Anda di halaman 1dari 9

RESUME

Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan


Perencanaan
CHAPTER 9

Dosen Pengajar: Marfuah Dra.,M.Si.,Ak


Di susun oleh:
Aditya Agung Cahyana (16312266)
Lailla Noor Rahmawati (16312251)
Herdhianno A. Kusuma (16312261)
Muh Unang Hamdani (16312249)
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku
Langkah pembelian dan penggunaan bahan baku meliputi :
1. Menentukan rute sekaligus menetapkan daftar bahan baku yang diperlukan.
2. Anggaran produksi.
3. Bukti permintaan pembelian.
4. Pesanan pembelian.
5. Laporan penerimaan.
6. Bukti permintaan bahan baku.
7. Kartu catatan bahan baku.

Pembelian Bahan Baku


Biasanya dilakukan oleh departemen pembelian, yang dikepalai oleh agen pembeli
umum. Langkah-langkahnya yaitu : departemen pembelian (1) menerima bukti permintaan
pembelian atas bahan baku, perlengkapan, dan peralatan; (2) menyimpan informasi mengenai
sumber pasokan, harga, dan jadwal pengapalan serta pengantaran; (3) membuat dan
menempatkan pesanan pembelian; (4) mengatur pelaporan di antara departemen pembelian,
departemen penerimaan, dan departemen akuntansi.

Pembelian Perlengkapan, Jasa, dan Perbaikan


Jika departemen akuntansi perlu mencetak suatu formulir baru, bukti permintaan
untuk mencetak formulir tersebut dikirimkan ke departemen pembelian, kemudian dibuat
pesanan pembelian. Jika seorang eksekutif perlu berlangganan majalah atau menjadi anggota
dari asosiasi profesional tertentu, maka atasan eksekutif akan membuat bukti permintaan.
Kontrak perbaikan tahunan untuk peralatan pemrosesan data dan beberapa mesin pabrik
dapat diminta dan dipesan dengan cara yang sama.

Formulir Pembelian
Bukti Permintaan Pembelian, berasal dari (1) karyawan bagian gudang yang mengetahui
bahwa jumlah persediaan telah mencapai titik pemesanan kembali, (2) klerek catatan bahan
baku atau karyawan maupun penyelia departemen lain yang bertanggung jawab untuk
memberitahukan kepada agen pembelian kapan harus melakukan pembelian, (3) karyawan
bagian riset, insiyur, atau penyelia maupun karyawan departemen lain yang memerlukan
bahan baku khusus, atau (4) program komputer yang dirancang untuk mengingatkan
departemen pembelian kapan diperlukan pengisian kembali persediaan. Catatan ini dapat
berbentuk elektronik atau kertas.
Pesanan Pembelian, pesanan pembelian memberikan kepada pemasok deskrpisi dari barang
dan jasa yang diinginkan, serta persyaratan, harga, dan instruksi pengiriman. Deskripsi
tersebut dapat mengacu pada cetak biru atau spesifikasi yang disertakan. Pesanan pembelian
asli dan kopi tanda terima dikirimkan ke pemasok, sementara salinan yang lain
didistribusikan. Pemasok menandatangani dan mengembalikan salinan tanda terima untuk
mengindikasikan bahwa pesanan tersebut diterima.
Electronic Data Interchange (EDI), adalah pertukaran informasi transaksi antara komputer
suatu perusahaan dengan komputer perusahaan lain dalam rangka mencapai lingkungan
bisnis tanpa kertas (paperless) dengan cara menghilangkan sebanyak mungkin dokumen
kertas. Contoh : pesanan pembelian, faktur, transfer uang ke bank pemasok, dan informasi
terbaru atas status pesanan atau lokasi pengiriman.

Penerimaan
Departemen permintaan (1) membongkar bahan baku yang masuk, (2)
membandingkan jumlah yang diterima dengan daftar perusahaan perkapalan, (3)
mencocokkan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan pembelian, (4)
membuat laporan penerimaan, (5) memberitahukan kepada departemen pembelian mengenai
perbedaan yang ditemukan, (6) mengatur pemeriksaan apabila diperlukan, (7)
memberitahukan kepada departemen pengantaran dan departemen pembelian mengenai
kerusakan yang terjadi selama bahan baku tersebut dalam perjalanan, (8) mengirimkan bahan
baku yang diterima ke lokasi yang sesuai.

Persetujuan Faktur dan Pemrosesan Data


Proses ini sangat penting karena memverifikasi bahwa barang telah diterima sesuai
dengan pesanan dan pembayaran dapat dilakukan. Saat data faktur diterima di sistem
electronic data processing (EDP), klerek utang usaha menentukan nomor akun yang akan
dibebankan dan memasukannya di suatu terminal. Pembayaran dapat dilakukan dengan
segera melalui EDI atau cek yang dihasilkan oleh komputer. Data penerimaan diposting ke
catatan pembantu bahan baku. Posting tersebut dan pengeluaran bahan baku diproses secara
elektronik untuk menghilangkan posting secara manual.

Biaya Perolehan Bahan Baku


Diskon Pembelian. Diskon perdagangan dan diskon pembelian dalam jumlah besar biasanya
tidak dicatat oleh catatan akuntansi mana pun, dan diperlakukan sebagai pengurang harga.
Akun diskon tunai dikerdit, untuk menghindari perlunya menghitung diskon tunai untuk
setiap item bahan baku.
Beban Angkut Pembelian (Freight-In). Jika beban angkut pembelian dimasukkan dalam
debit ke akun Bahan Baku di buku besar, maka beban angkut pembelian dapat ditambahkan
secara proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Alternatif lain,
dengan membebankan semua beban angkut pembelian ke akun berjudul Beban Angkut
Pembelian dan mencatat hanya harga faktur sebagai biaya bahan baku. Cara lain yaitu dengan
memasukkan semua beban angkut pembelian di periode tersebut dalam menghitung tarif
overhead pabrik untuk periode itu.
Biaya Akuisi yang Dibebankan. Jika biaya bahan baku akan memasukkan biaya akuisi, maka
suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan ke setiap faktur dan setiap item, daripada
membebankan biaya ini ke overhead pabrik. Untuk biaya ini dapat digunakan tarif tunggal,
atau tarif yang terpisah untuk setiap kelas biaya sebagai berikut :
Logika dari pendekatan ini adalah sama dengan logika yang digunakan dalam
perhitungan biaya aktivitas. Pendekatan ini menghasilkan perlakuan akuntansi berikut :
Bahan baku (atau barang dalam proses) xxx
Biaya Departemen Pembelian Dibebankan xxx
Biaya Departemen Penerimaan Dibebankan xxx
Biaya Departemen Bahan Baku Dibebankan xxx
Biaya Departemen Akuntansi Dibebankan xxx

Untuk setiap departemen yang terlibat, biaya aktual yang terjadi didebit ke akun
dibebankan dari departemen yang bersangkutan. Di akhir periode, selisih antara biaya yang
terjadi dengan jumlah yang dibebankan mencerminkan baiay yang dibebankan terlalu rendah
atau terlalu tinggi. Selisih tersebut ditutup ke HPP atau diprorata ke HPP dan Persediaan
Akhir.
Perhitungan Biaya Persediaan untuk Pajak Penghasilan. Aturan kapitalis yang seragam
mengharuskan dikapitalisasinya beberapa biaya tertentu ke dalam nilai persediaan. Padahal
biaya tadi tersebut dapat dibebankan. Kategori biaya, seperti tenaga kerja yang melakukan
pengerjaan kembali, bahan baku sisa dan barang rusak, pembelian bahan baku, pergudangan,
administrasi pabrik, gaji karyawan kantor.

Penyimpanan Dan Penggunaan Bahan Baku


Petugas gudang bertugas untuk memastikan keamaman dan jetersediaan bahan baku,
dokumen atau data di peroleh dari bagian penerimaan atau pemerikasaan

Pengeluaran dan Perhitungan Biaya Bahan Baku


Selain pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pencatatan yang efektif, pengendalian
bahan baku memerlukan suatu sistem untuk mengeluarkan bahan baku
Bukti Permintaan Bahan Baku. Bukti permintaan bahan baku memberikan otorisasi kepada
petugas untuk mengeluarkan barang.
Pemrosesan Data Elektronik Untuk Bukti Permintaan Bahan Baku. Sistem ini
memungkinkan informasi dikirm secara elektronik bukannya menggunakan kertas serta dapat
menghasilkan ikhtisar bahan baku sesuai kebutuhan dan memutakhirkan buku pembantu serta
akun buku besar secara otomatis
Daftar Bahan Baku Yang Diperlukan. Daftar bahan baku yang diperlukan memuat daftar
dari semua barang yang diperlukan untuk suatu pesanan tertentu, daftar tersebut dapat
mengurangi kesalahan serta menghemat waktu.

Buku Pembantu Bahan Baku


Dalam metode perpetual setiap terjadi perubahan makan akan mempengaruhi buku pembantu
ini, akun akun ini dipengaruhi oleh buku besar .

Metode kualitatif
Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku
Perencanaan bahan baku berurusan dengan 2 hal penting yaitu jumlah dan waktu pembelian.
Penentuan jumlahnya melibatkan 2 jenis biaya yang saling berlawanan yaitu biaya
penyimpanan persediaan dan biaya karena tidak menyimpan cukup persediaan

Kuantitas Pemesanan Ekonomis ( Economic Order Quality EOQ)


EOQ ( Economic Order Quantity)

Jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya
persediaan tahunan.

2 xRUxCO
EOQ
CUxCC
RU
Jumlah Pesanan Pembelian per tahun
EOQ
RUxCO
Biaya Pemesanan per tahun
EOQ
EOQ
Rata rata jumlah unit dlm persediaan
2
CUxCCxEOQ
Biaya Penyimpana n per tahun
2
RUxCO CUxCCxEOQ
Total biaya persediaan per tahun
EOQ 2
Keterangan:
EOQ = Economic Order Quantity
RU = Jumlah kebutuhan per tahun
CO = Biaya pemesanan (Cost per Order)
CU = Biaya per unit (Cost per Unit)
CC = Persentase biaya penyimpanan (Carrying Cost)

Diskon Pembelian. Pembelian didiskon jika jumlah pesanannya besar. Pengiriman dalam
jumlah besar juga dapat menghemat ongkos angkut. Dengan diskon pembelian, biaya bahan
baku bukan merupakan nilai konstan karena dipengaruhi oleh besarnya diskon. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi jumlah pesanan yang meminimalkan bukan hanya biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan saja, tetapi jumlah dari biaya-biaya tersebut plus biaya
bahan baku.

Rumus EOQ dan Productin Runs


Rumus EOQ juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah optimum dari suatu production
runs, dalam kasus tersebut CO mewakili estimasi dari biaya persiapan, dan CU mewakili
biaya produksi variable per unit.

Menentukan Waktu Pemesanan


Rumus EOQ membahas masalah kuantitas dalam perencanaan persediaan, tetapi pertanyaan
kapan pemesanan sebaiknya dilakukan juga sama pentingnya. Pertanyaan ini dikendalikan
oleh tiga faktor.
1. waktu yang diperlukan untuk pengiriman
2. tingkat penggunaan persediaan, dan
3. jumlah persediaan pengaman
tidak seperti EOQ, titik pemesanan tidak memiliki rumus yang dapat diterapkan dan diterima
secara umum.

Rumus untuk Menentukan Titik Pemesanan


Titik pemesanan didasarkan pada penggunaan selama waktu yang diperlukan untuk
pembuatan permintaan pembelian, pemesanan, dan penerimaan bahan baku, plus cadangan
unt5uk proteksi terhadap kehabisan persediaan. Dalam bentuk persamaan, titik pemesanan
dapat dinyatakan sebagai:
I+QD=LTQ+SSQ
Di mana:
I = Saldo persedian yang ada
QD = Jumlah yang akan diterima (sebelum I habis) dari pesanan yang sebelumnya sudah
dilakukan, transfer bahan baku, dan retur ke gudang
LTQ = Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu, yang setara dengan waktu
tunggu normal dalam bulan, minggu, atau hari, dikalikan dengan penggunaan normal
selama sebulan, seminggu, atau sehari
SSQ = Jumlah persediaan pengaman

Simulasi Komputer untuk Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku


Perencanakan Kebutuhan Bahan Baku (Materials Requirements planning-MRP) adalah
simulasi komputer untuk mengelola kebutuhan bahan baku berdasarkan daftar bahan baku
yang diperlukan untuk setiap produk, status persediaan, dan proses produksi.

Pengendalian Bahan Baku


Pengendalian bahan baku dilakukan melalui pengaturan fungsional, pembebanan tanggung
jawab, dan bukti-bukti doumenter. Hal tersebut dimulai dari persetujuan anggaran penjual
dan produksi dan dari penyelesaian produk yang siap untuk dijual dan pengiriman produk ke
gudang atau pelanggan.
Pengendalian bahan baku harus memenuhi dua kebutuhan yang saling berlawanan yaitu:
1. Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang memadai guna berofrasi secara
efisien, dan
2. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara finansial.

Metode Pengendalian Bahan Baku


Metode pengendalian bahan baku berbeda dalam hal cara penanganan dan biaya yang
dikeluarkan. Item-item yang penting dan memiliki nilai tinggi memerlukan perhatian yang
lebih besar dibandingkan dengan item-item yang nialinya rendah. Dua metode pengendalian
bahan baku, metode siklus pesanan dan metode minimum maksimum dibahas disini. Metode
pengendalian bahan baku yang ke tiga, yaitu just-in-time, dibahas di Bab 10.

Metode siklus pesanan (order cycling method) atau metode tinjauan siklus (cycle
review method) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk
setiap item atau kelas, perusahhan yang berbeda menggunakan periode waktu yang berbeda
(misalnya, 30, 60, atau 90 hari) antartinjauan dan dapat menggunakan siklus yang berbeda
untuk jenis bahan baku yang berbeda.

Metode minimum maksimum (min-max method) didasarkan pada pernyataan bahwa


jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Jumlah
maksimun untuk setiap item ditetapka. Tingkat minimum sudah memasukkan margin
pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus
pemesanan kembali.
Pengendalian Selektif. Disebut juga dengan rencana ABC, signifikasi biaya dari setiap item
dievaluasi. Item diklasifikasikan dalam tig kategori : (1) item yang nilainya tinggi dan
penting disebut item A, dengan pengendalian paling ketat; (2) item yang nilainya menengah
disebut item B, pengendaliannya moderat. Item yang bukan item penting dikendalikan
menggunakan pengendalian fisik yang sederhana, seperti metode dua tempat.

Pengendalian Keusangan dan Kelebihan Persediaan


Tindakan yang dapat mengurangi item-item barang yang usang dan berlebih adalah
pertama-tama manajemen sebaiknya memastikan menumpuknya persediaan tidak berlanjut
akibat kebijakan pemesanan saat ini, baru kemudian mengeluarkan persediaan tersebut.

Lampiran : Metode Perhitungan Biaya Persediaan


Saat biaya aktual dicatat dalam sistem persediaan perpetual, setiap pengeluaran bahan
baku dibebankan dibebankan saat bahan baku tersebut berpindah dari gudang ke barang
dalam prosessebagai bahan baku langsung, atau ke pengendali overhead pabrik sebagai bahan
baku tidak langsung, atau ke akun beban pemasaran dan administrasi sebagai perlengkaan.
Metode yang umum, FIFO, AVERAGE, dan LIFO mencerminkan asumsi yang
berbeda mengenai arus biaya, tetapi arus biaya bukan berarti sama dengan arus fisik dari unit.

First In First Out (FIFO)


Saat bahan baku dikeluarkan, FIFO membebankan biaya bahan baku tersebut sesuai
dengan harga barang tertua yang ada dalam gudang.

Average (Rata-Rata Tertimbang)


Metode ini mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku
merupakan bauran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran
tersebut terjadi. Setiap bahan baku yang tersedis dikeluarkan secara acak, maka rata-rata
tertimbang dari biaya semua unit yang ada dalam persediaan pada waktu pengeluaran terjadi
merupakan ukuran yang memuaskan dari biaya bahan baku. Jika persediaan terdiri atas
barang yang kecil-kecil dengan harga per unit yang kecil, dan jika harga sering kali
mengalami perubahan, metode ini sangan cocok digunakan karena lebih praktis dan tidak
rumit.

Last In, Last Out (LIFO)


Metode ini membebankan biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam persediaan
ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi. Biaya yang paling terakhirlah
biaya yang paling mendekati biaya penggantian unit yang digunakan sehingga merupakan
biaya yang paling berarti untuk dikaitkan dengan pendapatan dalam menghitung laba.
Tujuan dalam metode LIFO adalah untuk membebankan biaya dari pembelian
terakhir dan membiarkan biaya yang paling tua di akun persediaan.

Perbandingan Antar Metode Perhitungan Biaya


Dalam metode dimana harga-harga naik, ukuran FIFO menghasilkan biaya yang
terrendah untuk pengeluaran bahan baku, LIFO menghasilkan biaya yang paling tinggi,
smentara metode Average menghasilkan biaya yang hasilnya berada di antara hasil kedua
metode tersebut.
Untuk keperluan internal metode Average yang paling sering digunakan karena
keuntungan yang telah dijlaskan sebelumnya dan kejanggalan dari FIFO dan LIFO. Untuk
keperluan eksternal metode LIFO lebih populer karena keuntungan yang diperoleh dari
penghematan pajak penghasilan pada periode kenaikan harga.

Perhitungan Biaya Persediaan Menurut CASB


Sesuai dengan peraturan Cost Accounting Standard Board (CASB) bahan baku dapat
dibebankan secara langsung ke suatu kontrak jika kontrak secara spesifik dapat
diidentifikasikan ketika bahan dibeli atau diproduksi. Penghitungan harga dapat
menggunakan metode LIFO,FIFO, atau Biaya Standar. Yang digunakan secara konsisten dan
kontraktor harus mendokumentasikan prosedur untuk mengakumulasikan dan
mengalokasikan biaya bahan baku tersebut.

Harga Terendah antara Biaya dengan Harga Pasar (Lower Cost or Market)
Peratutan mengharuskan persediaan dilaporkan sesuai dengan biaya terrendah antara
biaya produksi dengan harga pasar. Dalam penerapan aturan ini Biaya mengacu pada semua
asumsi arus biaya umum yang telah didiskusikan dan Harga Pasar berarti biaya penggantian.

Laporan Keuangan Interim untuk Persediaan


Dalam metode ini harus menggunakan metode perhitungan biaya persediaan yang
sama dan penyesuaian yang samauntuk harga terrendah antara biaya dengan harga
pasardengan yang ada pada laporan keuangan tahunan. Dengan pengecualian berikut:
1. Tingkat laba kotor dapat diestimasikan untuk persediaan akhir dan HPP untuk periode
interim.
2. Jika ada likuidasi dari dasar biaya LIFO di periode interim tetapi metode ini
diperkirakan akan digantikan di akhir tahun, maka persediaan di periode interim tidak
dimasukkan dampak likuidasi, tetapi menggantikan dengan memasukkan perkiraan
biaya padadasar terebut.
3. Jika penurunan harga pasar di tanggal interim diperkirakan secara wajar bahwa harga
pasar akan kembali membaik di akhir tahun, maka penurunan tersebut tidak perlu
diakui pada akhir tahun periode interim.

Anda mungkin juga menyukai