Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PROSES BISNIS PRODUKSI

DOSEN PENGAMPU : Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S. E., M. Si., Ak.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

I Ketut Hardy Putra Ambri (13 / 2007531097)

Ni Putu Widya Pancawati (16 / 2007531132)

Made Agus Darma Cahyadi (18 / 2007531146)

Kadek Dina Heryanti (20 / 2007531160)

I Kadek Ega Prastha Permana (31 / 2007531242)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
PEMBAHASAN
1) Proses Bisnis Produk
Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan akuntansi
kekayaan merupakan fungsi yang ada dalam proses bisnis produksi pada peusahaan
pemanufakturan. Tujuan dari production planning adalah untuk merencanakan produksi
secara efektif pada tingkat produk dan penjadwalan. Tujuan dari tahapan production
execution adalah untuk memastikan bahwa semua kegiatan produksi yang direncanakan
dilaksanakan secara akurat dan efektif, serta catatan produksi diperbarui dengan benar.
Pada perusahaan nonpemanufakturan, beberapa (jika ada) aktivitas produksi merupakan
fungsi yang terpisah. Akan tetapi pada banyak organisasi, fungsi ini menangani
persediaan dan mengolah beberapa tipe aktivitas produksi, seperti menjual barang atau
jasa. Oleh karena itu, prinsip pengendalian produksi relevan untuk banyak organisasi.
2) Pengendalian Siklus Transaksi pada Proses Bisnis Produksi
(1) Pengendalian Produksi
Sistem akuntansi biaya berfokus pada pengelolaan persediaan pada persediaan
pemanufakturan, seperti bahan baku, bahan baku dalam proses, dan barang jadi. Job
costing merupakan prosedur yang harga perolehannya didistribusikan ke job khusus
atau pesanan produksi. Job costing memerlukan sistem pengendalian pesanan
produksi.
Pada proses costing harga perolehan di kompilasikan dalam proses atau
rekening departemen secara periodik (hari, minggu atau bulan). Proses costing
digunakan jika tidak memungkinkan untuk mengidentifikasi pekerjaan atau lot
produksi sebelumnya. Harga perolehan job atau proses costing dapat berupa harga
perolehan sesungguhnya atau harga perolehan standar. Pengendalian persediaan dan
produksi di dasarkan pada pemisahaan fungsi, pencatatan dan dokumentasi, seperti
pesanan produksi, formulir permintaan material, dan kartu jam kerja karyawan.
Perlindungan persediaan dari pencurian fisik mencakup keamanan dan keterbatasan
akses, juga perhitungan fisik dan uji pencatatan independen.
a. File dan Laporan
Pengendalian produksi meliputi perencanaaan produk yang akan di
produksi dan penjadwalan produksi untuk mengoptimalkan pemakaian sumber
daya. Kebutuhan dasar produksi di sediakan dengan daftar material dan daftar
operasi master. Daftar material berisi daftar semua bahan yang diperlukan dan
deskripsinya dalam pesanan dan subperakitan. Daftar operasi mirip dengan

2
daftar material, yang berisi operasi tenaga kerja rinci, urutan pengerjaan dan
kebutuhan mesin yang berkaitan dengan pengerjaan tersebut. Dalam sistem
biaya standar, biaya material standar dan biaya tenaga kerja dimasukkan dalam
daftar material dan daftar operasi.
Penentuan produk apa yang akan di buat memerlukan integrasi permintaan
produk, kebutuhan produk, dan ketersediaan sumber daya produksi.
Ketersediaan sumber daya untuk di produksi di komunikasikan ke fungsi
pengendalian produksi dengan menggunakan laporan status pesediaan dan
laporan ketersediaan faktor. Perencanaan produksi dimasukkan dalam
penjadwalan produksi dan pesanan produksi. Dokumen ini merupakan awal dari
arus pemrosesan data produksi.
b. Arus Transaksi
Pesanan produksi dijalankan sesuai dengan otorisasi untuk departemen
produksi untuk membuat produk. Permintaan material diterbitkan untuk setiap
pesanan produksi untuk mengotorisasi departemen persediaan untuk
mengeluarkan material ke departemen produksi. Alur permintaan material dan
pesanan produksi dapat dilihat pada gambar flowchart arus transaksi dalam
aplikasi pengendalian produksi. Operasi tenaga kerja dicatat pada kartu pencatat
waktu kerja. Kartu ini diposting ke pesanan produksi dan dilanjutkan ke
departemen akuntansi biaya. Laporan status produksi dikirimkan secara
periodik dari departemen produksi ke fungsi pengendalian produksi. Laporan
status produksi merinci pekerjaan yang telah selesai pada pesanan produksi
individual yang telah dipindahkan melalui proses produksi. Dokumen utama
dalam proses sebelumnya adalah pesanan produksi. Tembusan pesanan
produksi digunakan oleh fungsi akuntansi biaya untuk mencatat bahan baku
dalam proses (WIP) untuk setiap pekerjaan.
c. Akuntansi Biaya
Departemen akuntansi biaya bertanggung jawab untuk mengelola file
pencatatan biaya barang dalam proses. Catatan baru ditambahkan pada file ini
ketika menerima pemesanan produksi yang baru, yang di mulai oleh
pengendalian produksi. Biaya material diposting dari job time ticket. Biaya
overhead sering diterapkan dengan dasar jam tenaga kerja langsung atau biaya
tenaga kerja langsung dan diposting pada waktu yang bersamaan sebagai biaya
tenaga kerja.

3
Efisiensi pengendalian produksi memerlukan pembandingan antara
produksi sesungguhnya dengan penjadwalan produksi dan analisis perbedaan
(varian). Pengendalian produksi juga membutuhkan pembandingan dan analisis
factor-faktor yang lain, termasuk biaya yang dianggarkan dengan biaya
sesungguhnya untuk pesanan produksi individual dan atau departemen dan
fasilitas yang digunakan dibandingkan dengan ketersediaan fasilitas oleh
departemen. Pengendalian terhadap hilangnya persediaan dan pengelolaan level
persediaan yang optimal juga merupakan faktor yang penting untuk
pengendalian produksi secara keseluruhan.
(2) Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan persedian
dan laporan yang berisi informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,
dan level maksimum dan minimum dari persediaan. Titik pemesanan ulang (reorder
point) dan prosedur-prosedur dibuat. Titik pemesanan ulang merupakan level
persediaan yang digunakan sebagai pertimbangan untuk memesan atau
memproduksi item tambahan untuk menghindari kondisi tidak memiliki persediaan.
Tujuan pengendalian persediaan adalah meminimumkan biaya persediaan total,
keputusan penting yang dibuat adalah ukuran jumlah setiap pesanan pembelian yang
disebut dengan economic order quantity (EOQ). Kuantitas yang dipesan kembali
harus menyeimbangkan dua sistem biaya, yaitu penanganan dan biaya pemesanan.
Rumus untuk menghitung EOQ adalah :

2𝑅𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝑃𝐼

Keterangan :
EOQ = Economic Order Quantity (unit)
R = Kebutuhan item pada suatu periode
S = Biaya pembelian per pesanan
P = Unit biaya
I = Biaya penanganan persediaan per periode, dinyatakan dalam
persentase nilai periode persediaan
Bagian penting dalam pengendalian persediaan adalah evaluasi perputaran
persediaan untuk menentukan umur, kondisi dan status persediaan. Laporan status
persediaan menunjukkan penggunaan secara rinci secara periodik yang secara

4
khusus akan membantu pengelolaan persediaan pada level yang tepat dan
mengendalikan item yang perputarannya rendah. Pengendalian persediaan meliputi
metode untuk penanganan dan penyimpanan. Item-item perlu diklasifikasikan dan
diidentifikasikan secara tepat sehingga dapat ditempatkan secara tepat dan juga
memungkinkan untuk pelaporan dan verifikasi secara tepat.
(3) Produksi Just-in-Time (JIT)
Produksi just-in-time (JIT) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan
sistem produksi yang komponen diproduksi hanya ketika diperlukan dalam suatu proses
operasi. Sistem JIT berbeda dari sistem produksi konvensional di mana barang dalam proses,
bahan baku, dan barang jadi diminimumkan atau secara total dikurangi. Konsep JIT
diilustrasikan pada gambar di atas. Persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi ditunjukkan dalam bentuk garis putus-putus untuk mengindikasikan terjadinya
pengurangan dalam produksi JIT.

Persediaan dipakai sebagai penyangga pada operasi yang berbeda. Persediaan dikurangi
dengan analisis operasi secara hati-hati untuk menghasilkan tingkat produksi yang konstan
yang akan menyeimbangkan input dan output pada berbagai tahap produksi. Produksi JIT juga
menekankan pada pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimumkan, produksi yang
rusak akan dibetulkan dengan segera jika arus konstan produksi berlangsung terus-menerus.

Keuntungan finansial dari produksi JIT berasal dari berkurangnya level persediaan.
Investasi total perusahaan pada persediaan juga menjadi berkurang. Biaya seperti penanganan
dan penyimpanan bahan, keusangan, luas tempat penyimpanan, dan beban keuangan pada
biaya persediaan total, dapat dikurangi, bahkan signifikan. Keuntungan lain termasuk biaya
tenaga kerja operasi yang turun yang dirancang ulang untuk arus produksi yang konstan, diskon
kuantitas dari pemasok yang akan menerima kontrak jangka panjang, dan meningkatnya
penekanan pada kualitas produksi dan pengurangan pada biaya sisa bahan.

