KJ171
MATERI-1
Biaya Bahan baku
www.esaunggul.ac.id
Adalah bahan yang
membentuk bagian
menyeluruh dari
produk jadi.
www.esaunggul.ac.id
LANGKAH-LANGKAH & DOKUMEN PEMBELIAN
DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU
1. Menentukan rute atau urutan operasi untuk setiap produk dan menetapkan
daftar bahan baku yang diperlukan (bill of materials).
www.esaunggul.ac.id
5. Laporan Penerimaan (Receiving Report) mengesahkan jumlah yang
diterima dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian
mutu.
6. Bukti permintaan bahan baku (material requisition) memberikan
wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu
dari bahan baku ke departemen tertentu pada waktu tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku (material record card) mencatat setiap
penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku dan berguna
sebagai catatan persediaan perpetual.
www.esaunggul.ac.id
Biasanya dilakukan oleh Departemen Pembelian
Kegiatan yang dilakukan di Departemen Pembelian:
1. Menerima Purchase Requisition atas bahan baku, perlengkapan dan
peralatan.
2. Menyimpan informasi sumber pasokan, harga, jadwal pengapalan serta
pengantaran.
3. Membuat dan menempatkan Purchase Order
4. Mengatur pelaporan di antara departemen pembelian, departemen
penerimaan dan departemen akuntansi.
www.esaunggul.ac.id
Dilakukan oleh Departemen Penerimaan
www.esaunggul.ac.id
5. Memberitahukan ke departemen pembelian jika menemukan
perbedaan
6. Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan
7. Memberitahukan jika terjadi kerusakan bahan baku selama dalam
perjalanan.
8. Mengirimkan bahan baku yang diterima ke lokasi yang sesuai.
www.esaunggul.ac.id
Persetujuan faktur penting dalam
pengendalian bahan baku, karena
proses tersebut memverifikasi bahwa
barang telah diterima sesuai dengan
pesanan dan pembayaran dapat
dilakukan.
www.esaunggul.ac.id
Sesuai
Laporan Penerimaan (receiving report),
pesanan pembelian (Purchase Order) dan
Faktur dibandingkan dalam hal: jenis bahan
baku, jumlah, harga, discount, persyaratan
kredit, instruksi pengiriman dan persyaratan Dibuat
lainnya voucher
www.esaunggul.ac.id
Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan beban transportasi adalah
biaya pembelian barang yang paling jelas terlihat.
Biaya yang tidak terlalu jelas terlihat dapat disebut biaya akuisisi.
www.esaunggul.ac.id
Bahan Baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayarkan
ke pemasok.
Biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik.
Diskon pembelian diperlakukan sebagai pengurang harga.
Biaya akuisisi yang dibebankan jika dalam biaya bahan baku akan dimasukkan
biaya akuisisi, maka suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan ke setiap
faktur dan setiap item. Untuk itu dapat digunakan tarif tunggal atau tarif yang
terpisah untuk setiap kelas biaya.
www.esaunggul.ac.id
Pengertian Bahan Baku :
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Sistem persediaan Sistem persediaan
perpetual : periodik: pembelian
memasukkan setiap ditambahkan ke
persediaan awal,
penambahan dan
kemudian persediaan
setiap pengurangan akhir dihitung secara fisik
persediaan ke dalam dan biayanya dikurangkan
buku pembantu dari jumlah tersebut.
bahan baku agar Selisih yang terjadi
catatan tersebut dianggap sebagai biaya
selalu terkini. bahan baku yang
Cocok untuk job order dikeluarkan.
costing. Cocok untuk process
costing.
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Rumus EOQ:
EOQ =
2 x jumlah yang diperlukan per tahun x biaya perpesanan
2 x 2.400 x $20
= 800 unit
$0,75 x 20%
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Tiga kondisi akibat variasi dari kedua faktor tersebut:
www.esaunggul.ac.id
Persediaan pengaman
www.esaunggul.ac.id
Contoh:
Asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu item yang
dipesan 10 kali per tahun. Biaya dari satu kali kehabisan
persediaan adalah sebesar $30, biaya penyimpanan sebesar
$0,50 per tahun per unit, dan probabilitas terjadinya kehabisan
persediaan diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan
pengaman:
www.esaunggul.ac.id
Total biaya penyimpanan dan total biaya kehabisan persediaan
pada setiap tingkat persediaan pengaman adalah sbb:
A B C D E
D= A x biaya
B=jumlah pesanan per C= B x biaya satu kali penyimpanan satu unit E= C + D
tahun x probabilitas kehabisan persediaan selama satu tahun
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Pengendalian bahan baku harus memenuhi dua kebutuhan yang
saling berlawanan yaitu:
Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang memadai guna
beroperasi secara efisien.
Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara finansial.
www.esaunggul.ac.id
Metode pengendalian bahan baku :
1. Metode siklus pesanan (order cycling method) memeriksa secara
periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau
kelas.
2. Metode minimum-maksimum (min-max method) didasarkan pada
pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada
pada kisaran batas tertentu. Jumlah maksimum untuk setiap item
ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan margin pengaman
yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan
selama siklus pemesanan kembali. Tingkat minimum menentukan titik
pemesanan kembali, dan jumlah pesanan sama dengan selisih antara
tingkat maksimum dengan tingkat minimum.
3. Metode just in time filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya
melalui eliminasi persediaan.
www.esaunggul.ac.id
Metode yang paling umum digunakan untuk menghitung biaya
persediaanadalah:
1. Metode masuk pertama keluar pertama ( First in, first out/ FIFO).
2. Metode rata-Rata Tertimbang.
3. Metode masuk pertama, keluar terakhir (Last in , first out/ LIFO).
www.esaunggul.ac.id
Metode FIFO membebankan biaya bahan baku sesuai dengan harga
persediaan tertua yang ada di gudang.
Metode FIFO mudah diterapkan jika hanya ada beberapa penerimaan bahan
baku yang berbeda di catatan bahan baku pada suatu saat
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan biaya persediaan dengan metode FIFO
Diterima Dikeluarkan Persediaan
Metode biaya rata-rata tertimbang membagi total biaya dari semua bahan
baku dari kelas tertentu dengan jumlah unit yang tersedia untuk menemukan
biaya rata-ratanya.
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan biaya persediaan dengan metode Biaya Rata-Rata Tertimbang
Diterima Dikeluarkan Persediaan
Tanggal Biaya per Total Biaya per Total
Jumlah Jumlah Jumlah Biaya per unit Saldo
unit Biaya unit Biaya
01-Feb 800 $ 6,00 $ 4.800
04-Feb 200 $ 7,00 $ 1.400 1.000 $ 6,20 $ 6.200
($1.400+$4.800)/1000
www.esaunggul.ac.id
Bahan baku dikeluarkan sesuai dengan harga rata-rata sampai pembelian
berikutnya dicatat, pada waktu tersebut biaya rata-rata baru akan dihitung.
www.esaunggul.ac.id
Metode LIFO membebankan biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam
persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan biaya persediaan dengan metode LIFO
Diterima Dikeluarkan Persediaan
Tanggal Biaya per Total Biaya per Total Biaya per Total
Jumlah Jumlah Jumlah Saldo
unit Biaya unit Biaya unit biaya
01-Feb 800 $ 6 $ 4.800 $ 4.800
04-Feb 200 $ 7 $ 1.400 800 $ 6 $ 4.800
200 $ 7 $ 1.400 $ 6.200
10-Feb 200 $ 8 $ 1.600 800 $ 6 $ 4.800
200 $ 7 $ 1.400
200 $ 8 $ 1.600 $ 7.800
11-Feb 200 $ 8 $ 1.600
200 $ 7 $ 1.400
400 $ 6 $ 2.400 400 $ 6 $ 2.400 $ 2.400
12-Feb 400 $ 8 $ 3.200 400 $ 6 $ 2.400
400 $ 8 $ 3.200 $ 5.600
20-Feb 400 $ 8 $ 3.200
100 $ 6 $ 600 300 $ 6 $ 1.800 $ 1.800
25-Feb 100 $ 6 $ 600 400 $ 6 $ 2.400 $ 2.400
28-Feb 600 $ 9 $ 5.400 400 $ 6 $ 2.400
600 $ 9 $ 5.400 $ 7.800
www.esaunggul.ac.id
PERBANDINGAN ANTAR METODE
PERHITUNGAN BIAYA
www.esaunggul.ac.id
Dalam periode dimana harga-harga
turun, FIFO membebankan biaya
tertinggi, LIFO membebankan biaya
terendah dan biaya yang dibebankan
oleh metode biaya rata-rata tertimbang
berada di antara keduanya.
www.esaunggul.ac.id