Dosen pengampu :
Yuliawati, S.Sos, M.Ikom
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Yuliawati, S.Sos, M.Ikom sebagai dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi Komunikasi yang memberikan kami kesempatan untuk
mempelajari sosiologi yang sangat menarik dan menuangkannya ke dalam makalah ini.
Karena keterbatasan pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, dari segi susunan kalimat maupun tata Bahasa. Untuk itu kami berharap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah tentang komunikasi sosiologi ini dapat manfaat yang baik bagi para
pembacanya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
2. Komunikasi
Merupakan ilmu yang mempelajari proses penyampaian pesan antar manusia.
Komunikasi memandang sosiologi dalam kerangka interaksi dan transaksi dalam
proses komunikasi pada konteks: KAP, Kom.Klp, KDO, Kommas.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia atau KBBI, komunikasi adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.
2.1 komunikasi menurut para ahli
3. Sosiologi Komunikasi
Sebuah bentuk interaksi sosial dalam masyarakat yang menjadi penghubung
antara masyarakat satu dengan lainnya untuk menciptakan keteraturan sosial dalam
masyarakat, baik dalam bentuk antar individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok.
4. Fungsional Structural
Fungsionalisme Struktural adalah perpaduan dua istilah, struktural dan
fungsional yang dalam praktik pengkajiannya tidak selalu mengkaitkan pemakaian
istilah secara bersamaan. Kita dapat mempelajari struktur masyarakat tanpa
melibatkan fungsi terhadap struktur lain – dan kita dapat mengkaji fungsi berbagai
proses sosial yang mungkin saja tidak memiliki struktur.
Namun yang perlu kita mengerti, ciri utama dari Perspektif Struktural
Fungsional bahwa pendekatan ini memperhatikan aspek struktur dan fungsi, ini
artinya kita perlu memperhatikan seksama berfungsinya masyarakat oleh
keberadaan institusi sosial berskala luas, saling berinteraksi, dan mempengaruhi
individu (Ritzer & Goodman, 2007:118).
Dalam teori fungsionalisme struktural, masyarakat sering dibandingkan dengan
suatu organisme raksasa yang terdiri dari banyak struktur, semuanya berfungsi
secara bersama-sama untuk memelihara keseluruhan sistem. Fungsi-fungsi pokok
fungsionalisme struktural menurut Setephen K.Sanderson (1993:9) ,antara lain :
1. Masyarakat merupakan system yang kompleks yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berhubungan dan tergantung.
2. Setiap bagian dari sebuah masyarakat eksis karena masyarakat tersebut
memiliki fungsi penting dalam memelihara eksistensi dan stabilitas
masyarakat secara keseluruhan.
3. Semua masyarakat memiliki mekanisme untuk mengintegrasikan dirinya,
yaitu mekanisme yang dapat merekatkannya menjadi satu.
4. Masyarakat cenderung mengarah pada satu keadaan equilibrium atau
hemeostatis.
5. Perubahan sosial merupakan kejadian yang tidak biasa dalam masyarakat,
tetapi bila itu terjadi juga maka perubahan itu pada umumnya akan
membawa konsekuensi-konsekuensi pada masyarakat secara
keseluruhan.
5. Interaksi Simbolik
Teori interaksi simbolik adalah teori yang dibangun sebagai respon terhadap
teori-teori psikologi aliran behaviorisme, behaviorisme, etnologi, serta struktural-
fungsionalis. Teori ini sejatinya dikembangkan dalam bidang psikologi sosial dan
sosiologi dan memiliki seperangkat premis tentang bagaimana seorang diri individu
(self) dan masyarakat (society) didefinisikan melalui interaksi dengan orang lain
dimana komunikasi dan partisipasi memegang peranan yang sangat penting.
6. Pertukaran Sosial
Teori pertukaran sosial adalah teori ilmu sosial yang menyatakan bahwa suatu
hubungan sosial memiliki unsur imbalan, pengorbanan dan manfaat yang
menguntungkan kedua belah pihak. Imbalan adalah hasil yang dicapai setelah
pengorbanan dilakukan, pengorbanan adalah segala sesuatu yang dihindari, dan
manfaat adalah imbalan dikurangi pengorbanan.
Konsep dasar pertukaran sosial adalah azas saling manfaat jika diinteraksikan
dengan konteks komunikasi massa maka teori ini dapat menterjemahkan realitas
menyangkut hubungan antara media massa dengan khalayak berlangsung dalam
rujukan nilai positip maupun nilai negatip.
Ranah dari sosiologi komunikasi seolah-olah, sama dengan ranah dari sosiologi.
Namun, tidaklah demikian. Sosiologi komunikasi tidak mengambil utuh ranah dari
sosiologi. Begitu pula dengan komunikasi. Ranah sosiologi komunikasi juga tidak
mengambil ranah komunikasi secara keseluruhan. Lalu, bagaimana hubungan
antara ranah sosiologi komunikasi dengan ranah dari sosiologi dan komunikasi?
Ternyata, sosiologi komunikasi menjembatani kajian-kajian yang dibicarakan baik
dalam bidang ilmu komunikasi maupun sosiologi. Sebagaimana dibahas
sebelumnya dalam pengertian sosiologi komunikasi bahwa sosiologi komunikasi
bukanlah ilmu yang berdiri sendiri. Ia merupakan salah satu cabang dari sosiologi
yang secara khusus membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan proses
komunikasi dalam masyarakat.
8. Kompleksitas Sosiologi Komunikasi