ngan kerumunan tetapi massa terbentuk atas perencanaan dan memiliki pemimpin yang
menggerakkan.
3) Publik (Public)
A. Pengertian Kelompok Sosial
Soerjono Soekanto E. Dinamika Kelompok Sosial
Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan Kelompok sosial bersifat dinamis artinya akan selalu melakukan perkembangan dan perubahan.
diantara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Pada dasarnya, setiap kelompok pasti akan mengalami suatu konflik. Pertentangan bisa terjadi karena
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt adanya ketidak seimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada dalam kelompok tersebut. Selain
Kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksii kekuasaan, konflik juga dapat timbul karena adanya ketidakadilan ataupun perbedaan paham
anggotanya.
B. Jenis Kelompok Sosial
Menurut Bierstedt, kelompok sosial dibedakan menjadi 4 jenis yaitu: F. Pola hubungan antar Kelompok
1. Kelompok statistik 1. Akulturasi
Kelompok yang bukan merupakan organisasi dan tidak ada hubungan sosial antar anggota. Konsep mengenai proses sosial-budaya ayng timbul bila suatu kelompok dan kebudayaan
Contohnya pengelompokkan sejumlah penduduk berdasarkan usia dengan interval terterntu. dihadapkan dengan unsur budaya asing yang lambat laun diterina dan diolah tanpa merubah
2. Kelompok kemasyarakatan (Societal group) kebudayaan sendir.
Kelompok yang memiliki kesadaran akan persamaan di antara mereka namun belum terdapat
interaksi antar anggotanya. 2. Dominasi
3. Kelompok sosial (social group) Penguasaan satu kelompok bangsa oleh kelompok bangsa lainnya.
Kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran dan mempunyai hubungan satu sama lain
tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Misalkan hubungan keluarga/kerabat dan teman. 3. Paternalisme
4. Kelompok asosiasi Merupakan bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi
. Contoh kenegaraan/pemerintahan, OSIS, pramuka, karang taruna, dll.
4. Inetegrasi
C. Dasar-dasar Pembentukan kelompok sosial Suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat tetapi tidak
Kepentingan yang sama memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut
Darah dan keturunan yang sama
Daerah yang sama 5. Pluralisme
Ciri fisik yang sama Suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat.
2. Peranan
B. Dasar-dasar Stratifikasi Sosial Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status yang dimilikinya.
Dasar atau ukuran yang umumnya dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat kedalam Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Seseoang yang bertindak sesuai dengan hak dan
suatu pe\lapisan sosial adalah sebagai berikut: kewajibannya, maka berarti dia telah menjalankan suatu peranan. Karena kedudukan seseorang
bermacam-macam, maka dia juga harus dapat menjalankan peranan yang bermacam-macam pula.
a. Ukuran Kekayaan Artinya, setiap kedudukan memerlukan peranan tertentu.
Barang siaoa yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapusan teratas. Kekayaan Suatu peranan menurut Soerjono Soekanto mencakup tiga hal, yaitu:
tersebut misalnya dapat dilihat dalam bentuk rumah, mobil pribadi, cara berpakaian, kebiasaan 1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
berbelanja dan lain lain masyarakat.
2) Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat
b. Ukuran kekuasaan sebagai organisasi.
Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang teraras, maka akan 3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur masyarakat.
menempati lapisan atas.
c. Ukuran kehormatan
orang yang paling disegani atau dihormati mendapat tempat teratas dalam masyarakat. Ukuran
semacam ini banyak dijumpai pada masyarakat tradisional
b. Sistem Kelas
Stratifikasi dengan sistem kelas lebih bersifat dinamis dan fleksibel. Kelas sosial bukan
merupakan warisan dari keluargakarena setiap individu dapat memperolehnya dengan suatu
usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Seseorang pada waktu tertentu berada pada
posisi di atas mungkin suatu saat dia akan menempati posisi paling bawah karena ada orang
lain yang dapat menyainginya. Pembagian kelas sosial umumnya didasarkan pada kriteria
ekonomi, sosial maupun politik.
Terdapat tiga hal yang perlu disimpulkan dalam stratifikasi sosial, antara lain:
1. Stratifikasi sosial merupakan suatu pola budaya yang secara sosial diterima, dimana masing-masing
anggota masyarakat ditetapkan dalam posisi dan status tertentu. Mobilitas Sosial sebagai Faktor Perubahan dalam Struktur Sosial
1. Pengertian d. Organisasi politik
Mobilitas berasal dari kata mobilis yang artinya mudah bergerak atau mudah dipindahkan dari suatu e. Organisasi ekonomi
tempat ke tempat lain. Mobilitas sosial dapat diartikan perpindahan posisi seseorang atau kelompok f. Perkawinan
atau sekelompok orang dari satu kedudukan ke kedudukan yang lain.
6. Konsekuensi dari mobilitas sosial
2. Jenis-jenis Mobilitas Sosial Adanya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat akan menyebabkan berbagai macam
a. Mobilitas sosial vertical akibat, baik yang positif maupun negatif. Akibat positif mobilitas misalnya terpicuya jiwa seseorang untuk
Yaitu perpindahan individu atau kelompok dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain maju agar dapat memperoleh status yang tinggi di tengah-tengah masyarakat. Sisi positif dari mobilitas
yang tidak sederajat. Contoh seorang karyawan diangkat jabatannya menjadi kepala bagian. adalah mempercepat perubahan sosial masyarakat. Dengan adanya mobilitas, maka gerak masyarakat
Berdasarkan arah pergerakaannya mobilitas vertical dibagi menjadi 2 macam yaitu: dapat menjadi sangat dinamis.
Mobilitas sosial vertikal naik (social climbing) Akan tetapi, dampak negatif dari mobilitas adalah munculnya berbagai macam konflik seperti
Mobilitas sosial vertical turun (social sinking) konflik antarkelas, konflik antarkelompok, dan konflik antarnegara. Konflik ini dapat terjadi apabila dalam
b. Mobilitas Horizontal
berkompetisi atau mencapai mobilitas vertical merasa ada salah satu pihak terhalangi sehingga
Yaitu perpindahan individu atau kelompok dari suatu kelompok sosial ke dalam kelompok sosial
menimbulkan rasa tidak puas. Sisi negatif lain adalah timbulnya gangguan secara kejiwaaan (psikologis).
yang lainyang sederajat. Contohnya seorang kepala dinas dari suatu kabupaten dipindahkan ke
kabupaten lain.
c. Mobilitas geografis
Yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya. Misalnya transmigrasi,
urbanisasi, dan lain-lain
d. Mobilitas Antargenerasi
Yaitu perpindahan status atau kedudukan antar dua generasi atau lebih. Misalnya anak seorang
dokter menjadi pedagang kaki lima.
D. Bersikap Bijaksana dalam Mengatasi Masalah Sosial D. Bersikap Bijaksana dalam Mengatasi Masalah Sosial
Hal-hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari masalah sosial di antaranya menjaga diri, memilih teman Hal-hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari masalah sosial di antaranya menjaga diri, memilih teman
dalam pergaulan, menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, serta yang lebih penting mendekatkan diri dalam pergaulan, menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, serta yang lebih penting mendekatkan diri
dengan Sang Pencipta dengan mengamalkan ajaran agama yang kita anut. Kitapun harus bersikap bijaksana dalam dengan Sang Pencipta dengan mengamalkan ajaran agama yang kita anut. Kitapun harus bersikap bijaksana dalam
menghadapi masalah sosial yang terjadi di masyarakat di sekitar kita. menghadapi masalah sosial yang terjadi di masyarakat di sekitar kita.
4. Kenakalan Remaja B A B III
a. Pengertian KEBERAGAMAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
Kenakalan remaja merupakan perbuatan melanggar hukum yang dapat dikenai sanksi pidana. Masa remaja
identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi yang membuat mereka dituntut untuk dapat meyesuaikan A. Pengertian Masyarakat Majemuk
diri secara efektif. Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dengan sistem nilai yang dianut oleh berbagai kestuan sosial
menjadi bagian yang sedemikian rupa sehingga anggota masyarakat tersebut kurang memiliki loyalitas terhadap
b. Sebab-sebab kenakalan remaja masyarakat keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan, atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk
1) Faktor internal saling memahami satu sama lain.
Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, Karakteristik masyarakat majemuk menurut Piere I. Van den Berghe
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja
1) Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok yang seringkali memiliki sub kebudayaan yang berbeda Wilayah Indonesia yang luas dan terdiri dari banyak pulau menebabkan masyarakat Indonesia tumbuh
satu sama lain. menjadi satu kesatuan suku bangsa, dimana masing-masing berbeda antara satu dengan yang lain.
2) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer. b. Posisi Indonesia di antara Dua benua dan Dua Samudra
3) Relatif sering mengalami konflik-konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Karena tak antara dua benua dan dua samudra menjadikan Indonesia menjadi jalur l=pelayran
4) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain internasional atau lalu lintas dunia.
c. Kondisi Topografi
B. Multikulturalisme Keadaan alam yang berbeda-beda pun menjadi faktor pembentuk kemajemukan. Kondisi pantai yang
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan sangat panjang membentuk karakter masyarakat menekuni bidang kelautan sebagai mata pencaharian.
baik secara individual maupun secara kebudayaan. Ide multikulturalisme menurut Taylor, merupakan suatu gagasan Dan pula sebaliknya sebagian masyarakat di daerah lain menggantungkan hidupnya menekuni bidang
untuk mengatur keberagaman dengan prinsip-pronsip dasar pengakuan akan keberagaman itu sendiri. Gagasan ini pertanian.
menyangkut pengaturan relasi antara kelompok mayoritas dan minoritas, keberadaan kelompok imigran dan d. Induk Bangsa
masyarakat adat dan lain-lain.
Sementara itu Parsudi Suparlan, mengungkapkan bahwa multikulturalismeadalah sebuah ideologi yang
mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan.
Oleha karena itu konsep multikulturalisme tidak dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman suku bangsa
~~ *** ~~
(etnis) atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri khas masyarakat mejmuk, karena multikulturalisme
menekankan kebudayaan dalam kesederajatan.
C. Bentuk-bentuk Multikulturalisme
1. Multikulturalisme Isolasi
Masyarakat jenis ini biasanya menjalankan hidup secara otonom dan terlihat dalam interaksi yang saling
mengenal satu sama lain. Kelompok tersebut pada dasarnya menerima keragaman, namun pada saat yang
sama berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari masyarakat lainnya.
2. Multikulturalisme Akomodatif
Masyarakat ini memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi tertentu bagi
kebutuhan cultural kaum mnioritas. Mereka merumuskan undang-undang, hukum dan ketentuan-
ketentuan yang sensitive secara cultural serta memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk
mengembangkan atau mempertahankan kebudayaan mereka.
D. Gejala-gejala yang muncul sebagai konsekuensi multikultural masyarakat Indonesia
3. Multikulturalisme Otonomi
Kelomok-kelompok cultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan 1. Konflik
Menurut Bestein, konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dicegah, yang secara potensial memiliki
dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif dapat diterima. Prinsip
kegunaan fungsional dan konsruktif. Konflik mempunyai potensi untuk memberikan pengaruh yang positif maupun
mereka adalah mempertahankan cara hidup masing-masing yang memiliki hak yang sama dengan yang negatif dalam berbagai taraf interaksi manusia.
kelompok dominan. Sumber-sumber konflik antarsuku atau golongan di negara-negara berkembang seperti di Indonesia, pada
umumnya ada lima macam yaitu:
4. Multikulturalisme Kritikal/Interaktif a. Konflik bisa terjadi jika warga negara dari masing-masing suku bangsa bersaing untuk mendapatkan lapangan
Jenis ini terjadi pada masyarakat plural. Kelompok-kelompok pada masyarakat plural sebenarny tidak kerja yang sama
terlalu menuntut kehidupan otonom, akan tetapi lebih menuntut penciptaan kultur kolektf yang b. Konflik dapat terjadi ketika warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari
menegaskan perspektif mereka. kebudayaannya kepada warga dari suku bangsa yang lain.
5. Multikulturalisme Kosmopolitan c. Konflik yang sama dasarnya tetapi lebih fanatic dalam wujudnya bisa terjadi jika warga dari satu suku bangsa
Kehidupan dalam Multikulturalisme jenis ini berusaha menghapussegala macam batas-batas kultural mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya kepada warga yang berbeda agama
untuk menciptakan masyarakat yang setiap individunya tidak lagi terikat pada budaya tertentu. d. Konflik akan terjadi jika satu suku bangsa mendominasi suku bangsa lain secara politis
e. Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara
adat
D. Faktor-faktor yang Menyebabkan Masyarakat Indonesia Multikultural 2. Kesenjangan Multidimensional
a. Keadaan geografis wilayah Indonesia
Pada beberapa negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, kesenjangan atau adanya pemisah antara sekolah dengan biaya yang sangat tinggi dan orang berebut untuk memperoleh kesempatan itu. Sementara disisi
satu pihak dengan pihak lain begitu tajam. Misalnya dalam bidang ekonomi, kita bisa melihat begitu banyaknya lain, betapa banyak anak-anak yng tidak mampu mengenyam pendidikan sekalipun dengan biaya yang relatif murah.
orang yang kaya, tetapi penduduk miskin juga tidak sedikit. Dalam bidang pendidikan disisi lain keberadaan sekolah-
sekolah dengan biaya yang sangat tinggi dan orang berebut untuk memperoleh kesempatan itu. Sementara disisi E. Integrasi sebagai sarana persatuan dan kesatuan bangsa
lain, betapa banyak anak-anak yng tidak mampu mengenyam pendidikan sekalipun dengan biaya yang relatif murah. 1) Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah suatu proses penyatuan antara dua unsur atau lebih yang mengakibatkan terciptanya
E. Integrasi sebagai sarana persatuan dan kesatuan bangsa suatu keinginan tang berjalan dengan baik dan benar. Jika dimasukkan kedalam kehidupan sosial, integritas sosial
1) Pengertian Integrasi Sosial dapat diartikan sebgai suatu proses mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat sebegai sebuah sistem.
Integrasi sosial adalah suatu proses penyatuan antara dua unsur atau lebih yang mengakibatkan terciptanya 2) Faktor-faktor pendorong interaksi sosial
suatu keinginan tang berjalan dengan baik dan benar. Jika dimasukkan kedalam kehidupan sosial, integritas sosial Faktor-faktor yang mendorong interaksi sosial adalah sebagai berikut
dapat diartikan sebgai suatu proses mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat sebegai sebuah sistem. a. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan
2) Faktor-faktor pendorong interaksi sosial Keinginan bersatu dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
Faktor-faktor yang mendorong interaksi sosial adalah sebagai berikut 1928
a. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan b. Rasa cinta tanah air bangsa Indonesia sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi
b. Keinginan bersatu dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 kemerdekaan
Oktober 1928 c. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan
c. Rasa cinta tanah air bangsa Indonesia sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi bangsa yang gugur di medan perang.
kemerdekaan d. Kesepakatan atau consensus nasional untuk mewujudkan integrasi dalam kehidupan berbangsa dan
d. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bernegara.
bangsa yang gugur di medan perang.
e. Kesepakatan atau consensus nasional untuk mewujudkan integrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 3) Faktor-faktor penghambat integrasi nasional
Faktor-faktor penghambat interaksi nasional antara lain sebagai berikut:
3) Faktor-faktor penghambat integrasi nasional a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam)
Faktor-faktor penghambat interaksi nasional antara lain sebagai berikut: b. Wilayah negara yang terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas
a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merusak keutuhan, kesatuan dan
b. Wilayah negara yang terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negri
c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merusak keutuhan, kesatuan dan d. Masih besarnya ketimpangan serta ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembanguna
persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negri e. Adanya paham “Etnosentrisme” dibeberapa suku bangsa
d. Masih besarnya ketimpangan serta ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
e. Adanya paham “Etnosentrisme” dibeberapa suku bangsa. Konflik dan Kekerasan
D. Gejala-gejala yang muncul sebagai konsekuensi multikultural masyarakat Indonesia
A. Pengertian Konflik
1. Konflik Kata konflik berasal dari kata “confegere” yang berarti saling memukul. Dalam istilah Sosiologi, konfik
Menurut Bestein, konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dicegah, yang secara potensial memiliki didefenisiskan sebagai suatu proses sosial ketika dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain
kegunaan fungsional dan konsruktif. Konflik mempunyai potensi untuk memberikan pengaruh yang positif maupun dengan jalan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
yang negatif dalam berbagai taraf interaksi manusia.
Sumber-sumber konflik antarsuku atau golongan di negara-negara berkembang seperti di Indonesia, pada 1) Robert M. Lawang
umumnya ada lima macam yaitu: Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status dan kekuasaan. Tujuannya dari konflik tersebut
a. Konflik bisa terjadi jika warga negara dari masing-masing suku bangsa bersaing untuk mendapatkan lapangan idak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga mengalahkan saigannya.
kerja yang sama 2) Soerjono Soekanto
b. Konflik dapat terjadi ketika warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari Konflik adalah suatu proses sosial ketika individu atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi
kebudayaannya kepada warga dari suku bangsa yang lain. tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
c. Konflik yang sama dasarnya tetapi lebih fanatic dalam wujudnya bisa terjadi jika warga dari satu suku bangsa
mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya kepada warga yang berbeda agama B. Sebab-sebab terjadinya Konflik
d. Konflik akan terjadi jika satu suku bangsa mendominasi suku bangsa lain secara politis 1) Perbedaan kepribadian
e. Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan atau dipengaruhi oleh
2. Kesenjangan Multidimensional
budaya yang ada disekitarnya. Selain itu, sikap bahwa sesuatu adalah baik menurut seseorang belum tentu
Pada beberapa negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, kesenjangan atau adanya pemisah antara
satu pihak dengan pihak lain begitu tajam. Misalnya dalam bidang ekonomi, kita bisa melihat begitu banyaknya baik menurut orang lain. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik.
orang yang kaya, tetapi penduduk miskin juga tidak sedikit. Dalam bidang pendidikan disisi lain keberadaan sekolah- 2) Perbedaan pendirian.
Perbedaan persepsi terhadap satu masalah yang sama dapat mengakibatkan konflk.
3) Perbedaan kepentingan E. Cara-cara Pemecahan Konflik
Perbedaan kepentingan sering menyebabkan konflik, bahkan berkembang pada perilaku yang anarkis. Hal 1) Koersi
ini dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan. Contohnya, konflik antara pimpinan perusahaan 2) Kompromi
dengan karyawannya. 3) Arbitrasi
4) Perubahan sosial 4) Mediasi
Suatu perubahan akan membawa dampak terhadap berbagai sektor kehidupan, baik positif maupun 5) Konsiliasi
Konsiliasi dilakukan dengan cara menghadirkan pihak-pihak yang berkonflik untuk mempertemukan
negatif. Sistem nilai akan bergeser dengan adanya perubahan sosial. Jika masyarakat idak siap menghadapi
keinginan-keinginan dari masing-masing pihak yang berselisih.
perubahan akan memunculkan konflik. Misalnya cara pandang berbeda antara orang tua dengan kaum
6) Toleransi
mudadalam menghadapi perubahan di masyarakat. 7) Stalemate
8) Adjudikasi
C. Bentuk-bentuk Konflik 9) Elimination
1. Konflik pribadi 10) Integrasi; mendiskusian, mempertimbangkan, dan menelaah pendapat-pendapat yang bertentangan
Konflik pribadi adalah konflik yang terjadi antara dua orang individu. Contoh konflik pribadi yang mengarah
sampai kelompok yang mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
kepada sikap kebencian dan usaha-usaha saling menjatuhkan salah satunya yaitu dalam pemilihan kepala
daerah. Masing-masing pihak saling berusaha untuk menjatuhkan lawan demi kepentingan diri sendiri dan
kelompoknua.
2. Konflik rasial
Konflik rasial adalah konflik yang terjadi antara dua ras yang berbeda. Misalnya, pertentangan antara orang
kulit hitam dan kulit putih. F. Penggolongan atau Klasifikasi Konfik
1) Berdasarkan Sifatnya
a. Konflik destruktif
3. Konflik antarkelas sosial
Konflik yang muncul karena adanya kebencian dari individu atau kelompok terhadap individu
Konflik antarkelas sosial muncul antara dua individu atau kelompok dengan strata yang berbeda. Misalnya,
pertentangan antara kelas buruh dengan majikan. Konflik ini sering muncul di Indonesia berkaitan dengan atau kelompok yang lain. Konflik ini sering menimbulkan bentrokan secara fisik yang dapat
masalah upah atau gaji. mengakibatkan kerusakan harta benda sampai hilangnya nyawa.
b. Konflik konstruktif
4. Konflik politik Konflik ini sifatnya membangun, muncul sebagai konsekuensi dari adanya perbedaan pendapat
Konflik politik adalah pertentangan atau konflik yang terjadi antara dua organisasi atau partai politik. Hal dari indvidu atau kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan.
ini umumnya berkaitan dengan kekuasaan. Konflik ini tidak hanya terjadi dalam satu wilayah negara
melainkan juga dapat merambah pada antarnegara. Konflik ini berujung pada pergantian pemerintahan. 2) Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik
Seringkali konflik itu dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarkat. Akibatnya pembangunan a. Konflik vertikal
berbagai sarana yang berorientasi untuk kepentingan masyarakat banyak terhenti. Konflik ini terjadi antar komponen masyarakat yang memiliki stuktur secara hireraki. Contohnya
konflik antara atasan dengan bawahan dalam sebuah kantor. Konflik vertikal ini muncul pada
D. Dampak-dampak Konflik
1. Dampak negatif umumnya karena adanya perbedaan kepentingan antara keduanya. Sebagai contoh kaum buruh
- Retaknya persatuan kelompok menginginkan kenaikan upah dengan alasan agar dapat memenuhi standar hidup minimal.
- Perubahan kepribadian individu b. Konflik horizontal
- Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia Konflik horizontal terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan sama.
- Dominasi dan takluknya salah sau pihak Contohnya konflik antar karyawan dalam suatu perusahaan atau konflik antar suku.
D. Jenis-jenis Kekerasan
Kekerasan merupakan tindakan agresi yang melanggar normadan nilai sosial. Jika dikelompokkan,
ada dua jenis kekerasan yaitu sebagai berikut:
- Kekerasan langsung (direct violence); suatu bentuk kekerasan dengan sengaja.
- Kekerasan tidak langsung (Indirect violence); suatu bentuk kekerasan yang mengurangi hak
azazi manusia
Selain itu kekerasan dapat pula di bedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
- Kekerasan terbuka; kekerasan yang dapat dilihat seperti perkelahian
- Kekerasan tertutup; kekerasan tersembunyi atau tidak dilakukan langsung seperti perilaku
mengancam orang lain
- Kekerasan agresif; kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan tetapi untuk
mendapatkan sesuatu
- Kekerasan defensif; kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri.
Menurut Galtung, kekerasan terjadi bila manusia dipengaruhi sedmikian rupa sehingga realisasi jasmani
dan mental aktualnya berada di bawah realisasi potensialnya. Terdapat enam dimensi penting dari
kekerasan yakni sebagai berikut:
a. Kekerasan fisik dan psikologis. Dalam kekerasan fisik, tubuh manusia disakiti secara jasmani
bahkan sampai pada pembnuhan, sedangkan kekerasan psikologis adalah tekanan yang
dimaksudkan berhubungan dengan kemampuan mental atau fisik
b. Kekerasan positif atau negatif. Sistem orientasi imbalan (reward oriented) yang sebenarnya
terdapat pengendalian, tidak bebas, kurang terbuka dan cenderung manipulative meskipun
memberikan rasa senang dan euphoria.
c. Terdapat objek atau tidak
d. Terdapat subjek atau tidak. Kekerasan disebut langsung atau personal jika ada pelakunya dan
bila tidak ada pelakunya disebut strukural atau tidak langsung
e. Disengaja atau tidak.
f. Kekerasan yang tampak dan tersembunyi