Anda di halaman 1dari 9

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Tugas Tutorial 3
Sistem Informasi Akuntansi

1. Ancaman-ancaman atau risiko kelemahan yang ada dalam aktivitas siklus


pengeluaran antara lain:

1) Kehabisan atau kelebihan persediaan


Pengelolaan persediaan yang kurang baik dapat mengakibatkan
kehabisan atau kelebihan persediaan. Kehabisan persediaan dapat
menimbulkan hilangnya potensi penjualan, sementara kelebihan
persediaan dapat meningkatkan biaya penyimpanan barang.

2) Membeli barang dengan harga yang terlalu tinggi


Perusahaan biasanya sudah mengadakan perjanjian harga jual barang
dengan pemasok, namun harga dapat berubah. Perubahan harga ini
mengakibatkan perusahaan salah mengidentifikasi biaya produksi
sehingga dapat mengurangi potensi pendapatan perusahaan.

3) Membeli barang berkualitas rendah


Biaya pembuangan dan pengerjaan ulang akibat kualitas barang yang
rendah seringkali mengakibatkan total biaya produksi yang lebih tinggi,
daripada jika membeli bahan baku yang berkualitas tinggi dan lebih
mahal dari semula.

4) Pembelian dari pemasok yang tidak diotorisasi


Terkadang untuk membeli barang tertentu yang jarang dibeli perusahaan
membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi. Permasalahan yang dapat
terjadi antara lain kualitas dan harga tidak sesuai dengan yang
diharapkan, masalah hukum, dll.

5) Kickback
Kickback adalah pemberian hadiah dari pemasok untuk petugas bagian
pembelian dengan tujuan mempengaruhi pilihan. Kickback dapat
menyebabkan pembelian barang dengan harga yang dinaikkan untuk
barang yang kualitasnya rendah.
6) Menerima atau membayar barang yang tidak dipesan
Kemungkinan hal ini untuk terjadi kecil untuk perusahaan yang siklus
pembeliannya sudah baik, namun tetap bisa terjadi. Menerima kiriman
barang yang tidak dipesan mengakibatkan kenaikan biaya pembelian
maupun penyimpanan.

7) Kesalahan menghitung barang yang diterima


Petugas penerimaan masih dapat mengetahui jumlah yang seharusnya
dari slip pengepakan setiap pesanan, sehingga ada godaan untuk hanya
melakukan perbandingan cepat atas jumlah yang diterima dengan jumlah
yang ditunjukkan di slip pengepakan.

8) Pencurian persediaan
Efek jangka panjangnya dapat mengakibatkan kesalahan dalam
menganalisis kinerja keuangan, serta mengurangi pendapatan
perusahaan yang seharusnya bisa didapat dari penjualan persediaan
yang dicuri.

9) Kesalahan mencatat dan memasukkan data utang


Kesalahan ini dapat mengakibatkan kesalahan tambahan dalam laporan
keuangan dan kinerja, dan dapat mengakibatkan kesalahan pengambilan
keputusan.

10) Penyalahgunaan kas atau cek


Jenis umum penipuan dalam proses ini adalah pengeluarang yang
merupakan penipuan, terutama dikeluarkannya cek ke pemasok fiktif.
Pencurian kas mengakibatkan kerugian perusahaan.
2.
Penjelasan use case scenario siklus pengeluaran di atas adalah sebagai
berikut.
1) Dimulai dari permintaan pembelian barang dari seluruh fungsi bisnis
perusahaan yang meliputi barang-barang untuk kebutuhan operasional
perusahaan dan penunjang operasional.
2) Departemen pembelian harus memastikan dulu bahwa ketersediaan
barang yang diinginkan memang tidak mencukupi.
3) Selanjutnya, dilakukan pemilihan ke pemasok mana barang akan dipesan,
bersamaan dengan proses identifikasi kebutuhan barang yang
diinginkan.
4) Setelah menemukan pemasok yang akan dipercaya untuk mendatangkan
barang, dan barang yang akan dipesan pun sudah diidentifikasikan, baru
kemudian perusahaan akan memesankan barang kepada pemasok.
5) Pada waktu yang sudah disetujui bersama, perusahaan akan menerima
barang yang diinginkan beserta tagihannya.
6) Setelah menerima barang, untuk memastikan barang yang dikirimkan
sesuai dengan yang dipesan, dan untuk memastikan juga bahwa tidak
terjadi kerusakan terhadap barang yang dikirimkan, dilakukanlah proses
verifikasi terhadap barang yang diterima.
7) Setelah barang diterima dan menerima tagihan, pembelian baru diakui
sebagai utang. Ketika dilakukan pembayaran baru dilakukan
penghapusan utang. Pembayaran dapat dilakukan langsung atau dengan
transfer ke rekening pemasok.

3. Risiko kelemahan atau ancaman-ancaman beserta pengendaliannya yang


biasanya terjadi dalam siklus produksi antara lain:

1) Desain produk yang kurang baik


Risiko ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya di beberapa lini,
misalnya biaya kerugian karena sudah terlanjur dibeli atau karena
kerumitan dalam perubahan proses produksi dari satu desain ke desain
lainnya.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain menyempurnakan desain
produk dengan mengumpulkan data yang akurat tentang hubungan
antara komponen dengan barang jadi. Analisis atas jaminan dan biaya
perbaikan dapat mengidentifikasi penyebab utama kegagalan produk.
2) Kelebihan atau kekurangan produksi.
Kelebihan produksi dapat mengakibatkan kelebihan pasokan barang atas
permintaan jangka pendek, sehingga menciptakan potensi masalah arus
kas. Sedangkan kekurangan produksi dapat mengakibatkan kehilangan
peluang dan ketidakpuasan pelanggan.
Pengendalian yang dapat dilakukan adalah perencanaan produksi yang
akurat, prediksi penjualan yang akurat, dan data persediaan yang
memadai. Persetujuan dan otorisasi yang memadai atas produksi produk
adalah pengendalian lainnya untuk mencegah resiko ini.

3) Pencurian persediaan dan aktiva tetap.


Efek jangka panjangnya dapat mengakibatkan kesalahan dakam
menganalisis kinerja keuangan, dan dalam kasus pencurian persediaan
dapat mengakibatkan kekurangan produksi.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain pembatasan akses fisik
ke persediaan dan dokumentasi setiap perpindahan produk.
Pengendalian akses yang baik dan uji kesesuaian penting untuk
memastikan bahwa hanya personel yang berhak saja yang akses
langsung. Perhitungan fisik barang secara periodik juga harus dilakukan.

4) Pencatatan dan pemrosesan data aktivitas produksi yang tidak tepat


Pencatatan yang tidak tepat dapat menurunkan efektivitas penjadwalan
produksi dan mengganggu kemampuan manajemen untuk mengawasi dan
mengendalikan operasi produksi. Misalnya kesalahan data biaya dapat
menyebabkan kesalahan menetapkan harga jual.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan mengotomatisasi
pengumpulan data dengan memanfaatkan teknologi informasi, seperti
pengunaan barcode dan pembaca kartu serta pembatasan akses data
melalui username dan password.
4.

Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa urut-urutan fungsi yang dilakukan
adalah sebagai berikut.
1) Aktivitas dalam siklus produksi dimulai dari mendesain produk yang
nantinya akan diproduksi. Desain produk dilakukan agar produk sesuai
dengan spesifikasi teknis dari berbagai aspek, seperti kualitas, bahan
baku yang digunakan, efektivitas proses produksi, dll.
2) Pengecekan ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk proses
produksi. Apabila bahan baku belum tersedia maka departemen
pembelian akan diminta untuk mendatangkan barang yang diinginkan.
Jika sudah tersedia maka departemen produksi dapat langsung
meneruskan ke tahap selanjutnya.
3) Memperhitungkan anggaran produksi. Anggaran produksi diperlukan
untuk memperkirakan besar biaya produksi yang akan dikeluarkan.
Anggaran produksi juga digunakan untuk membandingkan besar
anggaran yang diestimasi dengan total biaya yang sebenarnya.
4) Pada tahap persiapan produksi, sudah mulai membicarakan aspek teknis
yang akan dilakukan dalam proses produksi. Beberapa hal yang
dibicarakan antara lain siapa yang akan terlibat dalam proses produksi,
tahapan proses produksi, dan kerjasama yang akan dilakukan antara
subunit produksi.
5) Penjadwalan proses produksi, yang menyangkut kapan produksi akan
dimulai dan kapan akan berakhir, apakah diperlukan jam kerja tambahan
(lembur), dan beberapa aspek lainnya yang berhubungan dengan waktu
pengerjaan sebuah produk.
6) Setelah perencanaan produksi sudah direncanakan dengan matang, barulah kemudian
bahan baku dipindahkan dari gudang ke tempat produksi, dengan sebelumnya sistem
komputer akan membuatkan spesifikasi bahan baku apa saja yang dibutuhkan dalam
proses produksi.
7) Selama proses produksi, semua pengeluaran produksi dihitung, dan setelah proses
produksi selesai dilakukan, semua komponen biaya itu dikalkulasikan. Komponen
biaya produksi mencakup biaya tenaga kerja langsung, biaya jam kerja mesin, dan
biaya overhead lainnya.
8) Tahapan selanjutnya adalah menyerahkan barang hasil produksi ke departemen
penjualan. Biasanya harga jual produksi ditentukan oleh departemen penjualan dengan
mempertimbangkan seluruh aspek biaya yang telah dikeluarkan, termasuk total biaya
produksi.

5. Proses bisnis atau aktivitas utama dalam siklus penggajian adalah sebagai
berikut.

1) Update File Induk Penggajian


Prosedur updating file pegawai dimaksudkan untuk menyesuaikan
perubahan yang terjadi, seperti bertambahnya atau berkurangnya
pegawai dan perubahan tingkat gaji. Proses updating file induk
penggajian dilakukan secara periodik setiap ada perubahan kebijakan
penggajian atau perubahan kebijakan kepegawaian.

2) Update Tarif Berbagai Potongan


Data yang diupdate, misalnya tarif dari potongan pajak maupun tarif
asuransi untuk pegawai. Perubahan tersebut terjadi ketika bagian
penggajian menerima perubahan mengenai tarif pajak, maupun potongan
gaji lainnya seperti dari perusahaan asuransi. Perubahan tarif potongan
akan mempengaruhi rate perhitungan gaji untuk masing-masing
pegawai.

3) Validasi Data Waktu dan Kehadiran


Data waktu dan kehadiran pegawai didapatkan dari tiap divisi tempat
para pegawai bekerja. Informasi ini datang dalam berbagai bentuk,
bergantung pada status pembayaran gaji pegawai. Perbedaan status
pembayaran biasanya diakibatkan karena perbedaan perhitungan skema
pembayaran kompensasi, contohnya adalah pembayaran per jam kerja,
tingkat pembayaran yang tetap, dan ada juga yang dibayar berdasarkan
target tertentu.

4) Penyiapan Penggajian
Dalam aktivitas ini dilakukan perhitungan terhadap besaran gaji yang
akan diterima setiap pegawai berdasarkan data-data yang telah dimiliki
dari tiga aktivitas sebelumnya. Departemen tempat pegawai bekerja
akan memberikan data mengenai jam kerja yang dihabiskan untuk setiap
pegawai, kemudian supervisor akan mengonfirmasi data tersebut. Semua
potongan penggajian akan dijumlahkan, dan totalnya dikurangkan dari
gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih. Selanjutnya daftar penggajian
dan slip gaji pegawai dicetak.

5) Pembayaran Penggajian
Sebagian besar gaji pegawai dibayar dengan menyerahkan langsung
uang tunai beserta slip gajinya atau dengan penyimpanan langsung gaji
bersih ke rekening bank pribadi mereka. Untuk tujuan pengendalian,
biasanya rekening bank untuk penggajian dipisahkan dari rekening
pengeluaran lainnya. Daftar penggajian dan dokumentasi pengeluaran
kemudian dikirimkan ke kasir. Kemudian kasir akan merninjau,
menandatangani, dan menyebarkan cek gaji.

6) Perhitungan Tunjangan Pegawai dan Pajak oleh Perusahaan


Biasanya perusahaan membayar pajak penghasilan dan kompensasi
pegawai secara langsung. Perusahaan juga sering memberikan
kontribusi atau menanggung keseluruhan pembayaran premi asuransi
kesehatan, jiwa, dan kecelakaan kerja untuk para pegawai. Menyediakan
layanan dan kompensasi tambahan seperti yang disebutkan akan
meningkatkan permintaan atas sistem manajemen sumber daya manusia
dan penggajian yang baik.

7) Pengeluaran Pajak Penghasilan dan Potongan Lain-Lain


Perusahaan akan membayar pajak penghasilan pegawai dan potongan
lainnya secara periodik. Biasanya mitra dari lembaga terkait yang sudah
menentukan waktu pembayaran untuk pembayaran ini.

Referensi:

Mulyani, Sri. 2018. Sistem Informasi Akuntansi. Tangerang Selatan:


Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai