ADVERTISEMENT
Akuntansi biaya adalah proses akuntansi dari titik di mana pengeluaran terjadi
atau berkomitmen untuk pembentukan hubungan akhirnya dengan pusat
biaya dan unit biaya.
2. Klasifikasi biaya
Pada langkah kedua menurut fungsi, sifat, dan perilaku akuntansi biaya
mengklasifikasikan biaya.
4. Biaya satuan
Pada langkah keempat, biaya Unit diperoleh membagi harga pokok penjualan
dibagi dengan jumlah unit yang terjual.
5. Harga penjualan
Harga jual diperoleh dengan menambahkan margin keuntungan dengan
harga pokok penjualan.
1. Ketepatan
Sistem akuntansi biaya harus memberikan informasi yang benar dalam hal
penentuan biaya dan penyajiannya. Jika tidak, itu akan menyesatkan
pengguna.
2. Menyederhanakan
Sistem akuntansi biaya melibatkan analisis biaya yang terperinci. Untuk
menghindari komplikasi dalam prosedur penetapan biaya, sistem penetapan
biaya yang rumit harus dihindari dan setiap perawatan harus dilakukan untuk
membuatnya sesederhana mungkin.
3. Elastisitas
Sistem akuntansi biaya harus mampu beradaptasi dengan perubahan situasi
bisnis. Itu harus mampu ekspansi atau melakukan perubahan tergantung
pada kebutuhan bisnis.
4. Efektivitas biaya
Biaya pengoperasian sistem penetapan biaya harus hemat biaya dan
ekonomis. Manfaatnya harus lebih besar daripada biayanya.
5. Keterbandingan
Catatan yang akan dipelihara harus memfasilitasi perbandingan selama
beberapa waktu. Catatan harus berfungsi sebagai dasar untuk memandu
masa depan.
6. Kecepatan
Sistem penetapan biaya yang ideal adalah sistem yang menyediakan data
biaya dalam bentuk analitik kepada manajemen.
Jadi semua departemen pabrik harus menganalisis dan mencatat item biaya
yang relevan dengan cepat untuk memberikan informasi biaya secara teratur
ke berbagai tingkat manajemen.
9. Keseragaman
Berbagai bentuk dan dokumen yang digunakan di bawah sistem penetapan
biaya harus seragam dalam ukuran dan kualitas kertas. Formulir tercetak
harus digunakan untuk menghindari keterlambatan dalam penyusunan
laporan.
1. Kepastian biaya.
2. Mengontrol biaya.
3. Kepastian Profitabilitas.
4. Klasifikasi Biaya.
Kepastian biaya
Penetapan biaya melibatkan pengumpulan dan klasifikasi biaya pada langkah
pertama. Item-item pengeluaran yang dapat dibebankan langsung ke produk
yang diproduksi untuk dialokasikan.
Kemudian pengeluaran-pengeluaran lain yang tidak dapat dialokasikan
secara langsung, dibagi menurut dasar yang sesuai. Dengan demikian biaya
produksi barang yang diproduksi dipastikan.
Mengontrol biaya
Akuntansi biaya membantu dalam mencapai tujuan pengendalian biaya
dengan menggunakan berbagai teknik seperti Pengendalian Anggaran,
penetapan biaya standar, dan pengendalian persediaan.
Setiap item biaya [mis. material, tenaga kerja, dan biaya] dianggarkan pada
awal periode dan biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan anggaran. Ini
meningkatkan efisiensi perusahaan.
Kepastian Profitabilitas
Akuntansi biaya membantu dalam memastikan biaya laba atau rugi dari setiap
produk, proses, pekerjaan, operasi atau layanan yang diberikan secara
objektif dengan mencocokkan biaya dengan pendapatan dari aktivitas.
Kepastian biaya.
Penetapan harga.
Kontrol inventaris.
Penghapusan pemborosan.
Kepastian biaya
Akuntansi biaya membantu manajemen dalam memastikan biaya proses,
produk, pekerjaan, kontrak, aktivitas, dll., dengan menggunakan teknik yang
berbeda.
Mengidentifikasi aktivitas yang tidak menguntungkan: Dengan bantuan
akuntansi biaya, aktivitas yang tidak menguntungkan diidentifikasi, sehingga
tindakan korektif yang diperlukan dapat diambil.
Penetapan harga
Dengan menggunakan permintaan dan penawaran, aktivitas pesaing, kondisi
pasar sebagian besar, juga menentukan harga produk dan biaya
bagi produsen memang memainkan peran penting. Produser dapat
mengambil bantuan yang diperlukan dari catatan biayanya.
Kontrol inventaris
Akuntansi biaya membantu mengendalikan biaya dengan menggunakan
teknik seperti sistem persediaan perpetual, analisis ABC, kuantitas pesanan
ekonomi, dll.
Eliminasi pemborosan
Karena dimungkinkan untuk mengetahui biaya produk pada setiap tahap,
menjadi mungkin untuk memeriksa bentuk-bentuk pemborosan, seperti waktu
dan pengeluaran, dll, dalam penggunaan peralatan dan material mesin.
2. Pengendalian biaya
Teknik pengendalian biaya adalah perkembangan terakhir.
4. Penetapan harga
Dengan biaya, manajer akuntansi dapat memperoleh informasi yang tepat
tentang biaya produksi produk apa pun, yang dapat membantunya dalam
menetapkan harga produk.
5. Penentuan keuntungan
Administrasi dapat memastikan keuntungan mereka dengan menganalisis
biaya proses produsen organisasi, yang hanya ditentukan oleh akuntansi
biaya.
Written by Nandy
Apa saja sih Perbedaan Akuntansi Keuangan Dengan Akuntansi Manajemen – Akuntansi
memegang peranan yang sangat penting dalam upaya pengambilan keputusan pada sistem
ekonomi atau keuangan. Pengertian dari akuntansi itu sendiri adalah suatu sistem informasi yang
dirancang untuk mengukur aktivitas bisnis, memproses data ke dalam bentuk laporan, hingga
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak manajemen.
Peranan utama dari ilmu akuntansi tak lain yakni untuk membantu tugas manajemen, khususnya
dalam fungsi pengawasan dan perencanaan. Secara umum, akuntansi berhubungan dengan
masalah keuangan hingga aktivitas pencatatan uang.
Kendati demikian, dalam penerapannya di dunia bisnis terdapat berbagai jenis akuntansi.
Masing-masing memiliki peranan dan fungsi yang berbeda. Beberapa jenis akuntansi yang paling
umum dikenal oleh masyarakat luas, yakni akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Daftar Isi
Apa saja Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen
Pengertian Akuntansi Keuangan
Tujuan Akuntansi Keuangan
Manfaat Akuntansi Keuangan
Pengguna Laporan Akuntansi Keuangan
Ruang Lingkup Akuntansi Keuangan
Rentang Waktu Akuntansi Keuangan
Fokus Informasi Akuntansi Keuangan
Tipe Informasi Akuntansi Keuangan
Sifat Informasi Akuntansi Keuangan
Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli
Buku Terkait Akuntansi
Penerapan Akuntansi Manajemen
Fungsi Akuntansi Manajemen
Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen
Kesimpulan Akuntansi Manajemen
Contoh Buku Akuntansi Keuangan Untuk SMK
Materi Terkait Perbedaan Akuntansi Keuangan Dengan Akuntansi Manajemen
o
Kategori Ilmu Berkaitan Akuntansi
Materi Akuntansi
Apa saja Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi
Manajemen
Perbedaan mendasar antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah pada orientasi
pelaporan. Pada akuntansi manajemen pelaporan berorientasi pada pihak internal sedangkan
pada akuntansi keuangan pelaporan berorientasi pada pihak eksternal.
Dilansir dari buku Akuntansi Biaya (2019) karya Firdaus A. Dunia dan kawan-kawan, akuntansi
manajemen merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pelaporan informasi
keuangan untuk para pihak internal perusahaan.
Pihak internal antara lain
1. Pemegang Saham
2. Kreditur
3. Pemerintah
4. Dan Pihak lainnya yang tidak terlibat secara langsung dalam operasional sebuah perusahaan
Perbedaan tidak hanya dari sisi pelaporan namun juga dari sisi pengertian, ruang lingkup,
manfaat, dan lainnya. Apa saja ya kira-kira, mari disimak.
Pemerintah
Pemerintah beserta jajaran yang berada di bawahnya membutuhkan informasi untuk
mengatur aktivitas perusahaan, penetapan kebijakan pajak, serta sebagai dasar untuk
penyusunan statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Masyarakat
Masyarakat dapat terbantu dalam melihat kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan tersebut serta rangkaian aktivitasnya melalui laporan akuntansi
keuangan suatu perusahaan.
Aplikasi Pembukuan
Aplikasi Invoice
KEUANGAN
Akuntansi biaya ini diperlukan untuk pertanggung jawaban kepada pihak eksternal
perusahaan seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen) perusahaan
itu sendiri.
Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena data historis yang
disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh manajemen dalam
mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang.
Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Jurnal by Mekari bisa memudahkan Anda
mengelola biaya dan anggaran perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan
dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.
atau
Di mana selanjutnya informasi pada akuntansi ini akan digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan untuk pengelolaan perusahaan.
Selain itu, akuntansi juga merupakan alat pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
Pengertian akuntansi biaya merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfokus untuk
mempelajari mengenai cara atau metode untuk mencatat, mengukur, hingga melaporkan
informasi mengenai biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi.
Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang penyediaan informasi
yang dibutuhkan suatu akuntansi keuangan dan menajemen sebuah perusahaan.
Kehadiran akuntansi biaya dapat mengukur serta melaporkan infromasi baik yang berkaitan
dengan keuangan maupun non keuangan, yang berkaitan dengan biaya yang diperoleh serta
pemanfaatan dari sumber daya dalam sebuah organisasi.
Rayburn (1999)
Akuntansi biaya adalah hal yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur,
melaporkan, serta menganalisis segala unsur biaya baik merupakan biaya langsung
ataupun tidak langsung yang berkaitan pada proses produksi dan pemasaran barang dan
jasa yang diproduksi dalam sebuah perusahaan.
Fungsi Akuntansi Biaya
Laporan akuntansi biaya dibuat untuk membantu akuntansi manajemen mengambil
keputusan tentang harga pokok produk yang dihasilkan dll. Berikut adalah beberapa fungsi
dari akuntansi biaya:
Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga pokok
atas suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Jangan sampai harga yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen.
Penentuan harga pokok diperoleh dengan cara mencatat, menggolongkan, memonitor, dan
meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi dari data
histori yang dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga pokok produksi.
Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya.
Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, pihak manajemen akan memonitor apakah
terjadi penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya).
Jika ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab terjadinya selisih serta
mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan sebagai bentuk
pengendalian.
Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan,
serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen, maka
komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut.
Akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan
untuk menghasilkan suatu produk atau barang.
Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau
pabrik, dan lain sebagainya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen.
Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang dilakukan perusahaan.
Komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan.
Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.
Contoh: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sepatu. Jika bahan
kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan biaya karyawan adalah Rp500 per sepatu,
maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.
Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap memiliki
dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau
aktivitas terentu.
Bila volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume
yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah.
Contoh: gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu bulan
toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap
Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya tetap.
Biaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang objeknya.
Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara keseluruhan.
Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya administrasi pabrik.
Biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-
biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan
akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana
biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).
Siklus ini juga bisa Anda adopsi untuk bisnis era modern saat ini, terutama bagi yang
memiliki produk fisik. Di bawah ini adalah siklus akuntansi biaya yang bisa Anda terapkan
pada bisnis:
Akuntansi di sini memiliki peran penting untuk melakukan pencatatan saat proses produksi
sampai menghasilkan suatu produk.
Penghitungan biaya bisa juga dianggap sebagai alat penting yang dapat membatu
keputusan manajemen untuk melakukan perencanaan, pertimbangan, pengawasan, serta
menjadi penilaian terhadap kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.
Disamping itu, akuntansi diidentikkan dengan proses manajerial dan juga membantu
seorang manajer dalam merencanakan, mengontrol, serta mengevaluasi dari awal hingga
akhir kegiatan perusahaan.
Banyak yang menganggap bahwa akuntansi biaya hanya berlaku untuk pabrikase atau
perusahaan manufaktur saja.
Namun, di era modern saat ini akuntansi dapat diterapkan pada setiap jenis bisnis dari
berbagai ukuran yang bisa mengambil konsep dan manfaat dari penghitungan biaya.
Oleh karena itu, siklus akuntansi biaya perusahaan jasa dihitung dari persiapan pemberian
jasa dan ditutup dengan pemberian harga pokok jasa yang diberikan.
Dengan demikian, laporan keuangan pada perusahaan jasa menampilkan data harga pokok
jasa yang digunakan oleh klien.
Data tersebutlah yang menjadi informasi untuk menentukan langkah atau keputusan yang
akan diambil oleh perusahaan.
Adapun proses distribusi dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses distribusi langsung (melalui
perantara) dan proses distribusi tidak langsung.
Terdapat 4 unsur yang menjadi dasar untuk menghitung akuntansi biaya pada perusahaan
dagang, yaitu:
Adapun akun-akun tersebut seperti; akun HPP, akun penjualan, akun pembelian, akun
persediaan, akun beban pemasaran, akun potongan pembelian, akun diskon atau potongan
harga.
Sehingga akuntansi pada perusahaan manufaktur memiliki tujuan untuk menentukan harga
pokok produksi dari setiap barang yang diproduksi.
Selain itu, tujuan lain dari akuntansi biaya di perusahaan manufaktur yaitu menyampaikan
informasi berupa harga-harga produksi dari setiap unit yang disimpan di gudang.
Siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur dimulai dari persiapan bahan baku,
proses pembuatan produk, sampai akhirnya menghasilkan produk jadi.
Beberapa akun yang ikut diperhitungkan dalam perhitungan akuntansi biaya perusahaan
manufaktur yaitu harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead produksi, dan harga pokok penjualan.
Karena karakteristiknya yang sangat berbeda dari jenis-jenis perusahaan sebelumnya, maka
siklus akuntansi biaya pada perusahaan tambang ini diatur secara khusus.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya pada perusahaan pertambangan terletak
pada pencatatan keuangan yang terjadi pada setiap aktivitas utamanya.
Karena dalam akuntansi biaya ada 4 tahapan yaitu perencanaan, pengawasan, pengukuran
penghasilan, dan pengambilan keputusan.
Jika keempat tahap tersebut dilakukan secara benar, bisa dipastikan Anda tidak akan
bersusah payah bersaing dengan bisnis sejenis yang sedang berkembang pada masa
ekonomi modern saat ini.
Penerapan akuntansi pada ekonomi modern saat ini sangat berguna sekali. Karena dengan
penghitungan biaya, Anda dapat menghitung biaya-biaya dalam proses produksi barang
atau jasa secara terperinci sehingga tidak terjadi kerugian dalam bisnis.
Jurnal adalah software akuntansi online yang membantu Anda dalam masalah administrasi
keuangan bisnis.
Karena setiap detail transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang dicatat dan disusun
dalam laporan akan membantu penentuan langkah bisnis sebuah perusahaan selanjutnya.
Selain itu, laporan tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur performa kinerja sebuah
perusahaan.
Jurnal sebagai salah satu software akuntansi terintegrasi, adalah salah satu solusi
akuntansi tepercaya untuk bisnis Anda. Dengan Jurnal, Anda bisa mendapatkan
kemudahan pencatatan untuk keperluan akuntansi biaya kapan pun dan di mana pun.
Tidak hanya pencatatan transaksi, Jurnal juga menyediakan fitur pembuatan faktur secara
otomatis, pelacakan ketersediaan barang, dan manajemen aset yang akan membantu
mengembangakan nilai aset bianis Anda di masa depan.