Anda di halaman 1dari 42

ETIKA PENELITIAN

dan metode penelitian


ETIKA PENELITIAN
 ETIKA PENELITIAN  Persoalan norma (standar)
yang harus digunakan sebagai pedoman dan
sekaligus nilai-nilai luhur  boleh/tdk boleh;
Benar/salah
 Secara teoritis peneliti :
– Etika deontologi  yang benar
– Etika konsekuensi  yang membawa kebaikan bagi
banyak orang.
• Tanggung jawab peneliti  mengasah kemampuan
 memahami perasaan, pemikiran, & perilaku dgn
berbagai cara  keuntungan kemanusiaaan.
• Peneliti bertanggung jawab secara legal  segala
hal yang terjadi pada subjek.
SISTIM ETIKA PENELITIAN
Prinsip dan Peraturan dalam Pedoman:
1. Keselamatan subyek penelitian diutamakan
2. Keikutsertaan subyek bersifat sukarela & tertulis
3. Subyek berhak mengundurkan diri
4. Yang boleh melaksanakan penelitian adalah orang-
orang yang sudah berpengalaman melakukan
penelitian. Kalau peneliti belum berpengalaman,
maka ada supervisi dari peneliti senior
berpengalaman
5. Proposal harus dinilai segi ilmiah dan etik
6. Proposal disetujui  penelitian boleh dilakukan
Prinsip etik dalam penelitian Antropologi
 Menghormati otonomi Informan, penjelasan kepada Informan
tentang derajat dan lama keterlibatan tanpa konsekuensi negatif
dari penelitian
 Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat
bagi semua
 Menghormati kepribadian informan, keluarga dan nilai yang diyakini
 Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian
terdistribusi secara seimbang
PENYEBAB PELANGGARAN ETIKA

 Ketidaktahuan peneliti bhw apa yang


dilakukan melanggar etika penelitian
 Peneliti mengabaikan etika penelitian
yang telah diketahui  menganggap apa
yg dilakukan sah
 Adanya tekanan : internal & eksternal
4 PRINSIP UTAMA ETIKA PENELITIAN

Menghormati & menghargai harkat martabat


manusia sebagai subjek penelitian
Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek
penelitian
Memegang prinsip keadilan & kesetaraan
Memperhitungkan dampak positif maupun negatif
dari penelitian
Menghormati & menghargai harkat martabat manusia
sebagai subjek penelitian

Hak subjek :
a.Mendapatkan informasi yg jelas (Tujuan,
Manfaat/risiko, serta hal-hal terkait
penelitian)
b.Kebebasan menentukan pilihan / kesediaan
tanpa paksaan  Inform consent (Letter)
INFORMED CONSENT
Persetujuan subjek utk berpartisipasi dlm
eksperimen stlh mendapatkan informasi :
a. Tujuan & Pelaksanaan eksperimen,
b. Segala resiko yg kemungkinan akan muncul
setelah mengikuti eksperimen.

Subjek secara sukarela dan tanpa


paksaan/tekanan/ancaman untuk menjadi subjek
dalam eksperimen
MENGHORMATI PRIVASI &KERAHASIAAn

• Peneliti bertanggung jawab atas perlindungan


privasi subjek  data anomin & indentifikasi
melalui pengkodean angka
• Data penelitiandirahasiakan & hanya
digunakan untuk tujuan penelitian  hasil
data tidak boleh disebarluaskan
PRINSIP KEADILAN & KESETARAAN

• Peluang yg sama bagi subjek untuk


ditempatkan dalam pengelompokan
subjek juga dalam hal penilaian
• Keadilan dlm perlakuan selama
eksperimen berlangsung
Memperhitungkan dampak positif &
negatif penelitian

• Dapat meminimalisir dampak negatif/ risiko


penelitian  kemungkinan timbulnya sakit, stres,
luka, bahkan kematian
• Melakukan tindakan antisipatif
• Mempersiapkan tindakan penanganan jika tjd hal-
hal yg merugikan
PLAGIAT
• Pelaporan hasil penelitian  jujur dan akurat
• Peneliti plagiat  peneliti yang mengakui ide
orang lain, kalimat / tulisan sebagai hasil
pemikirannya  pencantuman sumber dari
pemikiran
METODE PENELITIAN
KUALITATIF
Metodologi Penelitian Kualitatif

1. Metodologi Penelitian dan Positivisme


2. Metodologi Penelitian dan Rasionalisme
3. Metodologi Penelitian dan Postpositivisme
Phenomenologi Interpretif

Penelitian kualitatif lebih mengarah ke penelitian proses daripada


produk dan membatasi pada satu kasus.

Data dalam kualitatif disajikan dalam bentuk kata verbal .


Olahan data kata verbal dimulai dengan menuliskan hasil obser-
vasi, wawancara, atau rekaman, mengedit, mengklasifikasi,
mereduksi, dan menyajikan.

Pada penelitian kualitatif, pekerjaan pengumpulan data harus


langsung diikuti dengan pekerjaan menuliskan, mengedit, meng-
klasifikasi, mereduksi, dan menyajikan yang disebut sebagai
analisis selama pengumpulan data (Miles dan Huberman, 1984).
Positivisme (Korespondensi) Paradigma
kuantitatif dan Kuantitatif
Ontologi:
Realitas dapat dipecah-pecah, dapat dipelajari independen,
dieliminasikan dari obyek yang lain, dan dapat dikontrol.
Kerangka teori dirumuskan spesifik dan menuntut pembuatan
kerangka teori.

Epistemologi:
Menuntut pilahnya subyek peneliti dengan obyek penelitian.
Tujuan penelitian adalah menyusun bangunan ilmu nomo- thetik
(ilmu yang berupaya membuat hukum dari generali- sasi).
Kebenaran dicari lewat hubungan kausal-linier, tiada akibat tanpa
sebab, dan tiada sebab tanpa akibat.
Teori kebenaran yang dibangun termasuk teori korespondensi
(ada realita empirik sensual/indriawi)

Aksiologi:
Dituntut penelitian bebas nilai (Value free). Dapat ditampilkan
prediksi atau hukum yang bebas waktu dan tempat.
Rasionalisme (Koherensi)
Secara ontologi dan aksiologi terdapat perbedaan
yang mendasar antara positivisme dengan
rasionalisme.

Positivisme secara ontologi lemah dalam


membangun konsep teoritik (tidak jelas), tiada
teori baru, kecuali pembenahan-pembenahan, dan
tetap menampilkan kontroversi yang tak
terselesaikan.

Positivisme secara aksiologi, kebenaran empirik


(sensual) hanya diukur dengan kebenaran indriawi,
tanpa empirik logik dengan ketajaman pemikiran.
Dalam rasionalisme proses berpikir tidak terbatas pada proses
linier antara sebab dan akibat atau bukan dalam makna
deduksi induksi saja, tetapi proses ada dalam tata pikir logik
lainnya, misalnya konver-gensi-divergensi (pertemuan pada
suatu titik – perbedaan/penyimpangan), instrumental-
substansial ( berkenaan dengan berjumlah besar) sentral-perifer
(terpusat – terendah) dan lain-lain.

Persamaan positivisme dan rasionalisme yaitu berusaha


memilahkan antara subyek peneliti dengan obyeknya.
Dalam rasionalisme, ada dua tahap generalisasi yaitu
generalisasi dari obyek spesifik atas hasil uji-makna-empirik,
dan pemaknaan hasil uji reflektif kerangka teoritik dengan
pemaknaan indikasi empirik.
Postpositivisme Phenomenologi
Interpretatif
Ontologi:
Menuntut pendekatan holistik, mendudukkan obyeknya dalam
suatu konstruksi ganda, melihat obyeknya dalam satu konteks
natural bukan parsial.

Epistemologi:
Menolak penggunaan kerangka teori sebagai langkah persiapan
penelitian. Obyek dilihat dalam konteksnya dan mengguna-kan
tata pikir logik. Subyek peneliti bersatu dengan subyek
pendukung obyek peneliti.

Aksiologi:
Mengakui kebenaran etik (akal budi/moral), ada value bound
(Egon G. Guba).Phenomenologi mengakui kebenaran sensual,
empirik logik, empirik etik, dan empirik transendental (maha
tinggi).
Paradigma Naturalistik

Egon G. Guba mengatakan ada 14


karakteristik dalam penelitian kualitatif
naturalistik yang saling berkaitan jika
digunakan.
1. Konteks natural, yaitu suatu konteks
kebulatan menyeluruh. Suatu phenomena
hanya dapat dimaknai dalam keseluruhan
dan merupakan hasil peran timbal balik.
2. Instrumen human, yaitu hanya dapat
dilakukan oleh peneliti itusendiri sebagai
instrumen.
3. Pemanfaatan pengetahuan tak terkatakan
yang memperkaya hal-hal yang
diekspresikan.
4. Metoda kualitatif
5. Pengambilan sampel secara purposive, yaitu
dipilih pada kasus- kasusekstrim untuk dicari
maknanya. Hasilnya bukan untuk generalisasi
Guba mengatakan satu kasus mungkin dapat
transferabel pada kasUS lain. Dengan konsep
positivistik, hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada parent population-
nya, yaitu pada populasi yang memiliki ciri
kasus tersebut. Konsep generalisasi pada
positivistik diganti konsep transferabilitas.
6. Analisis data induktif.
7. Grounded theory (penyusunan teori yang diangkat dari
empiri).
8. Desain sementara.
9. Hasil yang disepakati, yaitu menyepakatkan makna dan
tafsir
atas data yang diperoleh dengan sumbernya.
10. Modus laporan studi kasus.
11. Penafsiran idiographik (keberlakuan khusus)
12. Aplikasi tentatif (interaksi antara peneliti
dengan responden itu bersifat khusus dan
tak dapat dipublikasikan).
13. Ikatan konteks terfokus. Dengan pengambilan
fokus, ikatan keseluruhan tidak dihilangkan,
tidak dilepaskan dari sisteM nilai lokalnya.
14. Kriteria kepercayaan. Guba mengistilahkan
kredibilitas, trans- ferabilitas, dependabilitas,
dan konfirmabilitas.
MODEL-MODEL
PENELITIAN
ANTROPOLOGI
Paradigma naturalistik memperoses data
secara induksi murni.
Guba menunjuk cara kerja Glasser dan
Strauss dalam mendeskripsikan tahap-tahap
kerja metoda konstan komparatif yang
sesuai dengan jiwa naturalistik.
Tahap-tahap kerja tersebut adalah:
1. Memperbandingkan kejadian yang
cocok dengan kategorinya.
2. Mengintegrasikan kategori dengan ciri-
cirinya.
3. Merumuskan teori.
4. Menuliskan teori.
Grounded Theory, yaitu teori berdasarkan
data, seperti teori birokrasi dari Weber dan
teori bunuh diri dari Durkheim.
Pedoman untuk melahirkan suatu teori
antara lain adalah:
1. Digunakan logika yang konsisten
2. Kejelasan masalah
3. Efisiensi
4. Integrasi
5. Ruang lingkup, dll. yang prosesnya
didasarkan data empirik bukan hasil
berpikir deduktif.
Model Ethnographik

 Ethnographik merupakan salah satu model penelitian yang


banyak terkait dengan anthropologi, yang mempelajari
peristiwa kultural, dan menyajikan pandangan hidup subyek
yang menjadi obyek studi.
 Ethnographik menyajikan deskripsi tentang cara mereka
(obyek studi ilmu-ilmu sosial) berpikir, hidup, dan
berperilaku.
 Peneliti ethnographik dituntut memahami lebih dalam
konteks yang diteliti tanpa membawa prakonsep atau
praduga atau teori yang dimiliki.
 Peneliti harus mengkonstruksi konsepnya
berdasar proses induktif atas empiri,
dikonstruksi sesuai dengan cara
memandang atau pola perilaku
masyarakat yang menjadi obyek
penelitiannya.
 Peneliti ethnographik berupaya
memasuki kawasan yang tak di-kenalnya
tanpa membuat generalisasi berdasarkan
pengalaman-nya sendiri.
 Peneliti mempelajari phenomena sebagai
kejadian wajarnya.
 Contoh antropologi adalah
“masyarakat petani”, “organisasi
kekerabatan”, “masyarakat kota”,
“kepercayaan rakyat”, atau
“kolonialisme”.
 Desain penelitian ethnographik
memerlukan waktu partisipasi antara
6 bulan sampai 3 tahun.
Bogdan menyarankan:
1. Jadilah praktisi (tidak terlalu luas/kompleks)
2. Pilihlah tempat di mana anda agak asing.
3. Jangan terlalu berpegang kaku pada rencana
anda, sebaiknya lakukan penjajagan dahulu di
lapangan.
4. Sejumlah topik sulit untuk dijadikan penelitian,
seperti “spesifikasi anggaran dan belanja
instansi”, “kebijakan personalia”, dsb. yang
diperkirakan sulit menembus tembok
kerahasiaan.
SPRADLEY (1980), mengemukakan
langkah-langkah dalam penelitian:
(merupakan siklus
a. Menentukan objek penelitian
b. Menanyakan pertanyaan ethnographic
c. Mengumpulkan data ethnographik
d.Membuat catatan ethnographic
e. Melakukan analisis data
f. Menulis laporan.
 
Dua macam desain ethnographik yaitu
studi kasus/multi-case studies (lebih dari
satu subyek) dan multiple site and
subject studies (diarahkan pada
pengembangan teori, dan memerlukan
banyak lokasi dan subyek,
pendekatannya adalah induksi analitik)
TEKNIK KALIBRASI KEABSAHANDATA
Kriteria: (Menurut Burgess, 1984)
a. cukup waktu
 b. kredibilitas
c. signifikan
d. komprehensif
Kredibilitas data (Lincon dan Guba, 1985):
a. Perpanjangan waktu tinggal di lokasi penelitian
b. Mengadakan observasi secara tekun/terus menerus
terhadap subjek yang diteliti
c. Menguji secara triangulasi (sumber,metode, peneliti, dan
teori) Miles & Huberman, 1984 , Mathison, 1988; Patton,
1986; dan Lincon & Guba, 1985.
d. Mengadakan analisis kasus negatif
e. Mengadakan pengecekan anggota dalam rangka memeriksa
data yang telah dikumpulkan guna mencocokkan persepsi
antara peneliti dengan anggota peneliti lainnya
f. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat
g. Mengadakan pengecekan kecukupan referensi. Triangulasi
teori, penjelasan banding melalui pengecekan referensi
(jika fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat
kepercayaannya melalui cara lain).
  Triangulasi Sumber:
Dilakukan dengan membandingkan:
1. Data hasil wawancara dengan beberapa orang
kunci (key informan) dengan data pengamatan
2. Data tentang apa yang dikatakan subjek
penelitian dengan situasi/waktu yang berbeda
3. Membandingkan pendapat dan pandangan
antara orang-orang kunci dengan yang lain
4. Membandingkan data yang diterima dari orang-
orang kunci dengan dokumen yang ada.
Triangulasi metode
Dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu strategi
penelitian.

Triangulasi peneliti
Dilakukan dengan memanfaatkan orang-orang kunci maupun
subjek sebagai penyelidik pembantu

Kriteria Signifikan
Dilakukan dengan menuliskan secara lengkap termasuk
kutipan secara langsung hasil wawancara dengan partisipant,
atau catatan tentang apa yang dilakukan peneliti, kejadian-
kejadian yang berkaitan dengan pemberian makna, dan
fenomena konkrit dalam bahasa partisipant (Burgess, 1984).
Kriteria Menyeluruh
(Comprehensiveness)

 Dimaksudkan untuk mendapatkan


sumber informasi alternatif.
 Konfirmasi merupakan suatu proses
yang mengacu kepada hasil penelitian.
 Apabila data cukup koheren, maka
temuan penelitian dianggap memenuhi
syarat. Jika tidak, maka temuan
dianggap gugur, dan peneliti ke
lapangan kembali.
Langkah-langkah Penelitian:
(Contoh di dalam pelaksanaannya)

1. Mengadakan grand tour observation untuk mengetahui kondisi


awal dari objek yang diteliti
2. Menentukan fokus atau masalah penelitian melalui informasi dari
beberapa orang kunci (key information)---- sifatnya sementara
3. Menentukan lokasi penelitian setelah permasalahannya dapat
dilihat secara jelas
4. Pengumpulan data lapangan, misalnya dilakukan dengan tahapan-
tahapan atau waktu
5. Penetapan orang-orang kunci (key informan) sebagai pemberi
data
6. Mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen:
wawancara, observasi, dan menelaah dokumen-dokumen
7. Menyusun format analisis data
8. Menganalisis data pada waktu pengumpulan data dan setelah data
terkumpul
9. Menyusun hasil penelitian dan membahas hasil penelitian dengan
membandingkannya dengan kepustakaan/referensi
10. Memberikan makna terhadap hasil penelitian, dan pengambilan
kesimpulan.
ANALISIS DATA (Kualitatif)
1. Analisis Selama Pengumpulan Data
Milles & Huberman, 1984, mengemukakan metode:
a. Mengembangkan catatan lapangan mengkategorikan data
dan memberi kode pada data
b. Memasukkan data ke dalam format analisis
c. Mengembangkan pertanyaan untuk mengumpulkan data
selanjutnya.
2. Analisis Setelah Data Terkumpul
a. Mengumpulkan dan memberi nomor secara kronologis
sesuai dengan waktu pengumpulan data
b. Meneliti ulang data dan mengelompokkannya dalam satu
format kategori dan klasifikasi data sesuai dengan kodenya
c. Memaparkan data yang telah dianalisis dengan fokus
masing-masing penelitian
d. Penarikan beberapa kesimpulan.
Penyusunan Proposal (Kualitatif)

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Fokus Penelitian
3. Rumusan Masalah/Pertanyaan Penelitian
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian:
a. Teoretis (keilmuan)
b. Praktis (tempat, responden)
B. TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori/Konsep sesuai fokus penelitiannya

C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Setting Penelitian (kondisi lokasi/letak geografis, tempat
penelitian, waktu, dan gambaran awal penelitian sebagai
hasil studi penjajagan/grand tour observation diuraikan
dengan jelas dan lengkap termasuk peta lokasi/gambaran
tempat/foto-foto awal studi penjajagan)
2. Metode Penelitian (Jelaskan alasannya)
3. Sumber Data/Key Informan
4. Instrumen Penelitian (Jelaskan instrumen penelitian yang
digunakan dan bagaimana penggunaannya di lapangan)
5. Langkah-langkah Penelitian (uraikan mulai peneliti
menjadi partisipan/instrumen sampai proses pengolahan
data/informasi)
6. Teknik Pengolahan Data (Jelaskan prosedur pengolahannya)
7. Kredibilitas Keabsahan Data

DAFTAR PUSTAKA
“Jika Anda tidak berusaha
melakukan sesuatu
melampaui apa yang telah
Anda kuasai saat ini, Anda
tidak pernah akan tumbuh”
Ralph Waldo Emerson
OKE… THANKS YA…!!!

Anda mungkin juga menyukai