Anda di halaman 1dari 7

1.

 Jawablah pertanyaan diskusi 13.2 buku romney halaman 494


2. Jawablah pertanyaan diskusi 13.5 buku romney halaman 13.2
3. Jawablah permasalahan 13.1 buku romney halaman 494-495. Pilih secara acak sebanyak 5 dari
12 item
4. Jawablah permasalahan 13.8 buku romney halaman 499.
JAWAB

1. Perusahaan seperti Walmart telah berpindah dari JIT ke system vendor –managed inventory
(VMI). Diskusikan kelebihan dan kekurangan potensial atas pengaturan ini. Jika ada,
pengendalian khusus apakah yang harus dikembangkan untuk mengawasi system VMI?
Kelebihan sistem JIT ini adalah daapat mengurangi biaya tenaga kerja,persediaan, resiko
kerusakan, dan peningkatan kualitas produk.keunggulan tersebut seiring dengan adanya total
production system dan pengecekan kualitas baik ditingkat pemasok, maupun di interval Walmart
sendiri sebagai dalam penerapan sistem JIT sehingga risiko yang akan terbentuk dapat ditekan.
Selain itu, biaya tenaga kerja dan biaya penyimpanan dapat ditekan sampai seminimal mungkin.
Kekurangan sistem JIT ini adalah sulit mencari pemasok yang terintegrasi dengan proses
produksi pada perusahaan Walmart, biaya pengiriman tinggi, kesulitan menghadapi perubahan
permintaan, tuntutan sumber daya manusia yang multifungsi, dan perlengkapan teknologi yang
membutuhkan biaya besar.
Dengan menerapkan VMI ini dapat mengurangi persediaan bahan baku karena supplier
yang mengontrol kapan pengiriman bahan baku serta jumlah pesanan sehingga supplier sendiri
dapat mengatur proses produksi dan tingkat persediaannya lebih baik karena dapat meramaikan
permintaan produknya dengan lebih baik untuk memenuhi kebutuhan dan perusahaan yang
disebabkan pertukaran informasi tersebut serta dapat mengurangi biaya telepon dan biaya
administrasi. Maka kenaikan veriasi demand di upstream dapat diantisipasi, dengan demikian
service level akan meningkat. Namun, VMI tidak dapat dicapai secara instan karena harus
berlandaskan kepercayaan antar stages. Dengan demikian butuh waktu lama untuk membangun
kepercayaan. VMI juga sangat tergantung pada teknologi sehingga apabila ada terjadi error
dalam teknologi tersebut bisa merusak proses.
Pengendalian khusus untuk mengawasi sistem VMI adalah pengendalian persediaan
(inventory Control). Inventory control ini merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh suatu
perusahaan termasuk keputusan-keputusan yang diambil sehingga kebutuhan akan bahan untuk
keperluan proses produksi dapat terpenuhi secara optimal dengan risiko sekecil mngkin.
Persediaan yang terlalu besar (over stock) merupakan pemborosan karena menyebabkan terlalu
tingginya beban-beban biaya guna penyimpanan dan pemeliharaan selama penyimpanan
digudang. Disamping itu juga, persediaan terlalu besar bearti terlalu besar juga barang modal
yang menganggur dan tidak berputar. Begitu juga sebaliknya kekurangan persediaan (out of
stock) dapat mengganggu kelancafan proses produksi sehingga ketepatan waktu pengiriman
sebagaimana telah ditetapkan oleh pelanggan tidak terpenuhi sehingga pelanggan lari ke
perusahaan lain. Singkatnya pengendalian persediaan merupakan usaha-usaha penyediaan bahan-
bahan yang diperlukan untuk proses produksi sehingga dapat berjalan lancar tidak terjadi
kekurangan bahan serta dapat diperoleh biaya persediaan yang sekecil-kecilnya.
2. Haruskah setiap perusahaan beralih dari proses pencocokan tiga cara tradisional
(pesanan,pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok) ke pencocokkan dua cara
(pesanan pembelian dan laporan penerimaan) yang digunakan dalam evaluated receipt settlement
(ERS)? Mengapa ya dan mengapa tidak ?

Jika tidak, dapat dijelaskan Dengan pencocokkan tiga cara tradisional Pesanan
pembelian adalah sebuah dokumen yang secara formal meminta seorang pemasok untuk menjual
dan mengirimkan produk tertentu pada harga tertentu. Ini juga merupakan sebuah janji untuk
membayar dan menjadi sebuah kontrak setelah pemasok menerimanya. Pesanan pembelian
mencakup nama pemasok dan agen pembelian, tanggal pesanan dan pengiriman yang diminta,
lokasi pengiriman dan metode pengiriman, serta informasi mengenai barang yang dipesan.
Sedangkan Departemen penerimaan bertanggung jawab untuk menerima pengiriman dari para
pemasok. Ia biasanya melapor ke manajer gudang, yang kemudian melapor ke wakil direktur
manufaktur. Departemen penyimpanan persediaan bertanggung jawab untuk menyimpan barang.
Informasi mengenai tanda terima barang dagangan yang dipesan harus dikomunikasikan ke
fungsi pengendaliaan persediaan untuk memperbaharui catatan persediaan. Ketika pengiriman
tiba, seorang petugas penerimaan membandingkan nomer pesanan pembeliaan yang
direferensikan pada slip pengepakan pemasok dengan pesanan pembelian terbuka untuk
memverifikasi bahwa barang dipesan. Sebelum melakukan rute persediaan ke gudang atau
pabrik, petugas penerimaan juga harus memeriksa setiap pengiriman sebagai tanda-tanda atas
kerusakan yang jelas.
Laporan penerimaan (receiving report) mendokumentasikan detail-detail mengenai setiap
pengiriman, termasuk tanggal diterima, pengirim, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Laporan pengiriman juga berisi ruang untuk mengidentifikasi orang yang menerima dan
menginspeksi barang serta untuk penjelasan mengenai kualitas barang yang diterima.
Tiga pengecualian yang mungkin terhadap proses ini adalah :
1.    Menerima kuantitas barang yang berbeda dari jumlah yang dipesan.
2.    Menerima barang rusak, atau
3.    Menerima barang berkualitas inferior yang gagal inspeksi.

Dalam kasus barang rusak atau berkualitas buruk, sebuah dokumen yang disebut memo
debit disiapkan setelah pemasok setuju mengambil kembali barang atau memberikan
pengurangan harga. Memo debit (debit memo) mencatat penyesuaian yang diminta. Satu salinan
memo debit dikirim ke pemasok, yang berikutnya membuat dan mengembalikan sebuah memo
kredit dalam pengakuan. Menghitung dan mencatat pengiriman persediaan adalah sebuah tugas
intensif tenga kerja. Departemen bagian utang menyetujui faktur pemasok untuk pembayaran
(sebuah) kewajiban hukum untuk membayar pemasok timbul pada saat barang diterima.
Sebagian perusahaan mencatat utang hanya setelah penerima dan persetujuan atas faktur
pemasok. Ketika faktur pemasok diterima, departemen begian utang bertanggung jawab untuk
mencocokkannya dengan pesanan pembelian dan laporan penerimaan yang berkaitan, kombinasi
faktur pemasok dan dokumen pendukung yang terkait ini menciptakan apa yang disebut sebagai
paket voucher (voucher package).

Ada dua cara untuk memproses faktur pemasok , disebut sebagai sistem nonvoucher atau
voucher. Dalam sebuah sistem nonvoucher (nonvoucher system), tiap-tiap faktur yang disetujui
(bersama dengan dokumen pendukung) di-posting ke catatan pemasok individual dalam file
utang dan kemudian disimpen dalam file faktur terbuka. Dalam sebuah sistem voucher (voucher
system), sebuah dokumen tambahan yang disebut sebagai voucher pencairan juga dibuat ketika
sebuah faktur pemasok disetujui untuk pembayaran. Voucher pencairan (disbursement voucher)
mengidentifikasi pemasok, mencantumkan faktur yang beredar, dan mengindikasikan jumlah
bersih untuk dibayarkan setelah dikurangi dengan diskon dan potongan yang berlaku.
Jika iya, ERS menggantikan proses pencocokan tiga cara tradisional (faktur pemasok, laporan
penerimaan, dan pesanan pembelian) dengan sebuah pencocokan dua cara atas pesanan
pembelian dan laporan penerimaan. ERS juga menghemat waktu dan biaya pemasok untuk
menghasilkan dan melacak faktur. Mengadopsi pendekatan ERS mengeliminasi potensi atas
kesalahan dalam faktur pemasok karena perusahaan membayar dengan mencocokan perhitungan
dari apa yang mereka terima dengan harga yang dicantumkan ketika barang dipesan. Penggunaan
ERS sangat penting untuk mengendalikan akses terhadap file induk pemasok dan mengawasi
seluruh perubahan yang dibuat terhadapnya karena file induk pemasok sekarang berisi informasi
mengenai harga dari berbagai barang yang dibeli. Pada saat entri data mengenai kuantitas barang
diterima, sistem tersebut menggunakan harga-harga tersebut untuk menetapkan jumlah yang
dibayarkan ke pemasok. Jadi, perubahan yang tidak diotorisasi atas harga tersebut dapat
menghasilkan lebih bayar ke pemasok.
Dengan ERS, biaya pengiriman memerlukan pertimbangan khusus karena kompleksitas
menciptakan berbagai peluang untuk kesalahan terjadi. Cara terbaik untuk mengurangi ancaman
yang terkait dengan pengiriman adalah menyediakan para staf pembelian dan utang dengan
pelatihan yang cukup mengenai praktik dan terminologi transportasi. Oleh karena itu, sebuah
pengendalian detektif yang penting adalah memiliki audit internal yang secara periodic
memverifikasi ketepatan atas tagihan pengiriman dan faktur untuk memastikan bahwa
perusahaan tidak sedang dibebankan untuk biaya transportasi yang pemasok semestinya bayar.
3. i). sebuah cek fiktif diterima dan sebuah cek diterbitkan untuk membayar barang yang tidak
pernah dipesan atau dikirm.
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan yaitu :
a) Keamanan fisik atas cek kosong dan mesin penandatangan cek.
b) Akuntansi periodik atas seluruh cek yang dinomori secara urut oleh kasir.
c) Pengendalian akses terhadap terminal EFT.
d) Penggunaan computer dan browser yang didedikasikan bagi perbankan secara online.
e) Blok ACH pada rekening yang tidak digunakan untuk pembayaran.
f) Pemisahan fungsi penulisan cek dari utang.
g) Mensyaratkan tanda tangan rangkap pada cek yang lebih besar dari jumlah tertentu.
h) Rekonsiliasi rutin pada rekening bank dengan jumlah yang dicatat oleh seseorang
yang independen atas prosdedur pengeluaran kas.
i) Pembatasan akses terhadap file induk pemasok.
j) Membatasi jumlah pegawai dengan kemampuan untuk membuat pemasok satu kali
dan memproses faktur dari pemasok satu kali.
k) Menjalankan kasa kecil sebagai dana imprest.
l) Audit kejutan atas dana kas kecil.

h). seorang pegawai klerikal mendapatkan sebuah cek kosong dan menuliskan sejumlah besar
hutang kepada sebuah perusahaan fiktif. Pegawai tersebut kemudian menguangkan cek itu.
Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan adalah :
a) Keamanan fisik atas cek kosong dan mesin penandatangan cek.
b) Akuntansi periodik atas seluruh cek yang dinomori secara urut oleh kasir.
c) Pengendalian akses terhadap terminal EFT.
d) Penggunaan computer dan browser yang didedikasikan bagi perbankan secara online.
e) Blok ACH pada rekening yang tidak digunakan untuk pembayaran.
f) Pemisahan fungsi penulisan cek dari utang.
g) Mensyaratkan tanda tangan rangkap pada cek yang lebih besar dari jumlah tertentu.
h) Rekonsiliasi rutin pada rekening bank dengan jumlah yang dicatat oleh seseorang
yang independen atas prosdedur pengeluaran kas.
i) Pembatasan akses terhadap file induk pemasok.
j) Membatasi jumlah pegawai dengan kemampuan untuk membuat pemasok satu kali
dan memproses faktur dari pemasok satu kali.
k) Menjalankan kasa kecil sebagai dana imprest.
l) Audit kejutan atas dana kas kecil.

b). personel dok penerimaan mencuri persedian dan kemudian mengklaim persediaan sedang
dikirimkan ke gudang.
Prosedur pengendalian yang diterapkan adalah :
a) Pembatasan akses fisik atas ke persediaan.
b) Dokumentasi atas seluruh transfer persediaan antara para pegawai penerimaan dan
persediaan.
c) Perhitungan persediaan fisik secara periodik dan rekonsiliasi untuk mencatat
kuantitas.
d) Pemisahan tugas: penyimpanan persediaan versus penerimaan.

f). catatan persediaan menunjukkan bahwa pasokan yang cukup pada kertas fotocopy seharusnya
berada dalam stok, tetapi tidak ada yang tersedia dalam rak pasokan

prosedur pengendalian yang diterapkan adalah :


a) Tidak menginformasika pegawai penerimaan untuk menandatangani kuantitas yang
dipesan.
b) Mensyaratkan pegawai penerima untuk menandatangani laporan penerimaan.
c) Insentif.
d) Penggunaan kode batang dan label RFID.
e) Konfigurasi sistem ERP untuk menandai diskrepansi antara kuantutas dipesan dan
f) diterima yang melebihi toleransi ambang batas dan persediaan.
k). seorang agen pembelian menambahkan sebuah catatan baru pada file induk pemasok.
Perusahaan tersebut tidak ada. Selanjutnya, agen pembelian tersebut menyerahkan faktur dari
perusahaan palsu untuk berbagai jasa pembersihan. Faktur-faktur tersebut dibayarkan.
Prosedur pengendalian yang diterapkan adalah :
a) Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan adalah:
b) Verifikasi atas keakuratan faktur.
c) Mensyaratkan tanda terima mendetail untuk pembelian kartu pengadaan.
d) ERS
e) Pembatasan akses ke data induk pemasok.
f) Verifikasi tagihan biaya pengiriman dan penggunaan saluran pengiriman yang
disetujui.
4. Untuk pengendalian internal yang baik, manakah tugas berikut ini yang dapat dijalankan oleh
individu yang sama?
a. Menyetujuai pesanan pembelian
b. Menegosiasikan syarat dengan pemasok
c. Merekonsiliasi rekening bank perusahaan
d. Menyetujui faktur pemasok untuk pembayaran
e. Membatalkan dokumen pendukung dalam paket voucher
f. Pengencekkan tanda tangan
g. Pengencekkan surat
h. Meminta persediaan untuk dibeli
i. Menginspeksi kuantitas dan kualitas dari persediaan yang diterima

Anda mungkin juga menyukai