Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Aulia Putri Divana

Nim : 200204622020
Prodi : Teknik Elektro GCS 2020
UTS : Resume Metode Penelitian

Jenis-Jenis Penelitian
1. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis yang mendalam. Proses dan makna yang ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif ini memiliki landasan teori yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan. Jenis penelitian ini melibatkan peneliti di dalam peristiwa atau
situasi yang sedang diteliti. Oleh sebab itu, diperlukan kedalaman analisis oleh peneliti ketika
melakukan riset dan proses menemukan hasil penelitian. Karena secara umum, penelitian
kualitatif ini nantinya bertujuan memeroleh data utama dari wawancara dan observasi. Penelitian
kualitatif merupakan filsafat postpositivisme, di mana peneliti akan meneliti suatu kondisi objek
yang alamiah dan peneliti menjadi instrumen kuncinya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian kualitatif dilakukan secara triangulasi atau gabungan dan analisis
datanya bersifat induktif atau kualitatif.

2. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang merupakan investasi sistematis mengenai
sebuah fenomena atau situasi dengan mengumpulkan data yang dapat diukur menggunakan teknik
statistik, matematika, atau komputasi. Pada jenis-jenis penelitian kuantitatif, peneliti memiliki
tujuan untuk mengembangkan dan menggunakan berbagai model sistematis, berbagai teori, dan
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam yang sedang terjadi. Pada intinya, penelitian
kuantitatif merupakan suatu proses pengukuran. Proses pengukuran yang dilakukan dapat
memberikan hubungan antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari adanya hubungan-
hubungan kuantitatif. Biasanya penelitian kuantitatif ini digunakan dan diterapkan baik dalam ilmu
alam maupun ilmu fisika. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, penelitian kuantitatif ini berlandaskan filsafat positivisme yang dipakai untuk
meneliti sekumpulan populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data yang dilakukan biasanya
menggunakan alat ukur atau instrumen penelitian dan analisis data yang bersifat kuantitatif atau
statistik. Tujuan dilakukannya jenis-jenis penelitian kuantitatif ini adalah agar peneliti dapat
menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat atau ditetapkan.

3. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan
penyajian yang dilakukan dengan metode percobaan yang bersistem dan terencana untuk
membuktikan kebenaran suatu teori dan lain sebagainya. Tujuan dilakukannya penelitian
eksperimen ini adalah untuk mengetahui sebab-akibat yang tercipta antarvariabel. Pada proses
penelitian eksperimen, peneliti akan meneliti mengenai bagaimana pengaruh suatu perlakuan
terhadap sebuah variabel dan kemudian akan dibandingkan dengan variabel yang lain dengan
perlakuan yang berbeda. Ada empat faktor utama di dalam penelitian eksperimen, yaitu hipotesis,
variabel independen, variabel dependen, dan subjek. Sementara itu, hipotesis di dalam penelitian
eksperimen merupakan keputusan pertama yang ditetapkan oleh peneliti yang sudah diuji.
Kemudian berdasarkan hipotesis itu, selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan variabel
independen dan variabel dependen serta menentukan subjek yang digunakan untuk penelitian.
Penelitian eksperimen yang mungkin dilakukan, misalnya penelitian yang dilakukan pada bidang
pendidikan yang biasanya memiliki tujuan menilai sesuatu atau membuktikan mengenai pengaruh
metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa dengan metode baru, dibandingkan dengan
metode tradisional.
4. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif dilakukan menggunakan metode penelitian yang dalam proses


pengumpulan datanya memungkinkan peneliti untuk dapat menghasilkan deskripsi mengenai
fenomena sosial yang diteliti. Selanjutnya, melalui data deskriptif yang didapat, peneliti dapat
mengidentifikasi bagaimana fenomena tersebut terjadi. Tujuan utama dilakukannya jenis-jenis
penelitian deskriptif ini sebenarnya ada tiga, yang pertama adalah mendeskripsikan, kemudian
menjelaskan, dan memvalidasi data atau temuan dari penelitian. Meskipun di dalam penelitian
deskriptif ini memungkinkan untuk melibatkan berbagai variabel, tetapi hanya ada satu variabel
yang digunakan untuk menjelaskan masalah. Ciri-ciri penelitian deskriptif ini di antaranya adalah
memiliki metode penelitian yang berupa mendeskripsikan suatu variabel, memiliki hubungan
sebab-akibat, hasil penelitiannya disajikan sesuai data, kemudian data tersebut dapat dikumpulkan
pada periode tertentu, dan penelitian memiliki wilayah yang fleksibel atau bisa dilakukan di
manapun. Jenis-jenis penelitian deskriptif ini memiliki kriteria tersendiri yang membedakan
dengan jenis-jenis penelitian yang lain.
Identifikasi Masalah
Langkah pertama dari proses penelitian adalah mengidentifikasi masalah. Pemilihan masalah
dapat di atur oleh pemikiran reflektif. Pemikiran pikiran manusia normal dapat diklasifikasikan ke
dalam empat kategori yaitu :pemikiran konvergen,divergen,refleksi dan ilmiah.
Identifikasi dan analisis masalah penelitian adalah langkah pertama dan paling penting dari
proses penelitian. Suatu masalah tidak dapat dipecahkan secara efektif kecuali seorang peneliti
memiliki kecerdasan dan wawasan untuk mengisolasi dan memahami faktor-faktor spesifik yang
menimbukan kesulitan tersebu.
• Pemikiran Reflektif
Berfikir reflektif bertindak dalam situasi masalah dengan melibatkan terjadinya
kebutuhan yang dirasakan atau sulit,definisi masalah dalam hal pernyataan
masalah,terjadinya penjelasan yang disarankan atau solusi yang mungkin atau
hipotesis atau teori tentatif,kesimpulan dan perumusan generalisasi.
• Pemikiran Ilmiah
Pemikiran ilmiah didefinisikan sebagai cara berfikir atau penalaran
induktif(bergerak maju dari khusus ke umum) deduktif(gerakan mundur dari umum
ke khusus),dimana seseorang berusaha menjelaskan keseragaman alam dengan
menarik pengalaman. Pemikiran ilmiah juga dimulai dengan fakta dan terus
kembali ke fakta untuk menguji dan memverifikasi hipotesisnya. Pemikiran ilmiah
juga memiliki sumber bukti didasarkan pada (adat dan tradisi,otoritas,pengalaman
pribadi,penalaran silogistik,dan eksperimen ilmiah).

Landasan Hipotesis
Hipotesis adalah solusi sementara dari suatu masalah. Pada awal penyelidikan hipoesis adalah
stimulus untuk pemikiran kritis wawasan kebingungan fenomena. Kata hipotesis terdiri dari dua
kata: Hypo yang berrti tentatif pada verifikasi dan thesis berarti pernyataan tentang solusi suatu
masalah. Asumsi berarti menerima begitu saja sehingga situasinya disederhanakan untuk prosedur
lois. Postulat adalah keyakinan kerja dari sebagian besar aktivitas ilmiah. Sifat hipotesis yaitu :
• Sifat konseptual
• Merupakan pernyataan verbal dalam bentuk deklaratif
• Memiliki referensi empiris
• Memiliki referensi kedepan atau masa depan
• Pivot dari sebuah penelitian ilmia
Fungsi utama hipotesis menurut H.H.MC. Ashan yaitu :

• Penyelesaian sementara dari suatu masalah yang berkaitan dengan suatu kebenaran
yang memungkinkan seorang peneliti untuk memulai pekerjaan penelitiannya
• Menetapkan secara spesifik apa yang harus dipelajari dan dapat memberikan solusi
yang mungkin untuk masalah tersebut
• Setiap hipotesis dapat merumuskan hipotesis lain Hipotesis awal dapat berbentuk
hipotesis akhir
• Setiap hipotesis memberikan penyelidik suatu pernyataan pasti yang dapat diuji
secara objektif
Pentingnya hipotesis yaitu :

• Sebagai mata dalam penyelidikan


• Memfokuskan penelitian
• Menempatkan tujuan yang jelas dan spesifik
• Menghubungkan bersama
• Mencegah penelitian buta
• Sebagai cahaya penuntun
Membuat Desain Penelitian Dan Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel adalah teknik penelitian perilaku yang sangat diperlukan, pekerjaan
penelitian tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan pengambilan sampel. Keterbatasan praktis:
biaya, waktu dan faktor-faktor lain yang biasanya berlaku dalam situasi tersebut, menghalangi
studi populasi total. Desain penelitian didasarkan pada sampling penelitian. Desain penelitian yang
baik memberikan informasi mengenai pemilihan perlakuan populasi sampel dan kontrol yang akan
diterapkan.
Jenis Desain Sampel
Hukum Keteraturan Statistik: Hukum ini melibatkan prinsip probabilitas.
• Sampel kecil dapat mewakili populasi dengan baik, jika subjek sampel
dipilih secara acak.
• Kesimpulan yang diambil dari sampel dapat digeneralisasikan untuk
populasi.
• Sampel 'statistik' adalah perkiraan parameter populasi.
• Uji signifikansi parametrik dapat digunakan untuk tujuan ini.
Hukum Inersia Sampel Besar: Akibat wajar dari hukum pertama.
• Sampel besar lebih stabil atau representatif dibandingkan dengan sampel
kecil.
• Kesalahan sampel berbanding terbalik dengan ukuran sampel.
Istilah insidental atau kebetulan diterapkan pada sampel yang diambil karena paling sering
tersedia: mengacu pada kelompok yang digunakan sebagai sampel populasi karena sudah tersedia
atau karena peneliti tidak dapat menggunakan metode pengambilan sampel yang lebih dapat
diterima.
Tinjauan Pustaka Terkait
Setiap proyek penelitian dalam ilmu perilaku, sebagai salah satu tahap awal, memiliki tinjauan
literatur teoritis dan penelitian.
Kata ‘Pustaka’ digunakan dengan mengacu pada bahasa misalnya Pustaka Hindi, Pustaka
Inggris, Pustaka Sansekerta. Mencakup konten subjek: prosa, puisi, drama, novel, cerita, dll.
Istilah 'tinjauan' berarti mengatur pengetahuan tentang bidang penelitian tertentu untuk
mengembangkan bangunan pengetahuan untuk menunjukkan bahwa studinya akan menjadi
tambahan untuk bidang ini.
Tinjauan Pustaka menurut para ahli :
• Menurut W.R. Borg
“Pustaka” dalam bidang apa pun membentuk fondasi di mana semua pekerjaan di
masa depan akan dibangun. Jika gagal membangun fondasi pengetahuan yang
diberikan oleh tinjauan literatur, pekerjaan kita cenderung dangkal dan naif dan
akan sering menduplikasi pekerjaan yang telah dilakukan oleh orang lain.
• Menurut Charter V. Good
“Kunci ke gudang besar pustaka yang diterbitkan dapat membuka pintu ke sumber
masalah yang signifikan dan hipotesis penjelas dan memberikan orientasi yang
membantu untuk definisi masalah, latar belakang pemilihan prosedur, dan data
komparatif untuk interpretasi hasil. Untuk menjadi kreatif dan orisinal, seseorang
harus membaca secara ekstensif dan kritis sebagai stimulus untuk berpikir.”
• Menurut John W. best
Dalam penelitian survei dan eksperimen, tinjauan pustaka menyajikan berbagai
fungsi latar belakang sebagai persiapan pengumpulan data yang sebenarnya.
Dalam pendekatan penelitian, pustaka ditinjau untuk menciptakan konteks dari
masa lalu untuk studi baru yang akan dilakukan dengan subjek baru dan data yang
baru dikumpulkan. Dalam pendekatan sejarah, kita tidak pernah mengabaikan masa
lalu dan, dalam arti tinjauan literatur adalah metode pengumpulan data jika pustaka'
digunakan dalam arti yang seluas-luasnya. Fungsi utama dari tinjauan pustaka
dalam penelitian sejarah adalah untuk menyediakan data penelitian. Tinjauan
literatur memiliki dua fase:
- Fase pertama, mengidentifikasi semua materi publikasi yang relevan di bidang
masalah dan membaca bagian yang tidak kita kenal sepenuhnya.
- Fase kedua dari tinjauan pustaka melibatkan penulisan landasan ide ke dalam
bagian laporan penelitian.
Metodologi penelitian melibatkan prosedur sistematis dimana peneliti mulai dari
identifikasi awal masalah sampai kesimpulan akhir. Peran metodologi adalah untuk melakukan
pekerjaan penelitian dengan cara yang ilmiah dan valid. Metodologi terdiri dari prosedur dan
teknik untuk melakukan penelitian. Prosedur penelitian hanya sedikit nilainya kecuali jika
digunakan dengan benar.
Metodologi penelitian melibatkan kegiatan umum: mengidentifikasi masalah, meninjau
literatur, merumuskan hipotesis, prosedur pengujian hipotesis, pengukuran, pengumpulan data,
analisis data, menafsirkan hasil dan menarik kesimpulan. Desain penelitian dan metodologi
memiliki arti yang sama yaitu pemetaan strategi penelitian.
Validasi Internal
Variabel digambarkan sebagai sesuatu yang dapat berubah.Penelitian adalah suatu proses
untuk pemecahan masalah. Pemecahan masalah dan pemahaman berasal dari kontrol atau
mengetahui pengaruh variabel tertentu pada variabel lain. Validitas internal berasal dari kontrol
variabel. Variabel yang paling umum terdiri dari variabel dependen, independen, dan intervening.
Variabel informasi: Semua variabel independen adalah variabel informasi. Variabel informasi
adalah perlakuan yang diterapkan pada sekelompok subjek untuk melihat pengaruhnya terhadap
karakteristik kelompok.
Validasi Eksternal
Validitas eksternal (sampling untuk representasi) adalah kondisi yang memungkinkan
generalisasi atau kesimpulan dari temuan sampel untuk populasi dari mana sampel dipilih.
Representasi adalah kondisi yang diinginkan dalam percobaan dan kondisi yang sangat menuntut
dalam penelitian survei. Kemungkinan representasi (validitas eksternal) meningkat melalui
prosedur pengambilan sampel. Kesalahan pengambilan sampel adalah perbedaan antara ukuran
sebenarnya dari populasi (parameter) dan perkiraan parameter itu yang merupakan temuan sampel
atau ukuran yang diamati. Tingkat 0,01 berarti bahwa jika sampel lain diambil dari populasi yang
sama, kemungkinan mendapatkan temuan sampel yang sebanding adalah 99 dalam 100 sampel.

Anda mungkin juga menyukai