Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI BISNIS

KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKANMENYIMAK SECARA EFEKTIF,


BERKOMUNIKASI DALAM TIM, DAN BERKOMUNIKASI NONVERBAL

OLEH :

KELOMPOK 5

Made Krisna Purna Nugraha (1907531235)

Annisa Kania Alstaluna (1907531240)

Akwila Josephina Misi (1907531243)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
1. PENTINGNYA KOMUNIKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal menjadi hal penting karena menjadi hal paling dasar dalam
berkomunikasi. Komunikasi nonverbal merupakan kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi
suara dan sikap yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. Tak
jarang komunikasi nonverbal juga dikatakan sebagai bahasa isyarat. Sebelum kata-kata
ditemukan untuk berkomunikasi, komunikasi dilakukan dengan gerak tubuh (body language)
contohnya seperti mengangguk yang berarti persetujuan, menggeleng berarti tidak setuju dan
mengkerutkan alis berarti sedang berpikir keras.

Pemberian arti terhadap kode nonverbal sangat dipengaruhi sistem sosial budaya dari
masyarakat yang menggunakannya. Contohnya, mengeluarkan lidah yang diartikan ejekan
atau lelucon bagi orang Eropa dan Amerika, sedangkan bagi beberapa suku di Papua Nugini
tindakan itu diartikan sebagai ucapan selamat datang.

Menurut Mark Knap (Dewi, 2006: 8) fungsi komunikasi nonverbal adalah:

- Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)


- Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak diutarakan dengan kata-kata
(substitution)
- Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
- Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.

Menurut Cangara dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat
dikelompokan dalam beberapa bentuk (Dewi, 2006: 9) yaitu :

a. Gerakan tubuh (kinesics)


Gerakan tubuh dibagi dalam lima kelompok, yakni:
1. Emblems, merupakan isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibaut
langsung oleh gerak badan. Misalnya, mengangkat jempol bagi orang Indonesia
berarti terbaik, tetapi bagi India berarti terburuk.
2. Illustrators, merupakan gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu. Misalnya,
besarnya suatu benda atau tinggi rendahnya suatu objek.
3. Affect Display, merupakan isyarat yang terjadi karena dorongan emosional
sehingga berpengaruh terhadap ekspresi muka. Misalnya, tertawa, menangis,
tersenyum, sinis, cemberut dan lain-lain.
4. Regulators, merupakan gerakan tubuh yang terjadi didaerah kepala. Misalnya,
mengangguk dan menggelengkan kepala.
5. Adaptor, merupakan gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan.
Misalnya, menggerutu dan mngepalkan tangan.
b. Gerakan mata (eye gaze)
Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang. Mata merupakan alat komunikasi
yang paling berarti untuk memberi isyarat tanpa kata. Jika seseorang tertarik pada suatu
objek tertentu, maka pandangannya akan terarah pada objek itu tanpa terputus dalam
beberapa saat.
c. Sentuhan (touching)

Ada tiga bentuk sentuhan badan yaitu :

1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan


untuk mengungkapkan keakraban atau kemesraan.
2. Sociofugal, merupakan isyarat yang ditunjukkan dengan berjabatan tangan atau
saling merangkul untuk menunjukkan dimulainya persahabatan.
3. Thermal, merupakkan isyarat yang ditandai dengan sentuhan yang lebih emosional
sebagai tanda persahabatan yang intim. Misalnya menepuk bahu, adu tinju dan adu
telapak tangan.
d. Paralanguage

Isyarat yang ditimbulakan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat
memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkan. Misalnya, “datanglah” bisa diartikan
betul-betul mengundang atau sekedar basa-basi.

e. Diam
Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam
sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan. Diam dapat mengandung arti
positif dan negatif.
f. Postur tubuh
Manusia lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk. Tiap bentuk tubuh menggambarkan
karakter orang yang bersangkutan. Ada tiga bentuk tubuh yaitu:
1. Ectomophry, bentuk tubuh tinggi kurus yang dilambangkan sebagai orang yang
memiliki ambisius, pintar dan kritis.
2. Mesomorphy, bentuk tubuh tegap dan atletis yang menggambarkan sebagai pribadi
yang cerdas, bersahabat dan atif.
3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat dan gemuk yang digambarkan sebagai
pribadi yang humoris, santai dan cerdik.
g. Warna
Warna dapat memberi arti pada objek. Misalnya, warna merah menunjukkan
kemarahan atau semangat dan putih menunjukkan kesucian atau kebersihan.
h. Bunyi
Suara yang dikeluarkan dari berbagai benda juga memiliki arti. Misalnya, suara beduk,
tepuk tangan, peluit dan lain-lain.
i. Bau
Bau merupakan bentuk komunikasi nonverbal untuk melambangkan status. Misalnya ,
bau kosmetik dan parfume.

2. KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN


Secara garis besar, komunikasi lisan (oral communicatin) terdiri dari dua aspek, yakni
berbicara dan menyimak.
a. Berbicara
Berbicara secara langsung merupakan salah satu cara berkomunikasi yang disukai
karena sifatnya yang spontan. Namun demikian, dalam konteks bisnis, berbicara tanpa
berpikir terlebih dahulu bisa berakibat fatal.
Berbicara memiliki beberapa kelebihan, seperti sifatnya yang tidak merepotkan, waktu
yang diperlukan lebih sedikit, tidak memerlukan bentuk (komposisi) baku, tidak perlu
menulis, serta tidak perlu mengirimkan pesan tersebut kepada orang yang dituju.
Kelemahan dalam berbicara :
1 Sifat berbicara yang spontan, maka kualitas komunikasi tergantung pada
kemampuan seorang untuk mengucapkan apa yang ada di dalam pikirannya ke
dalam bentuk ucapan secara spontan/cepat.
2 Jika orang lain sedang berbicara dan tidak diberi perhatian, maka kemungkinan
besar poin penting akan hilang.
3 Audiens sering kali menilai isi pembicaraan berdasarkan penampilan fisik, tanpa
mendengar terlebih dahulu apa yang disampaikan. Bentuk- bentuk berbicara
dalam bisnis

Berbicara dalam bisnis bida terjadi dalam berbagai bentuk. Wawancara (interview)
yaitu suatu percakapan yang direncanakan dengan tujuan tertentu. Dan melibatkan dua
orang atau lebih. Suatu wawancara dikatakan berhasil bila pihak pewawancara dapat
mencapai tujuan yang diibginkan.

Secara umum wawancara dibedakan menjadi 9 :

1 Wawancara kerja
Wawancara kerja dilakukan oleh calon karyawan dengan staf perusahaan sebagai
pihak yang mewawancara. Perusahaan ingin mengetahui kemampuan calon
karyawan dalam berbagai bidang.
2 Wawancara informasional
Pewawancara mencari berbagai fakta yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan atau untuk mendapatkan informasi tertentu.
3 Wawancara persuasif
Pewawancara menyatakan kepada orang lain mengenai ide ata pendapat tertentu,
barang dan jasa tertentu, dan menjelaskan mengapa perlu mengikuti rekomendasi
yang diberikan kepadanya.
4 Wawancara keluar kerja
Pewawancara ingin mengetahuo mengapa seseorang keluar dari perusahaan atau
mengajukan pindah ke departemen lain.
5 Wawancara evaluasi
Wawancara yang dilakukan supervisor terhadap bawahannya untuk memberikan
tanggapan terhadap kinerja yang telah dicapainya.
6 Wawancara konsultasi
Supervisor dengan bawahannya membahas masalah pribadi yang memengaruhi
kinerja bawahan tersebut.
7 Wawancara penyelesaian konflik
Dua orang atau dua kelompok yang terlibat konflik menjelaskan masalah dan
sikap masing- masing.
8 Wawancara disiplioner
Supervisor mencoba membetulkanperilaku/sikap karyawan yang tidak sesuai
dengan peraturan perusahaan.
9 Wawancara pemutusan hubungan kerja
Supervisor menjelaskan kepada karyawan alasan- alasan terjadinya PHK,
ketentuan PHK yang tidak bertentangan deng UU, dan tetap menjaga hubungan
baik dengan karyawan.
b. Menyimak (listening)
Menyimak didefinisikan sebagai kegiatan yang bersifat fisikal di mana seseorang
menerima, memperhatikan, serta memahami suara (Barker dalam Haryani, 2001:242)
Proses menyimak
1 Mendengarkan (hearing) Aktivitas fisik dimana seseorang menerima suara
melalui indra pendengaran.
2 Memperhatikan (attention) Perhatian yang selektif terhadap rangsangan tertentu
disebut perhatian/attentin.
3 Memahami (understanding) Pesan yang dikirim dalam simbol- simbol yang
dilihat atau didengar akan diberi makna.
4 Mengingat (remembering) Pesan yang telah diterima dan diinterpretasikan
kemudian diletakkan dalam ingatan.
5 Mengevaluasi (evaluating) Pesan yang disampaikan akan diukur bukti- buktinya,
akan dibedakan mana fakta dan mana yang opini, dan menentukan apakah pesan
itu mengandung bisa atau tidak.
6 Menanggapi (responding) Menanggapi pembicaraan atau pesa yang disampaikan
dengan memberikan umpan balik (feedback).
Tipe menyimak
Terdapat dua tipe menyimak yaitu menyimak secara aktif fan menyimak secara pasif.
Perbedaan antara menyimak secara aktif dan pasif ditentukan oleh tingkatan yang
diberikan oleh listener dalam hal keterlibatam dan dalam hal memberikan umpan balik.
1 Menyimak secara aktif (active listening) adalah proses menyimak di mana listener
memiliki keterlibatan yang tinggi dan memberikan umpan balik yang jelas.
2 Menyimak secara pasif (passive listening) adalah proses menyimak di mana
penyimak memiliki keterlibatam yang rendah dan tidak memberikan umpan balik
atau memberikan, tetapi tidak cukup.

3. BEKERJA DALAM TIM


Komunikasi dalam tim itu akan selalu ada dalam kehidupan serta lingkungan mulai
organisasi. Di dalam bisnis pun dijelaskan bahwa komunikasi adalah modal yang paling
utama di dalam kesuksesan suatu perusahaan. Di dalam bisnis terdapat hubungan-hubungan
dalam komunikasi yaitu hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan
kelompok dan individu dengan kelompok. Komunikasi ditujukan agar apa yang disampaikan
pengirim dapat diterima dengan baik oleh penerima. Tim adalah unit yang terdiri dari 2 orang
atau lebih yang berbagi misi yang berbegi misi yang sama dan bertanggung jawab untuk
bekerja mencapai tujuan yang direncanakan. Di dalam tim terdapat 2 jenis tim yaitu :
1 Tim informal, yaitu tim yang bersifat sementara atau tidak permanen, contoh : tim
pemecah masalah, gugus tugas
2 Tim formal, yaitu tim yang bersifat permanen contoh : komite

Kelebihan dalam tim :

1 Meningkatkan kreativitas dan produktifitas, Dengan menyatukan sumber daya dari


beberapa individu tim membawa lebih baik informasi dalam proses pengambilan
keputusan.
2 Meningkatkan keanekaragaman pandangan, Anggota tim membawa berbagai
perspektif dalam proses pengambilan keputusan.
3 Meningkatkan penerimaan atas sebuah solusi, Mereka yang berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan akan lebih mendukung keputusan dengan antuitas dan akan
mendorong orang lain untuk menerima solusi tersebut.
4 tingkat kinerja lebih tinggi, Bekerja dalam tim dapat melepaskan kreativitas dan
energi baru dari dalam diri para pekerja yang turut berbagi ras untuk mencapai tujuan
dan akuntabilitas lebih lanjut lagi tim mengisi kebutuhan pekerja untuk menjadi
anggota suatu kelompok, mengurangi kebosanan karyawan, meningkatkan martabat
dan rasa harga diri dan mengurangi stres dan tekanan diantara para pekerja.

Kelemahan dalam tim :

1) Tekanan sejawat, untuk menyesuaikan diri, mereka mungkin mengabaikan rasa


tanggung jawab pribadi dan setuju dengan rencana yang mempunyai dasar yang lemah,
konsekuansinya, beberapa tim sebenarnya tidak roduktif dengan menghasilkan
keputusan – keputusan yang buruk.
2) Groupthink, ini menggambarkan jika anggota – anggota individual menghargai
harmoni tim lebih tinggi dari pada mereka menghargai pembuatan keputusan efektif,
mereka bersedia mengesampingkan opini pribadi mereka dan setuju dengan orang lain.
3) Agenda-agenda tersembunyi, motif pribadi yang mempengaruhi interaksi kelompok
dan mungkin ingin membuktikan bahwa dia lebih kuat dari pada anda, anda mungkin
mencoba untuk berbagi resiko dalam pengambilan keputusan dan laura yang mungkin
mencari kesempatan untuk menunda melakukan pekerjaan yang “sebenarnya”. Agenda
tersembunyi dari setiap anggota dapat mengurangi efektifitas kerja tim.
4) Free riders, ini bisa di kaitkan dengan para penumpang gelap, gratis.
5) Biaya, tingginya biaya koordinasi kelompok dapat menghambat waktu dan kerja dalam
tim.

Kolaborasi dalam tim

Kolaborasi yang sukses harus memenuhi beberapa langkah yaitu:

a. Memilih kolabolator secara hati-hati


b. Menyetujui tujuan-tujuan proyek sebelum anda memulai
c. Memberi tim anda waktu untuk mengikat sebelum memulai
d. Mengklarifikasi tanggung jawab individu
e. Menetapkan proses yang jelas
f. Memastikan alat-alat dan teknik sudah siap dan kompatibel antar tim
g. Menghindari penulisan oleh kelompok
h. Memeriksa untuk mengetahui seberapa baik segala sesuatu berjalan selama seksama

Dinamika kelompok

Dinamika kelompok adalah interaksi dan proses yang terjadi dalam sebuah tim. Dinamika
kelompok ini mempengaruhi oleh beberapa faktor; peran yang dipikul oleh anggota tim, fase
perkembangan tim saat ini, keberhasilan tim dalam menyelesaikan konflik dan keberhasilan
tim dalam mengatasi penolakan.

Memikul peran-peran tim

Anggota – anggota yang memikul peran yang berionrientasi pada diri sendiri (self- oriented
roles) mempunyai motivasi terutama hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri,
jadi mereka cenderung menjadi kurang produktif dari pada anggota lainnya. Anggota-
anggota yang kemungkinan bersedia menyumbang pada tujuan tim adalah anggota-anggota
yang memikul peran perawatan tim (team-maintenance roles) untuk membantu setiap orang
agar bekerja sama dengan baik dan mereka yang memikul peran mempermudah – tugas
(task-facilitating roles) untuk membantu memecahkan masalah atau membuat keputusan.

Memperhitungkan evolusi Tim

Tim biasanya berkembang melalui 5 fase

• Orientasi, Anggota-anggota tim bersosialisasi, membentuk peran mereka dan mulai


mendefinisikan tugas atau maksud mereka.
• Konflik, bila anda dan anggota-anggota lain telah dipilih secara hati-hati untuk
mewakili berbagai pandanagn dan kehlihan, saling tidak setuju adalah bagian alami dari
fase ini.
• Brainstorming, tahap ini anggota akan mendiskusikan untuk solusi tunggal dalam
menyelesaikan problem ini.
• Timbul, anggota tim mencapai suatu keputusan yang sudah didiskusikan bersama
• Pengukuhan, perasaan tim di bangun kembali dan solusi dirangkum.

Menyelesaikan konflik
Konflik dapat timbul karena berbagai alasan. Anggota-anggota tim mungkin percaya bahwa
mereka perlu bersaing untuk memperoleh uang, informasi atau sumber daya lain. Nah,
saingan inilah yang dapat menimbulkan konflik. Konfik dalam tim dapat bersifat konstruktif
dan deduktif.

Konflik dikatakan bersifat konstruktif bila konflik ini memaksa membuka isu – isu
penting,meningkatkan keikutsertaan anggota –anggota dalam tim dan menghasilkan ide- ide
kreatif bagi solusi suatu problem.sedangkan

Konflik dikatakan destruktif bila konfik tersebut mengalihkan energi dari isu yang lebih
penting, menghancurkan semangat kerja tim atau individu anggota tim atau
mempolarisasikan atau memecah-mecah tim tersebut.

Terdapat 7 ukuran yang dapat membantu anggota-anggota tim dalam menyelesaikan


konflik dengan sukses;

1. Proaksi, hadapi konflik kecil sebelum menjadi konflik besar.


2. Komunikasi, ajak yang terlibat konflik untuk berpartisipasi dalam menyelesikanya.
3. Keterbukaan, buuanglah perasaan sebelum menghadapi isu-isu utama.
4. Riset, cari fakta-fakta yang menyebabkan problem sebelum mencari solusinya.
5. Fleksibilitas, jangan biarkan seseorang terkunci dalam suatu posisi sebelum
mempertimbangkan solusi –solusi lain.
6. Adil, jangan biarkan seseorang menghindar suatu solusi yang adil dengan cara
berlindung di belakang aturan-aturan.
7. Kerjasama, ajak lawan untuk berantas bersama “kekuatan luar” bukan saling berkelahi
satu sama lain.

4. RAPAT YANG PRODUKTIF


Rapat adalah setiap jenis maksud tertentu dari orang-orang yang datang bersama-sama untuk
melaksanakan bisnis perusahaan. Rapat juga didefinisikan sebagai pertemuan dua orang atau
lebih untuk membicarakandan merundingan suatu masalah yang menyangkut kepentingan
bersama. Agar penyelenggaraan rapat menjadi produktif, acara rapat harus direncanakan
dengan baik. Perencanaan rapat harus menyangkut antara lain :
1 Penentuan Tujuan
Sebelum mengadakan rapat, perlu ditentukan tujuan rapat. Penentuan tujuan rapat akan
mempertajam pusat perencanaan dan mengantisipasi hasil-hasil yang diinginkan dari
rapat tersebut.
2 Memulai Rapat Tepat Waktu
Jika dalam suatu pertemuan tidak dimulai dengan tepat waktu, kemungkinan tidak akan
berakhir tepat waktu juga. Kemudian akan berdampak pada pertemuan berikutnya.
Memulai rapat tepat waktu, akan membantu menciptakan budaya perusahaan yang baik
untuk menghargai pentingnya waktu.
3 Mengantisipasi Hasil
Sebelum mengakhiri rapat, pastikan bahwa semua agenda telah dirangkum dengan
menetapkan tindakan yang perlu diambil secepatnya. Hal yang paling penting adalah
mendelegasikannya ke orang yang tepat. Jika dalam rapat tidak menemukan tindak
lanjut dan harus mengadakan rapat lain untuk membicarakan hal yang sama , itu hanya
akan membuat rapat menjadi tidak produktif.
4 Penyusunan Agenda
Sulit untuk mencapai sesuatu dalam hidup tanpa arah tujuan yang jelas, sama halnya
dalam urusan rapat berlaku prinsip yang sama. Sebelum memulai rapat , ada baiknya
member peserta tentang gambaran dari apa yang akan dibahas saat rapat nanti. Dengan
memberitahu agenda 24 jam sebelumnya , anda memberi orang kesempatan untuk
mempersiapkan diri.
5 Memilih Peserta Rapat
Dalam suatu rapat pasti diikuti oleh beberapa peserta, dimana beberapa dari mereka
ikut serta memiliki peran dan tujuan yang jelas dan adapun yang hanya akan duduk dan
diam saja tanpa ikut berargumen mengeluarkan pendapat. Penting untuk memiliki
orang yang tepat dalam suatu rapat. Ketika kita berpikir tentang beta berharganya
waktu dan orang-orang yang ada di dalam ruangan, rapat akan menjadi suatu perjalanan
yang mahal.
6 Pertimbangan Waktu
Rapat yang baik bisa berlangsung lama atau singkat, sesuai kebutuhan. Jika pengaturan
agenda telah disusun rapi dengan tujuan yang jelas, maka kita akan dapat
memperkirakan kapan rapat perlu untuk diakhiri. Jika rapat dapat berakhir dalam 30
menit ketika dalam agenda ditetapkan 60 menit, tentu rapat tersebut berjalan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Denpasar: ANDI Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai