OLEH :
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
1. PENTINGNYA KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal menjadi hal penting karena menjadi hal paling dasar dalam
berkomunikasi. Komunikasi nonverbal merupakan kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi
suara dan sikap yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. Tak
jarang komunikasi nonverbal juga dikatakan sebagai bahasa isyarat. Sebelum kata-kata
ditemukan untuk berkomunikasi, komunikasi dilakukan dengan gerak tubuh (body language)
contohnya seperti mengangguk yang berarti persetujuan, menggeleng berarti tidak setuju dan
mengkerutkan alis berarti sedang berpikir keras.
Pemberian arti terhadap kode nonverbal sangat dipengaruhi sistem sosial budaya dari
masyarakat yang menggunakannya. Contohnya, mengeluarkan lidah yang diartikan ejekan
atau lelucon bagi orang Eropa dan Amerika, sedangkan bagi beberapa suku di Papua Nugini
tindakan itu diartikan sebagai ucapan selamat datang.
Menurut Cangara dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat
dikelompokan dalam beberapa bentuk (Dewi, 2006: 9) yaitu :
Isyarat yang ditimbulakan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat
memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkan. Misalnya, “datanglah” bisa diartikan
betul-betul mengundang atau sekedar basa-basi.
e. Diam
Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam
sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan. Diam dapat mengandung arti
positif dan negatif.
f. Postur tubuh
Manusia lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk. Tiap bentuk tubuh menggambarkan
karakter orang yang bersangkutan. Ada tiga bentuk tubuh yaitu:
1. Ectomophry, bentuk tubuh tinggi kurus yang dilambangkan sebagai orang yang
memiliki ambisius, pintar dan kritis.
2. Mesomorphy, bentuk tubuh tegap dan atletis yang menggambarkan sebagai pribadi
yang cerdas, bersahabat dan atif.
3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat dan gemuk yang digambarkan sebagai
pribadi yang humoris, santai dan cerdik.
g. Warna
Warna dapat memberi arti pada objek. Misalnya, warna merah menunjukkan
kemarahan atau semangat dan putih menunjukkan kesucian atau kebersihan.
h. Bunyi
Suara yang dikeluarkan dari berbagai benda juga memiliki arti. Misalnya, suara beduk,
tepuk tangan, peluit dan lain-lain.
i. Bau
Bau merupakan bentuk komunikasi nonverbal untuk melambangkan status. Misalnya ,
bau kosmetik dan parfume.
Berbicara dalam bisnis bida terjadi dalam berbagai bentuk. Wawancara (interview)
yaitu suatu percakapan yang direncanakan dengan tujuan tertentu. Dan melibatkan dua
orang atau lebih. Suatu wawancara dikatakan berhasil bila pihak pewawancara dapat
mencapai tujuan yang diibginkan.
1 Wawancara kerja
Wawancara kerja dilakukan oleh calon karyawan dengan staf perusahaan sebagai
pihak yang mewawancara. Perusahaan ingin mengetahui kemampuan calon
karyawan dalam berbagai bidang.
2 Wawancara informasional
Pewawancara mencari berbagai fakta yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan atau untuk mendapatkan informasi tertentu.
3 Wawancara persuasif
Pewawancara menyatakan kepada orang lain mengenai ide ata pendapat tertentu,
barang dan jasa tertentu, dan menjelaskan mengapa perlu mengikuti rekomendasi
yang diberikan kepadanya.
4 Wawancara keluar kerja
Pewawancara ingin mengetahuo mengapa seseorang keluar dari perusahaan atau
mengajukan pindah ke departemen lain.
5 Wawancara evaluasi
Wawancara yang dilakukan supervisor terhadap bawahannya untuk memberikan
tanggapan terhadap kinerja yang telah dicapainya.
6 Wawancara konsultasi
Supervisor dengan bawahannya membahas masalah pribadi yang memengaruhi
kinerja bawahan tersebut.
7 Wawancara penyelesaian konflik
Dua orang atau dua kelompok yang terlibat konflik menjelaskan masalah dan
sikap masing- masing.
8 Wawancara disiplioner
Supervisor mencoba membetulkanperilaku/sikap karyawan yang tidak sesuai
dengan peraturan perusahaan.
9 Wawancara pemutusan hubungan kerja
Supervisor menjelaskan kepada karyawan alasan- alasan terjadinya PHK,
ketentuan PHK yang tidak bertentangan deng UU, dan tetap menjaga hubungan
baik dengan karyawan.
b. Menyimak (listening)
Menyimak didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat fisikal di mana seseorang
menerima, memperhatikan, serta memahami suara (Barker dalam Haryani, 2001:242)
Proses menyimak
1 Mendengarkan (hearing) Aktivitas fisik dimana seseorang menerima suara
melalui indra pendengaran.
2 Memperhatikan (attention) Perhatian yang selektif terhadap rangsangan tertentu
disebut perhatian/attentin.
3 Memahami (understanding) Pesan yang dikirim dalam simbol- simbol yang
dilihat atau didengar akan diberi makna.
4 Mengingat (remembering) Pesan yang telah diterima dan diinterpretasikan
kemudian diletakkan dalam ingatan.
5 Mengevaluasi (evaluating) Pesan yang disampaikan akan diukur bukti- buktinya,
akan dibedakan mana fakta dan mana yang opini, dan menentukan apakah pesan
itu mengandung bisa atau tidak.
6 Menanggapi (responding) Menanggapi pembicaraan atau pesa yang disampaikan
dengan memberikan umpan balik (feedback).
Tipe menyimak
Terdapat dua tipe menyimak yaitu menyimak secara aktif fan menyimak secara pasif.
Perbedaan antara menyimak secara aktif dan pasif ditentukan oleh tingkatan yang
diberikan oleh listener dalam hal keterlibatam dan dalam hal memberikan umpan balik.
1 Menyimak secara aktif (active listening) adalah proses menyimak di mana listener
memiliki keterlibatan yang tinggi dan memberikan umpan balik yang jelas.
2 Menyimak secara pasif (passive listening) adalah proses menyimak di mana
penyimak memiliki keterlibatam yang rendah dan tidak memberikan umpan balik
atau memberikan, tetapi tidak cukup.
Dinamika kelompok
Dinamika kelompok adalah interaksi dan proses yang terjadi dalam sebuah tim. Dinamika
kelompok ini mempengaruhi oleh beberapa faktor; peran yang dipikul oleh anggota tim, fase
perkembangan tim saat ini, keberhasilan tim dalam menyelesaikan konflik dan keberhasilan
tim dalam mengatasi penolakan.
Anggota – anggota yang memikul peran yang berionrientasi pada diri sendiri (self- oriented
roles) mempunyai motivasi terutama hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri,
jadi mereka cenderung menjadi kurang produktif dari pada anggota lainnya. Anggota-
anggota yang kemungkinan bersedia menyumbang pada tujuan tim adalah anggota-anggota
yang memikul peran perawatan tim (team-maintenance roles) untuk membantu setiap orang
agar bekerja sama dengan baik dan mereka yang memikul peran mempermudah – tugas
(task-facilitating roles) untuk membantu memecahkan masalah atau membuat keputusan.
Menyelesaikan konflik
Konflik dapat timbul karena berbagai alasan. Anggota-anggota tim mungkin percaya bahwa
mereka perlu bersaing untuk memperoleh uang, informasi atau sumber daya lain. Nah,
saingan inilah yang dapat menimbulkan konflik. Konfik dalam tim dapat bersifat konstruktif
dan deduktif.
Konflik dikatakan bersifat konstruktif bila konflik ini memaksa membuka isu – isu
penting,meningkatkan keikutsertaan anggota –anggota dalam tim dan menghasilkan ide- ide
kreatif bagi solusi suatu problem.sedangkan
Konflik dikatakan destruktif bila konfik tersebut mengalihkan energi dari isu yang lebih
penting, menghancurkan semangat kerja tim atau individu anggota tim atau
mempolarisasikan atau memecah-mecah tim tersebut.
DAFTAR PUSTAKA