PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian atau definisi dari kelompok sosial?
2. Bagaimana proses pembentukan kelompok sosial?
3. Apa saja bentuk-bentuk kelompok sosial?
4. Apa saja syarat kelompok sosial?
5. Apa saja karakteristik kelompok sosial?
6. Apa saja macam-macam kelompok sosial?
7. Apa saja faktor pembentukan kelompok sosial?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
berhubungan yang melekat dalam diri orang-orang yang terhimpun dalam
kelompok sosial itu.
Sebuah kelompok sosial disebut kelompok primer apabila jumlahnya
kecil, interaksi yang terjalin diantara anggotanya akrab, penuh kerja sama,
impersonal serta saling mengenal satu sama lain. Di dalam kehidupan sosial, ada
dua kelompok primer utama yaitu klik dan keluarga batih (nucleus family). Klik
adalah kelompok kecil dari sejumlah orang yang berhubungan akrab dalam kurun
waktu yang relatif lama, saling mengenal, senasib, sepenanggungan, serta
membangun hubungan sosial yang didasarkan pada perasaan dan minat yang
kurang lebih sama. Klik bisa tumbuh dan berkembang pada hampir seriap sesuai
kelompok. Sedangkan keluarga batih secara sosiologis bukan hanya orang-orang
yang terikat oleh hubungan darah atau perkawinan, tetapi lebih daripada itu adalah
kelompok orang yang melakukan interaksi sosial dengan bingkai norma dan nilai
tertentu. Oleh karena itu, keluarga juga berperan penting dalam proses sosialisasi
norma dan nilai yang berkaitan dengan berbagai macam aspek kehidupan.
Sedangkan menurut para ahli seperti Soerjono Soekanto pengertian dari
kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama karena saling berhubungan atau berinteraksi di antara mereka secara
timbal balik (feedback) dan saling memengaruhi satu sama lain.
4
2.2 PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL
5
2.3 BENTUK-BENTUK KELOMPOK SOSIAL
6
(bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya)
h. Kelompok membership (membership group), merupakan
kelompok yang hubungan antaranggotanya terjadi secara
fisik. Ukuran utama keanggotaan seseorang adalah
hubungan atau interaksinya dengan kelompok sosial yang
bersangkutan
i. In-group, yaitu kelompok sosial yang individunya
mengidentifikasi diri dalam kelompok tersebut
j. Out-group, merupakan kelompok yang dianggap sebagai
kelompok luar atau kelompok yang dianggap sebagai lawan
b) Kelompok Sosial Tidak Teratur
Kelompok sosial tidak teratur diidentifikasikan sebagai berikut
a. Kerumunan, yaitu kumpulan dari berbagai individu yang
bersifat sementara. Ukuran utama dari kerumunan adalah
kehadiran individu secara fisik dan tidak terorganisasi.
b. Publik, yaitu kelompok yang terbentuk karena interaksi
bersifat secara tidak langsung melalui alat-alat media,
misalnya surat kabar, radio, internet, televisi
c. Massa, yaitu kelompok yang memiliki ciri-ciri hampir
sama dengan kerumunan, akan tetapi terbentuknya secara
disengaja dan direncanakan
7
2.4 SYARAT-SYARAT KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial yang paling kecil adalah keluarga dan yang terbesar adalah
negara. Kelompok-kelompok sosial dapat dipandang dari berbagai sudut,
antara lain :
1. Wilayah, rukun tetangga, rukun warga, desa, kota, daerah, suku, etnis,
ras, bangsa
2. Kepentingan, kelas, kasta
3. Asosiasi kecil, kelompok berdasarkan profesi, permainan (sepak bola,
badminton, voli dll)
4. Asosiasi besar, gereja, negara, persatuan buruh, persatuan regional atas
dasar ekonomi dll.
8
2.5 KARAKTERISTIK KELOMPOK SOSIAL
Mengacu pada teori Charles H. Cooley (17 Agustus 1864-8 Mei 1929),
jika komunitas lebih dekat dengan konsep “secondary group”, kelompok lebih
dekat dengan konsep “primary group”. Menurut Cooley, kelompok primer
ditandai oleh persatuan (association) dan kerja sama tatap muka (face to face)
yang bersifat intim. Kelompok memiliki fungsi membentuk sifat sosial dan sifat
ideal individu. Hasil dari persatuan yang intim secara psikologis merupakan
perpaduan tertentu kepribadian-kepribadian (individualities) dari suatu
keseluruhan, sehingga dalam diri seseorang dengan berbagai tujuan sekurang-
kurangnya, merupakan kehidupan dan tujuan bersama kelompok (Johnson, 1994
:30). Kepribadian kolektif tersebut akhirnya membentuk “we”, berupa simpati dan
identifikasi timbal-balik (feedback) di mana “we” bersifat alamiah. Orang yang
hidup dalam perasaan akan keseluruhan dan menemukan tujuan-tujuan
kehendaknya yang utama dalam perasaan. Kelompok ditandai dengan
keharmonisan, menonjolkan cinta dan mengurangi konflik. Walau terdapat
kompetisi, konflik, ingin menonjolkan diri dalam pertentangan dengan orang lain,
namun dorongan individualistis atau sifat kompetitif diperlunak dan diperhalus
oleh pemahaman simpati secara timbal-balik antar individu dan oleh perasaan-
perasaan yang dimiliki bersama, yang memberikan kesatuan pada kelompok.
Individu belajar mengungkapkan perasaan-perasaan sosialnya, seperti kesetiaan
dan kerelaan untuk membantu dan bekerja sama sengan orang lain (Johnson,
1994).
9
1. Wilayah
2. Kolektifitas orang
3. Perasaan kelompok yang kuat (strong group feeling)
4. Interrelations individu dan kelompok
5. Interaksi timbal-balik (mutual interactions)
6. Interaksi yang terlembagakan (organized interaction)
7. Hubungan tertutup dan informal (close and informal
relationships)
10
2.6 MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL
11
objek kosong yang tidak mempunyai penguasa, dalam hal ini dicontohkan
kelompok tersebut adalah orang-orang yang dapat memonopoli suatu teknologi
tertentu yang mempunyai patokan dan aturan tertentu seperti halnya etika profesi,
sedangkan volonter adalah orang yang mempunyai kepentingan yang sama,
namun tidak mendapat perhatian dari masyarakat. Kelompok ini dapat memenuhi
kepentingan kepentingan anggotanya secara individual, tanpa mengganggu
kepentingan masyarakat secara umum. Terjadinya kelompok volunter karena
beberapa hal antara lain:
12
1. Kerumunan (Crowd) adalah individu yang berkumpul secara bersamaan serta
kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk
kerumunan antara lain:
13
2.7 FAKTOR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL
1. Kedekatan
2. Kesamaan
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Seperti yang telah dijabarkan dan diterangkan di atas bahwa pembahasan
makalah ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar lebih memahami arti
kelompok sosial secara utuh dan benar. Kelompok sosial sejatinya adalah
himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani ketergantungan
dengan sadar dan tolong menolong. Hal ini berarti bahwa manusia meruapakan
mahkluk sosial yang tentunya tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dari
sinilah patut dipahami bahwa adanya rasa sepenanggungan sesama anggota
kelompok patut diimbangi dengan keterbukaan terhadap kelompok lain agar
nantinya kita tidak akan mempunyai sifat fanatik terhadap kelompok sosial kita
sendiri.
3.2 SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca. Sekian dan Terimakasih
15
DAFTAR PUSTAKA
Tim Maestro Eduka. 2018. Tryout & Bank Soal SBMPTN Soshum 2019. Sidoarjo:
Genta Group Production.
16