Anda di halaman 1dari 20

1.

Paradigma merupakan serangkaian pandangan yang saling berkaitan


mengenai dunia. Dalam sebuah study, paradigma berperan sebagai
kerangka filosofis dan konseptual. Suatu paradigma penelitian akan
membawa kepada pemahaman terhadap metodologi penelitian. Didalam
metodologi penelitian tersebut terdapat teori-teori dan metode-metode.
2. Terdapat tiga paradigma dalam penelitian yaitu positivistik,
konstruktivistik dan kritis. Sejauh i yang peling sering digunakan adalah
paradigma positivistik dan konstruktivistik. Paradigma positivistik menjadi
acuan dalam metodologi penelitian kuantitatif sedagkan paradigma
konstruktivistik menjadi acua dari metodologi penelitian kualitatif.
3. Paradigma penelitian memiliki Asumsi dimensi yaitu pertama dimensi
ontologis, berisi tetang sifat-sifat dari suatu realita. Kedua, dimensi
epistemologis, yang berisi hubungan dari peneliti dan apa yang diteliti.
Ketiga, dimensi aksiologis yaitu mengulas tentang peran nilai dari suatu
penelitian. Keempat dimeni retoris, megenai bahasa yang digunakan dalam
penelitian. Dan terakhir, dimensi metodologis yaitu proses dari penelitia.
4. Pada dimensi ontologis, metodologi penelitian kuantitatif memandang
realita dalam bentuk objektif dan tunggal yang terpisah dari peneliti. Ke
epistimologi an dalam penelitian kuantitatif ditunjuukan dengan adanya
kebaebasan yang dimiliki peneliti terhadap apa yang diteliti.Penelitian
kuatitatif bersifat bebas nilai (dimensi aksiologis). Dan secara retoris
menggunakan bahasa penelitian formal berdasarka pada seperangkat
definisi dan mpersonal. Metodologi kuantitatif menggunakan proses
deduktif dalam pelaksanaan penelitian.
5. Dimensi ontologis pada penelitian kualitatif memandang realita dalam
bentuk subjektif dan bersatu denga peneliti. Sedangkan secara
epistimologis, kualitatif menunjukan adanya interaksi yang tercipta antara
peneliti dengan subjek yang diteliti. Dalam metodologi ini terkandung dan
terikat dengan nilai-nilai. Naskah pada penelitian terikat pada pola-pola
dan teori-teori yang dikembangkan untuk pemahaman akurasi dan dapat
dipercaya melalui verifikasi. Secara retoris menggunakan bahasa informal,
maksudnya berdasarkan pada penyusunan keputusan. Metodologi
penelitian kualitatif menggunakan proses induktif.
Asumsi Paragigma Penelitian
Dimensi ontologis pada penelitian kualitatif memandang realita dalam bentuk
subjektif dan bersatu denga peneliti. Sedangkan secara epistimologis,
kualitatif menunjukan adanya interaksi yang tercipta antara peneliti dengan
subjek yang diteliti. Dalam metodologi ini terkandung dan terikat dengan
nilai-nilai.
Bagaimana cara pandang ontologi jika dilihat dari segi kuantitatif dan
kualitatif?

Ontologi

kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau


jamak?

Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas)


tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki
warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum
Apa hubungan ontologi dengan ilmu pengetahuan?

Dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan, maka ontologi adalah kajian


filosofis tentang hakikat keberadaan ilmu pengetahuan, apa dan bagaimana
sebenarnya ilmu pengetahuan yang ada itu. Paradigma ilmu pada dasarnya
berisi jawaban atas pertanyaan fundamental proses keilmuan manusia, yakni
bagaimana, apa, dan untuk apa.9 Des
Apa saja yang dikaji dalam ontologi?

Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu itu, apa hakekat kebenaran
dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan itu, yang tidak terlepas dari
pandangan tentang apa dan bagaiman yang ada (being) itu.
Apa yang dimaksud dengan ontologi penelitian?

Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari


realitas atau kenyataan konkret secara kritis.
Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan apa?
Menurut Creswell (2007) ada 5 pendekatan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
narrative, phenomenology, grounded theory, ethnography, dan case studie.
Bagaimana metode penelitian kualitatif?

Metodologi Penelitian Kualitatif, merupakan metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) di
mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara purposive dan snowball, ...
Paradigma, Metode, dan Aplikasi

Secara filosofis, metodologi penelitian merupakan bagian dari ilmu


pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari
kebenaran.Prosedur kerja mencari kebenaran sebagai filsafat dikenal dengan
sebutan epistimologi.Kualitas kebenaran yang diperoleh dalam berilmu
pengetahuan terkait langsung dengan kualitas prosedur kerjanya. Berdasar
uraian inilah sebelum mengulas lebih lanjut mengenai metodologi penelitian
kualitatif, akan diuraikan terlebih dahulu dasar memahami paradigma
penelitian yang beragam. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mudah
memahami bahwa metodologi penelitian yang berbeda itu mendasarkan
kepada filsafat ilmu yang berbeda, sehingga menuntut langkah kerja yang
berbeda.
Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan
dan Keagamaan

Penelitian dalam bidang sosial, pendidikan, kebudayaan dan keagamaan


memiliki puluhan tawaran metodologis. Namun demikian, tidak dapat
dielakkan adanya pengaruh kuat dari pendekatan dalam penelitian kuantitaif
atau kualitatif. Dalam penelitian ilmu sosial, pendekatan kuantitatif dan
kualitatif sudah berkembang sekitar tahun 1960-an sehingga para pakar tidak
lagi mempersoalkannya. Bahkan, terdapat kecenderungan adanya kesesuaian
metodologis terhadap topik penelitian meskipun tidak dimungkiri sebagian
pakar khususnya di Indonesia masih terpetak-petak dalam kubu kuantitaif
dan kubu kualitatif. Sering kali pakar kuantitatif dalam bidang ilmu-ilmu sosial
menjadi fanatik dan bertolak belakang dengan kubu kualitatif yang
menganggap pendekatan kualitatif sebagai penelitian yang tidak obyektif,
subyektif, tidak representatif, dan tidak reliable. Buku yang terdiri atas
delapan bab ini akan mengajak pembaca memahami seluk beluk metodologi
penelitian kualitatif dalam ranah pendidikan, sosial, kebudyaan dan
keagamaan. Buku ini akan lebih jauh mengulas metode penelitian kualitatif
sebagai salah satu tipe penelitian yang tidak kalah populer dan kredibel
dengan tipe kuantitatif.
Metodologi penelitian kualitatif

Metodologi penelitian ialah ilmu yang mengupas tentang metode-metode


penelitian ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. Metodologi penelitian
membahas konsep teoretis dari berbagai metode, baik dari segi kelebihan
maupun kekurangan, yang dalam karya tulis ilmiah itu nantinya dilanjutkan
dengan pemilihan metode yang akan digunakan. Metodologi penelitian dibagi
menjadi dua cabang, yaitu metodologi penelitian kuantitatif dan metodologi
penelitian kualitatif. Dalam buku ini memfokuskan dalam metodologi
penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
(sebagai lawannya eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi. Karena metode penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain secara holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode ilmiah. Metode penelitian kualitatif muncul karena terjadi perubahan
paradigma dalam memandang suatu fenomena atau realitas atau gejala.
Dalam penggunaan metode penelitian kualitatif, maka perlu untuk memahami
tentang metode tersebut.
Metodologi Penelitian Kualitatif

Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mengupas tentang metode-


metode penelitian. Buku Metodologi Penelitian Kualitatif ini membahas
konsep teoretis dari berbagai metode kualitatif, yang diharapkan dapat
membantu para peneliti utamanya peneliti pemula untuk memahami
metodologi penelitian kualitatif. Metodologi Penelitian Kualitatif, merupakan
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi. Karena metode penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara
holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah. Metode penelitian kualitatif muncul karena terjadi perubahan
paradigma dalam memandang suatu fenomena atau realitas atau gejala.
Dalam penggunaan metode penelitian kualitatif, maka perlu untuk memahami
tentang metode tersebut. Karena konsep penyusunan buku ini berdasarkan
dari fakta lapangan sebuah hasil penelitan, maka diharapkan buku ini dapat
berguna sebagai referensi para peneliti kualitatif. Selain itu buku ini juga
diberikan gambaran langsung bagaimana langkah-langkah penyusunan
proposal penelitian serta laporan hasil penelitian kualitatif yang berdasarkan
pada fenomena lapangan. Dengan demikian semoga buku ini sangat
bermanfaat dan membantu para peneliti kualitatif.
Mengapa ada pendekatan metode kualitatif?

Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman


para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan
memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala
merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
Apa kelebihan metode kualitatif?

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa kelebihan yaitu: penelitian


kualitatif dapat mengungkap makna dan pengalaman seseorang maupun
kelompok terhadap suatu fenomena sosial. data yang didapat lebih detail dan
mendalam. pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan secara
fleksibel dan natural.
Langkah awal penelitian kualitatif?
Macam-Macam Cara Melakukan Riset Kualitatif

Menentukan Tema dari Riset Kualitatif yang Akan Dilakukan.

Melakukan Pengangkatan Masalah.

Membuat Daftar Pertanyaan untuk Diteliti dan Observasi.

Membuat Daftar Tujuan dan Manfaat Melakukan Observasi.

Melakukan Pengumpulan Data yang Mendukung.

Melakukan Penyaringan Data Kembali


6. HAKIKAT PENELITIAN KUALITATIF – KUANTITATIF
DAN TINDAKAN

1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah satu model penelitian humanistik, yang menempatkan
manusia sebagai subyek utama dalam peristiwa sosial/budaya. Jenis penelitian ini
berlandaskan pada filsafat fenomenologis dari Edmund Husserl (1859-1928) dan
kemudian dikembangkan oleh Max Weber (1864-1920) ke dalam sosiologi. Sifat
humanis dari aliran pemikiran ini terlihat dari pandangan tentang posisi manusia
sebagai penentu utama perilaku individu dan gejala sosial. Dalam pandangan Weber,
tingkah laku manusia yang tampak merupakan konsekwensi-konsekwensi dari
sejumlah pandangan atau doktrin yang hidup di kepala manusia pelakunya. Jadi, ada
sejumlah pengertian, batasan-batasan, atau kompleksitas makna yang hidup di
kepala manusia pelaku, yang membentuk tingkah laku yang terkspresi secara
eksplisit
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berguna untuk memperoleh penemuan-
penemuan yang tidak terduga sebelumnya dan membangun kerangka teoritis baru.
Penelitian kualitatif biasanya mengejar data verbal yang lebih mewakili fenomena
dan bukan angka-angka yang penuh prosentaase dan merata yang kurang mewakili
keseluruhan fenomena. Dari penelaitian kualitatif tersebut, data yang diperoleh dari
lapangan biasanya tidak terstruktur dan relative banyak, sehingga memungkinkan
peneliti untuk menata, mengkritis, dan mengklasifikasikan yanglebih menarik
melalui penelitian kualitatif. Istilah penelitian kualitatif, awalnya beraasal dari
sebuah pengamatan pengamatan kuantitatif yang dipertentangkan dengan
pengamatan kualitatif (Suwardi Endraswara, 2006:81).
Menurut Brannen (1997:9-12), secara epistemologis memangada sedikit perbedaan
antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jika penelitian kuantitatif selalu
menentukan data dengan variabel-veriabel dan kategori ubahan, penelitian
kualitatif justru sebaliknya. Perbedaan penting keduanya, terletak pada
pengumpulan data. Tradisi kualitatif, peneliti sebagai instrument pengumpul data,
mengikuti asumsi cultural, dan mengikuti data.
Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif)adalah penelitian
yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan
digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya
diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk
memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang
dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat
peneliti sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis
atau deskriptif. Penelitian kualitatif mencakup berbagai pendekatan yang berbeda
satu sama lain tetapi memiliki karakteristik dan tujuan yang sama. Berbagai
pendekatan tersebut dapat dikenal melalui berbagai istilah seperti: penelitian
kualitatif, penelitian lapangan, penelitian naturalistik, penelitian interpretif,
penelitian etnografik, penelitian post positivistic, penelitian fenomenologik,
hermeneutic, humanistik dan studi kasus. Metode kualitatif menggunakan beberapa
bentuk pengumpulan data seperti transkrip wawancara terbuka, deskripsi
observasi, serta analisis dokumen dan artefak lainnya. Data tersebut dianalisis
dengan tetap mempertahankan keaslian teks yang memaknainya. Hal ini dilakukan
karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dari sudut
pandang partisipan, konteks sosial dan institusional. Sehingga pendekatan kualitatif
umumnya bersifat induktif.
Penelitian kualitatif adalah satu model penelitian humanistik, yang menempatkan
manusia sebagai subyek utama dalam peristiwa sosial/budaya. Jenis penelitian ini
berlandaskan pada filsafat fenomenologis dari Edmund Husserl (1859-1928) dan
kemudian dikembangkan oleh Max Weber (1864-1920) ke dalam sosiologi. Sifat
humanis dari aliran pemikiran ini terlihat dari pandangan tentang posisi manusia
sebagai penentu utama perilaku individu dan gejala sosial. Dalam pandangan Weber,
tingkah laku manusia yang tampak merupakan konsekwensi-konsekwensi dari
sejumlah pandangan atau doktrin yang hidup di kepala manusia pelakunya. Jadi, ada
sejumlah pengertian, batasan-batasan, atau kompleksitas makna yang hidup di
kepala manusia pelaku, yang membentuk tingkah laku yang terkspresi secara
eksplisit.

2. Penelitian Kuantitatif
Kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan
filsafat positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur
metafisik dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur
metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian
dari Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan Idealisme).
Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa satu-satunya pengetahuan (knowledge)
yang valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang berawal dan
didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat pancaindera
untuk kemudian diolah oleh nalar (reason). Secara epistemologis, dalam penelitian
kuantitatif diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama
adalah fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat
ditangkap pancaindera (exposed to sensory experience). Hal ini sekaligus
mengindikasikan, bahwa secara ontologis, obyek studi penelitian kuantitatif adalah
fenomena dan hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena (general
relations between phenomena). Yang dimaksud dengan fenomena di sini adalah
sejalan dengan prinsip sensory experience yang terbatas pada external appearance
given in sense perception saja. Karena pengetahuan itu bersumber dari fakta yang
diperoleh melalui pancaindera, maka ilmu pengetahuan harus didasarkan pada
eksperimen, induksi dan observasi.
Menurut August Comte (1798-1857) menyatakan bahwa paradigma kuantitatif
merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat
positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik
dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan
teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari
Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan Idealisme).
Dalam penelitian kuantitatif diyakini, bahwa satu-satunya pengetahuan (knowledge)
yang valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang berawal dan
didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat pancaindera
untuk kemudian diolah oleh nalar (reason). Secara epistemologis, dalam penelitian
kuantitatif diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama
adalah fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat
ditangkap pancaindera (exposed to sensory experience). Hal ini sekaligus
mengindikasikan, bahwa secara ontologis, obyek studi penelitian kuantitatif adalah
fenomena dan hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena (general
relations between phenomena). Yang dimaksud dengan fenomena di sini adalah
sejalan dengan prinsip sensory experience yang terbatas pada external appearance
given in sense perception saja. Karena pengetahuan itu bersumber dari fakta yang
diperoleh melalui pancaindera, maka ilmu pengetahuan harus didasarkan pada
eksperimen, induksi dan observasi (Edmund Husserl 1859-1926).
Sejalan dengan penjelasan di atas, secara epistemologi, paradigma kuantitatif
berpandangan bahwa sumber ilmu itu terdiri dari dua, yaitu pemikiran rasional data
empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada koherensi dan korespondensi.
Koheren besarti sesuai dengan teori-teori terdahulu, serta korespondens berarti
sesuai dengan kenyataan empiris. Kerangka pengembangan ilmu itu dimulai dari
proses perumusan hipotesis yang deduksi dari teori, kemudian diuji kebenarannya
melalui verifikasi untuk diproses lebih lanjut secara induktif menuju perumusan
teori baru. Jadi, secara epistemologis, pengembangan ilmu itu berputar mengikuti
siklus; logico, hypothetico, verifikatif.
Dalam metode kuantitatif, dianut suatu paradigma bahwa dalam setiap
event/peristiwa sosial mengandung elemen-elemen tertentu yang berbeda-beda
dan dapat berubah. Elemen-elemen dimaksud disebut dengan variabel. Variabel dari
setiap even/case, baik yang melekat padanya maupun yang
mempengaruhi/dipengaruhinya, cukup banyak, karena itu tidak mungkin
menangkap seluruh variabel itu secara keseluruhan. Atas dasar itu, dalam penelitian
kuantitatif ditekankan agar obyek penelitian diarahkan pada variabel-variabel
tertentu saja yang dinilai paling relevan. Jadi, di sini paradigma kuantitatif
cenderung pada pendekatan partikularistis.
Lebih khusus mengenai metode analisis dan prinsip pengambilan kesimpulan, Julia
Brannen, ketika menjelaskan paradigma kuantitatif dan kualitatif, mengungkap
paradigma penelitian kuantitaif dari dua aspek penting, yaitu: bahwa penelitian
kuantitatif menggunakan enumerative induction dan cenderung membuat
generalisasi (generalization) Penekanan analisis data dari pendekatan enumerative
induction adalah perhitungan secara kuantitatif, mulai dari frekuensi sampai analisa
statistik. Selanjutnya pada dasarnya generalisasi adalah pemberlakuan hasil temuan
dari sampel terhadap semua populasi, tetapi karena dalam paradigma kuantitatif
terdapat asumsi mengenai adanya “keserupaan” antara obyek-obyek tertentu,
maka generalisasi juga dapat didefinisikan sebagai universalisasi.

3. Penelitian Tindakan
Merupakan proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki
pembahasan dalam situasi perilaku, atau organisasi termasuk struktur, mekanisme
kerja dan iklim kerja.
Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau
kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu, dengan merancang,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif, yang
diharapkan akan memecahkan masalah yang dihadapi.
Perbedaan Tujuan dan Hipotesis Penelitian Kualitatif
dan Kuantitattif

1. Pernyataan tujuan adalah pernyataan yang memajukan arah keseluruhan atau


fokus untuk penelitian. Peneliti mendeskripsikan tujuan dari sebuah penelitian
dalam satu atau lebih kalimat yang terbentuk secara ringkas. Ini digunakan baik
dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif yang biasanya ditemukan di bagian
"pernyataan masalah". Ini sering muncul sebagai kalimat terakhir dari sebuah
pengantar. Anda dapat mengenalinya karena para peneliti biasanya menyatakannya
dimulai dengan frasa. Tidak seperti pernyataan tunggal yang ditemukan dalam
pernyataan tujuan, para peneliti biasanya menyatakan beberapa pertanyaan
penelitian sehingga mereka dapat sepenuhnya mengeksplorasi suatu topic Creswell
(2014).
2. Pernyataan tujuan membantu mengarahkan atau memfokuskan arah penelitian,
sehingga dapat mengeskplorasi penelitian yang dilakukan. Penelitian bertujuan
untuk menemukan masalah-masalah yang menimbulkan hambatan terhadap
pembangunan dan mencari cara-cara penanggulangan hambatan itu, supaya
pembangunan dapat berhasil secara optimal Achmadi (2003).
Musianto (2002) menyebutkan bahwa tujuan utama penelitian untuk
pengembangan kebenaran dalam ilmu pengetahuan. Jadi metodologi adalah alat
yang dapat berubah dari saat ke saat. Tujuan penelitian itu sendiri pada masing-
masing pendekatan penelitian yang dipilih berbeda, antara pendekatan penelitian
kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
3. Creswell (2014) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif dan peneliti kuantitatif
memiliki perbedaan antara tujauan dan hipotesisnya. Berikut penjelasannya:
1) Tujuan penelitian kualitatif pada umumnya mencangkup informasi
tentang fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan
penelitian, dan lokasi penelitian. Tujuan penelitian kualitatif juga bisa
menyatakan rancangan penelitian yang dipilih. Tujuan ini ditulis dengan istilah-
istilah “teknis” penelitian yang bersumber dari bahasa penelitian kualitatif
menurut Schwant, 2007 (dalam Creswell, 2014). Berikut beberapa hal mendasar
dalam menulis tujuan penelitian kualitatif:
a. Gunakan kata-kata seperti tujuan dimaksud
b. Gunakan pada satu fenomena (atau konsep atau aggasan) utama.
c. Gunakan verba tindakan untuk menunjukan bahwa ada proses belajar dalam
penelitian anda. Verb atau frasa tindakan, seperti memehami,
mengembangkan, meneliti makna, atau menemukan, akan membuat
penelitian anda terbuka atas kemungkinan klain dan memunculkan suatu
rancangan.
d. Gunakan frasa dan kata yang netral atau bahasa tidak langsung seperti
daripada menggunakan kata “pegalaman sukses individu”, lebih baik
memakai kata “pengalaman individu”, dan jangan terlalu sering
menggunakan kata atau frasa yang problematis.
e. Sajikan definisi kerja umum mengenai fenomena atau gagasan utama,
khususnya jika fenomena tersebut merupakan istilah yang tidak dipahami
oleh pembaca luas.
f. Gunakan kata-kata yang menunjukan strategi penelitian kata-kata yang
menunjukan strategi penelitian kata-kata yang menunjukan strategi
penelitian.
g. Jelaskan para partisipan yang terlibat dalam penelitian.
h. Tunjukkan lokasi dilakukannya penelitian
i. Gunakan beberapa bahasa yang membatasi ruang lingkup partisipan atau
lokasi penelitian.
2) Tujuan penelitian kuantitatif meliputi variabel-variabel dalam penelitian
dan hubungan antar variabel tersebut, para partisipan, dan lokasi penelitian.
Tujuan ditulis dengan bahasa yang berhubungan dengan penelitian
kuantitatif dan juga mencangkup pengujian deduktif atau hubungan atau teori
tertentu. Untuk menulis tujuan penelitian kuantitatif, ada sejumlah hal yang
perlu diperhatikan:
a. Gunakan kata untuk menandai tujuan penelitian.
b. Tunjukkan teori, model atau kerangka konseptual yang digunakan.
c. Tunjukkan variabel terikat dan variabel bebas, serta variabel-variabel lain,
sperti mediate, moderate, atau kontrol yang digunakan dalam penelitian.
d. Gunakan kata-kata yang dapat menghubungkan variabel bebas dan variabel
terkait untuk menunjukan bahwa kedua jenis variabel ini benar-benar saling
berhubungan.
e. Tempatkan dan susunlah variabel-variabel ini dari kiri ke kanan, dengan
variabel bebas.
f. Tentukan jenis strategi penelitian.
g. Tunjukan secara jelas partisipan (atau unit analisis) dan lokasi penelitian
tersebut.
h. Defisinikan masing-masing variabel kunci misal dengan menggunakan
definisi-definisi yang sudah diterima secara umum yang berasal dari
literatur-literatur.
3) Penelitian kualitatif peneliti menyatakan rumusan masalah bukan sasaran
peneiltian (seperti hasil akhir yang ingin diperoleh dalam penelitian) atau
hipotesis (misalnya, prediksi yang melibatkan variabel dan pengujian hipotesis).
Rumusan masalah untuk penelitian ini mengandaikan dua bentuk yaitu satu
rumusan masalah utama dan beberapa subrumusan masalah spesifik. Berikut
beberapa cara yang dirumuskan:
a. Ajukan satu atau dua pertanyaan utama.
b. Bertanyalah tidak lebih dari lima sampai tuju subpertanyaan selain dari
pertanyaan anda.
c. Kaitkan pertanyaan utama dengan subpertanyaan.
d. Awali rumusan maslah penelitian anda dengan kata-kata apa bagaimana
untuk menunjukan keterbukaan penelitian.
e. Fokus pada fenomena atau konsep utama.
f. Gunakan verba-verba eksploratif.
g. Upayakan rumusan masalah berkembang dan berubah selama penelitian
berlangsung, namun tetap konsisten dengn asumsi dasar rancangan
penelitian.
h. Gunakan pernyataan open-ended (terbuka) tanpa merujuk pada literatur
atau teori tertentu.
i. Perinci para partisipan dan lokasi penelitian.

4) Hipotesis penelitian kuantitatif


Penelitian ini menyajikan rumusan msalah dan hipotesis penelitian. Rumusan
masalah berupa pertanyaan tentang hubungan antar variabel yang akan
dianalisis oleh peneliti. Sedangkan hipotesis kuantitatif merupakan prediksi
yang dibuat peneliti tentang hubungan antarvariabel yang diharapkan. Hipotesis
ini berupa pemikiran numerik atas populasi yang dinilai berdasarkan data
sampel penelitian. Dalam sebuah penelitian kuantitatif hal dasar yaang dijadikan
dalam perumusan tujuan penelitian serta hipotesis ialah harus memahami
penting dan guna adanya variabel. Sebuah variabel adalah karakteristik atau
atribut dari individu atau organisasi yang (a) peneliti dapat mengukur atau
mengamati dan (b) bervariasi di antara individu atau organisasi yang diteliti.
Jika membicarakan tentang hipotesis, hipotesis dalam penelitian kuantitatif
berfungsi untuk mempersempit pernyataan tujuan, tetapi hipotesis memajukan
prediksi tentang apa yang diharapkan peneliti untuk ditemukan. Peneliti dapat
membuat prediksi ini karena studi masa lalu dalam literatur yang menunjukkan
hasil tertentu. Juga, hipotesis tidak digunakan untuk menggambarkan variabel
tunggal seperti yang ditemukan dalam kasus pertanyaan penelitian. Panduan
penentuan hipotesis dalam penelitian kuantitatif ialah perlu memasukkan
komponen spesifik.
Moleong (2011) berpendapat bawa hipotesis dalam penelitian kuantitatif yaitu
untuk mendeskripsikan, korelatif, perbandingan-kausal, dan eksperimen,
sedangkan dalam penelitian kualitatif ialah cenderung untuk mencari dan
menemukan dan menyimpulkan hipotesis. Hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang
tentatif, berkembang, dan didasarkan pada sesuatu studi tertentu.
Berikut pedoman untuk penulisan hipotesis dalam penelitian kuantitatif adalah:
a. Nyatakan variabel dalam urutan ini: independen (posisi pertama), dependen
(posisi kedua), dan kontrol (posisi ketiga).
b. Jika anda membandingkan kelompok dalam hipotesis anda, nyatakan
kelompok secara eksplisit; jika variabel terkait, tentukan hubungan antar
variabel.
c. Buat prediksi tentang perubahan yang anda harapkan dalam grup anda,
seperti kurang atau lebih menguntungkan atau tidak ada perubahan
(misalnya, tidak ada perbedaan). Anda kemudian akan menguji prediksi ini
menggunakan prosedur statistik.
Dasar-dasar dalam Penelitian Kualitatif
1. Penelitian kualitatif mengkaji atau memahami fenomena sosial melalui gambaran
holistik dan memperbanyak pemahaman mendalam Moleong (2011). Fenomena
sentral adalah konsep atau proses yang dieksplorasi dalam penelitian kualitatif.
Menurut Leddy (2005) studi kualitatif memanfaatkan data nonnumerik (misalnya,
informasi verbal, tampilan visual). Peneliti kualitatif sering membangun narasi
interpretatif dari data mereka dan mencoba untuk menangkap kompleksitas
fenomena tertentu.
2. Iskandar (2009) menyebutkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian
kualtitatif adalah penelitian yang berpegang kepada paradigma naturalistik atau
fenomenologi. Ini karena penelitian kualitatif senantiasa dilakukan dalam setting
alamiah terhadap suatu fenomena. Selain itu, penelitian kualitatif juga berpedoman
kepada paradigma (pluralistik) maknanya lebih banyak menggunakan teknik
pengumpulan data yang digunakan, lebih baik hasil penelitian, karena dapat
memberikan bukti (chain of evidences) yang diperlukan untuk meningkatkan
kesahihan internal (internal validity) dan kesahihan eksternal (eksternal validity)
data yang dikumpulkan.

Alat-alat yang Digunakan dalam Penelitian Kualitatif


1. Pengumpulan data pada setian penelitian sangat dibutuhkan untuk menunjang
proses menjawab tujuan penelitian yang dilakukan. Setiap penelitian memiliki alat
pengumpulan data yang berbeda-beda. Pada penelitian kualitiatif alat yang
digunakan untuk mengumpukan data berupa instrumen. Menurut Indranata (2008)
instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri atau dengan bantuan
orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena jika
memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan diri terlebih dahulu
sebagai yang lazim digunakan sebagai penelitian klasik, maka sangat tidak
mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada
di lapangan.
2. Iskandar (2009) juga menyatakan bahwa peniliti kualitatif diharapkan mampu
menguasi wawasan terhadap bidang yang diteliti. Tugas peneliti juga sebagai
instrumen harus mampu menetapakan fokus penelitian memilih informan yang
mampu memberikan informasi tentang masalah yang diteliti, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, menyajikan (display data) melakukan
verifikasi dan membuat kesimpulan atas temuan dilapangan sebagai jawaban dari
masalah yang diteliti.

Cara Merancang Penelitian Kualitatif


1. Seorang peneliti yang akan melakukan penelitian kualitatif harus terlebih dahulu
memperhatikan prosedur atau langkah-langkah penelitian kualitatif. Prosedur
penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta situasi dan
kondisi di lapangan. Sudarwan, 2002 (dalam Kuntjojo, 2009) menyebutkan secara
garis besar tahapan serta hal umum yang harus dilakukan peneliti dalam penelitian
kualitatif :
1. Tahapan penelitian kualitatif
a) Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian
b) Mengumpulkan data dilapangan
c) Menganalisisi data
d) Merumuskan hasil studi
e) Menyususn rekomendasi untuk pembuatan keputusan.
2. Hal umum yang harus dilakukan peneliti kualitatif
a) Menyatakan masalah penelitian.
b) Menyatakan penelitian merupakan hal esesial. Penelitian kualitatif
melakukan penelitian dengan cara menggali dan memahami peristiwa,
fenomena, gejala yang terjadi disetting sosial lapangan yang desuai dengan
tujuan penelitian yang telah dinyatakan lebih awal.
c) Pembatasan masalah melalui fokus penelitian
d) Pembatasan masalah sangat menentukan dalam penelitian kualitatif,
walaupun sifatnya masih tentatif atau sementara.
Menurut Creswell (2014) penelitian kualitatif juga memiliki rancangan penelitian
yang spesifik. Rancangan ini utamanya terkait dengan pengumpulan data, analisis
data, dan laporan penelitian , tetapi tetap berasal dari berbagai disiplin dan terus
berkembang dinamis sepanjang proses penelitian (misalnya, jenis problem, masalah
etis, dan sebagainya).

Dalam menulis prosedur penelitian untuk proposal kualitatif, pertimbangkan tips


penelitian berikut ini:
1. Jelaskan rancangan spesifik yang akan digunakan dan berikan tinjaun pustaka
yang membahas pendekatan tersebut
2. Sajikan sejumlah informasi historis mengenai rancangan penelitian yang akan
diterapkan, misalnya asal mulanya, penerapannya, dan definisi ringkasnya.
3. Jelaskan mengapa strategi tersebut dianggap sesuai untuk anda gunakan dalam
penelitian.
4. Jabarkan pula bagaimana penggunaan strategi tersebut dapat menentukan
banyak aspek proses rancangan, misalnya problem, rumusan masalah, cara
pengumpulan data, langkah analisis data, dan narasi/laporan akhir.

Cara Menganalisis Fitur Serta Tahapan dalam Penelitian Kualitatif


1. Fitur Penelitian Kualitatif
Wallen 2014 menyebutkan beberapa fitur umum yang menjadi ciri sebagian besar
penelitian kualitatif, Bogdan dan Biklen mendeskripsikan lima fitur penelitian
kualitatif:
a) Pengaturan alam adalah sumber langsung data, dan peneliti adalah instrumen
kunci dalam penelitian kualitatif.
b) Data kualitatif dikumpulkan dalam bentuk kata atau gambar dan bukan angka.
Jenis-jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif termasuk
transkrip wawancara, catatan lapangan, foto, rekaman audio, videotape, buku
harian, komentar pribadi, memo, catatan resmi, bagian buku teks, dan hal lain
yang dapat menyampaikan kata-kata atau tindakan nyata orang-orang.
c) Peneliti kualitatif peduli dengan proses serta produk. Peneliti kualitatif sangat
tertarik pada bagaimana hal-hal terjadi.
d) Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif. Peneliti
kualitatif tidak biasa merumuskan hipotesis sebelumnya dan kemudian mencari
untuk mengujinya. Sebaliknya, mereka cenderung "memainkannya ketika
penelitian itu berjalan.
e) Bagaimana orang-orang memahami kehidupan mereka merupakan perhatian
utama bagi peneliti kualitatif. Minat khusus Peneliti kualitatif terletak pada
perspektif subyek penelitian. Peneliti kualitatif ingin tahu apa yang dipikirkan
subjek peneltian dalam sebuah penelitian dan mengapa mereka berpikir tentang
apa yang mereka lakukan.

2. Tahapan penelitian kualitatif


Langkah-langkah dalam penelitian kualitatif menurut Wallen (2014). Langkah-
langkah yang terlibat dalam melakukan penelitian kualitatif tidak berbeda dengan
penelitian kuantitatif yaitu sering tumpang tindih dan kadang-kadang bahkan
dilakukan secara bersamaan. Setiap penelitian kualitatif memiliki titik awal dan
akhir yang berbeda.
a. Identifikasi fenomena yang akan dipelajari. Sebelum studi apa pun bisa
dimulai, peneliti harus mengidentifikasi fenomena khusus untuk diselidiki.
Misalkan, seorang peneliti ingin melakukan penelitian dengan tujuan untuk
menyelidiki interaksi antara siswa minoritas dan nonminoritas di sekolah
menengah di kota. Diakui, ini adalah topik yang agak umum, tetapi itu
memberikan titik awal dari mana peneliti dapat melanjutkan. Disebutkan
sebagai pertanyaan penelitian, peneliti mungkin bertanya: "Sejauh mana dan
dalam hal apa siswa minoritas dan nonminoritas di sekolah menengah dalam
kota berinteraksi?" Pertanyaan seperti itu menunjukkan apa yang dikenal
sebagai masalah yang dibayangkan.
b. Identifikasi peserta dalam penelitian. Para peserta dalam penelitian ini
merupakan sampel individu yang akan diamati (diwawancarai, dll.)
dengan kata lain, subyek penelitian. Dalam hampir semua penelitian
kualitatif, sampel adalah sampel purposive. Pengambilan sampel acak
biasanya tidak layak, karena peneliti ingin memastikan bahwa ia
memperoleh sampel yang secara unik sesuai dengan tujuan penelitian.
c. Generasi hipotesis. Tidak seperti dalam kebanyakan studi kuantitatif,
hipotesis tidak diajukan pada awal penelitian oleh peneliti. Sebaliknya,
mereka muncul dari data ketika studi berlangsung. Sebagian akan segera
dibuang sedangkan yang lain dimodifikasi atau diganti dan yang baru
dirumuskan. Sebuah studi kualitatif yang khas dapat dimulai dengan
beberapa, jika ada, hipotesis yang diajukan oleh peneliti di awal, tetapi
dengan beberapa yang dirumuskan, dipertimbangkan kembali, dijatuhkan,
dan dimodifikasi sebagai hasil penelitian.
d. Pengumpulan data. Tidak ada "pengobatan" dalam studi kualitatif, juga tidak
ada "manipulasi" mata pelajaran. Para peserta dalam studi kualitatif tidak
dibagi menjadi kelompok-kelompok, dengan satu kelompok yang terkena
perawatan semacam dan efek dari pengobatan ini kemudian diukur dalam
beberapa cara. Data tidak dikumpulkan pada "akhir" dari penelitian.
Sebaliknya, pengumpulan data dalam studi penelitian kualitatif sedang
berlangsung. Peneliti terus mengamati orang, peristiwa, dan kejadian, sering
melengkapi pengamatannya dengan wawancara mendalam dari peserta
terpilih dan pemeriksaan berbagai dokumen dan catatan yang relevan
dengan fenomena yang menarik.
e. Analisis data. Menganalisis data dalam studi kualitatif pada dasarnya
melibatkan menganalisis dan mensintesis informasi yang diperoleh peneliti
dari berbagai sumber (misalnya, observasi, wawancara, dokumen). Hipotesis
biasanya tidak diuji dengan cara prosedur statistik inferensial, seperti halnya
dengan penelitian eksperimental atau asosiasional, meskipun beberapa
statistik, seperti persentase, dapat dihitung jika muncul mereka dapat
menjelaskan detail spesifik tentang fenomena yang sedang diselidiki. Analisis
data dalam penelitian kualitatif, bagaimanapun, sangat bergantung pada
deskripsi; bahkan ketika statistik tertentu dihitung, mereka cenderung
digunakan dalam bentuk deskriptif daripada pengertian inferensial.
f. Interpretasi dan kesimpulan. Dalam riset kualitatif, interpretasi-interpretasi
masih terus dilakukan sepanjang studi. Meskipun para peneliti kuantitatif
secara bebas telah mengambil kesimpulan dari bagian akhir penelitian
mereka, para peneliti kualitatif cenderung menggunakan interpretasi-
interpretasi yang ada di luar. Sebagai hasilnya, seseorang menemukan
kesimpulan peneliti dalam studi kualitatif kurang lebih terintegrasi dengan
langkah-langkah lain dalam proses penelitian.

Menurut Iskandar (2009) seorang peneliti yang ingin menjalankan penelitian


kualitatif harus memperhatikan langkah-langkah umum sebagai berikut:
1. Menyatakan Masalah Penelitian
Penelitian kualitatif melalukan penelitian dengan dengan cara menggali dan
memahami peristiwa, fenomena, gejala yang terjadi di setting sosial lapangan.
2. Pembatasan Masalah melalui fokus penelitian
Penelitian kualitatif dimulai dari adanya masalah-masalah yag harus diteliti.
Pembatasan masalah melalui fokus penelitian merupakan tahap yang sangat
menentukan dalam penelitian kualitatif, walaupun sifatnya masih tentatif atau
sementara dan masih terus berkembang sewaktu penelitian.
3. Perumusan masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang penting dalam menjalankan penelitian
kualitatif yang berbentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk
menjalankan penelitian.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mencari solusi atau pemecahan
masalah yangbtelah dirumuskan.
5. Mengumpulkan Literatur Yang Relevan
Kajian literatur yang berhubungan dengan penelitian yang hendak dijalankan
oleh peneliti adalah sangat penting, seorang peneliti harus mengumpulkan
sumber-sumber atau bahan-bahan literatur seperti buku-buku, hasil penelitian
yang relvan dengan penelitian.
6. Menentukan Pendekatan Penelitian
Menentukan pendekatan apa yang digunakan, yang sesuai dengan masalah yang
diteliti, apakah peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi, pendekatan
etnografi (budaya), pendekatan studi kasus, penelitian sejarah, dan penelitian
tindakan, hal ini kembali pada relevansi masalah yang diteliti.
7. Menentukan informan penelitian
Peneliti harus mendefinisikan subjek yang ingin diteliti. Peneliti harus membuat
keputusan untuk memilih suatu populasi secara lebih spesifik (contohnya, siswa
malas bolos belajar) atau populasi yang lenih umum (contohnya siswa kelas satu,
guru, dosen atau orang tua siswa). Jika populasi yang ingin diteliti tersebut
adalah populasi yang sangat spesifik, maka peneliti harus melihat kesesuaian
dan kemudahan untuk mendapatkan subjek penelitian.
8. Menentukan Waktu Penelitian
Peneliti harus menentukan time frame, yaitu anggapan waktu penelitian yang
akan dijalankan. Sebaiknya penelitian menyediakan jadual peenelitian supaya
dapat memprediksikan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam menjalankan
penelitian tersebut.
9. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Teknik yang
biasa digunakan yaitu: teknik observasi, teknik wawancara, dan analisis
dokumen. Bagi setiap teknik yang ingin digunakan, pengkaji harus menyediakan
peralatan yang ingin digunakan. Peralatan tersebut mungkin dalam bentuk
pedoman wawancara, soal pemerhatian atau " check list".
10.Kesahihan dan Keterandalan Data
Teknik-teknik yang biasa digunakan adalah seperti triangulasi, replication of
logic, pattern matching. Untuk menilai keboleh percayaan data dan sistem
koding yang digunakan formula yang dibuat oleh Cohen (1962) boleh digunakan.
11.Analisis Data Penelitian
Teknik menganalisis data penelitian dapat dilakukan oleh peneliti dengan secara
manual atau berbentuk perangkat komputer. Analisis data dilihat sebagai suatu
bentuk penyediaan data dimana pengumpulan data dimulai dengan tahap
penyediaan data, reduksi data, penyajian data atau disusun mengikuti kategori
dan pengambilan kesimpulan sementara dan kemudian sampai kepada tahap
membuat pernyataan kesimpulan mengenai jawaban dari masalah yang diteliti.

Kesimpulan
1. Tujuan penelitian kualitatif dan kuantitatif berbeda jika penelitian kuantitatif
mencari hubungan antara beberapa variabel yang diteliti, sedangkan dalam
penelitian kualitatif bertujuan untuk mengkaji fenomena umum. Hipotesis
penelitian kuantitatif dimaksudkan untuk , sedangkan pada penelitian kualitatif.
Hal yang mendasari adanya penelitian kualitatif ialah keingan seorang dalam
mengkaji fenomena umum. Alat yang diguankan dalam penelitian kualitatif
adalah peneliti itu sendiri dengan menggunakan instrument pengumpulan data.
Penelitian kualitatif dapat dirancang secara fleksibel. Rancangan spesifiknya
dengan menyajikan sejumlah informasi historis, menjelaskan mengapa strategi
tersebut dianggap sesuai dalam penelitian, menjabarkan bagaimana penggunaan
strategi tersebut dapat menentukan banyak aspek proses rancangan.
2. Fitur dalam penelitian kualitatif dinataranya pengaturan alam, data kualitatif
dikumpulkan dalam bentuk kata atau gambar, peneliti kualitatif peduli dengan
proses serta produk, peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka
secara induktif, dan bagaimana orang-orang memahami kehidupan mereka
merupakan perhatian utama bagi peneliti kualitatif. Serta tahapan dalam
penelitian kualitatif diantaranya: identifikasi fenomena identifikasi peserta
dalam penelitian, generasi hipotesis, pengumpulan data, analisis, data
interpretasi dan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai