Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja. Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akuntansi Biaya ? 2. Apa Tujuan dan Manfaat Peranan Akuntansi Biaya ? 3. Bagaimana Sistim Akuntansi Biaya ? BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan. Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Abdul Halim mengemukakan definisi akuntansi biaya adalah Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan dijual. Sedangkan menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Dari definisi di atas, jelaslah bahwa fungsi akuntansi biaya adalah sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam rangka pengambilan keputusan. Disamping itu, dikemukakan juga bahwa akuntansi biaya pada umumnya identik dengan manajerial dan sebagai alat bagi seorang manajer dalam merencanakan dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan. 2.2 Tujuan dan Manfaat Peranan Akuntansi Biaya Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan. Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya-biaya yang terjadi di dalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa, sehingga jelas yang mana biaya langsung dan biaya tak langsung yang termasuk biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non produksi, dengan demikian memungkinkan untuk menentukan harga pokok atau menetapkan biaya produksi secara baik dan teliti. Akuntansi biaya bukanlah tujuan tetapi merupakan alat dari manajemen untuk berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen termasuk pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai : 1. Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa. 2. Pengendalian biaya. 3. Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang. Tujuan atau manfaat lain akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu: 1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang. 2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat membantu dalam: a. penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam proses. b. penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok penetapan laba. c. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.
2.3 Sistim Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya. Tujuan diselenggarakannya sistem akuntansi biaya adalah: a. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja kegiatan produksi. b. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja kegiatan produksi. c. Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan. Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu : 1. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). Yaitu sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga pokok produksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnya dikumpulkan. 2. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan. 2.4 Aktivitas Pengendalian pada Sistem Akuntansi Biaya Agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas baik, selain prosedur baku yang dimiliki dan ditetapkan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, perusahaan perlu mengadopsi berbagai macam prosedur pengendalian. Dalam sistem akuntansi biaya yang diselenggarakan secara manual, aktivitas pengendalian mencakup 4 aspek yaitu: otorisasi transaksi, pengamatan terhadap aktiva dan catatan, pemisahan fungsi atau pemisahan tugas, dan dokumen dan catatan yang memadai. Dapat dilihat dari table berikut:
Aktivitas Pengendalian untuk Transaksi Akuntansi Biaya (manual)
Aktivitas Bahan baku Otorisasi Transaksi Manajer pengawasan produksi mengotorisasi, pengawas persediaan menyetujui Pengamanan bahan baku Kualitas ditentukan atas dasar kebutuhan bahan baku Bahan hanya dikeluarkan jika ada bukti permintaan bahan baku Pemisahan tugas Bagian pabrik dan pengawasan produksi Pencatat persediaan dan gudang Akuntansi keuangan dan akuntansi biaya Dokumen dan catatan Permintaan perintah produksi yang memadai Dibuat berdasarkan pesanan kembali, kuantitas pemesanan kembali, atau pesanan khusus dari konsumen. Perintah produksi Dibuat hanya berdasarkan permintaan order produksi Bernomor urut tercetak Catatan harga pokok pesanan Dibuat atas dasar order produksi Transaksi diposting setiap hari Setiap akhir bulan dibuat control totals Catatan persediaan Permintaan bahan baku benomor urut cetak Setiap akhir bulan dibuat control totals Buku besar Akuntansi biaya diintegrasikan kedalam akuntansi keuangan Dibuat control total dari catatan persediaan dan akuntansi biaya
Aktivitas Tenaga Kerja
Otorisasi Transaksi Manajer pengawasan produksi, mengotorisasi, pengawas produksi menyetujui Pemisahan Tugas Pencatat waktu kerja dan bagian penggajian Bagian pabrik dan pencatat waktu Akuntansi biaya dan akuntasi keuangan Bagian penggajian dan bagian personalia Dokumen dan Catatan Catatan waktu kerja yang Memadai Waktu yang diperkenankan sesuai daftar kegiatan Tiket waktu kerja dibuat untuk setiap penugasan Data pada tiket waktu kerja dan kartu dibandingkan Biaya tenaga kerja Daftar karyawan dan tariff upah/gaji diperoleh dari bagian personalia Posting dilakukan seminggu sekali Setiap akhir bulan dibuat control totals Buku besar Jumlah data tenaga kerja langsung dibandingkan dengan total gaji
Aktivitas Transfer barang dalam proses ke barang jadi
Otorisasi transaksi Manajer pengawasan produksi mengotorisasi dan menyetujui Pengamanan produk jadi Transfer didasarkan atas laporan produk jadi
Pemisahan tugas Pencatat persediaan dan gudang
Akuntansi keuangan dan akuntansi biaya Dokumen dan catatan Laporan produk jadi yang memadai Dibuat segera setelah proses produksi selesai Bernomor urut tercetak Catatan harga pokok pesanan Dihapus dari catatan barang dalam proses setelah diterimanya laporan barang jadi Setiap akhir bulan dibuat control totals Catatan persediaan Laporan produk jadi bernomor urut tercetak Setiap akhir bulan dibuat control totals Buku besar Akuntansi biaya diintegrasikan kedalam akuntansi keuangan Dibuat control total dari catatan persediaan
2.5 Ancaman, dan Prosedur Pengendalian dalam Sistim Akuntansi Biaya
Adapun ancaman prosedur pengendalian dalam sistim akuntansi biaya ini adalah: 1. Transaksi tidak diotorisasi Kegiatan produksi yang tidak diotorisasi akan berakibat pada pasokan barang yang terlalu berlebih untuk kebutuhan jangka pendek, dan oleh karena itu menciptakan persoalan potensi arus kas karena sumberdaya perusahaan terikat dalam persediaan. Produksi yang terlalu banyak juga menaikan risiko dimilikinya barang yang menjadi usang, baik usang secara fisik maupun usang secara teknologi. Kelebihan atau kekurangan produksi dapat dicegah dengan perencanaan produksi yang lebih akurat. Perbaikan ini mensyaratkan adanya peramalan penjualan, data tentang persediaan, dan informasi dari siklus pendapatan dan siklus pengluaran yang akurat dan terkini. 2. Pencurian atau Perusakan Persediaan Barang dan Aktiva Tetap Pencurian barang dan aktiva tetap merupakan ancaman utama bagi perusahaan manufaktur. Selain itu pencurian aktiva tetap dapat pula dapat pula menyebabkan pelaporan aktiva tetap yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan analisis kinerja keuangan tidak akurat dan dalam hal persediaan barang, menyebabkan produksi terlalu rendah (underproduction). Pencurian barang dan aktiva tetap merupakan ancaman utama bagi perusahaan manufaktur. Selain itu pencurian aktiva tetap dapat pula dapat pula menyebabkan pelaporan aktiva tetap yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan analisis kinerja keuangan tidak akurat dan dalam hal persediaan barang, menyebabkan produksi terlalu rendah (underproduction). 3. Kesalahan Pencatatan dan Pembukuan Pencatatan dan pemrosesan data aktivitas produksi yang tidak akurat dapat menurunkan efektivitas penjadwalan produksi dan memperlemah kemampuan manajemen dalam memantau dan mengendalikan kegiatan operasi atau produksi. Sebagai contoh, tidak akuratnya data biaya dapat berakibat ketidak tepatan keputusan tentang jenis produk apa yang harus dibuat dan penetapan harga jual. Prosedur pengendalian terbaik untuk menjamin bahwa entry data akurat adalah mengotomasikan pengumpulan data dengan menggunakan mesin pembaca kode bar, mesin pembaca badge, dan sejenisnya. Alternatif lainnya adalah digunakannya terminal on-line untuk memasukkan data. Selain itu dapat juga digunakan password dan identifikasi pemakai untuk membatasi akses hanya untuk karyawan yang sah saja. 4. Kehilangan Data Kehilangan data produksi menghambat pemantauan persediaan barang dan aktiva tetap, dan mempersulit penjaminan bahwa manufaktur dilaksanakan secara efektif dan efisien.oleh karena itu catatan persediaan barang dan produk dalam proses harus dilindungi dari kemungkinan hilang atau rusak, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. 5. Inefisiensi dan Persoalan biaya Kualitas Inefisiensi kegiatan produksi dapat menyebabkan kenaikan biaya. Persoalan biaya kualitas juga menaikan biaya dan bahkan mengurangi peluang penjualan dimasa mendatang. Dengan demikian, aktivitas produksi harus dipantau secara ketat dan dilakukan tindakan segera jika terjadi penyimpangan terhadap standar yang telah ditetukan sebelumnya. Sistem informasi akuntansi dapat membantu mengendalikan efisiensi dan kualitas dengan cara menyusun laporan kinerja, selain berisi perbandingan antara anggaran dan realisasi, juga disajikan hasil pengukuran throughput (total unit diproduksi/waktu pemrosesan) x (produk sempurna /total unit)) dan pengendalian kualitas. Adapun Prosedur Pengendalian dalam Sistim Akuntansi Biaya,yaitu: Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan Transaksi tidak Produksi dan persediaan Peramalan penjualan yang akurat diotorisasi berlebih Catatan persediaan yang akurat Keusangan Otorisasi produksi Produksi terlalu rendah, Pembahasan akses ke program kehabisan barang, dan perencanaan produksi dan ke kehilangan penjualan blangko order produksi Investasi dalam aktiva tetap Pengkajian dan persetujuan terhadap pengeluaran modal Pencurian dan Kehilangan aktiva Pembahasan akses fisik kerusakan Catatan persediaan terlalu Pencatatan terhadap seluruh persediaan besar transfer internal persediaan atau aktiva Pemisahan tugas yang tepat tetap Perhitungan fisik persediaan periodik dan pembandingan hasilnya dengan catatan persediaan Penetapan wewenang dan tanggung jawab terhadap aktiva tetap Persetujuan dan dokumentasi yang tepat untuk disposisi aktiva tetap Penutupan asuransi Kesalahan Perencanaan dan Otomasi sumber data pencatatan dan penjadwalan tidak efektif Edit control entry data posting Keputusan yang keliru Penghitungan fisik persediaan Kenaikan biaya dan PBB periodik dan pembandingan hasilnya dengan catatan persediaan Kehilangan Kehilangan aktiva Prosedur backup dan recovery data Pembuatan keputusan tidak Pengawasan akses fisik dan logis efektif Penggunaan label file Pembuatan dan pengkajian log(penampungan data) untuk seluruh aktivitas komputer Inefisiensi dan Kenaikan biaya (sisa bahan, Pembuatan laporan kinerja reguler persoalan pengerjaan ulang, retur Laporan perkecualian pengawasan penjualan) Pengukuran biaya pengawasan kualitas Kehilangan pelanggan dan kualitas penjualan Pengukuran proses BAB III KESIMPULAN
Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan
perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem Akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan. Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi
Pendekatan sederhana untuk analisis teknikal di pasar keuangan: Cara membuat dan menafsirkan grafik analisis teknikal untuk meningkatkan aktivitas trading online Anda