MODUL 7
Kegiatan Belajar 1
Individu menunjuk pada pribadi dan menurut ilmu sosiologi individu adalah subjek yang melakukan
sesuatu, punya pikiran, kehendak, kebebasan, member arti pada sesuatu dan mampu menilai
Manusia adalah Zoon Politicon; makhluk yang selalu hidup dalam bermasyarakat (Aristoteles).
Manusia itu harus hidup bermasyarakat (Ibnu Khaldun). Individu berasal dari kata in-
divere;tidak dapat dibagi-bagikan/manusia yang berdiri sendiri, manusia perorangan. Manusia ada
Masyarakat adalah golongan besar/kecil teridiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena
sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Manusia adalah individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesame manusia
dalam menjalani kehidupannya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang lainnya disebut
sebagai “gregariousness”. Oleh karena itu manusia disebut juga “social animal” yaitu hewan social
b. Kelompok social
Kelompok terbentuk melalui proses interaksi dan proses social. Menurut Soekarno (1982:111),
1) Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok
yang bersangkutan.
2) Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan lainnya.
3) Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang
merupakan unsure pengikat atau pemersat (Nasib, kepentingan, tujuan atau ideology).
4) Berstruktur;berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Proses penyesuaian diri yang dilakukan individu dalam kelompoknya menjurus ke proses sosialisasi
dimana menurut Buhler disebut sebagai proses yang membantu individu-individu melalu belajar
dan penyesuaian diri-bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dapat berperan serta
Mac Iver dan Page; penggolongan kelompok social dapat dibedakan berdasarkan jumlah anggota
individunya (monad, dyad, triad), derajat interaksi sosialnya, kepentingan dan wilayah serta
Dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok social dimana ia tinggal (masyarakat
sederhana/kompleks). Ada derajat dan arti tertentu bagi individu- individu sehubungan dengan
Konsep ini merupakan pencerminan dari adanya kecenderungan sikap “etnocentrisme” dari
Coorley menyatakan primary groups adalah kelompok-kelompok yang ditandai cirri-ciri mengenal
antara anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Selo Soemarjan
menyatakan bahwa primary group merupkan kelompok kecil yang permanen berdasarkan saling
Rouceck dan Warren menyatakan bahwa secondary group sebagai kelompok- kelompok besar
yang terdiri dari banyak orang antara siapa dan hubungannya tak perlu berdasarkan saling kenal
Tonnies dan Loomis menyatakan bahwa gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alami dan dasar hubungan tersebut adalah
rasa cinta, kesatuan batin yang telah dikodratkan (keluarga, kelompok kekerabatan, rukun
tetangga).
Gesselschaft kebalikan dari gemeinschaft; ikatan yang lahir bersifat pokok untuk jangka waktu
yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin (ikatan
b) Private: hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk beberapa orang saja
c) Exlusive: hubungan yang terjadi hanya untuk “kita” saja dan tidak untuk orang diluar “kita”
pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana) Informal group tidak mempunyai struktur dan
Kelompok social yang tidak teratur dapat digolongkan menjadi 2 : kerumunan dan
politik.
a) Kerumunan/Crowd
Suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir, dan tidak
mempunyai seorang pemimpin. Cirri; interaksi bersifat spontan, orang dalam kerumunan
kerumunan orang panic, kerumunan penonton, kerumunan yang berlawanan dengan hukum.
b) Publik
Merupkan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Setiap aksi public dipengaruhi
· Masyarakat setempat (community komunitas), cirri utamaya adalah social relationship antar
anggotanya.
b) Kemandirian, di desa orang kurang berani menghadapi orang lain dengan latar belakang
berbeda.
e) Perubahan social; kota memungkinkan perubahan social lebih berguna dibanding warga desa
Kegiatan Belajar 2
Interaksi adalah suatu proses dimana orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi sehingga
masuk dalam pikiran dan tindakan dan menimbulkan timbal balik antara orang yang satu dengan
yag lainnya.
a. Manusia hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak seseorang berinteraksi, minimal dua orang
b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Dalam suatu kumpulan manusia tidaklah mempunyai
pemikiran yang sama, akan tetapi mereka mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan
kesan atau perasaan yang berbeda sehingga timbullah system komunikasi dan timbul pula
d. Mereka merupakan suatu system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan karena setiap
anggota atau kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.
Terdapat empat unsur pokok tentang pengertian masyarakat, yaitu:
Setiap individu memerlukan orang lain untuk kepentingan bersama sehingga tercapai hidup
Interaksi antara kelompok manusia yang satu dengan kelompok manusia lainnya yang bertujuan
menginginkan hidup bersama dengan orang lain disebabkan karena ia perlu berkomunikasi,
c. Adanya aturan
Dalam suatu masyarakat harus ada aturan yang mengatur cara mereka hidup bersama. Ada 2
aturan (tertulis dan tidak tertulis). Aturan tertulis; hukum, undang-undang, anggaran dasar
dalam organisasi, sedangakan aturan tidak tertulis ; norma,adat istiadat, kebiasaan sopan santun
dan lain-lain.
d. Adanya struktur
Setiap individu/kelompok dalam bermasyarakat mempunyai status yang berbeda, ini menuntut
peran dalam kehidupan bersama sesuai dengan statusnya adapun yang harus dilakukan ataupun
institusionalisasi atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar
• Cara (usage)
• Kebiasaan (folkways)
• •Memiliki tradisi (lisan/tertulis) yang diwujudkan dalam adat istiadat, norma, tata tertib,
1) Berdasarkan perkembangannya
a) Grecive Intitutions; Lembaga yang paling primer, tumbuh secara tidak sengaja dalam
b) Subsidiary Intitutions; Lembaga yang dianggap kurang penting (lembaga rekreasi, hiburan)
keagamaan&pendidikan)
penjahat/pemeras)
4) Berdasarkan penyebarannya
b) Restriced Intitutions; hanya dikenal oleh masyarakat khusus dan berlaku didaerah
5) Berdasarkan fungsinya
a) Operative Intitutions;lembaga yang menghimpun pola atau cara untuk mencapai tujuan
(lembaga industrialisasi)
b) Regulative Intitutions; lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
(lembaga kepolisian)
Dapat disebut struktur social stratification; pembedaan penduduk atau masyarakat dalam kelas-
ekonomi, praktis dan politis serta jabatan). Kehidupan social berlangsung dalam wadah
masyarakat, ditandai dengan: adanya manusia yang hidup bersama, manusia tersebut bergaul dan
bersama dalam waktu yang lama, adanya kesadaran bahwa mereka merupakan kesatuan dan
v Tipe pertama (type kasta); system lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku
v Tipe Kedua (type oligarkhis); masih mempunyai garis pemisah yang tegas akan tetapi dasar
pembedaan kelas ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Masih diberi esempatan
v Tipe Ketiga (tipe demokratis); Garis-garis pemisah sifatnya dapat bergerak bebas. Kelahiran
Kegiatan Belajar 3
dan peranan (role). Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar
Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan (order ) hak dan kewajiban secara
hierarkis dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya status objektif agak stabil.
Status dalam arti subjektif merupakan hasil dari penilaian orang lain terhadap seseorang dengan
siapa ia berkontak atau berhubungan. Ditinjau dari aspeknya status subjektif adalah dinamis.
Menurut Talcott Parson, dari segi subjektif penilaian status berdasarkan pada 5 kriteria, yaitu;
a. Kelahiran
b. Mutu Pribadi
c. Prestasi
d. Pemilikan
e. Otoritas ( otoriter )
F. Znaniecki berpendapat bahwa situasi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu segi Subjektif Objektif..
Situasi dan ditinjau dari segi Subjektif merupakan penilaian segi pribadi, sesuai interpretasi dan
konsep pribadi. Situasi ditinjau dari segi objektif merupakan penilaian oleh masyarakat yang
sudah didapat sejak lahir atau garis keturunan. Seperti kedudukan anak bangsawan.
b. Achieved Status yaitu kedudukan yang didapat karena berusaha atau kerja keras. Dengan kata
lain kedudukan dapat tercapai tergantung usaha kita dalam memenuhi syarat-syaratnya. Sebagai
contoh, seseorang yang ingin menjadi guru maka harus belajar di fakultas keguruan dan melamar
di lingkungan pendidikan.
c. Assigned Status, yaitu kedudukan yang diberikan karena berjasa. Kedudukan ini biasanya
diberikan oleh suat kelompok kepada seseorang yang telah memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contoh: pemberian penghargaan hadiah Piala
Citra.
Dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan kedudukan seseorang dapat dilihat dari ciri-ciri
yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan, dalam sosiologi dinamakan sebagai Status symbol.
Dengan kata lain Status-symbol merupakan ciri-ciri yang dipakai untuk menentukan kedudukan
a. Cara berpakaian, biasanya cara berpakaian orang dari lapisan atas akan berbeda dengan cara
b. Pergaulan,terkadang dalam berteman seseorang memilih teman dari kelompok yang sama atau
yang mempunyai latar belakang yang sama. Misalnya dari segi pendidikan atau profesi.
c. Cara-cara mengisi waktu senggang. Sebagian ada yang memilih berlibur kepantai, berolah raga
d. Memilih tempat tinggal. Mereka yang berasal dari lapisan atas akan memilih tempat tinggal
bukan hanya dari fungsi rumah tersebut, tetapi juga berdasarkan dari segi kenyamanannya.
Meskipun harus mengeluarkan uang yang sangat banyak. Berbeda dengan mereka yang berasal
dari lapisan bawah, bagi mereka yang terpenting adalah rumah merupakan tempat berteduh dari
Dari berbagai ciri diatas dapat dipakai untuk mengamati pola kehidupan dewasa ini, di mana
mereka tidak lagi melihat pada fungsi atau kegunaannya, tetapi sering kali terjebak pada
keinginan- keinginan untuk mendapatkan atau memiliki Status- simbol. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Soerjono Soekanto, gejala lain yang mulai tampak dipakai dalam system penilaian
Peranan dan kedudukan adalah aspek yang dinamis, karena jika seseorang dapat memenuhi hak
dan kewajiban dalam kedudukan maka dia sudah menjalankan suat peran. Pentingnya peran adalah
peran dapat mengatur perikelakuan seseorang dalam berinteraksi dengan masyarakat. Dalam
mempelajari tentang peran, Schneider menjelaskan adanya 3 spek tentang konsep peran. Antara
lain :
b. Ada hubungan antara nilai-nilai dan peran. Dengan kata lain peran adalah bagian dari
c. Pelaksanaan peran dipelajari dan dalam eberapa hal menjadi bagian dari kepribadian.
Sebagaimana kita ketahui, proses memainkan suatu peran dimulai sejak anak mulai dapat
berinteraksi terhadap orang lain secara sadar. Pengambilan peran merupakan salah satu proses
Ada 4 kategori utama tujuan yang digeneralisasikan sebagian atau seluruhnya disediakan oleh
peran yang diharapkan dimainkan orang dan berfungsi sebagai penarik orang kepada peran ini.
Antara lain:
a. Tujuan Instrumental, tujuan yang dimaksudkan adalah dengan memainkan suat peran adalah
b. Penghargaan, tujuan yang digeneralisasi adalah timbulnya atau adanya kesempatan dihargai.
c. Rasa aman, tujuan yang digeneralisasi adalah dapat member rasa aman secara ekonomi, social,
psikologis.
d. Respons, tujuan yang digeneralisasi adalah agar mendapat respons atau agar diperhatikan oleh
orang lain.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tujuan bisa dipenuhi oleh peran, maka