Anda di halaman 1dari 11

COST ACCOUNTING

Dosen :
Adek Rendra Mochtar

Mahasiswa/i :
Halisa Nur Refina
4301180619

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN


2018
Chapter 9 : Materials (Controlling, Costing, & Planning)

A. Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Langkah-langkah dalam perolehan dan penggunaan bahan baku adalah


sebagai berikut :
1. Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan (bill of materials).
2. Anggaran produksi (production budget).
3. Bukti permintaan pembelian (purchase requisition) yang menginformasikan pembelian
mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian (purchase order) merupakan kontrak atas jumlah yang harus
dikirim.
5. Laporan penerimaan (receiving report) yang mengesahkan jumlah yang diterima, dan
juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian.
6. Bukti permintaan bahan baku (materials requisition) yang memberikan
wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dan bahan baku ke
department tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku (materials record card) yang mencatat setiap penerimaan dan
pengeluaran dari setiap jenis bahan baku

Pembelian Bahan Baku

 Pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh departemen


pembelian. Prosedur pembelian sebaiknya tertulis guna
menetapkan tanggung jawab sekaligus menyediakan informasi
mengenai penggunaan akhir dari bahan baku yang dipesan.

 Tugas dan fungsi bagian pembelian adalah :


1. Menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku, perlengkapan dan peralatan.
2. Menyimpan informasi mengenai sumber pasokan, harga dan jadwal pengapalan serta
pengiriman.
3. Membuat dan menempatkan pesanan pembelian.
4. Mengatur pelaporan di antara departemen pembelian, departemen penerimaan dan
departemen akuntansi.
5. Fungsi tambahan, seperti menyetujui pembayaran atas faktur yang diterima
Formulir Pembelian, Pesanan Pembelian & Electronic Data Interchange

Pembelian tersebut dapat dilakukan melalui langkah-langkah tertentu dan dapat diterapkan
ke semua departemen dan divisi di suatu perusahaan. Langkah – langkah tersebut antara lain :

1. Bukti Permintaan Pembelian


 Karyawan bagian gudang yang mengetahui bahwa jumlah persediaan telah mencapai titik
pemesanan kembali
 Klerek catatan bahan baku atau karyawan maupun penyelia departemen lain yang
bertanggung jawab untuk memberitahukan kepada agen pembelian kapan harus melakukan
pembelian
 Program kompuer yang dirancang untuk mengingatkan departemen pembelian kapan
diperlukan pengisian kembali persediaan

2. Pesanan Pembelian
Ditandatangani oleh agen pembelian atau pihak yang berwenang lainnya,
memberikan wewenang kepada pemasok untuk mengirimkan barang yang telah ditentukan
dalam jumlah yang juga telah ditentukan sesuai dengan persyaratan yang disepakati, pada
waktu dan tempat tertentu.
Pesanan pembelian memberitahukan kepada pemasok deskripsi dari barang dan jasa yang
di inginkan, serta persyaratan, harga, dan instruksi pengiriman. Deskripsi tersebut dapat
mengacu kepada cetak biru atau spesifikasi yang disertakan.

3. Electronic Data Intercharge (EDI)


Merupakan pertukaran informasi diantara komputer suatu perusahaan dengan
komputer perusahaan yang lain. Hal ini merupakan langkah untuk mencapai lingkungan
bisnis tanpa kertas dengan cara menghilangkan sebanyak mungkin dokumen kertas.

Penerimaan

Hal yang dilakukan oleh departemen penerimaan ketika barang baku telah sampai di
perusahaan :
1. Membongkar bahan baku yang masuk
2. Membandingkan jumlah yang diterima dengan daftar barang dipesan
3. Mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan pembelian
4. Membuat laporan penerimaan
5. Memberitahukan kepada departemen pembelian mengenai perbedaan yang ditemukan
6. Mengatur pemeriksaan bila perlu
7. Memberitahukan kepada departemen pengantaran dan pembelian mengenai kerusakan
yang terjadi selama bahan baku tersebut dalam perjalanan
8. Mengirimkan bahan baku yang diterima ke alokasi sesuai

Persetujuan Faktur dan pemrosesan data


Dalam sebuah perusahaan, persetujuan faktur sangat penting dalam pengendalian
bahan baku karena proses tersebut memverifikasi bahwa barang akan diterima sesuai
dengan pesanan dan pembayaran dapat dilakukan.
Faktur dan satu salinan pesanan pembelian disimpan di departemen akuntansi. Saat
laporan penerimaan dan pemeriksaan diterima, laporan penerimaan untuk pembuatan
voucher. Voucher kemudian akan dijurnal, diposting, dan dimasukkan ke jurnal pembayaran
kas sesuai tanggal dan jumlah pembayaran
Voucher asli dan 2 copy dikirimkan ke bendahara untuk dibuatkan cek yang akan
dikirimkan ke pemasok, menyimpan satu copy dari voucher, mengembalikan salinan yang
lainnya ke departemen akuntansi untuk disimpan di file yang berkaitan dengan pemasok
tersebut.
Saat data faktur diterima di sistem EDP, Klerek utang usaha menentukan nomor
akun yang akan dibebankan dan memasukannya di suatu terminal. Berikut adalah
penjelasan dampak transaksi pembelian terhadap akun :

B. Biaya terkait Bahan Baku dan Produk jadi yang Terjual


1. Diskon Pembelian
Diskon perdagangan dan diskon pembelian dalam jumlah besar biasanya tidak
dicatat oleh catatan akuntansi manapun. Melainkan, keduanya diperlukan sebagai
pengurang harga. Yaitu harga yang dibayar pemasok dicatat pada harga sesudah
diskon.

2. Beban angkut pembelian (Freight in)


Pendekatan pertama adalah dengan cara beban angkut ditambahkan secara
proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Misalnya, beban
angkut pembelian perusahaan A adalah sebesar $48 atas bahan baku yang biayanya
sebesar $600 akan menambah biaya item sebesar 8% ($48 ÷ $600). Sehingga berat
dari setiap item dalam faktur dapat ditentukan dan digunakan sebagai dasar untuk
mengalokasikan beban angkut pembelian. Jika suatu item beratnya 300 pon, maka
beban angkut pembelian sebesar $8,47 [(300 ÷ 1700) × $48] akan ditambahkan ke
harga faktur dari item tersebut.
Pendekatan kedua adalah dengan membebankan semua beban angkut pembelian
ke akun berjudul Beban Angkut Pembelian dan mencatat hanya harga faktur sebagai
biaya bahan baku. Dan pendekatan terakhir adalah dengan memasukkan semua beban
angkut pembelian di periode tersebut dalam menghiung tarif overhead pabrik untuk
periode tersebut. Maka, beban angkut pembelian menjadi akun FOH Control.

3. Biaya Akuisisi yang dibebankan


Jika dimasukkan ke biaya akuisisi, tarif biaya bahan baku dapat dikenakan ke setiap
faktur dan setiap item, daripada pembebanan ke overhead pabrik. Untuk biaya ini dapat
digunakan tarif tunggal terhadap setiap kelas biaya sebagai berikut :

Estimasi biaya departemen pembelian untuk periode anggaran = Tarif pesanan Pembelian
Estimasi jumlah pesanan pembelian atau estimasi pembelian atau tarif per dolar pembelian

Estimasi biaya departemen penerimaan untuk periode anggaran = Tarif per item
Estimasi jumlah item yang akan diterima selama periode tsb

Estimasi departemen bahan baku untuk periode anggaran = Tarif per item, per kaki
kubik,
Estimasi jumlah item, luas tempat, nilai dolar, dst per nilai dolar, dst

Estimasi biaya departemen akuntansi yang dapat dibebankan


Untuk periode anggaran = Tarif per transaksi

4. Perhitungan Biaya Persediaan untuk Pajak Penghasilan


Tax Reform Act tahun 1986 memasukkan persyaratan perhitungan biaya persediaan
yang baru. Implikasinya adalah aturan kapitalisasi yang seragam mengharuskan
dikapitalisasinya beberapa biaya tertentu ke dalam nilai persediaan, misalnya biaya
tenaga kerja yang melakukan rework, scrap and spoilage inventory, purchase of raw
materials, dan sebagainya.

C. Economic Order Quantity


Kuantitas pemesanan ekonomis adalah jumlah persediaan yang dipesan pada waktu
tang menimbulkan biaya persediaan tahunan. Jika suatu persediaan tidak terlalu sering
membeli bahan baku dan melakukan pembelian tersebut dalam jumlah besar (kebalikan
dari pendekatan just in time), biaya penyimpanan persediaan menjadi tinggi karena investasi
yang cukup besar dalam persediaan. Jika pembelian dalam jumlah kecil, dan frekuensi
pesanan cukup sering, hal ini dapat mengakibatkan biaya pemesanan yang tinggi.
Oleh karena itu, jumlah optimum yang dipesan pada suatu waktu tertentu ditentukan
dengan cara menyeimbangkan dua faktor, yaitu biaya kepemilikan (penyimpanan) bahan
baku dan biaya perolehan (pemesanan) bahan baku. Economic Order Quantity dapat
dirumuskan sebagai berikut :

 Jumlah pemesanan pembelian yang paling ekonomis sehingga dapat meminimalkan


inventory cost tahunan.
 Inventory cost meliputi :
a. Carrying cost : biaya penyimpanan bahan baku
b. Ordering cost : biaya pemesanan bahan baku

EOQ meminimalkan carrying cost dan ordering cost.

RU = required unit (kebutuhan selama satu tahun)

CO = cost per order (biaya satu kali pemesanan)

CU = cost per unit (harga per unit)

CC = carrying cost percentage (persentase biaya penyimpanan dari harga beli)

Diskon Pembelian

Kadang kala harga pembelian di diskon jika jumlah pesanannya besar. Pengiriman
dalam jumlah besar juga dapat menghemat ongkos tersebut. Perubahan – perubahan ini
menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah, sehingga dapat mengubah perhitunngan
EOQ.

Rumus EOQ dan Production Runs

Rumus EOQ juga dapat dgunakan untuk menghitung jumlah optimum dari suatu
production runs, dalam kasus ini CO mewakili estimasi dari biaya persiapan (setup cost) ,
dan CU mewakili biaya produksi variabel per unit.
D. Metode Pengendalian Bahan Baku
1. Metode Siklus Pesanan (Order cycling/cycle review method)
Metode ini memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk
setiap item atau kelas. Perusahaan yang berbeda menggunakan periode waktu yang
berbeda (misalnya 30, 60, atau 90 hari) antar tinjauan dan dapat menggunakan
siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang berbeda.

2. Metode Minimum-Maksimum
Metode ini didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item
persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Metode ini dapat didasarkan pada
observasi fisik, atau dapat dimasukkan ke dalam sistem akuntansi.
Observasi fisik bahwa titik pemesanan telah dicapai diilustasikan oleh metode dua
tempat. Dalam metode ini, setiap item persediaan disimpan dalam dua tempat,
tumpukan, atau kumpulan. Tempat pertama berisi persediaan yang mencukupi untuk
penggunaan yang terjadi selama periode waktu antara penerimaan suatu pesanan
dengan penempatan pesanan berikutnya. Tempat yang kedua berisi jumlah normal yang
digunakan dari tanggal pemesanan sampai dengan tanggal pengiriman plus persediaan
pengaman. Apabila persediaan di tempat yang pertama kosong dan persediaan di
tempat kedua mulai digunakan. Maka bukti permintaan untuk pasokan baru dibuat.

3. Metode Pengendalian Selektif

Dalam pengendalian selektif (Rencana ABC),signifikansi biaya dari setiap item


dievalusasi.
Chapter 11 : Labor (Controlling, Costing, & Planning)

A. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan kontribusi manusia ke produksi. Di dalam organisasi,


hal ini merupakan biaya penting yang membutuhkan pengukuran, pengendalian, dan
analisis yang sistematis. Biaya tenaga kerja terdiri dari gaji pokok dan tunjangan. Gaji pokok
untuk pekerjaan yang dilakukan disebut tarif dasar  atau tarif kerja. Nilai dari setiap
pekerjaan sebaiknya direkonsiliasi dengan upah yang dibayarkan untuk pekerjaan serupa
dibagian lain perusahaan tersebut, dikomunitas lokal, dan di industry. Penggajian yang
bersaing merupakan alat penting untuk mempekerjakan dan menahan karyawan yang
bermutu.

Tunjangan juga merupakan elemen yang substansial dari biaya tenaga kerja. Biaya
tunjangan seperti bagian perusahaan atas pajak FICA dan pajak pengangguran, tunjangan
hari raya, tunjangan cuti, premi libur, premi asuransi serta dana pension harus ditambahkan
kedalam tarif dasar untuk memperoleh total biaya tenaga kerja secara penuh.

B. Produktifitas dan Biaya


1. Merencanakan Produktivitas

Suatu rencana untuk memperbaiki produktifitas sebaiknya membebankan tanggung


jawab kepada manajer untuk menerapkan rencana tersebut dan konsisten dengan rencana
lain yang ada.

2. Mengukur Produktivitas

Setelah rencana diinformasikan, produktifitas sebaiknya diukur, dianalisis,


diinterpretasikan, dan dipahami. Tujuan dari pengukuran produktivitas adalah untuk
memberikan indeks yang padat dan akurat guna membandingkan hasil aktual dengan suatu
target atau standar kinerja.

3. Dampak ekonomi dari produktivitas

Apabila produktifitas meningkat, laba bisnis dan pendapatan riil pekerja juga meningkat.
Lebih lanjut lagi, peningkatan produktivitas memungkinkan masyarakat untuk memperoleh
outuput yang lebih banyak dan lebih baik dari sumber daya yang tersedia dalam
perekonomian tersebut.

4. Meningkatkan Produktivitas dengan manajemen SDA yang lebih baik

Empat asumsi dasar yang merupakan karakteristik dari manajemen sumber daya
manusia yang lebih baik :

 Orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang yang memiliki kualifikasi
terbaik untuk memperbaikinya
 Pengambilan keputusan sebaiknya terjadi di tingkatan serendah mungkin dalam
organisasi
 Partisipasi pekerja meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen terhadap tujuan
perusahaan
 Terdapat sejumlah besar ide yang dimiliki oleh pekerja yang menunggu untuk
ditemukan

C. Rencana pemberian intensif


1. Tujuan
Mendorong pekerja agar memproduksi lebih banyak guna memperoleh upah yang lebih
tinggi, dan pada saat yang bersamaan mengurangi biaya per unit.

2. Jenis
 Rencana unit kerja langsung (straight piece plan)
 Rencana bonus 100%
 Rencana bonus kelompok

3. Rencana insentif Organisasi


Rencana ini mengharuskan manajemen mendorong partisipasi pekerja dan berkomitmen
untuk menyukseskan rencana pemberian insentif tersebut. Saran karyawan adalah inti dari
rencana ini

D. Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar

Rencana pemberian insentif berdasarkan standar waktu yang tetap, tidak selalu
memotivasi pekerja secara efektif. Misalnya, jika tingkat produksi pekerja meningkat secara
tetap maka standar waktu tetap akan segera menjadi usang karena telah dilampaui oleh
tingkat output aktual. Pekerja kemudian dapat memenuhi dan melampaui standar tetap
tersebut dengan usaha yang minimal, sehingga menggagalkan tujuan dari insentif tersebut.
Defisiensi dari standar tetap dapat diatasi dengan memasukkan pelajaran dari teori kurva
belajar.

Teori kurva belajar menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi
dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar presentase
tertentu. Misalnya dengan asumsi presentase kritis sebesar 20%, maka kurva belajar
memprediksi bahwa rata-rata waktu per unit yang diperlukan untk memproduksi dua unit
pertama hanyalah 80% dari waktu rata-rata kumulatif per unit yang diperlukan untuk
memproduksi unit pertama dan memproduksi total sebesar empat unit akan memerlukan
waktu rata-rata kumulatif sebesar 80% dari waktu rata-rata kumulatif yang diperoleh oleh
dua unit pertama dan seterusnya. Hal ini disebut model pembelajaran waktu rata-rata
kumulatif atau model Wright.

Departemen-departemen yang terlibat dalam perhitungan biaya tenaga kerja


diantaranya:

1. Departemen Personalia
Fungsi departemen personalia meliputi perekrutan, pelatihan, penilaian, konseling
pensiun, hubungan kerja, dan penempatan ke luar. Fungsi utamanya adalah menyediakan
tenaga kerja yang efisien dan memastikan bahwa seluruh organisasi mengikuti kebijakan
personalia yang sesuai. Departemen personalia juga mengawasi penyusunan dan
pembaruan deskripsi kerja serta melakukan studi waktu dan gerakan.

2. Departemen Perencanaan Produksi


Departemen ini bertanggung jawab untuk menjadwalkan pekerjaan dan memberikan
perintah kerja ke departemen produksi. Pemberian perintah kerja umumnya disertai dengan
permintaan bahan baku dan kartu jam kerja tenaga kerja yang mengindikasikan operasi
yang akan dilakukan atau produk tersebut.

3. Departemen Pencatatan Waktu


Langkah pertama dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah dengan memastikan
adanya catatan yang akurat atas waktu kerja setiap karyawan.

4. Departemen Penggajian
Data penggajian diproses dalam dua tahap yaitu dengan menghitung dan
menyiapkan gaji serta mendistribusikan biaya gaji kepesanan dan departemen. Langkah-
langkah ini dilakukan oleh departemen penggajian yang bertanggung jawab untuk mencatat
klasifikasi pekerjaan, departemen dan tingkat upah untuk setiap karyawan.

5. Departemen Biaya
Berdasarkan informasi dari kartu absensi dan kartu jam kerja, maka dicatat biaya
tenaga kerja langsung ke pesanan atau ke departemen. Biaya tenaga kerja tifak langsung
juga dicatat ke FOH control.

E. Pertimbangan-pertimbangan Etika

Perilaku etis adalah penting di semua aspek aktivitas organisasi. Akuntansi biaya
dan pengendalian tenaga kerja adalah salah satu area yang dicakup olehStandard of
Ethical Conduct. Standar ini berkaitan dengan hubungan kerja, pemutusan hubungan
kerja dan kompensasi; dengan pembuatan anggaran dan analisis waktu dan biaya
tenaga kerja; dengan program produktivitas dan rencana pemberian insentif; dan
dengan persamaan dalam tunjangan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai