Anda di halaman 1dari 7

PEMEROLEHAN FONOLOGI

(Teori Structural Universal, Generative Structural, dan Proses Fonologi Alamiah)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lughah An-Nafsi

Disusun oleh:

Ulfa Hanif Fidhoh (202200057)

Dosen Pengampu :

Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag.

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya dalam
menyusun makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Tak lupa juga
shalawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Lughah An-Nafsi. dengan judul “Hipotesis Pemerolehan Bahasa (Nurani, Tabularasa dan
Kesemestaan Kognitif)”.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Khususnya kepada Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag. selaku
dosen pengampu mata kuliah Ilmu Lughah An-Nafsi serta teman-teman mahasiswa yang
ikut serta mendukung terselesainya penyusunan makalah ini.

Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, kami menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai
pihak.

Ponorogo, 19 April 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerolehan fonologi merupakan bagian penting dari perkembangan bahasa
anak. Kemampuan untuk memahami dan menggunakan sistem suara dalam bahasa
memungkinkan anak untuk memperoleh kemampuan berbicara dan memahami bahasa
secara lebih luas, yang pada gilirannya memungkinkan anak untuk berpartisipasi
dalam komunikasi dan interaksi sosial. Oleh karena itu, pemahaman tentang latar
belakang pemerolehan fonologi penting bagi pengembangan strategi dan metode
pengajaran bahasa yang efektif untuk anak-anak.
Proses pemerolehan fonologi dimulai pada usia dini, bahkan sejak dalam
kandungan, dan terus berlanjut selama masa kanak-kanak dan remaja. Selama periode
ini, anak-anak belajar untuk memahami dan menghasilkan suara-suaranya sendiri,
serta untuk memahami sistem suara dalam bahasa yang digunakan di
sekitarnya.Anak-anak belajar melalui pengalaman mendengarkan bahasa yang
digunakan oleh orang-orang di sekitar mereka dan melalui interaksi verbal dengan
orang dewasa dan anak-anak lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemerolehan fonologi meliputi faktor
genetik, lingkungan, dan pengalaman bahasa anak. Faktor genetik dapat memengaruhi
kemampuan anak untuk memproses informasi bahasa, sementara lingkungan dan
pengalaman bahasa anak dapat mempengaruhi jumlah dan jenis bahasa yang terpapar
oleh anak serta pengalaman anak dalam menggunakan bahasa.

B. Rumusan masalah :
1.. Apa definisi dari teori structural universal?
2.apa definisi dari teori generative structural?
3.apa definisi teori proses fonologi alamiah?

C. Tujuan :
1.untuk mendeskripsikan teori structural universal
2.untuk mendeskripsikan teori generative structural
3.untuk mendeskripsikan teori proses fonologi alamiah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori sturctural


Teori struktural universal adalah sebuah teori sosiologi yang dikemukakan
oleh George Murdock pada tahun 1949, yang mengajukan gagasan bahwa ada
aspek-aspek tertentu dalam kebudayaan manusia yang universal atau ada di
seluruh kebudayaan manusia di dunia. Teori ini mengidentifikasi sejumlah aspek
yang terdapat di setiap kebudayaan manusia, seperti sistem keluarga, agama, seni,
bahasa, alat- alat teknologi, dan organisasi politik. Aspek-aspek ini dianggap
sebagai struktur universal yang merupakan dasar bagi seluruh kebudayaan
manusia.1
Teori struktural universal berdasarkan pada teori evolusi sosial dan
antropologi budaya pada masa itu, yang mengajukan bahwa kebudayaan manusia
mengalami perkembangan dan evolusi dari primitif ke kompleks. 2Namun,
Murdock memperluas konsep tersebut dengan menyatakan bahwa meskipun
kebudayaan manusia berbeda-beda, terdapat aspek-aspek tertentu yang tetap
universal dan selalu ada dalam setiap kebudayaan manusia.
Teori struktural universal memberikan dasar bagi analisis perbandingan
antarbudaya dan memungkinkan kita untuk memahami persamaan dan perbedaan
antara masyarakat di berbagai bagian dunia. Teori ini masih menjadi topik
pembahasan dalam disiplin ilmu sosiologi, antropologi, dan ilmu sosial lainnya
hingga saat ini.
Contoh dari teori struktural universal adalah sistem keluarga. Menurut teori
ini, sistem keluarga merupakan struktur universal yang ada di setiap kebudayaan
manusia. Namun, meskipun sistem keluarga universal, bentuk dan fungsi keluarga
dapat bervariasi di antara kebudayaan manusia.
Misalnya, dalam kebudayaan Barat, keluarga (orang tua dan anak-anak)
merupakan keluarga inti yang paling umum, sedangkan di beberapa kebudayaan
Asia, keluarga besar (termasuk anggota keluarga yang lebih luas seperti kakek-
nenek, saudara kandung, dan sepupu) memiliki peran yang lebih besar dalam
kehidupan sehari-hari. Di beberapa kebudayaan Afrika, keluarga adopsi dan
persaudaraan berbasis pada sistem yang kompleks dan dianggap sebagai bagian
penting dari sistem keluarga.Dalam teori struktural universal, konsep sistem
keluarga mencakup pola hubungan sosial, aturan perkawinan, pola pengasuhan
anak, serta peran dan kewajiban anggota keluarga. Meskipun berbeda-beda,
struktur universal ini membentuk dasar dari semua sistem keluarga di berbagai
kebudayaan manusia.

B. Teori Genertive structural

1
George P. Murdock, "Social Structure", (New York: The Macmillan Company, 1949).
2
George P. Murdock, "Sampel Etnografi Dunia," Antropolog Amerika, Vol. 56, No.4 (1954), hlm.743-762.
Teori Generative Structural adalah teori sosiologi yang dikembangkan oleh
Robert K. Merton pada tahun 1960-an. Teori ini mengkaji hubungan antara
struktur sosial, budaya, dan perilaku manusia. Merton menyatakan bahwa struktur
sosial mempengaruhi perilaku manusia, tetapi perilaku manusia juga dapat
membentuk dan mengubah struktur sosial.
Menurut Merton, struktur sosial terdiri dari dua elemen, yaitu struktur
manifest dan struktur laten. Struktur manifest adalah pola-pola perilaku sosial
yang terlihat secara jelas, sedangkan struktur laten adalah pola-pola perilaku sosial
yang tersembunyi dan tidak terlihat secara langsung.
Teori Generative Structural menekankan pentingnya memahami kedua elemen
tersebut untuk memahami hubungan antara struktur sosial dan perilaku manusia.
Dengan memahami struktur manifest dan laten, seseorang dapat memahami
bagaimana struktur sosial mempengaruhi perilaku manusia, serta bagaimana
perilaku manusia dapat mempengaruhi struktur sosial.
Teori ini telah diterapkan pada berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan,
dan kejahatan. Teori Generative Structural masih menjadi topik pembahasan
dalam disiplin ilmu sosiologi hingga saat ini.3
.
Contoh dari teori Generative Structural dapat ditemukan dalam studi tentang
kemiskinan. Menurut teori ini, kemiskinan bukan hanya disebabkan oleh faktor
individu seperti kurangnya kemampuan atau keahlian, tetapi juga dipengaruhi oleh
struktur sosial yang ada di masyarakat.
Sebagai contoh, Robert Merton menjelaskan bagaimana struktur sosial dapat
mempengaruhi kemiskinan melalui konsep "anomie". Anomie adalah keadaan di
mana individu merasa tidak memiliki arahan atau tujuan dalam hidup mereka
karena struktur sosial yang tidak memadai atau tidak jelas. Dalam konteks
kemiskinan, individu mungkin merasa tidak mampu mencapai tujuan mereka
karena faktor ekonomi, seperti kurangnya kesempatan kerja atau akses ke sumber
daya yang cukup.
Selain itu, teori Generative Structural juga menekankan pentingnya
memahami peran budaya dalam mempengaruhi kemiskinan. Misalnya, dalam
beberapa budaya, kemiskinan dapat dianggap sebagai aib atau kegagalan pribadi.
Hal ini dapat mengakibatkan individu yang miskin merasa malu atau merasa
rendah diri, sehingga sulit untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan kondisi
mereka. Merton, Robert K. (1968). Teori Sosial dan Struktur Sosial. New York:
Pers Bebas. Wilson, William J. (1987). Yang Benar-Benar Tertinggal: Kota
Dalam, Kelas Bawah, dan Kebijakan Publik. Chicago: Universitas Chicago Press.

C. Teori proses Fonologi Alamiah


Teori proses fonologi alamiah adalah salah satu teori yang digunakan dalam
bidang fonologi linguistik. Teori ini mengasumsikan bahwa manusia secara alami
mampu memahami dan menghasilkan bunyi bahasa secara tidak sadar melalui
proses yang bersifat alami.
3
Merton, Robert K. (1968). Teori Sosial dan Struktur Sosial. New York: Pers Bebas
Teori ini menekankan bahwa anak-anak mampu mengembangkan sistem
fonologi mereka sendiri dengan cara yang alamiah dan tidak memerlukan
pengajaran formal. Proses fonologi alamiah melibatkan pengurangan kompleksitas
bunyi, penyesuaian bunyi, serta penempatan bunyi yang lebih mudah diucapkan
dalam kata.
Contoh dari proses fonologi alamiah adalah penggantian konsonan yang sulit
diucapkan dengan konsonan yang lebih mudah diucapkan. Sebagai contoh, anak-
anak cenderung mengganti bunyi "r" dengan bunyi "l" karena bunyi "r" lebih sulit
diucapkan. Contoh lain adalah penghilangan bunyi akhiran, seperti penghilangan
bunyi "s" di akhir kata, yang umum terjadi dalam bahasa Inggris.
Teori proses fonologi alamiah menekankan bahwa bahasa dapat dipelajari dan
dipahami melalui pengamatan terhadap proses-proses yang terjadi secara alamiah
dalam pengembangan bahasa oleh anak-anak. Teori ini masih menjadi topik
diskusi dalam bidang fonologi dan linguistik.4

BAB III
4
Bahasa Anak, Afasia, dan Universal Fonologis". Dalam Roman Jakobson, Bahasa Anak, Afasia, dan Universal
Fonologis. Mouton. hlm. 67–84
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 teori pemerolehan
fonologi yaitu teori structural universal, teori generative structural, dan teori
proses fonologi alamiah.
1. Teori structural universal adalah sebuah teori sosiologi yang di kemukakan
oleh george murdock pada tahun 1949,yang mengajukan gagasan bahwa ada
aspek-aspek tertentu dalam kebudayaan manusia yang universal atau ada di
seluruh dunia.
2. Teori generative structural adalah teori yang mengkaji hubungan antara sosial,
budaya, dan perilaku manusia. Merton menyatakan bahwa struktur sosial
mempengaruhi perilaku manusia, tetapi perilaku manusia juga dapat
membentuk dan mengubah struktur sosial.
3. teori proses fonologi alamiah adalah salah satu teori yang digunakan dalam
bidang fonologi linguistik.

DAFTAR PUSTAKA

Bahasa Anak, Afasia, dan Universal Fonologis". Dalam Roman Jakobson, Bahasa Anak,
Afasia, dan Universal Fonologis. Mouton. hlm. 67–84

George P. Murdock, Sampel Etnografi Dunia, Antropolog Amerika, Vol. 56, No.4 (1954),
hlm.743-762.

George P. Murdock, Social Structure, (New York: The Macmillan Company, 1949).

Merton, Robert K. (1968). Teori Sosial dan Struktur Sosial. New York: Pers Bebas

Anda mungkin juga menyukai