Dosen Pengampu:
Dwi Rahma Fitriani, S.A., M.A.
Disusun Oleh:
1. Ailsa Nathania Siswi (2032550144)
2. Febriani Gita Fadhilah (2032550115)
3. Floransia Nora Katarina (2032550102)
4. Maya Velly Pebriana (2032550155)
5. Risalatul Amalia (2032550085)
1.4 Penerimaan
Departement penerimaan berfungsi :
1) membongkar bahan baku yang rusak
2) membandingkan jumlah yang diterima dengan daftar perusahaan
perkapalan ( shippers packing list)
3) mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan
pembelian.
4) membuat laporan penerimaan.
5) memberitaukan kepada department pembelian mengenai perbeaan yang
ditemukan
6) mengatur pemeriksaan apabila diperlukan.
7) memberitahukan kepada department pengantaran dan department
pembelian mengenai kerusakan yang terjadi selama bahan baku tersebut
dalam perjalanan.
8) mengirimkan bahan baku yag diterima kelokasi yang sesuai.
2. MODEL KUANTITATIF
Persediaan berfungsi untuk pengamanan antara produk dengan konsumsi
barang. Persediaan ada berbagai bentuk seperti, Bahan baku yang menunggu
untuk diproses,produk atau komponen yang separuh selesai, dan persediaan
barang jadi di pabrik, dalam perjalanan, di titik distribusi gudang, dan di gerai
ritel.
2.1 Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku
Perencanaan bahan baku berurusan dengan 2 faktor fundamental
yaitu jam dan waktu pembelian. Penentu dari berapa banyak bahan baku
yang akan dibeli dan kapan akan melibatkan 2 jenis biaya yang saling
berlawanan adalah biaya penyimpanan persediaan (cost of carrying
inventory) dan biaya karena tidak menyimpan cukup persediaan.
Karakteristik dari biaya biaya yang berlawanan akan diilustrasikan sebagai
berikut :
2.2 Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity-EOQ)
Kuantitas pemesanan ekonomis ( ecinomic order quality-EOQ)
adalah jumlah ersediaan yang dipesan pada sutau waktu yang
meminimalkan biaya persediaan tahunan. Jika suatu perusahaan tidak terlalu
sering membeli bahan baku , biaya penyimpanan persediaan menjadi tinggi
karena investasi yang cukup besar dalam persediaan. Jika pembelian
dilakukan dalam jumlah yang kecil, hal ini dapat mengakibatkan biaya
pemesanan yang tinggi. Oleh karena itu, jumlah optimum yang dipesan paa
suatu waktu tertentu ditentukan dengan cara menyeimbangkan dua faktor,
yaitu :
1. Biaya pemilikan (penyimpanan) bahan baku
2. Biaya perolehan (pemesanan) bahan baku
Biaya penyimpanan bahan baku sering kali dinyatakan sebagai
presentase terhadap investasi rata-rata dalam persediaan, karena biaya
variabel yang paling umum adalah bunga atau biaya modal. Dalam kasus
pergudangan atau penyimpanan, misalnya hanya biaya yang bervariasi
dengan perubahan dalam jumlah unit didepan yang dimasukkan. Tetapi,
biaya tenaga kerja dan peralatan yang digunakan gudang umumnya dalah
biaya tetap, yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan.
Adapun sulit menetukan biaya yang diakibatkan karena tidak
menyimpan persediaan dalam jumlah yang mencukupi. Tetapi biaya
tersebut harus dipertimbangkan dalam menentukan jumlah pesanan dan titik
pemesanan. Biaya ini merupakan biaya pemesanan. Biaya emesanan
mencangkup biaya untuk membuat bukti permintaan pembelian, pemesanan
pembelian, dan laporan penerimaan, menangani kiriman, komunikasi
dengan pemasok, dan akuntansi atas pengantaran dan pembayaran.
Kalkulasi diferensial memungkinkan perhitungan EOQ dengan
rumus melalui penggunaan informasi jumlah yang diperlukan, harga per
unit, persentase biaya penyimpanan persediaan, dan biaya per pesanan.
Salah satu variasi rumus adalah sebagai berikut :
I + QD = LTQ + SSQ
Di mana:
Q = Saldo persediaan yang ada
QD = Jumlah yang akan diterima sebelum dari pesanan yang sebelumnya sudah
dilakukan transfer bahan baku dan teratur ke gudang
LTQ = Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu yang setara dengan
waktu tunggu normal dalam bulan minggu atau hari dikalikan dengan
penggunaan normal selama sebulan seminggu atau sehari
SSQ = Jumlah persediaan pengaman
Asumsikan persediaan awal sebesar 2.800 unit dan tidak ada pesanan
yang sudah dilakukan namun barangnya belum diterima. Penggunaan,
jadwal pemesanan, dan tingkat persediaan maksimum menjadi:
2.6 Simulasi Komputer Untuk Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku
Perencanaan kebutuhan bahan baku (material requirement
planning-MRP) adalah simulasi komputer untuk mengelola kebutuhan
bahan baku berdasarkan daftar bahan baku yang diperlukan untuk setiap
produk, status persediaan, dan proses produksi jadwal utama dari item-item
yang akan diproduksi dan tanggal jatuh temponya dimasukkan ke dalam
computer, yang kemudian mengakses daftar bahan baku yang diperlukan,
waktu tunggu, pengiriman bahan baku, dan jumlah persediaan yang masih
tersedia serta jumlah yang sudah dipesan. Program komputer menghitung
jumlah yang dibutuhkan di setiap lokasi kerja
William K. Carter, Akuntansi Biaya Cost Accounting, Buku 1, Edisi 14, Salemba Empat:
Jakarta, 2009