TUGAS 1
JAWABAN :
2. Melakukan pemahaman dari bentuk dan juga arti dari frasa non-idiomatik
Frasa dilakukan pembagian ke dalam beberapa bagian :
1. Frasa Benda
2. Frasa Gerundium
3. Frasa Partisip
4. Frasa Verba
5. Frasa Infinitif
3. Melakukan pemahaman dari sebuah arti pada kalimat dengan cara melalui struktur
sintaksis yang ada
Merupakan sebuah bentuk dari aplikasi pengetahuan dari sebuah graammar yang
dimana secara khusus pada syntaks di dalam emlakukan pengidentifikasian dari
kata, frasa dan juga sub klosa.
4. Melakukan pengelanan dan juga pemahaman dari struktur retorik yang ada pada
kalimat
Merupakan sebuah jalinan dari hubungan yang dimana memiliki makna fungsional.
Pada struktur ini adalah sebuah kerangka landasan dari sebuah teks dan juga secara
erat memiliki kaitan dengan topik yuang dimana tertulis, tujuan penulis dan juga
pembaca yang dipilih oleh penulis
2. Scanning atau membaca memidai berarti mencari informasi spesifik secara cepat dan
akurat. Scanning berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian
halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.
Skimming adalah suatu tehnik membaca dengan kecepatan tinggi untuk mencari hal-hal
yang penting atau ide pokok dari suatu bacaan.
3. Membaca pemahaman adalah, sebagai upaya pembaca untuk memahami segala apa yang
dibaca atau mengetahui makna yang terkandung dalam isi teks/bacaan, memahami
masalah atau topiknya, selanjutnya memahami mengapa, siapa, bagaimana, kapan,
dimana terjadi suatu peristiwa pada bacaan tersebut sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman siswa terhadap bacaan yang dipelajari secara mendalam, kritis
dan menyeluruh.
1. Kode Bahasa
Faktor pertama yang dalam model semiotik sastra harus diberi tempat yang
selayaknya adalah bahasa, sebagai sistem tanda yang kompleks dan beragam. Bahasa
merupakan sistem pembentuk model yang primer, yang mengikat baik penulis
maupun pembaca, tidak hanya dalam arti bahwa kedua-duanya harus mengetahui
bahasa yang dipakai dalam karya sastra, tetapi juga dalam arti bahwa keistimewaan
struktur bahasa itu secara luas membatasi dan sekaligus menciptakan potensi karya
sastra dalam bahasa tersebut.
2. Kode Sastra
Kode sastra adalah kode yang berkenaan dengan hakikat, fungsi sastra, karakteristik
sastra, kebenaran imajinatif dalam sastra, sastra sebagai sistem semiotik,sastra
sebagai dokumen sosal budaya, dan sebagainya. Menurut Teeuw (1991: 14),
sesungguhnya kode sastra itu tidak mudah dibedakan dengan kode budaya, meskipun
begitu, pada prinsipnya keduanya tetap harus dibedakan dalam kegiatan membaca
dan memahami teks sastra.
3. Kode Budaya
Kode budaya adalah pemahaman terhadap latar kehidupan, konteks, dan sistem sosial
budaya. Kelahiran karya sastra diprakondisikan oleh kehidupan sosial budaya
pengarangnya. Karena itu, sikap dan pandangan pengarang dalam karyanya
mencerminkan kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Karya sastra sebagai tanda
terikat pada konvensi masyarakatnya, karena merupakan cermin realitas budaya
masyarakat yang menjadi modelnya.
5. Bahasa imajinatif dan ekspresi adalah dua jenis gaya penulisan yang kerap digunakan
dalam sebuah karya sastra. keduanya bekerja dengan cara yang berbeda dan
menghasilkan hasil yang berbeda pula, namun memiliki peran yang sama penting
terutama dalam menyampaikan pemikiran sang penulis dalam bentuk karya sastra.
1. Bahasa imajinatif adalah gaya bahasa dalam sebuah karya sastra yang menyajikan
sesuatu yang berupa imajinasi atau khayalan sang pengarang sehingga tidak dapat
ditemukan dalam dunia nyata.
2. Sementara itu bahasa ekspresif adalah sebuah gaya bahasa atau penulisan yang
menyampaikan sesuatu secara ekspresif. akibat penggunaan bahasa ini, informasi
dalam sebuah bacaan dapast disampaikan secara berlebihan atau menurut persepsi
pribadi dari sang penulis, sehingga dapat dirasakan tidak sesuai oleh beberapa pihak.
hal ini juga yang menjadikan kebenaran dari isi bacaan yang disampaikan dengan
bahasa ekspresif hanya berlaku pada sang penulis.