempertimbangkan margin kontribusi
(contribution margin) dari seluruh produk gabungan setelah biaya yang dapat dipisahkan (biaya yang
terjadi setelah pisah batas) dikurangkan dari penjualan. Margin kontribusi ini memungkinkan
manajemen untuk memprediksi kontribusi masing-masing segmen atau lini produk bagi laba
perusahaan. Margin ini bukanlah angka laba bersih produk. Margin tersebut hanya mengindikasikan
profitabilitas relatif dalam perbandingan dengan produk lain. Laba bersih yang ditentukan dengan
mengalokasikan biaya gabungan bukanlah merupakan panduan yang dapat diandalkan untuk
perencanaan laba. Hal in disebabkan karena data laba bersih tidak dapat digunakan untuk
memprediksikan hasil dari keputusan yang berbeda.

Pertimbangan-Pertimbangan Etika
Pertimbangan-pertimbangan etika mengharuskan penggunaan alokasi biaya gabungan yang
mencerminkan dengan wajar hasil finansial. Metode yang digunakan tidak boleh dengan sengaja
mendistorsi biaya persediaan atau memanipulasi laba dan aspek yang dilaporkan. Misalnya saja,
alokasi biaya gabungan menjadi area etika yang sensitif ketika salah satu produk gabungan menjadi
bagian dari produk final yang diproduksi menggunakan kontrak “biaya plus” (kontrak yang nilainya
ditentukan dari markup tertentu). Bila alokasi biaya gabungan ke produk tersebut bertambah, maka
pendapatan juga akan bertambah karena formula “biaya plus” meskipun secara aktual tidak ada
tambahan biaya telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai