Anda di halaman 1dari 29

Metodologi Penelitian

Mendifinisikan Pengetahuan dan Penelitian


3
Mendifinisikan Pengetahuan

 Pengetahuan terkadang dianggap sebagai keyakinan sejati yang dibenarkan.


 Namun hal itu tidak cukup, karena seseorang harus mempunyai alasan atau
pembenaran terhadap keyakinan tersebut.
 Ada situasi di mana suatu keyakinan bisa dibenarkan dan benar, namun bukan
sebagai pengetahuan.
 Pengetahuan berbeda dengan keyakinan dan opini.
 Dalam filsafat, ilmu yang mempelajari pengetahuan disebut epistemologi
Ilmu
 Bahasa Arab yaitu alim, ya’lamu, ‘ilman, atau ‘ilmun artinya mengerti, mengetahui dan
memahami dengan benar.
 Bahas latin scienta (dari bentuk kata scire) artinya mempelajari dan mengetahui.
 Di Indonesia disamakan Sains dari Bahasa inggris science (berasal dari Bahasa Yunani
scio, cire berarti pengetahuan.
 Ilmu didapat dari belajar, experiment dll.
 Ilmu adalah suatu yang bersifat lengkap yang mencakup semua penjelasan fakta-fakta
yang diambil atau diterima dari suatu pengalaman dalam pengertian yang sangat
sederhana (George Thomas White Patrick)
 Ilmu adalah susunan pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau pegamatan,
studi, atau percobaan untuk menentukan sifat-sifat dari prinsip-pronsip atau dasar-dasar
darii apa yang dipelajari.(Ashley Montaque)
Ilmu Pengetahuan

 Ilmu pengetahuan merupakan usaha untuk mengorganisasikan atau mensistimatiskan


common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan sutau pemikiran secara cermat dan teliti
dengan menggunakan berbagai metode.
 Ilmu Pengetahan adalah hasil usaha manusia dengan kekuatan akan budinya yang
berupaya untuk memahami kenyataan, struktur pembagian bagian-bagian dan hukum
yang berlaku didalam alam semesta in, dan juga untuk memahami apa yang dimaksud
dengan menggunakan metode tertentu yang sistimatis.
6 Apa itu Penelitian?

 Kamus Longman (1995) mendefinisikan penelitian sebagai “studi yang rajin


(tekun/dinamis) terhadap suatu subjek, untuk menemukan fakta-fakta baru
atau menguji ide-ide baru; aktivitas mencari informasi tentang sesuatu yang
diminati atau perlu diketahui”
 Proses menemukan solusi suatu masalah setelah melalui kajian dan analisis
secara menyeluruh (Sekaran,2006)
 Penyelidikan sistematis yang memberikan informasi untuk memandu keputusan
(Cooper & Schindler, 2001)
 Apakah penelitian selalu berbasis pemecahan masalah? Ya.
Mengapa Penelitian ?

Mendapatkan jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan cara yang hasilnya


dapat dipercaya kebenarannya
 Ada kepercayaan bahwa jawaban itu benar  certainty (kepastian)

 Didapatkan melalui bukti (evidence) empirik atau logika yang dapat


dijastifikasi
Cara Mendapatkan Kebenaran

Charles Peirce:
 Method of Tenacity (Metode kegigihan)  benar karena pengalaman
yang dipegang teguh
 Method of authority (metode Otoritas)  benar karena disampaikan oleh
otoritas
 The a priori method (Metode Apriori)  pokoknya percaya, karena self
evident (sesuai dengan penalaran)
 Method of Science (Metode Sains)  ada external permanency; tidak
ada pengaruh pikiran sendiri , ada verifikasi
9
Apa Itu penelitian Ilmiah?

 Penerapan metode ilmiah untuk menyelidiki hubungan antar fenomena alam, atau
untuk memecahkan suatu masalah.
 Metode ilmiah adalah sarana yang digunakan peneliti untuk membuat pernyataan
konklusif tentang penelitiannya dengan bias yang minimal.
Unsur Kebenaran Ilmiah

Evidence Bukti
Verification, justification Verifikasi, Pembenaran
Logic Logika
Hypotheses Hipotesis
Theories Teori
Induction Induksi
Deduction Deduksi
Validity Keabsahan
Reliability Keandalan
Fungsi Sains ( Kerlinger)

 Tampilan Statis:
Sains adalah kegiatan yang menyumbangkan informasi sistematis kepada
dunia. Ilmuwan bertugas menambah informasi yang sudah ada.

 Tampilan Dinamis:
Sains lebih sebagai aktivitas – apa yang dilakukan ilmuwan. Ini disebut
pandangan heuristik (memfasilitasi penemuan baru dengan menghubungkan
teori dan konsep skema untuk penelitian lebih lanjut)
TEORI

 Teori adalah seperangkat konstruksi (konsep), definisi, dan proposisi yang


saling terkait yang menyajikan pandangan sistematis tentang fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan
memprediksi fenomena tersebut.
 Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris
dan kritis terhadap proposisi hipotetis tentang dugaan hubungan antara
fenomena alam.
Fungsi Teori

 Untuk menemukan masalah dari Latar Belakang Masalah :


 Jika ada gap antara teori dengan teori
 Jika ada gap antara teori dan penelitian
 Jika ada gap antara teori dan fenomena
 Untuk membantu pemahaman tentang berbagai relasi dalam teori sehingga
didapatkan hipotesis
 Untuk mengetahui penemuan baru( posisi perkembangan teori yang mutakhir)
 Untuk memahami di mana nanti integrasi hasil penelitian dengan teori
Penalaran

 Proposisi Analitik  Proposisi yang dijelasakan dari sifat proposisi itu sendiri, mis.
Semua bola adalah bundar
 Proposisi apriori  semua orang Jawa makan tempe
 Proposisi syntetik  kombinasi keduanya
 Rasionalisme mengutamakan penalaran dibandingkan dengan pengalaman.
 Empirisme  menganggap pengalaman, terutama pengalaman sensorik, menjadi dasar
dari semua pengetahuan
Ilmu dan Sub-divisi Filasafat
 Ilmu tidak sepenuhnya dapat menjawab masalah Etika karena normatif
bukan deskriptif
 Psikologi Mengapa orang memegang keyakinan benar dan salah
 Antropologi Mengapa benar dan salah berbeda dari satu ke masyarakat
lain
 Politik  apa itu keadilan
 Ekonomi  apakah arti memaksimalkan kesejahteraan
 Biologi apakah boleh menghacurkan embrio untuk penelitian stemcell ?
 Jawaban pertanyaan ini tidak ditentang oleh ilmu
Paradigma Penelitian
Metode Penelitian Kuantitatif

 Paradigma penelitian: Positivistik


 Pendekatan Penelitian: Kuantitatif
 Metode Penelitian: Survei, studi longitudinal, cross-sectional, korelasi,
eksperimen
 Berbasis pada obyektivitas dan control aturan yang ketat (logika, kebenaran,
hukum-hukum, aksioma, dan prediksi.
 Peneliti harus mendifinisikan variabel penelitian, pengembangan instrument,
pengumpulan data, analisis dan temuan, dan melakukan generalisasi.
Fokus Penelitian Kuantitatif
Menurut Burn and Grove dalam Danim (2002) mengatakan bahwa fokus penelitian
kuantitatfi didefinisikan sebagai berikut:
 Pembangunan ilmu keras
 Proses kerja berlangsung ringkas, sempit, reduksionalistik
 Ketat dan Obyektif
 Penalaran logis dan deduktif
 Berbasis pengetahuan kausalitas
 Menguji atau mengubah teori
 Menggunakan instrument pengumpulan data
 Elemen dasar analisis: angka
 Analisis menggunakan metode statika
 Melakukan Generalisasi
19
Penelitian Kualitatif
 Paradigma penelitian : Anti positivistik
 Pendekatan Penelitian: Kualitatif
 Metode pemahaman atas suatu keunikan dan dinamika lingkungan.
 Bersifat komplek dan luas
 Untuk Membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan.
 Metode penelitian: Biografi, fenomenologis, etnologis, studi kasus.
 Tehnik pengambilan data: in-depth interview, interaksi komunikasi, dan
observasi.
 Bentuk: kata-kata dan sedikit angka yang dianalis dalam terminology respon
individual, kesimpulan deskriptif, atau campuran keduanya.
 Simulan tidak untuk di generalisasikan pada populasi.
Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif

Menurut Strauss (1987) cini yang menonjol didalan penelitian kualitatif adalah
sebagai berikut:
 Sumber data langsung
 Bersifat deskriptif
 Lebih menekankan proses dari pada hasil
 Analisis bersifat induktif
Design Penelitian

 Design Eksploratif
 Desain Deskriptif:
1. Metode Stud Kasus
2. Metode Pengembangan
 Longitudinal
 Cross Sectional
 Metode Tindak Lanjut (Follow up Study)
 Design Kausalitas
Design Eksploratif

 Design Eksploratif
 Apakah permasalahan yang akan di teliti relative baru
 Variabel-variabel belum terdefinisi dengan baik atau belum di ketahui
Design Deskriptif
 Desain Deskriptif: Memaparkan variabel-variabel yang diteliti: siapa, yang mana, kapan,
dimana, dan tentang ketergantungan variabel pada sub-sub variabelnya. Ada 3 metode:
1. Metode Studi Kasus: Kajian yang terperinci, mendalam, menyeluruh atas obyek
tertentu, termasuk lingkungannya, yang biasanya relative kecil, selama kurun waktu
tertentu.
2. Metode Pengembangan: untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu
obyek tertentu dalam kurun waktu tertentu
 Longitudinal : mempelajari obyek penelitian berkesinambungan dalam waktu
yang Panjang
 Cross Sectional: mempelajari obyek penelitian dalam waktu tertentu (tidak
berkesinambungan dan tidak dalam waktu yang Panjang
3. Metode Tindak Lanjut (Follow up Study): studi dilakukan apabila peneliti hendak
mengetahui perkembangan lanjutan dari subyek setelah diberikan perlakuan tertentu
atau setelah kondisi tertentu.
Design Kausalitas

 Design Kausalitas untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian


atau untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
Klasifikasi Penelitian Manajemen

Riset Manajemen

Riset Dasar Riset Aplikasi

Pengemba-
Deduktif Induktif Tindakan Evaluasi
ngan
Pengelompokan Riset Manajemen
 Riset Dasar (Basic Research):
 Riset ini diperuntukkan untuk pengembangan ilmu, tidak dimaksudkan untuk aplikasi oleh
individu, kelompok, atau badan usaha.
 Pendekatan deduktif dan induktif

 Riset Aplikasi (Applied Research):


 Riset yang hasilnya dimaksudkan untuk dimanfaatkan oleh individu maupun Perusahaan. Sejalan
dengan fungsi-fungsi manajemen.
 Riset aplikasi dapat diuraikan menjadi:
1. Riset pengembangan: untuk mengembangkan program kerja
2. Riset Tindakan: digunakan untuk Tindakan mengendalian realisasi program
3. Riset Evaluasi: untuk melakukan penilaian secara berkala atas realisasi suatu Tindakan,
kegiatan, atau program.
Susunan Penulisan Tesis
Susunan Penulisan Tesis
JUDUL BAB 1: PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN
- Lembar Persetujuan 1.1. Latar belakang PUSTAKA
Seminar Proposal Tesis 1.2. Identifikasi masalah 2.1. Kajian Teori
1.3. Batasan masalah 2.2. Penelitian Terdahulu
- Abstrak Indonesia
1.4. Rumusan masalah
- Abstrak Enggris 1.5. Tujuan dan Kegunaan 2.3. Kerangka Pemikiran
- Kata Pengantar penelitian 2.4. Hipotesis Penelitian
- Daftar isi 1.5.1. Tujuan
1.5.2. Kegunaan Penelitian

BABA III METODE PENELITIAN BAB IV: HASIL DAN BAB V: SIMPULAN DAN
3.1. Tempat dan waktu penelitian PEMBAHSAN SARAN
3.2. Desain penelitian 4.1. Data Hasil Penelitian 5.1. Simpulan
3.2.1. Variabel penelitian 4.3. Analisa data dan
5.2. Saran
3.2.2. Jenis dan sumber data Pembahasan
3.2.3. Tehnik pengumpulan data 4.4. Interpretasi Hasil Analisis
- DAFTAR PUSTAKA
3.2.4. Tehnik pengambilan sampel
3.3. Definisi operasional dan pengukuran sampel - LAMPIRAN
3.4. Teknik pengolahan dan Analisa data
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai