Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehidupan bersama manusia berlansung dalam suatu wadah yang dinamakan


masyarakat. Masyarakat ditinjau dari dua sudut, yaitu sudut statis dan sudut
dinamikanya. Sudut statis atau sudut struktural dinamakan dengan struktur sosial,
sedangkan sudut dinamika suatu masyakat disebut proses sosial dan perubahan sosial.
Struktur sosial mencakup berbagai hubungan sosial antara individu dan kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH
( Mugkin akan muncul pertanyaan mengenai struktur sosial )

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


Agar kita semua terutama pembaca dapat menjadikan sebagai ajaran pengetahuan
dan pembelajaran bagi kita semua tentang struktur sosial dalam kehidupan masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL


Struktur sosial diartikan sebagai susunan terhadap sesuatu yang memiliki bagian
atau unsur-unsur dan membentuk suatu susunan. Berdasarkan Kamus Sosiologi dan
Kependudukan ( HARTINI G. KARTA SAPOETRO, 1992 ) struktur sosial ialah
jaringan antar unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah atau norma-norma
sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan sosial.
Sedangkan menurut SOERJONO SOEKARTO ( 1993 ), struktur sosial mengacu pada
hubungan yang fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat,
memberikan batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisasi.

B. FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KETIDAKSAMAAN SOSIAL


Ketidaksamaan dalam sosiologi disebut ketidaksamaan sosial, yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1) Kepribadian
Kepribadian yaitu nilai-nilai atau watak sesorang individu yang konsisten yang
memberikan kepadanya identitas sebagai individu yang khusus. Pada hakikatnya,
nilai-nilai kemanusiaan mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat-sifat yang khas yang
akan berkembang apabila berhubungan dengan orang lain.
2) Sosiokultur
Sosiokultur yang dapat mempengaruhi bentuk kepribadian atau nilai-nilai
kemanusiaan meliputi kebudayaan yang khusus kedaerahan, cara hidup di kota dan
di desa, kelas sosial, dasar agama, dan pekerjaan.

C. BENTUK-BENTUK STRUKTUR SOSIAL

Ada 4 macam bentuk struktur sosial yaitu kelompok sosial , lembaga sosial,
kebudayaan, dan stratifikasi sosial.

2
I. Kelompok Sosial
Pandangan sosiologi memberikan kelompok sosial sebagai berikut :
a) Sheriff ( 1886 )
Kelompok sosial adalah suatu kesatuan yang terdiri atas dua atau lebih individu
yang telah mengadakan interaksi sosial yang intensif dan teratur, sehingga diantara
individu-individu tersebut sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma
tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut.
b) Bogaradus ( 1882-1973 )
Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang merupakan tempat dimana pribadi-
pribadi berkembang menjadi dewasa atau sekumpulan manusia yang memiliki kesetiaan
umum yang saling berpartisipasi dalam kegiatan bersama yang saling mendorong satu
sama lain; kelompok sosial terdiri dari manusia-manusi yang saling membantu.
II. Lembaga Sosial
Lembaga sosial menurut Horton danHunt ( 1987 ), adalah suatu sistem norma
untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting.
Menurut koentjoroningrat ( 1979 ) yang dimaksud dengan lembaga sosial adalah
sistem-sistem yang menjadi

wahana memungkinkan warga masyarakat berinteraksi, menurut pola-pola resmi atau


suatu sitem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktifitas-aktifitas untuk
memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Tiga hal penting yang ada dalam pembahasan lembaga sosial ini, adalah :
a. Nilai dan norma
b. Pola perilaku
c. Sistem hubungan
Tujuan diciptakannya lembaga sosial adalah :
a. Mengatur agar kehidupan manusia bisa terpenuhi secara memadai.
b. Mengatur agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai
kaidah yang berlaku.
Menurut Soerjono Soeokanto ( 1970 ), fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh
lembaga sosial adalah :

3
a. Memberikan pedoman bagaimana cara bertingkah laku untuk memenuhi kebutuhan
dalam wujud aturan atau kaidah yang harus digunakan oleh seluruh anggota
masyarakat.
b. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi dengan
penegakan norma sosial.
c. Mengadakan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial dengan
memberikan sanksi bagi pelanggar norma.

III. Kebudayaan
Kebudayaan menurut Raph Linton ( 1953 ), seorang ahli antropologi, adalah
seluruh cara dari kehidupan masyarakat dan tidak hanya merupakan sebagian tata cara
hidup sja yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan.
Menurut J.J Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yatu :
a. Gagasan atau Wujud ideal Kebudayaan
b. Aktivitas
c. Artefak

IV. Stratifikasi Sosial


Dalam sistem masyarakat di India, masyarakat terbagi-bagi menjadi kasta-kasta,
mulai dari kasta sudra yang merupakan kasta terendah sampai brahmana yang
merupakan kasta paling dihormati.
Menurut Bruce J. Cohen ( 1989 ), stratifikasi sosial adalah sistem yang
menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka
pada suatu kelas yang sesuai.

D. UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL


Tokoh masyarakat, merupakan golongan masyarakat yang termasuk dalam kelas
atas, karena memiliki akses atau kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat. Dalam
sosiologi, unsur-unsur sistem pelapisan sosial adalah :
a) Kedudukan Sosial ( Status )
b) Peran Sosial ( Role )

4
c) Kelompok ( Group )
d) Institusi ( institution )

Proses Terbentuknya Stratifikasi Sosial


Secara teori, semua manusia berada dalam derajat yang sama. Tuhan telah
menciptakan manusia dengan hak-hak dasar yang sama. Namun pada kenyataannya di
dalam masyarakat, ada pengelompokan-pengelompokan masyarakat yang membedakan
mereka di dalam lapisan-lapisan tertentu, di mana pengelompokan tersebut telah
menimbulkan perbedaan-perbedaan perlakuan dan kemampuan individu yang ada
didalamnya. Contohnya, orang-orang dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah
mendapatkan akses kerja dibandingkan dengan orang-orang yang berpendidikan rendah,
atau pejabat akan lebih mudah mendapatkan fasilitas kelas satu dibandingkan pejabat
biasa dan lain sebagainya.
Dilihat dari proses terbentuknya, stratifikasi sosial dibagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut :
1. Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat yang bersangkutan antara lain kepandaian, tingkat usia, sifat keaslian
keanggotaan di dalam masyarakat, jenis kelamin, dan pemilikan harta.
2. Pelapisan sosial yang sengaja disusun untuk mengejar tujuan tertentu. Biasanya
berkaitan dengan pembagian kekuasaan yang resmi misalnya pemerintahan negara,
perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata, asosiasi, dan perkumpulan profesi.

Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1. Stratifikasi sosial terbuka ( open stratification ), artinya seseorang dapat saja masuk
dalam kelas sosial tertentu yang diinginkan atau keluar setelah mencapai kelas sosial
yang lebih tinggi.
2. Stratifikasi sosial tertutup ( closed stratification ), terdapat pembatasan terhadap
kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari suatu lapisan kelapisan kelapisan
sosial lainnya.

5
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stratifikasi sosial, adalah sebagai berikut
:
1. Kekayaan
2. Kekuasaan ( power )
3. Kehormatan/kebangsawanan
4. Pendidikan

E. DIFERENSIASI SOSIAL
Di Amerika dan negara-negara barat, ada istilah kaum kulit putih dan kulit hitam.
Di Indonesia pun kita kenal dengan dengan istilah pribumi asli atau pribumi keturunan,
yang biasanya dipakai untuk menyebut WNI keturunan Cina. Di dalam satu lingkungan
yang heterogen, istilah lain yang muncul yaitu orang Islam, orang Kristen, kaum laki-
laki, kaum perempuan, golongan intelektual dan lain sebagainya. Dan semuanya
mengacu pada pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Dalam sosiologi, hal ini
disebut diferensiasi sosial.
Diferensiasi sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori
sosial yang berbeda, yang berdasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan
secara sosial.
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial adalah sebagai berikut :
a. Ras atau etnik
b. Agama dan kepercayaan
c. Gender ( jenis kelamin )
d. Profesi
e. Klan ( clan )
f. Suku bangsa

F. PENGARUH DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL TERHADAP


MASYARAKAT
Bentuk diferensiasi dan stratifikasi sosial sangat penting bagi individu-individu
dalam kelas sosial karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup seseorang
untuk berhasil atau gagal dalam aspek kehidupan.

6
diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat mempengaruhi kehidupan sosial
masyarakat seperti yang tercantum dibawah ini, adalah sebagai berikut :
(a) Kesehatan
(b) Pendidikan
(c) Harapan hidup
(d) Keadilan sosial

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah yang kami sajikan kami berharap dapat menambah wawasan
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan bermasyarakat
terutama kepada teman-teman siswa-siswi kelas XI-IPS3

B. SARAN
Dari pembahasan makalah yang kami sajikan di atas, saran kami sebagai penyusun
ialah bharus bisa lebih baik dalam menjalani kehidupan masyarakat agar bisa menjadi
suatu perkumpulan masyarakat yang baik, dan harus memahami arti dari konflik.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://abdsyawal.blogspot.co.id/2013/03/makalah-struktur-sosial-dalam-masyarakat.html

9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas pimpinan-Nya
lah kita masih diberikan izin untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita
bersama. Dan kami dapat menyelesaikan makalah kami sebagai referensi pembelajaran.
Makalah kami ini yang berjudul Struktur Sosial bertujuan untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan baik yang ada di lingkungan sosial maupun dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sebagai penulis, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
pembuatan makalah kami yang kedepannya dapat lebih baik.

Timika, 16 Febriari 2017

Penyusun

10
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Struktur Sosial.......................................................................................2
B. Faktor factor pembentukan ketidaksamaan sosial................................................2
C. Bentuk bentuk Struktur Sosial..............................................................................2
D. Unsure unsure Startifikasi Sosial..........................................................................4
E. Diferensiasi Sosial...................................................................................................6
F. Pengaruh diferensiasi dan stratifikasi social terhadap masyarakat..........................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

11

Anda mungkin juga menyukai