C. MENERIMA
Aktivitas bisnis besar kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan
penyimpanan barang pesanan. Sebagai proses yang berbeda karena masing-masing
langkah dilakukan oleh fungsi organisasi yang berbeda. Departemen penerimaan
bertanggung jawab untuk menerima pengiriman dari pemasok. Biasanya melapor kepada
manajer gudang, yang selanjutnya melapor kepada wakil presiden manufaktur.
Departemen penyimpanan inventaris, yang juga melapor kepada manajer gudang,
bertanggung jawab atas penyimpanan barang. Informasi penerimaan barang dagangan
yang dipesan harus dikomunikasikan kepada fungsi pengendalian persediaan untuk
memperbaharui catatan persediaan.
1. Proses
Ketika pengiriman tiba, petugas penerima membandingkan nomor pesanan
pembelian yang disebutkan pada slip pengepakan pemasok dengan file pesanan
pembelian yang terbuka untuk memverifikasi bahwa barang telah dipesan. Petugas
penerima kemudian menghitung jumlah barang yang dikirim dan memeriksa tanda-
tanda kerusakan yang nyata. Petugas penerima mendokumentasikan semuanya pada
laporan penerimaan, termasuk tanggal penerimaan, pengirim, pemasok, dan nomor
pesanan pembelian. Untuk setiap barang yang diterima, laporan penerimaan
menunjukkan nomor barang, deskripsi, satuan ukuran, dan kuantitas. Laporan
penerimaan juga memuat ruang untuk mengidentifikasi orang yang menerima dan
memeriksa barang serta keterangan mengenai mutu barang yang diterima.
2. Ancaman Dan Kontrol
Ancaman lainnya adalah kesalahan penghitungan barang yang diterima.
Menghitung jumlah yang diterima dengan benar sangat penting untuk menjaga
keakuratan catatan persediaan abadi. Hal ini juga memastikan bahwa perusahaan
hanya membayar barang yang benar-benar diterima. Untuk mendorong petugas
penerimaan menghitung secara akurat apa yang dikirimkan, banyak perusahaan
merancang sistem pemrosesan penyelidikan sehingga ketika meninjau pesanan
pembelian terbuka, pekerja dermaga penerima tidak melihat kuantitas yang dipesan.
(Jika dokumen kertas masih digunakan, bidang kuantitas yang dipesan akan
dihitamkan pada salinan pesanan pembelian di departemen penerima.) Namun
demikian, petugas penerima masih mengetahui jumlah barang yang diharapkan
karena pemasok biasanya menyertakan slip pengepakan. dengan setiap pesanan.
Akibatnya, ada godaan untuk melakukan perbandingan visual sekilas antara jumlah
yang diterima dengan yang tertera pada slip pengepakan, untuk segera mengarahkan
barang ke tempat yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan harus
mengkomunikasikan dengan jelas kepada petugas penerima tentang pentingnya
penghitungan semua pengiriman secara hati-hati dan akurat. Sarana komunikasi yang
efektif adalah dengan meminta petugas penerima tidak hanya mencatat jumlah yang
diterima tetapi juga menandatangani laporan penerimaan atau memasukkan nomor ID
karyawan mereka ke dalam sistem. Prosedur seperti itu menunjukkan adanya
tanggung jawab, yang biasanya menghasilkan kerja yang lebih rajin. Beberapa
perusahaan juga menawarkan bonus kepada petugas penerima karena mengetahui
ketidaksesuaian antara slip pengepakan dan jumlah sebenarnya yang diterima
sebelum petugas pengiriman berangkat. Jika memungkinkan, penggunaan kode
batang dan tag RFID dapat secara signifikan mengurangi kesalahan penghitungan
yang tidak disengaja. Terakhir, sistem ERP harus dikonfigurasi untuk secara otomatis
menandai perbedaan antara jumlah penerimaan dan jumlah pesanan yang melebihi
tingkat toleransi yang telah ditentukan sehingga perbedaan tersebut dapat segera
diselidiki.
E. PENCAIRAN TUNAI
Aktivitas terakhir dalam siklus pengeluaran adalah membayar pemasok.
1. Proses
Kasir, yang melapor kepada bendahara, bertanggung jawab membayar pemasok.
Hal ini memisahkan fungsi penitipan, yang dilakukan oleh kasir, dari fungsi otorisasi
dan pencatatan, yang masing-masing dilakukan oleh departemen pembelian dan
hutang. Pembayaran dilakukan ketika hutang dagang mengirimkan paket voucher ke
kasir. Meskipun penggunaan EFT dan FEDI meningkat, banyak pembayaran yang
terus dilakukan dengan cek.
2. Ancaman Dan Kontrol
Ancaman lainnya adalah pembayaran barang yang tidak diterima. Pengendalian
terbaik untuk mencegah ancaman ini adalah dengan membandingkan jumlah yang
tertera pada faktur pemasok dengan jumlah yang dimasukkan oleh petugas
pengendalian persediaan, yang menerima pemindahan barang tersebut dari
departemen penerimaan. Banyak perusahaan memerlukan departemen pengendalian
persediaan untuk memverifikasi jumlah pada laporan penerimaan sebelum dapat
digunakan untuk mendukung pembayaran faktur pemasok. Verifikasi bahwa layanan
(misalnya pembersihan atau pengecatan) dilakukan sesuai dengan tagihan lebih sulit.
Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan mengandalkan pengendalian anggaran
dan peninjauan cermat terhadap pengeluaran departemen untuk menunjukkan potensi
masalah yang memerlukan penyelidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Romney, M. B., dkk. 2021. Accounting Information System, 15th Edition Global Edition, United
States: Pearson Education (RM).