Disusun oleh :
KELOMPOK 1
1. Ni Luh Putu Irsa Aritania (1907531045)
2. Iloh Maitri Padma Dewi (1097531052)
3. Ni Luh Ayu Linda Diana Sari (1907531055)
Standar Audit (SA) yang berkaitan dengan siklus persediaan dan penggudangan yaitu SA 501.
Dalam SA 501 dijelaskan beberapa hal terkait dengan ketentuan persediaan. Termasuk di
dalamnya bagaimana perlakuan jika persediaan berjumlah material dalam laporan keuangan,
perhitungan fisik persediaan, dan beberapa hal lain terkait dengan persediaan.
Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas
yang berbeda, yaitu :
1. Akuisisi dan Pencatatan Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Overhead
Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas pembelian
pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor
mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi
tersebut dan kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, baik transaksi siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus
penggajian dan personalia.
Pengujian terhadap pengendalian akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur
tersebut harus berjalan efektif dan transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar.
Bila tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam persediaan
manufaktur, maka auditor harus melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar
atas biaya inidalam siklus penggajian dan persoalia.
2. Perpindahan Internal atas Asset dan Biaya
Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu
pemrosesan barang dan pentimpanan barang jadi. Klien membukukan
aktivitasnya dalam pencatatan akuntansi biaya, yang independen dari siklus lain
dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.
3. Pengiriman Barang dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir. Oleh karena
proses ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan maka auditor
harus mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian internal atas
pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur
dalam verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat dalam berkas utama
persediaan perpetual.
4. Pengamanan Fisik atas Persediaan
Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk
menentukan apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca
dan dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti
penting yang dapat digunakan utuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan
perhitungan persediaan.
5. Penempatan Harga dan Kompilasi Persediaan
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji terlebih dahulu, hal
ini dimaksudkan untuk menentukan apakah klien mengikuti metode persediaan
yang sesuai dengan SAK dan konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. Prosedur
yang digunakan auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini disebut pengujian
harga. Pengujian kompilasi persediaan yaitu pengujian untuk melakukan
verifikasi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga
persediaan dijabarkan dengan benar, dan persediaan tersebut dijumlahkan dengan
benar untuk menghitung saldo buku besar.
Membandingkan presentase laba kotor Lebih saji atau kurang saji persediaan dan
dengan tahun lalu harga pokok penjualan
Membandingkan harga pokok per unit Lebih saji atau kurang saji harga pokok per
dengan tahun lalu unit yang mempengaruhi persediaan dan
harga pokok penjualan
Membnadingkan harga pokok produksi Kesalahan penyajian harga pokok per unit
tahun ini dengan tahun lalu (variabel persediaan, terutama biaya tenaga kerja
disesuaikan untuk perubahan dalam langsung dan overhead pabrik, yang
volume) mempengaruhi persediaan dan harga pokok
penjualan
Selain melakukan prosedur analisis yang memeriksa hubungan saldo akun persediaan
dengan akun-akun laporan keuangan lainnya, auditor sering menggunakan informasi non
keuangan untuk menilai kewajaran saldo persediaan yang bersangkutan. Contoh, auditor
mungkin membutuhkan pengetahuan tentang ukuran dan berat produk, metode
penyimpanan serta kapasitas fasilitas gudang untuk menentukan apakah persediaan
terbukukan konsisten dengan ketersediaan fasilitas gudang. Setelah melaksanakan
pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan prosedur analisis, auditor memiliki
basis untuk merancang dan melaksanakan pengujian rinci atas saldo akhir persediaan.
9.5 OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN
Karena persediaan sangat bervariasi untuk perusahaan yang berbeda, maka
memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih penting bagi observasi
fisik persediaan maupun penetapan harga dan kompilasi persediaan ketimbang sebagian
besar bidang audit lainnya. Pertama auditor melaksanakan kunjungan ke fasilitas
persediaan klien, termasuk area penerimaan, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan
penyimpanan catatan. Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan materialitas
kinerja dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang biasanya sangat material bagi
perusahaan manufaktur, grosir, dan ritel. Ketika menilai risiko pengendalian, auditor
terutama memperhatikan pengendalian internal terhadap catatan perpetual, pengendalian
fisik, perhitungan persediaan, serta penetapan harga dan kompilasi persediaan. Sifat dan
luas pengendalian tersebut sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.
Arens,Alvin A,dkk.2008.Auditing
dan Jasa Assurrance.12nd
edition.Erlangga:Jakarta
Kieso, Donald E., Jerry J.
Weygandt, dan Terry D. Warfield,
2002. Akuntansi Intermediete,
Terjemahan Emil Salim, Jilid 1,
Edisi Kesepuluh, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia . 2007 .
Standar Akuntansi Keuangan .
Edisi 2007. Penerbit :
Salemba Empat . Jakarta
Arens,Alvin A,dkk.2008.Auditing
dan Jasa Assurrance.12nd
edition.Erlangga:Jakarta
Kieso, Donald E., Jerry J.
Weygandt, dan Terry D. Warfield,
2002. Akuntansi Intermediete,
Terjemahan Emil Salim, Jilid 1,
Edisi Kesepuluh, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia . 2007 .
Standar Akuntansi Keuangan .
Edisi 2007. Penerbit :
Salemba Empat . Jakarta
Arens,Alvin A,dkk.2008.Auditing
dan Jasa Assurrance.12nd
edition.Erlangga:Jakarta
Kieso, Donald E., Jerry J.
Weygandt, dan Terry D. Warfield,
2002. Akuntansi Intermediete,
Terjemahan Emil Salim, Jilid 1,
Edisi Kesepuluh, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia . 2007 .
Standar Akuntansi Keuangan .
Edisi 2007. Penerbit :
Salemba Empat . Jakart
Arrens, Alvin D. 2008. Auditing dan Jasa Assurance 12nd edition. Erlangga: Jakarta.
Kieso, Donald E., Jerryt J. Weygandt., dan Terry D. Warfiel. 2002. Akuntansi intermediate
Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh. Erlangga: Jakarta
Christin, Anna. Modul Perkuliahan Auditing II. Tersedia pada
https://modul.mercubuana.ac.id/download.php?
f=PT1BZWo5R1p1MDFOTlIxV2drVVNnY21icFJYYWtWWFFnd1dkazlXVHYwRk5
4QURNd2NUTXlNelZiQlNTSkJ5WnVsR2RwUldkQkJTTGc0V1lpRkdicE5GSXVsR2
R6bG1jb05FSWg1bWJCOVNhejVXWTA1V2RyRjBMemxtYnpsbVFnNFdZRUJTYX
Q5bWJ2dFdSZ01YWTB4V2RyRm1S Diakses pada tanggal 05 November 2021.
Fadhilah Zulkifli. 2019. Auditing 2. Tersedia pada
https://www.scribd.com/document/403584294/auditing-2-docx. Diakses pada tanggal
05 November 2021.