Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui.
Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas
dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik
pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya.
Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi
perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya,
seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan dalam
rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran di atas,
maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu diterbitkan
pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Tesis. Hal ini dilakukan supaya
pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi yang
berkaitan dengan penulisan Tesis.
Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif
maupun campuran. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun
matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan
pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning),
adapun pendekatan campuran yaitu pendekatan yang terdiri dari pengabungan
antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif, pemahaman interpretasi terhadap
obyek penelitian. Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya
pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan
pendekatan analisis kualitatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan
campuran?
2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan
campuran?
3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan campuran?

1
4. Apa perbedaan dari metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan
campuran?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Menjelaskan pengertian dari metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan
campuran
2. Menjelaskan penggunaan metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan
campuran
3. Mengetahui saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan
campuran
4. Mengetshui perbedaan dari metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan
campuran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi


Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode
tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan
pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific)
karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris,
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik.1
Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang
terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku
pada suatu populasi tertentu.
Menurut Mulyana, metode penelitian kualitatif adalah penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan suatu fenomena dengan cara
mendeskripsikan data dan fakta melalui kata-kata secara menyeluruh terhadap
subjek penelitian.2 Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986),
mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2012, hal 14.

2
Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, 2008, hal 151.

3
dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalambahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan
Taylor mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian
ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa
sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.3
Metode Campuran menurut Sugiyono adalah suatu metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu
kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid,
reliabel dan objektif.4 Sedangkan menurut beberapa ahli lainnya, metode
campuran adalah pendekatan penelitian melibatkan data kuantitatif dan kualitatif,
penggabungan dua bentuk data, dan penggunaan rancangan berbeda, yang dapat
melibatkan asumsi-asumsi filosofis dan kerangka kerja teoritis. Asumsi inti dari
penelitian bentuk ini adalah kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang
memberikan pemahaman lebih lengkap daripada hanya satu pendekatan saja
dalam perumusan masalah penelitian.5
Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat Pragmatisme (gabungan Positivisme dan
Pospositivisme), Menurut Creswell (2009), filsafat Pragmatisme berpandangan
bahwa:
1. Filsafat Pragmatisme tidak memandang bahwa dunia itu bukan suatu
kesatuan yang absolut. Dengan pandangan ini, peneliti kombinasi melihat
dunia/ realitas dari berbagai pendekatan dalam mengumpulkan dan
menganalisi data tidak hanya dengan satu macam pendekatan saja.

3
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, Pustaka Pelajar,
2010
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 2012
5
Creswell, Research Design, 2017 hal 6.

4
2. Filsafat Pragmatisme tidak hanya berpedoman pada satu landasan filsafat
dalam memandang realitas, tetapi menggunakan kombinasi landasan
filsafat yaitu filsafat penelitian kualitatif dan kuantitatif.
3. Pragmatisme adalah suatu pandangan dasar, atau filsafat yang terkait
dengan suatu tindakan, situasi dan akibat daripada sebab. Pragmatisme
trkait dengan suatu aplikasi bagaimana cara berkerja dan cara pemecahan
masalah. Bila dikaitkan dengan metode, maka peneliti dapat menggunakan
semua metode ang mungkin dapat digunakan untuk memahami masalah.
4. Peneliti kombinasi memandang filsafat Pragmatisme membuka pintu
adanya berbagai metode penelitian, berbagai perbedaan dalam memandang
dunia/ realitas, dan berbagai perbedaan asumsi, sehingga dapat terjadi
perbedaan dalam pengumpulan data dan analisis.
5. Peneliti secara individual mempunyai kebebasan untuk memilih metode
yang akan digunakan untuk penelitian, dengan demikian peneliti bebas
memilih metode, teknik dan prosedu ryang terbaik.6
Data kuantitatif dan data kualitatif yang dikumpulkan dalam pencampuran
(mixing) dan pengombinasian dua bentuk data dalam penelitian dapat kita mulai
dengan asumsi bahwa kedua bentuk data menyajikan jenis informasi yang berbeda
(data terbuka [open-ended] dalam kasus kualitatif dan data tertutup [closed-ended]
dalam kasus kuantitatif. Apabila lebih lanjut kita mengasumsikan bahwa setiap
jenis pengumpulan data memiliki kelemahan dan kekuatan, kita dapat
mempertimbangkan bagaimana kekuatan dapat dikombinasikan untuk
mengembangkan pemahaman rumusan masalah penelitian yang lebih kuat (dan
juga mengatasi kelemahan masing-masing).
Pencampuran (mixing) dan penggabungan (blending) data ini dapat
dinyatakan memberikan pemahaman yang lebih kuat tentang rumusan masalah
daripada dilakukan satu demi satu. Gagasan ini merupakan inti metode baru yaitu
penelitian metode campuran. Menyampaikan sifat metode campuran dan
menunjukkan apakah metode campuran itu, mengawali prosedur metode
campuran yang baik. Dimulai dengan asumsi bahwa metode campuran adalah
metodologi baru dalam penelitian dan pembaca perlu mendapatkan edukasi

6
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kombinasi, 2014, h. 16-18.

5
tentang tujuan dasar dan definisi rancangan, alasan pemilihan prosedur, dan
manfaat yang diberikannya untuk penelitian. Kemudian, diputuskan rancangan
metode campuran yang digunakan. Ada banyak kemungkinan dan keputusan yang
dapat dipilih dan dipertimbangkan agar mendapatkan yang terbaik dalam
penelitian. Dengan pilihan ini, bahaslah pengumpulan data, analisis data, dan
interpretasi data serta prosedur validasi dalam konteks rancangan.

2.2 Penggunaan Metode Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran


Dalam penggunaan metode kuantitatif, kualitatif dan metode campuran di
karya tulis ilmiah saling melengkapi karna memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing.
1. Metode Kuantitatif
Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan
untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel,
dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal. Metode yang sering
digunakan adalah experimental, deskripsi, survey, dan korelasi. Penelitian
kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang
spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan
jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak
banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan
biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.7
Seperti yang telah dijelaskan, metode ini meliputi survey dan eksperimen.
Metode kuantitatif digunakan apabila:
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya
dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori
dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun
proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik
data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan

7
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, 2010

6
meneliti untuk penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan
meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data
orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk
mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi
terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi tersebut.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap
yang lain. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok
digunsksn. Misalnya pengaruh jamu tertentu derajad kesehatan
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan
assosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui
IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran
dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2. Metode Kualitatif
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu
suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu
metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan,
pengamatan, pencatatan. Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa
yang terjadi di lapangan dan mengikuti informannya berada. Metode
kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan
dengan metode kuantitatif. Adapun penggunaan metode kualitatif
digunakan apabila:
a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau
mungkin malah masih gelap. Kondisi peneliti kualitatif akan langsung

7
masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question
sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui
penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap
suatu obyek.Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas
dan lain-lain
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial
sering tidak bisa difaha-berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan
orang. Setiap ucapan dan tindakan orang Sering mempunyai makna
tertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut ,
mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Sering terjadi , menurut
penelitian kuantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya menurut
penelitian kualitatif.Sebagai contoh ada 99 orang menatakan bahwa A
adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak tidak.
Mungkin yang satu orang ini yang benar. Menurut penelitian
kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur dari banyaknya sehari
dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin banyak suami mencium
isteri , maka malah menjadi tanda tanya, jangan-jangan hanyak
berpura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut
hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks
hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan
metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara
mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan
dapat ditemukan pola-pola hubungan yaang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang yang sulit dimengerti kalau
tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan dan
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut
merasakan apa yang dirasakan orang tersebut
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok
digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data
yang diperoleh melalui lapangan. Teori yang demikian dibangun oleh

8
grounded research. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap
awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan
pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis
yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya
diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila
hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
f. Untuk memastikan kebenaran data, Datasosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan
data secara triangulasi/gabungan(karena dengan teknik pengumpulan
data tertentu belum dapat menemukan apa yang ditujumaka ganti
teknik lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan
metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan
penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan
dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator , maka
sebelum ditemukan siapa provokator yang dimaksud maka penelitian
belum dinyatakan belum selesai.
g. Meniliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara
mendalam kepada pelaku atau yang dipandang tahu, maka sejarah
Perkembangan kehidupan seseorang. Misalnya akan meneliti sejarah
perkembangan kehi-dupan raja-raja di Jawa, sejarah perkembangan
masyarakat tertentu sehingga masyarakattersebut menjadi masyarakat
yang etos kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian perkembangan ini
juga bisa dilakukan dibidng pertanian, bidng teknik seperti meneliti
kinerja mobildan sejenisnya, eengan melakukan pengamatan secara
terus menerus yang dibantu kameraterhadap proses berkembangnya
bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.8
3. Metode Campuran

8
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D),Alfabeta,
2010

9
Metode campuran digunakan apabila kita ingin memperoleh informasi
yang lengkap dan valid. Secara spesifik, metode campuran digunakan
dalam keadaan9 :
a. Peneliti yang ingin melengkapi hasil penelitian kuantitatif yang
diperkaya dengan data-data yang bersifat kualitatif yang tidak bia
digali dengan metode kuantitatif
b. Peneliti ingin hasil penelitian kualitatif dapat diberlakukan pada
populasi yang lebih luas.
c. Peneliti ingin mendapatkan data yang lebih komprehensip yang dapat
dicari dengan metode kuantitatif dan kualitatif dalam waktu yang
sama.
d. Peneliti ingin melakukan penelitian yang bersifat proses dengn metode
kualitatif, dan meneliti produk dengan kuantitatif.
e. Peneliti ingin melakukan penelitian tindakan (action research).
f. Peneliti ingin melakukan penelitian untukmenghasilkan produk yang
terujidengan metode R & D (research and development)

2.3 Ciri-ciri Metode Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran


Karya tulis ilmiah mempunyai ciri-ciri spesifik masing-masing tergantung
dengan metode yang digunakan, adapun ciri-ciri dari setiap metode meliputi:
1. Ciri metode kuantitatif
Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat,
hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan
angket, adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian
hipotesis dan penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistik.
2. Ciri metode kualitatif
Ciri yang dimiliki metode kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh
(holistic) dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas
dari konteksnya.

9
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 2012

10
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan
instrumen kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi
nilai, nilai local yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin
ditangkap oleh kuesioner.
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan
dengan dengan yang tak terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan
hubungan alami antara peneliti dan informan. 10
3. Ciri metode campuran
a. Menghasilkan pengumpulan dan analisis data kuantitatif maupun
kualitatif.
b. Pengumpulan data menggunakan instrument open ended dan close
ended, dengan alasan menggunakan kombinasi atau perpaduan open
dan close ended lebih baik dari pada hanya memperoleh dari sumber
data dokumen.
c. Mixed methods research berpusat pada pertanyaan mendasar dalam
penelitian dan bukan semata-mata berorientasi pada metoda penelitian.
d. Mixed method research menghasilkan fakta yang lebih komprehensif
dalam meneliti masalah penelitian, karena peneliti memiliki kebebasan
untuk menggunakan semua alat pengumpul data sesuai dengan jenis
data yang dibutuhkan.
e. Mixed method research menggunakan berbagai pandangan atau
paradigma.
f. Mixed method research itu “praktis” karena peneliti memiliki
keleluasaaan menggunakan metoda untuk meneliti masalah

2.4 Perbedaan Metode Kuantitatif, Kualitatif dan Campuran


Adapun perbedaan yang dapat dilihat dari metode penelitian kuantitatif,
kualitatif dan campuran adalah sebagai berikut:11

10
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2006
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 2012

11
Perbedaan dalam Metode Kuantitatif Metode Metode Kualitatif
hal Campuran
Dasar Teori Konfirmasi. Konfirmasi dan Eksplorasi.  Peneliti
Peneliti menguji eksplorasi menghasilkan
teori dari hasil hipotesis dan teori
data yang baru didasarkan
diperoleh dari dari data yang
penelitian di dikumpulkan
lapangan selama penelitian di
lapangan
Hal yang paling Untuk Beberapa tujuan Menemukan pola
umun dari tujuan menunjukkan hubungan yang
penelitian hubungan antar bersifat interaktif,
variabel, menguji menemukan teori
teori, dan mencari baru,
generalisasi yang menggambarkan
mempunyai nilai realitas yang
prediktif. kompleks, dan
memperoleh
pemahaman makna.
Fokus memandang Beberapa fokus menggunakan lensa
melalui lensa besar dan
kecil, melihat dan menampak serta
memilih serta memperhatikan
memperhatikannya pola-pola saling
hanya beberapa berhubungan antara
buah variabel saja. berbagai variabel
yang sebelumnya
belum pernah
ditemukan
Desain desainnya harus Beberapa desain desainnya bersifat
terstruktur, baku, umum, dan
formal dan berubah-ubah /
dirancang berkembang sesuai
sematang mungkin dengan situasi di
sebelumnya. lapangan
Sifat pengamatan dihubungan Mempelajari metode kualitatif
dengan ilmu-ilmu perilaku  lebih yang tidak
alamiah sehingga dari satu konteks. dihubungkan
metode ini dengan ilmu-ilmu
dianggap metode alamiah, tidak
ilmiah. ilmiah.

Teknik Melalui kuesioner, Beberapa teknik Melalui wawancara


pengumpulsn data observasi dan mendalam,
wawancara observasi
terstruktur. partisipan, catatan
lapangan, dan

12
pertanyaan terbuka
Penelitian kualitatif
menjadikan peneliti
sendiri sebagai
instrumen
penelitian
Sampel Jumlah sampel Kombinasi Jumlah sampel
besar kualitatif dan kecil
kuantitatif
Sifat data bersifat Campuran angka- data bersifat
kuantitatif / angka- angka dan data deskriptif dan
angka statistik yang bersifat bukan angka
ataupun koding- deskriptif
koding yang dapat
dikuantifikasi.
Analisis data dalam penelitian Kombinasi dalam penelitian
kuantitatif bersifat kualitatif dan kualitatif bersifat
deduktif, uji kuantitatif induktif dan
empiris teori yang berkelanjutan yang
dipakai dan tujuan akhirnya
dilakukan setelah menghasilkan
selesai pengertian-
pengumpulan data pengertian, konsep-
secara tuntas konsep dan
dengan pembangunan suatu
menggunakan teori baru
sarana statistik

BAB III

13
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan,
statistik, dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini
menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif
sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu
sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme,
ekonomi,dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda dengan metode
penelitian kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode
penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang
terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran atau
jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu variabel
berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu
hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan
penelitian yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta
hubungan-hubungannya.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir
induktif. Adapun penelitian campuran adalah peneitian yang menggabungkan
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam
situasi dan setting fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu
memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti.
Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain
karena ada perbedaan konteks.

DAFTAR PUSTAKA

14
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam
penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006
Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta: Penerbit
Erlangga
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
R&D), Bandung: Alfabeta, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2012
Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, 2007,
Malang: PT Bumi Aksara

15

Anda mungkin juga menyukai