SIKLUS KONVERSI
SIKLUS KONVERSI
Siklus konversi merupakan siklus yang memproses bahan
baku atau supplies menjadi produk jadi (barang atau jasa) yang
siap untuk dijual. Dalam siklus konversi, sistem akuntansi
mencatat suatu kejadian ekonomi (transaksi) yaitu konsumsi
bahan baku, tenaga kerja dan overhead unyuk menghasilkan
produk atau jasa yang dapat dijual.
Jenis
Sistem Tujuan
Perusahaan
Jasa
Menghitung gaji karyawan, mencetak
Penggajian Dagang
cek, memelihara catatan gaji kumulatif
Manufaktur
Memelihara catatan persediaan dan Dagang
memberitahu manajer bila jumlah
Persediaan
persediaan tertentu memerlukan Manufaktur
penggantian/penambahan
Menentukan harga pokok produk atau Jasa
Produksi /
jasa, dan mencatat harga tersebut
Akuntansi Biaya Manufaktur
dalam catatan akuntansi
Tabel 2.2
Jenis Transaksi dan Dokumen yang Berhubungan
Aktivitas Gaji
Otorisasi Transaksi Penyelia mengotorisasi, bagian keuangan menyetujui
Cek gaji
Dibuat atas daftar gaji yang disusun secara benar
Bernomor urut cetak
Hanya ditandatangani jika dibuat dengan benar
Pengamanan Terhadap Aktiva dan
Digunakan sistem imprest rekening bank khusus gaji
Catatan
Didistribusikan oleh karyawan yang tidak terlibat dalam
proses gaji
Diselenggarakan catatan cek yang masih beredar
Diselenggarakan catatan cek yang tidak dapat dicairkan
Pencatat waktu kerja dan bagian gaji
Pemisahan Tugas Bagian gaji dan pengeluaran kas
Bagian gaji dan departemen SDM
Daftar karyawan dan tarif gaji yang terkini diperoleh dari
Dokumen dan Catatan yang departemen SDM
Memadai Kartu jam kerja dikaji ulang
Tujuan, Ancaman dan Prosedur
Pengendalian dalam Sistem Penggajian
Karyawan yang Tidak Mumpuni dan Tidak Jujur.
Akibat: Kenaikan biaya, produktivitas rendah, pencurian
Prosedur Pengawasan: standar pengangkatan karyawan –
verifikasi skill pelamar, referensi dan riwayat pekerjaan.
Pelanggaran terhadap Peraturan Ketenagakerjaan.
Akibat: denda, sanksi moral.
Prosedur Pengawasan: dokumentasi prosedur pengangkatan
karyawan
Pengubahan File Induk Gaji secara Tidak Sah.
Akibat: kenaikan biaya, laporan dan catatan yang tidak akurat,
kehilangan aktiva (kas)
Prosedur Pengawasan: pemisahan tugas, pengawasan akses.
Data Jam Kerja Tidak Akurat.
Akibat: laporan internal dan biaya tidak akurat, karyawan
banyak yang menganggur atau kelebihan beban.
Prosedur Pengawasan: otomasi pengumpulan data,
pengawasan aplikasi, rekonlisiasi kartu jam kerja dan tiket
waktu kerja.
Pemrosesan gaji yang tidak akurat.
Akibat: catatan tidak akurat dan pembuatan keputusan buruk,
penalti pelanggaran hukum pajak, sanksi moral.
Prosedur Pengawasan: penjumlahan kelompok dan
pengawasan aplikasi lainnya, diselenggarakan rekening khusus
gaji.
Pencurian atau kecurangan distribusi cek gaji.
Akibat: kenaikan biaya, kehilangan aktiva (kas)
Prosedur Pengawasan: deposit langsung, distribusi cek gaji
oleh pihak yang independen, investigasi seluruh cek yang
belum diuangkan, pembatasan akses ke blangko cek,
prenumbered cheque, rekening khusus gaji dengan sistem
imprest, rekonisiliasi independen rekening gaji.
Kehilangan data atau penyajian data secara tidak sah.
Akibat: kehilangan aktiva, penurunan moral
Prosedur Pengawasan: pengawasan akses, prosedur back up.
KESIMPULAN
Siklus konversi mencakup aktivitas atau transaksi bisnis
yang berhubungan dengan pengubahan bahan baku dan suplais
menjadi barang jadi atau jasa yang siap untuk dijual kepada para
pelanggan. Siklus konversi dapat diterapkan dalam perusahaan
jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Subsistem yang diselenggarakan untuk setiap jenis
perusahaan tidak sama. Perusahaan jasa hanya menyelenggarakan
subsistem penggajian dan akuntansi biaya. Perusahaan dagang
menyelenggarakan subsistem penggajian dan persediaan.
Perusahaan manufaktur menyelenggarakan subsistem persediaan,
akuntansi biaya dan penggajian. Siklus ini dapat diselenggarakan
secara manual atau dengan menggunakan komputer.
TQ