Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN MODEL

DAN STRATEGI PEMBELAJARAN


Kelompok 2
1.Aprilia Dwi Yustika 1951041021
2.Indah Wahyuli 1951040019
3.Ikha Indawati 1951040020
4.Intan Rahmaniar 1951041019
5.Rahmawati 1951041020
6.Ramdani Atiqah 1951041022
7.Hasnul 1951041017
8.M. Farid Imawan 1951041016

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


A. Hubungan Antar Komponen Model dan Strategi Pembelajaran

Pembelajaran berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri.


Dimana didalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut:
1. Komponen tujuan pembelajaran, membahas tentang khirarki tujuan pembelajaran, yang meliputi : tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan, kurikuler, tujuan, instrksional umum dan khusus.
2. Komponen materi pembelajaran, membahas tentang pengertian materi pembelajaran sebagai isi kurikulum,
kategori bahan pembelajaran dan teknik pemilihan bahan ajar.
3. Komponen strategi yang membahas, tentang konsep strategi pembelajaran, cara memilih strategi
pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strtategi pembelajaran, dan beberapa contoh
strategi pembelaja-ran.
4. Komponen media pembelajaran, membahas tentang konsep media pembelajaran, kedudukan media dalam
pembelajaran, fungsi media pembelajaran dan klasifikasi media pembelajaran.
5. Komponen evaluasi pembelajaran, membahas tentang konsep dasar evaluasi, pengukuran, penilaian dan tes.
Kriteria evaluasi pembelajaran, syarat-syarat perumusan evaluasi pembelajaran, tujuan evaluasi dan prinsip-
prinsip umum evaluasi pembelajaran.
Hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran digambarkan sebagai suatu
kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi
pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode
dan teknik yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung.

Strategi pembelajaran terdiri atas 5 komponen utama yang saling berinteraksi dengan
karakter fungsi dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu: (a) Kegiatan pembelajaran
pendahuluan, dalam kegiatan pendahuluan dapat dilakukan teknik dengan menjelaskan tujuan
pembelajaran khusus, dan melakukan apersepsi yang berupa kegiatan, (b) Penyampaian informasi,
(3) Partisipasi peserta didik, (4) Tes, dan (5) Kegiatan lanjutan.

Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria berikut:


a) Orientasi strategi pada tugas pembelajaran.
b) Relevan dengan isi atau materi pembelajaran.
c) Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai.
d) Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik secara simultan.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Model dan Strategi Pembelajaran

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan model dan strategi pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Faktor tujuan merupakan faktor yang paling pokok, sebab semua faktor yang ada di dalam situasi pembela-
jaran, termasuk strategi pembelajaran, diupayakan semata-mata untuk diarahkan dan mencapai tujuan.
2. Faktor materi merupakan pembelajaran dilihat dari hakikatnya, ilmu atau materi pelajaran memiliki karakter -
istik yang berbeda-beda. Karakteristik ilmu atau materi pelajaran membawa implikasi terhadap penggunaan cara
dan teknik dalam pembelajaran. Secara teoritis di dalam ilmu atau materi terdapat beberapa sifat materi, yaitu
fakta, konsep, masalah, prinsip, (keterampilan), dan sikap (nilai).
3. Faktor siswa, siswa sebagai pihak yang berkepentingan di dalam proses pembelajaran, sebab tujuan yang harus
dicapai semata-mata untuk mengubah perilaku siswa itu sendiri.
4. Faktor fasilitas, faktor fasilitas turut menentukan proses dan hasil belajar.
5. Faktor waktu, faktor waktu dapat dibagi dua, yaitu yang menyangkut jumlah waktu dan kondisi waktu. Hal
yang menyangkut jumlah waktu adalah berapa jumlah jam pelajaran yang tersedia untuk proses pembelajaran.
Sedangkan yang menyangkut kondisi waktu ialah kapan pembelajaran itu dilaksanakan. Pagi, siang, sore atau
malam, kondisinya akan berbeda. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang terjadi.
6. Faktor guru, faktor guru adalah salah satu faktor penentu, pertimbangan semua faktor di atas akan sangat
bergantung kepada kreativitas guru. Dedikasi dan kemampuan gurulah yang pada akhirnya mempengaruhi proses
pembelajaran.
C. Langkah-Langkah Model dan Strategi Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


1) Menyampaikan tujuan (Akademik dan sosial) dan memotivasi siswa serta aturan main.
2) Menyajikan informasi: demonstrasi.
3) Organisasikan siswa dalam kelompok kooperatif.
4) Bimbing melakukan kegiatan/berkooperatif.
5) Kuis/evaluasi.
6) Penghargaan.

2. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


1) Menyampaikan orientasi pelajaran dan tujuan pembelajaran kepada siswa.
2) Melakukan review pengetahuan serta keterampilan pra-syarat.
3) Menyampaikan materi pelajaran.
4) Melaksanakan bimbingan.
5) Memberi kesempatan untuk siswa agar terus berlatih.
6) Menilai kinerja masing-masing siswa dan memberinya umpan balik.7)Memberikan latihan mandiri.
3. Model Pembelajaran Terpadu
1) Menentukan sebuah tema yang sesuai.
2) Libatkan semua siswa di kelas agar mendiskusikan kemungkinan tema yang akan diangkat
dalam pembelajaran.
3) Menentukan fokus pembelajaran.
4) Memberikan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang beraneka macam yang berkaitan dengan
tema yang akan jadi fokus pembelajaran.
5) Mengembangkan strategi-strategi untuk menggunakan sumber daya yang tersedia.
6) Membentuk suasana belajar yang rileks tapi tetap serius.
7) Membagi informasi-informasi yang dimiliki pada tema yang akan dipelajari.
8) Mengajak siswa mencermati dan menentukan tujuan-tujuan pembelajaran personal
(afektif).
9) Mendorong demokrasi dalam belajar, kreatif, penemuan, dan kooperatif.
10) Mendorong siswa untuk berbagi pengalaman dan informasi
11) Melibatkan berbagai narasumber yang mungkin dapat membantu seperti pustakawan, para
profesional, orang tua siswa, hingga relawan.
12) Membantu dan mengajak siswa menyajikan hasil kerja dan hasil belajar mereka.
13) Memberi penekanan pada teknik-teknik reflektif dan tanggung jawab untuk evaluasi
mandiri.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
1) Orientasi siswa kepada masalah otentik.
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar.
3) Membimbing penyelidikan individual/kelompok.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

5. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)


6) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen.
7) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
8) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.
9) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
10) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
11) Penutup

6. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)


12) Review
13) Pengembangan
14) Latihan terkontrol
15) Seat work/kerja mandiri
16) Penugasan/Pekerjaan Rumah (PR).
D. Menjelaskan Tugas dan Fungsi Guru

Tugas dan fungsi guru ini didasari oleh beberapa pedoman dan peraturan perundangan yang berlaku
(Mmalik Ibrohim n.d.), diantaranya :
a. Tugas guru:
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus
guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/
madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi guru:
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah
dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e
Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c
Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
SEKIAN DAN TER-
IMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai