Anda di halaman 1dari 12

Makalah komunikasi sosiologi

Disusun oleh kelompok 1 :

Aria Surya Prana 44221010187


Muhammad Alif Khatami 44221010187
Aulia Dwi Zahra 44221010176

Dosen pengampu :
Yuliawati, S.Sos, M.Ikom

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASU
TAHUN AJARAN 2023/2024
Kata Pengantar
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelsaikan makalah yang berjudul ‘komunikasi sosiologi’ dengan
tepat waktu.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Yuliawati, S.Sos, M.Ikom sebagai dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi Komunikasi yang memberikan kami kesempatan untuk
mempelajari sosiologi yang sangat menarik dan menuangkannya ke dalam makalah ini.

Karena keterbatasan pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, dari segi susunan kalimat maupun tata Bahasa. Untuk itu kami berharap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Semoga makalah tentang komunikasi sosiologi ini dapat manfaat yang baik bagi para
pembacanya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Jakarta, 17 maret 2023


Daftar isi
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Komunikasi dan sosiologi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Dimana
komunikasi adalah proses terjadinya interaksi itu sendiri. Dan sosiologi ilmu yang
mempelajari sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat. Hal tersebut yang
melandasi adanya komunikasi sosiologi.
B. Rumusan masalah
1. Apa defenisi sosiologi?
2. Apa defenisi komunikasi?
3. Apa defenisi komunikasi sosiologi?
4. Apa itu teori fungsional structural?
5. Apa itu teori interaksi simbolik?
6. Apa itu teori pertukaran sosial?
7. Dimana saja ranah sosiologi komunikasi?
8. Apa saja kompleksitas sosiologi komunikasi?
9. Siapa objek dari sosiologi komunikasi?
C. Tujuan penelitian
1. Dapat memahami defenisi sosiologi
2. Dapat memahami defenisi komunikasi
3. Dapat memahami komunikasi sosiologi
4. Dapat memahami teori fungsional structural
Bab II
Pembahasan
1. Sosiologi

Sebuah ilmu yang mempelajari interaksi antar manusia dalam bersosialisasi di


kehidupan sehari - hari.
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia adalah jenis makhluk yang hidup dalam
kolektif sebagaimana terdapat makhluk lain berupa hewan yang hidup melalui
aturan berkelompok.
Manusia dan interaksi sosial. Tidak ada manusia yang dapat hidup seorang diri, di
mulai dari bayi yang baru lahir melihat dunia dan mengenal dunia melalui keluarga
inti, di mana terdapat ibu dan ayah maupun saudara kandung yang berperan
memberikan sosialisasi primer. Sosialisasi diartikan sebagai proses yang dilalui
manusia sejak lahir hingga meninggal – di mana, manusia mempelajari pengetahuan
menyangkut bagaimana manusia seharusnya menjadi anggota masyarakat (Berger,
dalam Sunarto, 2004).
Asumsi manusia sebagai homo sociologicus manakala seluruh aktivitas manusia
sejak bangun tidur hingga kembali tidur tidak lain adalah berinteraksi dengan
individu lain. Interaksi sosial dapat bersifat komunikasi tatap muka (face to face),
komunikasi bermedia (mediated), komunikasi verbal (lisan dan tulisan), dan non
verbal (gestural dan pictorial) (Bungin, 2006:34).

1.1 sosiologi menurut para ahli

- Auguste Comte : Auguste Comte mengatakan bahwa sosiologi merupakan


ilmu positif. Artinya dalam mempelajari berbagai gejala sosial yang ada dalam
masyarakat , sosiologi sangat berlandaskan pada logika ilmiah dan rasional.
- Karl Marx : dalam The Communist Manifesto mempercayai bahwa sosiologi
bisa melawan penindasaan dan melahirkan masyarakat tanpa kelas. Dia yakin
bahwa sebenarnya masyarakat harus dibebaskan dari sistem kapitalis.
- Soejono Soekanto : Soekanto mengatakan bahwa sosiologi merupakan
ilmuyang focus pada segi – segi umum kemasyarakatan dan berusaha
memperoleh pola – pola yang umum untuk kehidupan masyarakat.

2. Komunikasi
Merupakan ilmu yang mempelajari proses penyampaian pesan antar manusia.
Komunikasi memandang sosiologi dalam kerangka interaksi dan transaksi dalam
proses komunikasi pada konteks: KAP, Kom.Klp, KDO, Kommas.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia atau KBBI, komunikasi adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.
2.1 komunikasi menurut para ahli

- Bernard berelson : komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, atau


emosi dengan mengunakan symbol, kata, gambar, dan media lainnya.
- Theodore M.Newcomb : bahwa komunika adalah sebuah transmisi informasi
yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari penyampai ke penerimanya.
- Gerald R. Miller : sebuah komunikasi dapat terjadi Ketika seseorang
menyampaikan pesan ke penerima dengan tujuan untuk mempengaruhi si
penerima pesan tersebut.

3. Sosiologi Komunikasi
Sebuah bentuk interaksi sosial dalam masyarakat yang menjadi penghubung
antara masyarakat satu dengan lainnya untuk menciptakan keteraturan sosial dalam
masyarakat, baik dalam bentuk antar individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok.

3.1 sosiologi komunikasi menurut para ahli

- Soerjono Soekanto : proses interaksi sosial dalam masyarakat yang saling


mempengaruhi antara terjadi pengaruh dalam positif dan negative. Bila postif
proses itu akan berlangsung elok akan tetapi jika proses hubungan
komunikasi dalam masyarakat negatif akan menimbulkan dinamika kelompok
sosial dalam masyarakat.
- Mc Quail : berlangsung hubungan interaksi sosial dalam masyarakat yang
cukup luas, seperti halnya menggunakan media massa. Hubungan tersebut
berlangsung dalam jangka waktu tertentu sehingga menjadi sangat
berpengaruh dalam masyarakat.
- Erving Goffman : suatu cabang ilmu sosiologi yang khusus memberikan
pengetahuan tentang cara berkomunikasi dalam masyarakat, car aini
diharapkan dapat menopang dan menghindari bentuk gejala sosial yang
bersifat negative.

4. Fungsional Structural
Fungsionalisme Struktural adalah perpaduan dua istilah, struktural dan
fungsional yang dalam praktik pengkajiannya tidak selalu mengkaitkan pemakaian
istilah secara bersamaan. Kita dapat mempelajari struktur masyarakat tanpa
melibatkan fungsi terhadap struktur lain – dan kita dapat mengkaji fungsi berbagai
proses sosial yang mungkin saja tidak memiliki struktur.
Namun yang perlu kita mengerti, ciri utama dari Perspektif Struktural
Fungsional bahwa pendekatan ini memperhatikan aspek struktur dan fungsi, ini
artinya kita perlu memperhatikan seksama berfungsinya masyarakat oleh
keberadaan institusi sosial berskala luas, saling berinteraksi, dan mempengaruhi
individu (Ritzer & Goodman, 2007:118).
Dalam teori fungsionalisme struktural, masyarakat sering dibandingkan dengan
suatu organisme raksasa yang terdiri dari banyak struktur, semuanya berfungsi
secara bersama-sama untuk memelihara keseluruhan sistem. Fungsi-fungsi pokok
fungsionalisme struktural menurut Setephen K.Sanderson (1993:9) ,antara lain :
1. Masyarakat merupakan system yang kompleks yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berhubungan dan tergantung.
2. Setiap bagian dari sebuah masyarakat eksis karena masyarakat tersebut
memiliki fungsi penting dalam memelihara eksistensi dan stabilitas
masyarakat secara keseluruhan.
3. Semua masyarakat memiliki mekanisme untuk mengintegrasikan dirinya,
yaitu mekanisme yang dapat merekatkannya menjadi satu.
4. Masyarakat cenderung mengarah pada satu keadaan equilibrium atau
hemeostatis.
5. Perubahan sosial merupakan kejadian yang tidak biasa dalam masyarakat,
tetapi bila itu terjadi juga maka perubahan itu pada umumnya akan
membawa konsekuensi-konsekuensi pada masyarakat secara
keseluruhan.

Menurut George Ritzer (1985 : 25), asumsi dasar teori fungsionalisme


struktural adalah bahwa setiap struktur dalam sistem aosial, juga berlaku fungsional
terhadap lainnya. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada
atau akan hilang dengan sendirinya.

5. Interaksi Simbolik

Teori interaksi simbolik adalah teori yang dibangun sebagai respon terhadap
teori-teori psikologi aliran behaviorisme, behaviorisme, etnologi, serta struktural-
fungsionalis. Teori ini sejatinya dikembangkan dalam bidang psikologi sosial dan
sosiologi dan memiliki seperangkat premis tentang bagaimana seorang diri individu
(self) dan masyarakat (society) didefinisikan melalui interaksi dengan orang lain
dimana komunikasi dan partisipasi memegang peranan yang sangat penting.

Media massa selaku agen produksi budaya, memiliki kemampuan dalam


menginternalisasi pesan-pesan merujuk pada satu kepentingan. Merujuk pada
fungsinya yang demikian, proses transformasi pengetahuan yang direfleksikan
melalui sistem simbol melalui isi pesan media menjadi sarana dalam pembentukkan
konsep diri bagi masyarakat selaku pihak yang mengkonsumsi media.

6. Pertukaran Sosial

Teori pertukaran sosial adalah teori ilmu sosial yang menyatakan bahwa suatu
hubungan sosial memiliki unsur imbalan, pengorbanan dan manfaat yang
menguntungkan kedua belah pihak. Imbalan adalah hasil yang dicapai setelah
pengorbanan dilakukan, pengorbanan adalah segala sesuatu yang dihindari, dan
manfaat adalah imbalan dikurangi pengorbanan.

Konsep dasar pertukaran sosial adalah azas saling manfaat jika diinteraksikan
dengan konteks komunikasi massa maka teori ini dapat menterjemahkan realitas
menyangkut hubungan antara media massa dengan khalayak berlangsung dalam
rujukan nilai positip maupun nilai negatip.

7. Ranah Sosiologi Komunikasi

Menurut Bungin (2007:36), domain atau ranah sosiologi adalah individu,


kelompok, masyarakat, dan sistem dunia. Selanjutnya, ranah-ranah ini juga
bersentuhan langsung dengan wilayah lainnya seperti komunikasi, efek media
massa, budaya kosmopolitan, proses dan interaksi sosial, dan teknologi informasi
dan komunikasi.

Ranah dari sosiologi komunikasi seolah-olah, sama dengan ranah dari sosiologi.
Namun, tidaklah demikian. Sosiologi komunikasi tidak mengambil utuh ranah dari
sosiologi. Begitu pula dengan komunikasi. Ranah sosiologi komunikasi juga tidak
mengambil ranah komunikasi secara keseluruhan. Lalu, bagaimana hubungan
antara ranah sosiologi komunikasi dengan ranah dari sosiologi dan komunikasi?
Ternyata, sosiologi komunikasi menjembatani kajian-kajian yang dibicarakan baik
dalam bidang ilmu komunikasi maupun sosiologi. Sebagaimana dibahas
sebelumnya dalam pengertian sosiologi komunikasi bahwa sosiologi komunikasi
bukanlah ilmu yang berdiri sendiri. Ia merupakan salah satu cabang dari sosiologi
yang secara khusus membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan proses
komunikasi dalam masyarakat.
8. Kompleksitas Sosiologi Komunikasi

Studi sosiologi komunikasi bersifat interdisipliner. Artinya, sosiologi tidak saja


membatasi diri pada persoalan komunikasi dan seluk beluknya, tetapi juga membuka
diri pada kontribusi disiplin ilmu lainnya seiring dengan perkembangan masyarakat
dan kemajuan zaman. Karena bersentuhan langsung dengan berbagai disiplin ilmu,
maka dapatlah dikatakan bahwa studi sosiologi komunikasi sedikit rumit atau
kompleks.
Studi sosiologi komunikasi ikut dipengaruhi oleh perkembangan berbagai
bidang ilmu di sekitarnya mulai dari perkembangan teknologi, budaya, sosiologi,
hukum, ekonomi, dan bahkan negara. Bidang ilmu yang paling mempengaruhi
perkembangan sosiologi komunikasi adalah teknologi komunikasi dan informasi. Hal
ini terjadi karena perubahan dan kemajuan teknologi komunikasi cenderung
membawa dampak yang cukup besar terhadap kemajuan dan perubahan pada
bidang-bidang ilmu lainnya seperti budaya, ekonomi, dan seterusnya.
Manusia Proses sosial dan komunikasi
(interaksi sosial);
1) Telematika dan realitasnya
2) Efek media dan norma sosial baru
3) Perubahan sosial dan komunikasi
4) Masalah sosial dan media massa
5) Cijbercommunity
6) Aspek hukum dan bisnis media
Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek
aktivitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis yaitu
proses sosial dan komunikasi aspek ini merupakan aspek dominan dalam kehidupan
manusia bersama orang lain. Aspek lainnya adalah telematika dan realitas¬nya.
Aspek ini menyangkut persoalan teknologi media, teknologi komunikasi, dan
berbagai persoalan konvergensi yang ditimbulkan-nya termasuk realitas maya yang
dihasilkan oleh telematika sebagai sebuah ruang publik baru yang tanpa batas dan
memiliki masa depan yang cerah bagi ruang kehidupan. Sebaliknya perkembangan
telematika dan aspek-aspeknya serta pengaruhnya terhadap perkembangan media
massa memberikan efek yang luar biasa pada masyarakat. Efek media memiliki
ruang bahasan yang luas terhadap konsekuensinya pada proses-proses sosial itu
sendiri, baik me-nyangkut individu, kelompok, masyarakat maupun dunia, termasuk
pula aspek-aspek yang merusak, seperti kekerasan, pelecehan, peng¬hinaan,
bahkan sampai pada masalah-masalah kriminal. Pengaruh- pengaruh efek media
juga ikut membentuk life style dan lahirnya norma sosial baru di masyarakat
terutama pada masyarakat kosmopolitan, sekuler, cerdas, profesional, materialis dan
hedonis, serta modis.
Perkembangan telematika tidak saja memasuki ranah sosial, namun juga
memasuki ranah hukum dan bisnis. Hal ini disebabkan oleh konsekuensi dominasi
telematika dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Ketika telematika sampai
pada kemampuan¬nya menciptakan masyarakat baru yaitu cybercommunity, maka
ke¬butuhan akan cyberlaw menjadi mutlak ada untuk mengatur seluruh fungsi
sirkulasi dan peredaran aspek-aspek kehidupan sosial (dalam dunia cyber)
sebagaimana kebutuhan sebuah sistem sosial itu sendiri Karena sadar ataupun tidak
aspek hukum dan bisnis akan mendomi¬nasi cybercommunity selain pencitraan itu
sendiri.

9. Objek Dari Sosiologi Komunikasi


Objek materil dari semua ilmu sosial adalah manusia. Sebagai salah satu
disiplin ilmu sosial, sosiologi komunikasi juga menempatkan manusia sebagai objek
kajian materilnya. Mari kita bahas satu per satu. Manusia sebagai objek materiil dari
sosiologi komunikasi, berkenaan dengan aktifitas sosial manusia. Kita tahu, manusia
sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Setiap kita butuh orang lain. Anda
masih ingat bukan bahwa salah satu aksioma dalam komunikasi yakni manusia tidak
bisa tidak berkomunikasi. Sehingga dalam konteks sosiologi komunikasi, persoalan
manusia difokuskan pada interaksi sosialnya dengan manusia lainnya dalam
masyarakat.
Manusia sebagai makhluk sosial, juga sebagai makhluk individual dan makhluk
spiritual. Mansuai pada dasarnya memang tidak bisa hidup seorang diri. Ia tentu
akan membutuhkan manusia lain. Dalam berbagai aktivitas dan kehidupan sosial
bermasyarakat, manusia akan saling bekerja sama, berkolaborasi untuk pemenuhan
kebutuhan fungsi sosial diantara manusia tersebut.
Fungsi sosial yang dalam pandangan sosiologi yaitu adanya interaksi sosial
sebagai kebutuhan manusia di lingkungan masyarakatnya. 
Dalam pandangan Habermas ini disebut dengan tindakan komunikasi. Dimana
Sosiologi komunikasi memberikan perspektif kajian sosiologi.
Tentang aspek-aspek khusus komunikasi meliputi dalam lingkungan individu,
kelompok, masyarakat, budaya dan bahkan dunia.
DAFTAR PUSTAKA

BURHAN BUNGIN. 2013. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma,dan Diskursus


Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
COSER, L., (1977) Masters of Sociological Thought: Ideas in Historical and Social
Context, 2nd Ed., Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich, Inc., pp. 140–143.
WERNER J. SEVERIN DAN JAMES W. TANKARD, JR. 2011. Teori Komunikasi
Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa.

Anda mungkin juga menyukai