Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BESAR 1

SOSIOLOGI
KOMUNIKASI

Dosen pengampu:
Gadis Octory, S.Ikom,M.Ikom

Kezia Elvanda
44222010144
REVIEW BUKU
SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Penulis
Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos. M.Si

Desain Cover
Jakarta Pusat Grafika
Penata Letak
Gustiara Azmi

Percetakan
Fajar Interpratama Mandiri Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat
Desain Cover
Jakarta Pusat Grafika
BAB TIGA
SRUKTUR DAN PROSES
SOSIAL
(August Comte), sosiologi mengkaji
masyarakat dari sisi social statics
(statika sosial atau stuktur sosial)
dan social dynamic (dinamika sosial
atau perubahan sosial). Setiap
masyarakat memiliki dua sistem
kehidupan yang berbeda, namun
keduanya menjadi sistem yang tak
terpisahkan dari sebuah masyarakat
secara umum.
A. Struktur Masyarakat
1. Kelompok Sosial

Manusia melakukan proses keterlibatannya


dengan orang dan lingkungan, dinamakan
dengan adaptasi. Adaptasi dengan kedua
lingkungan tadi, melahirkan struktur sosial
baru yaitu, kelompok sosial.
Empat (4) kelompok sosial

Kelompok Formal-Sekunder (A)


Kelompok sosial yang umumnya bersifat sekunder dan formal, memiliki
aturan dan struktur yang tegas, serta dibentuk berdasarkan tujuan yang
jelas.
Kelompok Formal-Primer (B)
Kelompok sosial yang umumnya bersifat formal namun keberadaannya
nersifat primer, tidak memiliki aturan yang tegas, memiliki struktur
yang tegas, serta dibentuk berdasarkan tujuan yang jelas maupun
abstrak.
Empat (4) kelompok sosial

Kelompok Informal-Sekunder (C)


Kelompok sosial yang umumnya informal namun keberadaannya
bersifat sekunder, bersifat tidak mengikat, tidak memiliki aturan dan
struktur yang tegas, serta dapat dibentuk walaupun memiliki tujuan yang
kurang jelas.

Kelompok Informal-Primer (D)


Kelompok sosial yang ter jadi akibat meleburnya sifat-sifat kelompok
sosial formal-primer atau disebabkan karena pembentukan sifat-sifat
di luar kelompok formal primer yang tidak dapat ditampung oleh
kelompok formal primer.
Selain empat tipe kelompok sosial di atas, tipe lain dari
kelompok sosial dapat pula didasarkan atas jumlah (besar
kecilnya jumlah anggota), wilayah (desa, kota, negara),
kepentingan (tetap atau permanen atau sementara),
derajat interaksi (erat dan kurang eratnya hubungan) atau
kombinasi dari ukuran yang ada.

Pada umumnya kelompok sosial di atas adalah kelompok


sosial yang teratur, artinya mudah diamati dan memiliki
struktur yang relatif jelas. Ada pula kelompok sosial yang
tidak teratur, artinya sulit diamati strukturnya dan
sifatnya sementara seperti kerumunan dan publik.
2. Lembaga (Pranata) Sosial

Lembaga (pranata) sosial adalah sekumpulan tata


aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses
sosial di dalam masyarakat, dengan kata lain
digunakan untuk menciptakan ketertiban. Wujud
konkret dari pranata sosial adalah aturan, norma,
adat istiadat dan semacamnya yang mengatur
kebutuhan masyarakat dan dengan kata lain adalah
sistem norma yang telah melembaga atu menjadi
kelembagaan di suatu masyarakat.
3. Stratifikasi Sosial (Social
Stratification)
Stratifikasi atau strata sosial adalah struktur sosial yang
berlapis- lapis di dalam masyarakat. Secara umum,
strata sosial di masyarakat melahirkan kelas- kelas sosial
yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu atas (Upper Class),
menengah (Middle Class), dan bawah (Lower Class).
Dasar pembentukan kelas sosial adalah (a) ukuran
kekayaan (b) ukuran kepercayaan (c) besaran kekuasaan;
(d) ukuran kehormatan; (e) ukuran ilmu pengetahuan
dan pendidikan.
4. Mobilitas Sosial (Social
Mobility)
Mobilitas sosial dapat diartikan sebagal suatu gerak
perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial
lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau
penurunan dalam segi status sosial. Secara umum ada
tiga jenis mobilitas sosial, yaitu gerak sosial yang
meningkat (social climbing), gerak sosial menurun
(social sinking), dan gerak sosial horizontal.
5. Kebudayaan

Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan


dengan budi atau akal". Kebudayaan (culture) adalah produk
dari seluruh rangkaian proses sosial yang dijalankan oleh
manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya. Dengan
demikian, maka kebudayaan adalah hasil nyata dari sebuah
proses sosial yang dijalankan oleh manusia bersama
masyarakatnya.
B. PROSES DAN INTERAKSI
SOSIAL
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi soslal
sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas-aktivitas
sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang
dinamis menyangkut hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya
kontak sosial (social contact) dan adanya komunikasi
(communication).
1. Kontak Sosial

Secara konseptual kontak sosial dapat dibedakan


antara primer dan sekunder. Kontak sosial primer,
yaitu terjadi secara langsung antara seseorang dan
orang lainnya/tatap muka, sedangkan kontak sosial
sekunder terjadi melalui perantara yang sifatnya
manusiawi maupun dengan teknologi.
2. Komunikasi

Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu


hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber
informasi (receiver), saluran (media), dan penerima
informasi (audience). Selain tiga unsur ini, yang
terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas
memaknakan informasi yang disampaikan oleh
sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat oleh
audience terhadap Infor masi yang diterimanya itu.
C. PROSES-PROSES
INTERAKSI SOSIAL
1. Proses Asosiatif
Dimaksud dengan proses asoslatif adalah
sebuah proses yang terjadi saling pengertian
dan kerja sama timbal balik antara orang per
orang atau kelompok satu dengan lainnya, di
mana proses ini menghasilkan pencapaian
tujuan-tujuan bersama. Bentuk-bentuk proses
asosiatif ialah kerja sama (cooperation), dan
accomodation.
2. Proses Disosiatif

Proses sosial disosiatif merupakan proses


perlawanan yang dilakukan oleh individu-
individu dan kelompok dalam proses sosial
di antara mereka pada suatu masyarakat.
Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah
persaingan, kompetisi, dan konflik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai