Dosen Pengampu : Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak. CA.
Disusun Oleh
Kelompok 9 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1.1 Ilmu Pengetahuan, dan Pendekatan Ilmiah (Deduktif Dan Induktif), serta
Pendekatan Non Ilmiah
Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia
terhadap alam yang dihadapinya. Definisi dari pengetahuan (knowledge) adalah
pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran
dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang
tanpa pemahaman mengenai sebab-akibat (kausalitas) yang hakiki dan universal dan ilmu
(science) adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan sebab akibat
(kausalitas) yang dan universal, dari suatu objek menurut metode-metode tertentu yang
merupakan satu kesatuan sistematis. berawal dari kekaguman manusia terhadap alam yang
dihadapinya. Berawal dari kekaguman tersebut, timbullah rasa ingin tahu, yang akan
terpuaskan apabila manusia mendapatkan penjelasan dari pertanyaannya. Pengetahuan
diperoleh melalui wahyu merupakan suatu kebenaran yang bersifat mutlak. Sehingga,
manusia mengupayakan agar memperoleh pengetahuan yang benar, yang secara garis besar
terdapat dua jenis, yaitu:
a. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan Ilmiah atau yang sering disebut dengan Pendekatan Modern adalah usaha
untuk mencari ilmu pengetahuan dengan menggunakan cara berpikir ilmiah yang
didukung dengan langkah-langkah yang sistematis. Terdapat 3 pola pikir yang
dikembangkan oleh pendekatan ilmiah yakni deduktif, induktif, serta percampuran
antara deduktif dan induktif.
b. Pendekatan Non Ilmiah
Pendekatan non ilmiah merupakan upaya untuk memperoleh pengetahuan yang
dilakukan secara tradisional atau non ilmiah. Ada beberapa cara dalam pendekatan
non ilmiah ini, yaitu
1) Akal Sehat (common sense), adalah serangkaian konsep dan bagan konsep untuk
penggunaan secara praktis dalam memecahkan suatu masalah.
2) Prasangka, adalah suatu perubahan akal sehat yang disebabkan oleh pencapaian
pengetahuan akal sehat berlandaskan kepentingan orang yang melakukan.
3) Otoritas Ilmiah dan Kewibawaan, adalah orang-orang yang memiliki pnedidikan
tinggi dan dianggap mempunyai keahilan dalam bidang ilmu ternetu. Otoritas
kewibawaan adalah orang yang dipilih sebagai pemimpin masyarakat akibat
kharisma yang dimiliknya.
4) Penemuan Kebetulan dan Coba-Coba, hal ini didasarkan atas tindakan yang
bersifta saling menguntungkan, tetapi menghasilkan keuntungan berupa manfaat,
5) Pendekatan Intuitif (Dorongan Hati), adalah suatu proses yang muncul tanpa
disadari atau terpikir lebih dahulu. Cara ini sukar dipercaya karane tidak
sesitematis dan terkendali.
1) Digunakan pada obyek yang sama tetapi dengan tujuan yang berbeda
2) Digunakan secara bergantian.
3) Memahami kedua penelitian dengan jelas dan dipahami dengan betul oleh
seseorang yang sudah memiliki pengalaman yang luas dalam melakukan
penelitan.
Etika penelitian tidak dapat direduksi menjadi sekedar masalah hukum belaka. Selain
itu, dijelaskan pula beberapa poin prinsip etika penelitian yang perlu dipehatikan yaitu
menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for human dignity), menghormati
privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (Respect for privacy and confidentiality),
keadilan, memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA