Anda di halaman 1dari 3

Resume

Pengertian dan Ruang Lingkup Metodologi penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model
matematis teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif secara luas didefinisikan sebagai pengukuran data kuantitatif dan statistik
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka.
Dalam penelitian Kuantitatif ini menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah atau proses
ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk
menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah.

Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Di dalam penelitian Kuantitatif ini memiliki ciri-ciri khusus atau karakteristik tersendiri yang tentunya
berbeda dengan penelitian yang lain diantaranya :
1. Desain ; a. spesifik, jelas, rinci b. ditentukan secara mantap sejak awal, c. menjadi pegangan
langkah demi langkah.
2. Tujuan : a. menunjukkan hubungan antar variabel, b. menguji teori, c. mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif.
3. Teknik Pengumpulan data : kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur.
4. Instrumen Penelitian : test, angket, wawancara terstruktur dan instrument yang telah terstandar.
5. Data : kuantitatif ( angk-angka ), hasil pengukuran variabel yang dioperassikan dengan
menggunakan instrument.
6. Sampel : besar, representative, sedapat mungkin random dan sudah ditentukan sejak awal.
7. Analisis : dilakukan setelah selesai pengumpulan data, deduktif dan menggunakan statistic untuk
menguji hipotesis.
8. Hubungan dengan responden : dibuat berjarak bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif,
kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden.
9. Kepercayaan terhadap hasil penelitian dengan pengujian validitas dan reliabilitas instrument.

Topik dan Masalah Penelitian

Topik adalah pokok pembicaraan yang kita pilih dan biasanya merupakan hal yang menarik untuk di
kemukakan dan diketahui umum. Syarat-syarat suatu judul yang baik adalah: mencakup seluruh isi
tulisan, relevan dengan topic, dan menarik perhatian. Agar menarik perhatian, sebaiknya judu
berkalimat pendek (maksimum 10-15 kata), sesuai dengan perhatian zaman dan merangsang
keinginan masyarakat untuk mengetahui persoalan yang dilingkupinya. Judul hendaknya jangan
terlampau pendek dan jangan pula terlampau panjang. Makin pendek sebuah judul, makin luas
masalah yang harus dikupas dalam tulisannya.
1.Masalah penelitian yang bersumber dari pembimbing peneliti atau mentor. Cara ini biasanya
terdapat pada suatu program studi di perguruan tinggi. Disini penelitian merupakan bagian dari
persyaratan untuk dinyatakan lulus dan mendapat gelar keserjanaan. Pada umumnya staf f akademik
yang berperan sebagi pembimbing atau mentor sang peneliti telah memiliki satu atau lebih proyek
penelitian besar yang sedang berjalan. Sang pembimbing memberikan tugas bagi peneliti (dalam
kapasitas sebagai mahasiswa bimbingannya) untuk mengerjakan sebagian kecil penelitian. Kondisi ini
merupakan penemuan permasalahan penelitian yang bersifat pragmatis. Peneliti sebagai mahasiswa
dibantu dab dimudahkan dalam menemukan dan kemudian menyelesaikan penelitian untuk meraih
gelar sarjana. Sang pembimbing juga dibantu dalam meyelesaikan sebagian proyek penelitiannya dan
tentunya memiliki sumber daya, waktu, maupun keahlian yang memadai untuk membinbing peneliti.
2. Masalah penelitian yang bersumber dari identifikasi dalam literatur teknis dan nonteknis.
Mirip dengan saran Collis dan Hussey permasalahan penelitian dapat ditemukan pada pertentangan
ataupun ketiadaan penjelasan teoritis dalam literatur mengenai topik atau fenomena tertentu.
3. Maslah penelitian yang bersumber dari pengalaman pribadi dan kerja. Pengalaman kerja dan
pribadi merupakan sumber yang sangat bagus dalam menemukan masalah penelitian.
4. Masalah penelitian yang bersumber dari penelitian itu sendiri. Masalah penelitian dapat
diperoleh dari penelitian yang telah atau sedang dilakukan oleh sang penliti sendiri. Dalam proses
penelitian, mungkin saja peneliti menemukan hal baru yang harus ditelusuri lebih lanjut. Sebagai
contoh, penulis menemukan tema mengenai kegagalan penggunaan teknologi ketika sedang meneliti
mengenai adopsi teknologi.

Tinjauan Pustaka dan Hipotesis

Tinjauan pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang
sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.
Tinjauan pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang
digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan
kajian pustaka dengan kerangka teori.

kegiatan ini bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau
pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah,
catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Selain itu,
kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat,
termasuk suaplagiat. Dasar pertimbangan perlu disusunnya kajian pustaka dalam suatu rancangan
penelitian didasari oleh kenyataan bahwa setiap objek kultural merupakan gejala multidimensi
sehingga dapat dianalisis lebih dari satu kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun
berbeda.
Berdasarkan pendapat ahli di atas kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang berkaitan dengan
objek penelitian yang pernah dibuat yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian yang dikaji.

Secara teknis, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik, hipotesis
merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik
sample.Ditinjaudalam hubungannya dengan variabel, hipotesis merupakan pernyataan tentang
keterkaitan antara variabel-variabel (hubugan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih). Ditinjau
dalam hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis merupakan deduksi dari teori ilmiah (pada
penelitian kuantitatif) dan kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk menghasilkan teori
baru (pada penelitian kualitatif).
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara dari
keadaan populasi yang akan diteliti terhadap masalah yang diajukan.

Subjek,objek, dan lokasi penelitian

Subjek penelitian adalah individu yang ikut serta dalam riset. Informasi (atau ‘data’) dikumpulkan
dari atau tentang individu untuk membantu menjawab pertanyaan yang sedang dipelajari. Terkadang
subjek riset disebut sebagai manusia, partisipan, atau sukarelawan studi. Subjek Penelitian berarti
audiens target, individu, kelompok demografis, topik, atau apa pun yang ditentukan oleh Peneliti
sehubungan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian.

Objek penelitian adalah objek atau fenomena yang ada di dunia material dan tidak terpengaruh oleh
aktivitas manusia. Objek dalam penelitian mengacu pada orang, tempat, benda, atau fenomena yang
coba diukur dengan cara tertentu. ujuan dari semua penelitian adalah untuk menggambarkan dan
menjelaskan objek yang ada.

lokasi penelitian adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan
masalah penelitian berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai