Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam
penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi
karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan
biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka
diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah.
Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam
penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi
karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan
biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka
diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah.
Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling
besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi
karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam
bekerja.
Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya
yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus
menerus diawasi pengelolaannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Akuntansi Biaya ?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Peranan Akuntansi Biaya ?
3. Bagaimana Sistim Akuntansi Biaya ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase,
namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran
dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna
membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan
serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
Abdul Halim mengemukakan definisi akuntansi biaya adalah Akuntansi
biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost)
dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi
pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan
dijual. Sedangkan menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan
melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya
secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa fungsi akuntansi biaya adalah sebagai alat
informasi bagi seorang pimpinan dalam rangka pengambilan keputusan. Disamping
itu, dikemukakan juga bahwa akuntansi biaya pada umumnya identik dengan
manajerial dan sebagai alat bagi seorang manajer dalam merencanakan dan
mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan.
2.2 Tujuan dan Manfaat Peranan Akuntansi Biaya
Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi
biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan.
Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan
pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan
biaya non produksi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya-biaya yang terjadi di dalam
perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa, sehingga jelas yang mana
biaya langsung dan biaya tak langsung yang termasuk biaya produksi dan apa saja
yang merupakan biaya non produksi, dengan demikian memungkinkan untuk
menentukan harga pokok atau menetapkan biaya produksi secara baik dan teliti.
Akuntansi biaya bukanlah tujuan tetapi merupakan alat dari manajemen untuk
berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen termasuk pengawasan
dan penekanan biaya produk yang dihasilkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat
membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai :
1. Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa.
2. Pengendalian biaya.
3. Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus, perumusan
kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang.
Tujuan atau manfaat lain akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu:
1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan
selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan
akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam:
a. penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun
barang dalam proses.
b. penetapan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak,
walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga pokok
penetapan laba.
c. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.

2.3 Sistim Akuntansi Biaya


Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya. Tujuan
diselenggarakannya sistem akuntansi biaya adalah:
a. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja kegiatan produksi.
b. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja kegiatan produksi.
c. Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai
persediaan dan harga pokok penjualan.
Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua
sistem yaitu :
1. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). Yaitu sistem
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan
sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini,
harga pokok produksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya
sesungguhnya dikumpulkan.
2. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem
pembebanan
harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga
pokok
yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan
dikerjakan.
2.4 Aktivitas Pengendalian pada Sistem Akuntansi Biaya
Agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas baik, selain prosedur baku
yang dimiliki dan ditetapkan telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, perusahaan
perlu mengadopsi berbagai macam prosedur pengendalian. Dalam sistem akuntansi
biaya yang diselenggarakan secara manual, aktivitas pengendalian mencakup 4 aspek
yaitu: otorisasi transaksi, pengamatan terhadap aktiva dan catatan, pemisahan fungsi
atau pemisahan tugas, dan dokumen dan catatan yang memadai. Dapat dilihat dari
table berikut:

Aktivitas Pengendalian untuk Transaksi Akuntansi Biaya (manual)


Aktivitas Bahan baku
Otorisasi Transaksi Manajer pengawasan produksi mengotorisasi,
pengawas persediaan menyetujui
Pengamanan bahan baku Kualitas ditentukan atas dasar kebutuhan bahan baku
Bahan hanya dikeluarkan jika ada bukti permintaan
bahan baku
Pemisahan tugas Bagian pabrik dan pengawasan produksi
Pencatat persediaan dan gudang
Akuntansi keuangan dan akuntansi biaya
Dokumen dan catatan Permintaan perintah produksi
yang memadai Dibuat berdasarkan pesanan kembali, kuantitas
pemesanan kembali, atau pesanan khusus dari
konsumen.
Perintah produksi
Dibuat hanya berdasarkan permintaan order produksi
Bernomor urut tercetak
Catatan harga pokok pesanan
Dibuat atas dasar order produksi
Transaksi diposting setiap hari
Setiap akhir bulan dibuat control totals
Catatan persediaan
Permintaan bahan baku benomor urut cetak
Setiap akhir bulan dibuat control totals
Buku besar
Akuntansi biaya diintegrasikan kedalam akuntansi
keuangan
Dibuat control total dari catatan persediaan dan
akuntansi biaya

Aktivitas Tenaga Kerja


Otorisasi Transaksi Manajer pengawasan produksi, mengotorisasi,
pengawas produksi menyetujui
Pemisahan Tugas Pencatat waktu kerja dan bagian penggajian
Bagian pabrik dan pencatat waktu
Akuntansi biaya dan akuntasi keuangan
Bagian penggajian dan bagian personalia
Dokumen dan Catatan Catatan waktu kerja
yang Memadai Waktu yang diperkenankan sesuai daftar kegiatan
Tiket waktu kerja dibuat untuk setiap penugasan
Data pada tiket waktu kerja dan kartu dibandingkan
Biaya tenaga kerja
Daftar karyawan dan tariff upah/gaji diperoleh dari
bagian personalia
Posting dilakukan seminggu sekali
Setiap akhir bulan dibuat control totals
Buku besar
Jumlah data tenaga kerja langsung dibandingkan
dengan total gaji

Aktivitas Transfer barang dalam proses ke barang jadi


Otorisasi transaksi Manajer pengawasan produksi mengotorisasi dan
menyetujui
Pengamanan produk jadi Transfer didasarkan atas laporan produk jadi

Pemisahan tugas Pencatat persediaan dan gudang


Akuntansi keuangan dan akuntansi biaya
Dokumen dan catatan Laporan produk jadi
yang memadai Dibuat segera setelah proses produksi selesai
Bernomor urut tercetak
Catatan harga pokok pesanan
Dihapus dari catatan barang dalam proses setelah
diterimanya laporan barang jadi
Setiap akhir bulan dibuat control totals
Catatan persediaan
Laporan produk jadi bernomor urut tercetak
Setiap akhir bulan dibuat control totals
Buku besar
Akuntansi biaya diintegrasikan kedalam akuntansi
keuangan
Dibuat control total dari catatan persediaan

2.5 Ancaman, dan Prosedur Pengendalian dalam Sistim Akuntansi Biaya


Adapun ancaman prosedur pengendalian dalam sistim akuntansi biaya ini
adalah:
1. Transaksi tidak diotorisasi
Kegiatan produksi yang tidak diotorisasi akan berakibat pada pasokan
barang yang terlalu berlebih untuk kebutuhan jangka pendek, dan oleh
karena itu menciptakan persoalan potensi arus kas karena sumberdaya
perusahaan terikat dalam persediaan. Produksi yang terlalu banyak juga
menaikan risiko dimilikinya barang yang menjadi usang, baik usang
secara fisik maupun usang secara teknologi. Kelebihan atau kekurangan
produksi dapat dicegah dengan perencanaan produksi yang lebih akurat.
Perbaikan ini mensyaratkan adanya peramalan penjualan, data tentang
persediaan, dan informasi dari siklus pendapatan dan siklus pengluaran
yang akurat dan terkini.
2. Pencurian atau Perusakan Persediaan Barang dan Aktiva Tetap
Pencurian barang dan aktiva tetap merupakan ancaman utama bagi
perusahaan manufaktur. Selain itu pencurian aktiva tetap dapat pula dapat
pula menyebabkan pelaporan aktiva tetap yang terlalu tinggi, sehingga
menyebabkan analisis kinerja keuangan tidak akurat dan dalam hal
persediaan barang, menyebabkan produksi terlalu rendah
(underproduction). Pencurian barang dan aktiva tetap merupakan ancaman
utama bagi perusahaan manufaktur. Selain itu pencurian aktiva tetap dapat
pula dapat pula menyebabkan pelaporan aktiva tetap yang terlalu tinggi,
sehingga menyebabkan analisis kinerja keuangan tidak akurat dan dalam
hal persediaan barang, menyebabkan produksi terlalu rendah
(underproduction).
3. Kesalahan Pencatatan dan Pembukuan
Pencatatan dan pemrosesan data aktivitas produksi yang tidak akurat dapat
menurunkan efektivitas penjadwalan produksi dan memperlemah
kemampuan manajemen dalam memantau dan mengendalikan kegiatan
operasi atau produksi. Sebagai contoh, tidak akuratnya data biaya dapat
berakibat ketidak tepatan keputusan tentang jenis produk apa yang harus
dibuat dan penetapan harga jual. Prosedur pengendalian terbaik untuk
menjamin bahwa entry data akurat adalah mengotomasikan pengumpulan
data dengan menggunakan mesin pembaca kode bar, mesin pembaca
badge, dan sejenisnya. Alternatif lainnya adalah digunakannya terminal
on-line untuk memasukkan data. Selain itu dapat juga digunakan
password dan identifikasi pemakai untuk membatasi akses hanya untuk
karyawan yang sah saja.
4. Kehilangan Data
Kehilangan data produksi menghambat pemantauan persediaan barang dan
aktiva tetap, dan mempersulit penjaminan bahwa manufaktur dilaksanakan
secara efektif dan efisien.oleh karena itu catatan persediaan barang dan
produk dalam proses harus dilindungi dari kemungkinan hilang atau rusak,
baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
5. Inefisiensi dan Persoalan biaya Kualitas
Inefisiensi kegiatan produksi dapat menyebabkan kenaikan biaya.
Persoalan biaya kualitas juga menaikan biaya dan bahkan mengurangi
peluang penjualan dimasa mendatang. Dengan demikian, aktivitas
produksi harus dipantau secara ketat dan dilakukan tindakan segera jika
terjadi penyimpangan terhadap standar yang telah ditetukan sebelumnya.
Sistem informasi akuntansi dapat membantu mengendalikan efisiensi dan
kualitas dengan cara menyusun laporan kinerja, selain berisi perbandingan
antara anggaran dan realisasi, juga disajikan hasil pengukuran throughput
(total unit diproduksi/waktu pemrosesan) x (produk sempurna /total unit))
dan pengendalian kualitas.
Adapun Prosedur Pengendalian dalam Sistim Akuntansi Biaya,yaitu:
Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan
Transaksi tidak Produksi dan persediaan Peramalan penjualan yang akurat
diotorisasi berlebih Catatan persediaan yang akurat
Keusangan Otorisasi produksi
Produksi terlalu rendah, Pembahasan akses ke program
kehabisan barang, dan perencanaan produksi dan ke
kehilangan penjualan blangko order produksi
Investasi dalam aktiva tetap Pengkajian dan persetujuan
terhadap pengeluaran modal
Pencurian dan Kehilangan aktiva Pembahasan akses fisik
kerusakan Catatan persediaan terlalu Pencatatan terhadap seluruh
persediaan besar transfer internal persediaan
atau aktiva Pemisahan tugas yang tepat
tetap Perhitungan fisik persediaan
periodik dan pembandingan
hasilnya dengan catatan
persediaan
Penetapan wewenang dan
tanggung jawab terhadap aktiva
tetap
Persetujuan dan dokumentasi
yang tepat untuk disposisi aktiva
tetap
Penutupan asuransi
Kesalahan Perencanaan dan Otomasi sumber data
pencatatan dan penjadwalan tidak efektif Edit control entry data
posting Keputusan yang keliru Penghitungan fisik persediaan
Kenaikan biaya dan PBB periodik dan pembandingan
hasilnya dengan catatan
persediaan
Kehilangan Kehilangan aktiva Prosedur backup dan recovery
data Pembuatan keputusan tidak Pengawasan akses fisik dan logis
efektif Penggunaan label file
Pembuatan dan pengkajian
log(penampungan data) untuk
seluruh aktivitas komputer
Inefisiensi dan Kenaikan biaya (sisa bahan, Pembuatan laporan kinerja reguler
persoalan pengerjaan ulang, retur Laporan perkecualian
pengawasan penjualan) Pengukuran biaya pengawasan
kualitas Kehilangan pelanggan dan kualitas
penjualan Pengukuran proses
BAB III
KESIMPULAN

Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan


perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen,
para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain.
Sistem Akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan operasi perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin
atau menyediakan laporan keuangan yang tepat
Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi
biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan.
Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan
pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan
biaya non produksi

Anda mungkin juga menyukai