(4) Aplikasi Akuntansi Kekayaan


Aplikasi akuntansi kekayaan menyangkut aktiva tetap organisasi dan investasi. Elemen
penting dari pengendalian internal yang etektif adalah pemrosesan yang akurat dan tepat waktu
dari informasi yang berhubungan dengan aktiva tetap dan investasi. Pemrosesan seperti ini
dikerjakan dengan menggunakan aplikasi akuntansi khusus yang disediakan untuk akuntansi,
operasional, dan kebutuhan informasi manajemen

5
a. Aktiva Tetap
Ada empat tujuan dari aplikasi aktiva tetap dan investasi:
a) Untuk mengelola pencatatan yang benar yang mengidentifikasi aset
dengan deskripsi, biaya, dan lokasi fisik.
b) Untuk depresiasi yang benar dan atau perhitungan amortisasi untuk
tujuan buku dan pajak.
c) Untuk evaluasi ulang asuransi dan tujuan biaya penggantian.
d) Menyediakan laporan bagi pihak manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan item aset individual

Aktiva tetap adalah kekayaan berwujud seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan
mebel yang digunakan dalam bisnis normal. Item ini relatif permanen dan sering menunjukkan
investasi perusahaan yang terbesar. Transaksi yang mengubah jumlah investasi pada aktiva
tetap cenderung tidak sering terjadi dan biasanya melibatkan jumlah uang yang cukup besar.

Perusahaan mengakumulasikan banyak aset selama umur bisnis, menghentikan aset


(dengan cara dihentikan, dijual, atau karena sebab lain), memindahkan aset dari satu lokasi ke
lokasi lain, dan mencocokkan biaya (selain tanah) ke pendapatan dengan pembebanan
depresiasi periodik selama umur ekonomis aset. Untuk melakukan tugas ini secara efisien dan
untuk memberikan pengendalian yang tepat, diperlukan sistem yang terotomatisasi secara
berkala.

Setiap organisasi, termasuk yang menjalankan operasi dengan dasar kas, perlu memiliki
buku besar aset untuk membantu pengendalian yang efektif. Register aktiva tetap merupakan
daftar sistematik dari aktiva tetap organisasi. Bagian yang terpisah digunakan untuk
memisahkan setiap kategori utama dari aset. Kategori harus konsisten dengan deskripsi
rekening buku besar. Sebagai contoh, suatu organisasi harus memisahkan rekening untuk
gedung, mebel dan peralatan, dan kendaraan. Aset itu sendiri harus diberi nama yang berkaitan
dengan register aktiva tetap. Ketika aset diperoleh, ia akan ditandai dan dimasukkan ke register
aktiva tetap. Jumlah total yang tampak pada register harus sesuai dengan rekening buku besar
pengendalinya. Untuk alasan ini, dibuat jurnal dalam register aktiva tetap, tidak hanya untuk
mencatat tambahan, tetapi juga mencatat penjualan aset dan penghentian lainnya.

6
b. Investasi
Investasi, seperti aktiva tetap, memerlukan pencatatan terpisah, khususnya register
investasi yang digunakan sebagai pengendalian akuntansi. Seperti pada aset lainnya,
penjagaan investasi dipisahkan dari fungsi mencatat. Register investasi berisi semua
informasi yang relevan, seperti nomor sertifikat dan nilai buku sekuritas untuk memudahkan
identifikasi dan pengendalian. Semua transaksi investasi seyogyanya diotorisasi dan
didokumentasikan. Pengendalian umum yang biasanya dilakukan untuk penanganan fisik
sekuritas investasi dilakukan oleh dia orang, satu orang mengamankan kotak deposit dan
lainnya memasukkan deposit.
c. Praktik Pengendalian Akuntnasi Internal
Beberapa pertanyaan berikut berkaitan dengan prosedur pengendalian akuntansi
internal yang seharusnya ada dalam proses bisnis kekayaan.

a) Apakah prosedur memerlukan otorisasi oleh pejabat atau komite untuk pengeluaran
(jumlah yang sudah pasti)
b) Apakah pengeluaran sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan persetujuan
tambahan diperlukan jika anggaran yang telah diotorisasi berlebihan?
3) Sistem Pemanufakturan Respons Cepat
Sistem pemanufakturan terintegrasi-komputer (CIM) mengintegrasikan sistem
pemanufakturan fisik dan sistem perencanaan sumber daya pemanufakturan (MRP II). Sistem
pemanufakturan respon-cepat adalah sistem CIM yang pemanufakturan fisik dan MRP II
terintegrasi dengan teknologi yang lebih maju.

(1) Komponen Sistem Pemanufakturan Respons-Cepat


Ada dua subsistem yang secara langsung mendukung sistem pemanufakturan fisik,
yaitu Computer Aided Design and Drafting (CADD) dan sistem ComputerAided
Manufacturing (CAM).

a) Computer-Aided Design and Drafting (CADD)


CADD menggunakan perangkat lunak komputer untuk melakukan fungsi rekayasa dan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas design engineer. Sistem CADD juga
memungkinkan otomatisasi terhadap tugas-tugas desain repetitif sehingga produktivitas
meningkat dan akurat. CADD stations terdiri dari sebuah monitor dengan kemampuan grafis,
light pen atau mouse untuk menempatkan garis atau detail lainnya pada layar, dan sebuah
plotter atau printer untuk mencetak.

7
Sistem CADD memberikan beberapa tipe fungsi dukungan yang berbeda. Solid
modelling adalah gambaran matematika dari bagian objek solid dalam memori komputer.
Berbagai bagian/komponen model dapat digunakan untuk memprediksi produk akhir, seperti
berat, stabilitas, atau model kelembaman. Analisis elemen hingga adalah metode matematika
yang digunakan untuk menentukan karakteristik mekanik, seperti tegangan dari struktur di
bawah beban.
Drafting terotomatisasi menghasilkan gambar rancang bangun dan dokumen hard copy
lainnya. Gambar dihasilkan dengan menggambar berbagai sudut pandang dari model
geometrik yang telah dibuat sebelumnya dan disimpan dalam memori komputer.
b) Pemanufakturan dengan Bantuan Komputer (CAM)
Sistem CAM meliputi perangkat lunak untuk mendefinisikan proses pemanufakturan,
alat untuk memperbaiki produktivitas proses, sistem pendukung pengambilan keputusan untuk
membantu pengendalian proses shop-floor seperti robotik, programmable logic controller
(PLC) dan machine vision system. Alat-alat ini lebih dikenal dengan sebutan peranti cerdas
(intelligent tools). Robot industri adalah alat yang dirancang untuk memindahkan material,
suku cadang, alat atau alat khusus dengan menggunakan variabel gerakan yang diprogram
untuk berbagai macam tugas yang dilakukan.
Banyak CAM menggunakan pengendalian proses statistik. Pengendalian proses statistik
digunakan untuk menentukan apakah proses pemanufakturan masih dalam pengendalian.
Beberapa sistem CAM, disebut sistem pemanufakturan fleksibel (FMS), digabungkan dengan
proses produksi yang dapat diprogram yang dapat dikonfigurasi secara cepat untuk
menghasilkan tipe produk yang berbeda.
a. Sistem Perencanaan Sumber Daya Pemanufakturan (MRP II)
Sistem Perencanaan Sumber Daya Pemanufakturan (MRP II) terdiri dari sistem
perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP) dan sistem berkaitan dengan penjualan, penagihan,
dan pembelian. Sistem MRP merupakan sistem yang utama dari sistem MRP II. Sistem MRP
menggunakan kemampuan komputasi dari komputer untuk memproses sejumlah besar data
yang diperlukan untuk perencanaan dan penjadwalan kebutuhan penggunaan bahan baku.
Sistem MRP mengintegrasikan empat subsistem: perencanaan produksi, penjadwalan
produksi, akuntansi biaya, dan pelaporan.
b. Teknologi Intergrasi Tingkat Lanjut
Fleksibillitas dan kecepatan respon sistem pemanufakturan sangat tergantung pada
tingkat integrasi komponen-komponen yang terkait. Identifikasi otomatis meningkatkan
integrasi karena produk dan material yang diberi tagging/tanda elektronik secara efektif

8
membuat mereka dapat dibaca oleh mesin dan karena itu menjadi bagian fisik dari sistem
informasi organisasi yang berbasis komputer.
Identifikasi otomatis terhadap berbagai aktifitas produksi merupakan hal yang penting
untuk otomatisasi pabrik; jadi mesin yang dapat membaca barcode dan teknologi scanner
merupakan elemen yang sangat diperlukan. Barcode yang biasanya digunakan pada barang-
barang pabrik, memungkinkan komputer atau robot untuk mengidentifikasi bahan baku,
informasi proses, dan memulai prosedur apapun yang diperlukan. Perusahaan pemanufakturan
dapat memperoleh keuntungan dengan menggunakan sistem barcode UPC (Uniform Product
Code) standar. Pengkodean UPC merupakan pengkodean berbasis pemasok yang dapat
diaplikasikan untuk semua titik.
(2) Pemrosesan Transaksi pada Sistem Pemanufakturan Respons-Cepat
a. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi meliputi penentuan produk mana yang diproduksi dan
penjadwalan produksi agar penggunaan sumber daya produksi menjadi optimal. Penentuan
produk mana yang diproduksi memerlukan integrasi antara permintaan produk dan kebutuhan
produksi dan sumber daya produksi yang tersedia di perusahaan.

Gambar diatas menggambarkan arus data yang ada dalam perencanaan produksi.
Kebutuhan permintaan untuk sebuah produk tergantung pada apakah item diproduksi per
pesanan pelanggan atau diproduksi secara rutin untuk persediaan. Jika suatu item diproduksi
untuk persediaan, maka kebutuhan produksi tergantung pada prediksi penjualan. Laporan
status barang jadi berisi daftar jumlah barang jadi sebagai persediaan. Jumlah sumber daya
yang tersedia untuk produksi dikomunikasikan ke perencanaan produksi melalui laporan status
bahan baku dan laporan ketersediaan factor. Laporan status bahan baku berisi jumlah bahan

9
baku yang tersedia untuk produksi. Laporan ketersediaan faktor mengomunikasikan
ketersediaan tenaga kerja dan sumber daya mesin. Integrasi dari semua faktor tersebut
membentuk perencanaan produksi master untuk perusahaan. Perencanaan produksi master
diimplementasikan melalui akuntansi untuk pesanan produk. Pemrosesan pesanan produksi ada
dalam penjadwalan produksi master. Pembuatan penjadwalan produksi master merupakan hal
utama dari sistem MRP.
b. Implementasi Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi master diproses untuk status produksi, daftar material, dan file
operasi master. Proses ini menghasilkan file pesanan produksi, permintaan material, dan
routing dan juga memperbarui file status produksi. File status produksi berisi data akuntansi
dan data operasional yang ada dalam status pesanan produksi. File ini mengintegrasikan data
pesanan produksi yang berkaitan dengan tahap penyelesaian proyek; file status produksi
merupakan input utama untuk aplikasi penjadwalan akuntansi biaya.

File daftar material berisikan record untuk setiap produk yang diproduksi. File operasi
master berisi data yang sama yang berhubungan dengan setiap rincian kebutuhan tenaga kerja
dan operasi mesin produk dan urut-urutannya melalui proses produksi. Program aplikasi
perencanaan produksi mengintegrasikan data dari perencanaan produksi master, file daftar
material, dan file operasi master serta menghasilkan dokumen pesanan produksi yang
diperlukan-rincian pesanan produksi, formulir permintaan material, dan routing (RTG) yang
mengindikasikan urutan operasi yang diperlukan untuk membuat produk yang dapat membantu
arus produksi. Program aplikasi perencanaan produksi juga memperbarui file status produksi.
c. Penjadwalan produksi

10
Data RTG berisi status produksi yang dikumpulkan pada departemen pabrik sebagai
proses kerja. Data RTG yang diterima dari pabrik digunakan utnuk memperbarui file status
produksi. Data RTG diposting ke record pesanan produksi yang terkait di dalam file status
produksi. Output dari operasi ini meliputi laporan ringkas, file status produksi yang diperbarui,
dan file beban produksi yang berisi kebutuhan produksi yang berkaitan dengan pesanan
produksi yang belum selesai.
d. Akuntansi Biaya
Hal utama dari aplikasi akuntansi biaya adalah memperbarui file status produksi (barang
dalam proses). Data permintaan material dan data RTG merupakan input untuk membuat file
data produksi. File transaksi ini diproses oleh program aplikasi akuntansi biaya, bersama
dengan file status produksi. Output dari program akuntansi biaya meliputi item sebagai berikut.
a) File status produksi yang telah diperbarui,
b) File pesanan produksi yang telah selesai,
c) File penggunaan sumber daya,
d) Laporan ringkas
File status produksi yang telah diperbarui berisi informasi terbaru tentang status semua
pesanan produksi yang belum selesai. Laporan ringkas meliputi batch dan informasi
pengendalian aplikasi, juga data entri-jurnal ringkas dengan debit barang dalam proses untuk
material standar, tenaga kerja, dan biaya overhead; bagian kredit gudang, gaji yang dibebankan,
dan overhead yang dibebankan; dan bagian debit atau kredit rekening perbedaan yang
diperlukan.
e. Pelaporan
File pesanan produksi yang telah selesai digunakan untuk memperbarui file persediaan
barang jadi. Output proses ini meliputi file persediaan barang jadi yang telah diperbarui,
laporan status persediaan barang jadi, ringkasan biaya pesanan produksi yang telah selesai, dan
laporan ringkas.
f. Biaya Berbasis-Aktivitas
Teknik akuntansi biaya tradisional tidak mencukupi lagi dalam lingkungan CIM. Tiga
elemen utama dimasukkan dalam biaya produk pemanufakturan, yaitu bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead. Selain mencakup bahan baku tidak langsung dan tenaga
kerja tidak langsung, overhead juga mencakup: sewa pabrik, depresiasi, pemanas, listrik,
asuransi, dll
a) CIM Mengubah Pola Perilaku-Biaya

11
Istilah overhead dibebankan (applied overhead) menjelaskan teknik akuntansi biaya
yang sudah dikenal dimana beban overhead pada sebuah produk dihitung dengan menggunakan
tarif aplikasi overhead yang telah ditetapkan sebelumnya. CIM secara signifikan mengubah
pola perilaku-biaya perusahaan pemanufakturan sebagai akibat dari substitusi modal peralatan
untuk tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung dikurangi, dan digantikan dengan mesin-
mesin yang dikendalikan dengan komputer. Maka, biaya overhead akan meningkat dan biaya
tenaga kerja langsung akan menurun.
b) Pemicu Biaya (cost driver)
Pengertian dari pemicu biaya ( cost driver ) adalah elemen yang memengaruhi biaya total
dari suatu aktivitas. Secara khusus, beberapa pemicu biaya mempengaruhi biaya total dari
aktivitas. Misalkan, biaya penanganan material dipengaruhi oleh jumlah item yang ditangani,
tipe penanganan item ( kecil, besar dan berat, berbahaya, dan sebagainya ), tipe alat yang
digunakan, dan efisiensi pekerja. Pemicu biaya diukur dengan volume produksi, jumlah
karyawan, jumlah formulir yang dapat diselesaikan atau jumlah bahan yang ada dalam suatu
produk. Ukuran waktu dalam proses, seperti jam tenaga kerja langsung, jam mesin atau waktu
jam, sering digunakan sebagai pemicu biaya.
Signifikansi biaya berbasis - aktivitas sebagai alat manajemen sangat tergantung pada
akurasi pemicu biaya yang dipilih sebagai dasar alokasi untuk biaya aktivitas. Keuntungan
terbesar didapatkan ketika pemicu biaya prinsipal untuk sebuah aktivitas dipilih sebagai dasar
alokasi overhead untuk aktivitas tersebut. Ini kemudian menghubungkan biaya yang terjadi
untuk biaya produk, dan informasi biaya produk ini digunakan sebagai dasar keputusan
manajerial. Analisis statistik regresi sering digunakan untuk mengidentifikasi pemicu biaya.
g. MRP II versus MRP
Sistem MRP II meliputi berbagai modul pemrosesan MRP. Modul daftar material bill -
of - material ) digunakan untuk mengkomunikasikan struktur suatu produk, seperti dalam
MRP. Perluasan pemrosesan daftar material dalam MRP II dapat mencakup pemeliharaan
gambaran rancang bangun / produk dari sistem CADD. Modul file routing menunjukkan urutan
operasi yang diperlukan untuk menghasilkan komponen atau perakitan, seperti dalam MRP.
Perluasan dari pemrosesan file routing dalam MRP II meliputi informasi yang lebih luas
mengenai data kapasitas pusat kerja, dats Modul penjadwalan produksi master berisi jadwal
perakitan konfigurasi khusus, kuantitas dan tanggal alat pemeliharaan mesin, dan data
pengendalian pemeliharaan mesin numerikal dari sistem CADD yang didasarkan pada bauran
produk dan ketersediaan material yang ada dalam MRP.

12
Seperti pada MRP, modul pengendalian persediaan berisi infor masi yang akurat dan
status ketepatan dari saldo yang dimiliki. Untuk tetap akurat, teknik seperti analisis keusangan
dan siklus penghitungan sebaiknya diimplementasikan untuk memastikan akurasi dengan dasar
berkelanjutan. Akhirnya, modul pengendalian aktivitas produksi digunakan untuk
implementasi perencanaan produksi yang dikembangkan dalam modul penjadwalan produksi
master.
h. Implementasi JIT dalam Lingkungan MRP II/CIM
Dalam lingkungan produksi batch, pembuatan produksi khusus jarang terjadi. Batch dari
produk yang serupa dirakit secara periodik untuk pemenuhan kebutuhan saat itu dan
perencanaan kebutuhan masa depan. Biaya setup biasanya terjadi ketika suatu batch
diproduksi, dan biaya ini biasanya sama tanpa memerhatikan ukuran produksi batch yang akan
dilakukan. Kata terencana mengindikasikan bahwa lingkungan batch membantu konsep " push
" pemanufakturan yang efisien. Ukuran batch ekonomis ( efisien ) diperoleh dengan
menggunakan rumus ( model kuantitas pesanan ekonomis ) atau output dari simulasi komputer
atau model perhitungan.
MRP II diatur dengan sinkronisasi dan menjadwalkan tipe - tipe kejadian yang terjadi
dalam lingkungan batch. Ukuran batch ditentukan dari modul perencanaan produksi. Modul
penjadwalan mengatur dan atau mengoptimalkan waktu kejadian yang perlu untuk produksi.
Modul daftar material digunakan untuk memprediksi kebutuhan material dan sebagainya
sampai dengan pesanan produksi sesungguhnya dikeluarkan.
Lingkungan pemanufakturan JIT adalah lingkungan dengan arus kontinu atau terus -
menerus. Lingkungan JIT memerlukan produksi ekonomis dari lot kecil - penting untuk operasi
produksi pada basis terus - menerus - untuk meminimalkan atau secara total mengurangi
persediaan. JIT menekankan pengurangan sisa bahan dalam proses pemanufakturan dan
menekankan perbaikan yang berkelanjutan dalam operasi.
Ketika perusahaan pemanufakturan beralih dari batch ke lingkungan pemanufakturan
arus berkelanjutan JIT, ia kemungkinan kurang memerhatikan sistem MRP II yang lengkap.
Kurangnya penekanan pada penjadwalan di JIT dan pengurangan dalam persediaan, akan
mengurangi banyak data dan perhitungan di mana MRP II digunakan. Walaupun demikian,
banyak aspek dari MRP II yang dapat digunakan. Modul penjadwalan menghasilkan level
penjadwalan produksi. Perencanaan kebutuhan material menghasilkan estimasi jumlah
pengeluaran untuk mendukung sistem demand pull. Aplikasi CADD dan CAM dapat
mendukung kebutuhan kualitas dengan memberikan sejumlah besar pengendalian proses
dengan teknologi pada floor pabrik.

13
(3) Pertimbangan Pengendalian Internal Khusus
Sistem informasi respons - cepat, sama seperti sistem komputer yang lain, meningkatkan
masalah pe ngendalian internal tertentu. Transaksi dapat dilakukan tanpa persetujuan atau
intervensi manusia, yang berarti mengurangi pengendalian konvensional berkaitan dengan
pemisahan tugas dalam taaksi. Oleh karena itu, pertimbangan utama adalah memastikan bahwa
pengendalian atau Jag sejenisnya merupakan bagian integral dari sistem pemanufakturan
respons - cepat. Pemrosesan komputer secara umum dan EDI akan mengurangi dokumen kertas
yang berorientasi pada manusia. Akan tetapi, masalah validasi dan keaslian harus dihadapi
dalam operasi dengan menggunakan sistem Pemrosesan tanpa kertas, baik dalam sebuah
perusahaan ( misal, pesanan produksi elektronik ) maupun dalam pertukaran dengan mitra
bisnisnya ( EDI dan EFT ).
Demikian juga, jika programer dengan sengaja mengkodekan program secara salah. Oleh
karena pengendalian terhadap operasi sistem harus dilengkapi dengan peningkatan
pengendalian terhadap proses pengembangan sistem. Teknik pengendalian dan audit trail
seperti log transaksi dan edit check yang terprogram memerlukan sumber daya pengembangan
dan pemrosesan yang lebih baik. Bias penggunaannya harus seimbang dengan tujuan sistem
secara keseluruhan. Karena pengendalian dan audit trail memerlukan pengeluaran yang
langsung dan jelas, maka kecilnya pemakaian mungkin aka lebih besar ketimbang pemakaian
berlebih. Pengembangan sistem merupakan hal yang utama pada banyak sistem berbasis -
komputer tetapi pengembangan sistem merupakan hal yang kritis dalam sistem
pemanufakturan respons - cepat.

14
SOAL KASUS
Soal No.1
Jelaskan perbedaan antara penentuan biaya berdasar pesanan dan berdasar proses!
Jawaban:
Perbedaan
Biaya Berdasar Pesanan Berdasar Proses
Pencatatan biaya produksi masing-masing biaya dibebankan ke setiap unit dengan
pesanan dilakukan pada kartu biaya pesanan membagi total biaya yang dibebankan ke
secara terperinci untuk masing-masing pusat biaya dengan total unit yang
pesanan diproduksi
Biaya overhead pabrik dibebankan kepada Biaya overhead pabrik dibebankan kepada
produk atas dasar tarif yang ditentukan produk sebesar biaya yang sesungguhnya
dimuka. terjadi selama periode akuntansi tertentu
Harga pokok per satuan produk dihitung Harga pokok per satuan produk dihitung
apabila pesanan sudah selesai diproduksi pada akhir bulan atau periode penentuan
harga pokok produk
Sifat produksi yang dilakukan terputus- Aktivitas produksi bersifat terus menerus
putus dan tergantung pada pesanan yang
diterima
Spesifikasi dan bentuk produk tergantung Produk yang dihasilkan dalam suatu
pada pemesan departemen atau pusat biaya relatif
homogen dan berdasarkan standar

Soal No.4
Sebutkan karakteristik utama dari pengendalian atas persediaan dan produksi
Jawaban:
Pengendalian persediaan adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam
penyediaan barang-barang yang dibutuhkan untuk proses produksi agar terpenuhi secara
optimal sehingga proses produksi berjalan dengan lancar dan mengurangi adanya resiko seperti
kekurangan barang serta perusahaan dapat memperoleh biaya penyimpanan persediaan sekecil-
kecilnya yang akan menguntungkan perusahaan.
Pengendalian persediaan harus dilakukan dengan seimbang. Jika persediaan terlalu
besar (overstock) maka beban-beban biaya untuk menyimpan dan menjaga persediaan di dalam

15
gudang akan tinggi sehingga hal ini akan menyebabkan pemborosan. Sebaliknya, jika
persediaan terlalu kecil atau dapat dikatakan kurangnya persediaan (out of stock) maka waktu
pengiriman barang yang telah disepakati bersama antara perusahaan dengan konsumen akan
menjadi terhambat. Keterlambatan waktu pengiriman akan membuat konsumen beralih ke
perusahaan lain dalam melakukan pembelian barang.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengendalian persediaan dalam
perusahaan manufaktur adalah kapan pemesanan barang harus kembali dilakukan, berapa
banyak barang yang harus dipesan, dan berapa rata-rata nilai persediaan yang harus dijaga atau
disimpan dalam gudang. Penerapan pengendalian persediaan dalam suatu perusahaan
dilakukan agar diperoleh jumlah yang tepat dan kualitas yang baik dari barang-barang yang
tersedia dalam gudang pada waktu yang dibutuhkan.
Soal No.6
Sebutkan karaktersitik utama produksi just-in-time!
Jawaban:
1. Perspektif Jangka Panjang
Fokus jangka panjang dibutuhkan oleh system JIT dalam pengembangan produksi dan
kebutuhan pasokan. Perubahan dalam penawaran produk, spesifikasi bahan baku, dan bahkan
tingkat produksi harus ditetapkan dan dikoordinasikan dengan pemasok. Mengamankan
persediaan, mengunci transportasi khusus dan persyaratan kepegawaian harus dilakukan di
muka agar produksi tidak terhambat oleh kendala sumber daya.
2. Hubungan yang kuat
Hubungan yang kuat ini didukung dengan perjanjian dan kontrak dalam jangka panjang.
Informasi dan komunikasi yang bersifat terbuka dan mengalir bebas untuk membantu
mendukung koordinasi pasokan yang ketat. Paling tidak, manajer produk yang berdedikasi
ditugaskan di setiap bisnis untuk mengoordinasikan pembelian, perencanaan dan persyaratan
transportasi.
3. Efisiensi
Karena ada sedikit ruang untuk kesalahan, bahan baku dan produk harus sesuai dengan
standar yang ketat. Karyawan pada umumnya dilatih untuk menemukan kekeliruan pada awal
proses produksi dan diperintahkan untuk mengambil tindakan korektif. Beberapa pemeriksaan
kualitas membantu memastikan jalur produksi se-efisien mungkin.
4. Pembelian Otomatis
Sistem pembelian otomatis mendukung koordinasi yang kuat yang diperlukan agar
memastikan aliran bahan yang konsisten dan stabil untuk produksi. Secara umum, tingkat

16
produksi, waktu tenggang yang ditetapkan, dan tingkat persediaan saat ini secara otomatis
dihitung dalam sistem pemrosesan produksi. Ketika persediaan diperlukan, pesan elektronik
dikirim ke supplier untuk tingkat pemesanan ulang dan persyaratan.
5. Perbaikan Konstan
Perbaikan ini dapat datang dalam bentuk mengembangkan langkah-langkah manufaktur
yang sangat mudah dan membangun sistem untuk mengidentifikasi kesalahan produksi dengan
cepat; mereka juga dapat menghilangkan langkah-langkah yang tidak menambah nilai pada
produk.

Soal No.7
Apa tujuan dari sistem informasi akuntansi investasi atau akuntansi aktiva tetap?
Jawaban:
Sistem informasi akuntansi investasi atau akuntansi aktiva tetap bertujuan untuk
mengelola pencatatan yang benar yang mengidentifikasi asset dengan deskripsi, biaya serta
lokasi fisik; untuk depresiasi yang benar dan atau perhitungan amortisasi untuk tujuan buku
dan pajak; untuk evaluasi ulang asuransi dan tujuan biaya pengiriman; dan menyediakan
laporan bagi pihak manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan item asset individual.

Soal No.9
Jurnal apa yang diperlukan jika aktiva tetap dihentikan penggunaannya?
Jawaban:
Ketika aktiva tetap dilepaskan, penyusutan yang belum dicatat untuk periode tertentu
dicatat sampai tanggal pelepasan. Sehingga nilai buku pada tanggal pelepasan dapat dihitung
dari selisih antara harga perolehan aktiva tetap dengan akumulasi penyusutan. Apabila harga
pelepasan lebih besar dari nilai bukunya, selisihnya dianggap sebagai keuntungan dan
sebaliknya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap
dimasukkan dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Aktiva tetap dihentikan pemakaiannya (asset tetap tidak dijual/ditukarkan) :
1. Pada tahun pemakaian terakhir dicatat penyusutannya (dari 1 Januari sampaihabis masa
manfaatnya). Misal kendaraan dibeli 1 Agustus 2018 masa manfaat 3tahun, maka
kendaraan digunakan dari tgl 1 Agustus 2018-1 Agustus 2021.Penyusutan terakhir
dilakukan pada 31 Desember 2017, sehingga penyusutanyang harus dicatat adalah ditahun
terakhir (1 Jan-1 Agustus 2021) atau selama 7 bulan.

17
2. Harga perolehan aktiva tetap ditutup dicatat pada sisi kredit dan akumulasi penyusutan
(sampai habis masa manfaatnya) ditutup dicatat di debet.
3. Nilai residu dicatat sebagai rugi penghentian aktiva tetap disisi debet
4. Penghentian aktiva tetap memerlukan biaya untuk menyingkirkan/membuang aktiva tetap
maka dicatat menambah kerugian penghentian aktiva tetap

18
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H., Hopwood, William S.,2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. Andi
Yogyakarta : Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai