Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PEMBELAJARAN

KETRAMPILAN BAHASA
INDONESIA SD
Di susun oleh :

1. EKO MARYANTO :857550873


2. HENRI SETIAWAN :857550841
3. FRISILIA MEILINA P :857546612
4. IVANA ARISTAWATI :857547352
MODUL 4
KETRAMPILAN
MEMBACA
PENGERTIAN MEMBACA PERMULAAN
DAN MEMBACA LANJUT

Membaca permulaan dapat diartikan Membaca Lanjut merupakan


sebagai kegiatan pengenalan Ketrampilan membaca yang ditujukan
lambang bunyi bahasa serta untuk pembaca lanjut dengan
pelafalanya menjadi bunyi-bunyi yang sasaran melek wacana, yakni
bermakna. Sasarannya adalah melek kemampuan memahami dan memetik
huruf. Kegiatan membaca dilakukan makna bacaan baik makna yang
dengan melafalkan setiap kata, dan tersurat maupun makna yang tersirat.
kalimat yang tertulis dalam teks
bacaan.
TUJUAN MEMBACA PERMULAAN
DAN MEMBACA LANJUT

Tujuan pembelajaran membaca permulaan adalah melek huruf. Istilah ini sering di
versuskan dengan melek wacana.
Melek huruf adalah kemampuan mengenali lambang bahasa dan kemampuan
membunyikannya atau melafalkan dengan benar. Sedangkan Melek wacana adalah
kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakin kemampuan mengubah lambang-
lambang tulisan menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang-
lambang tersebut.
Tujuan umum membaca lanjut:
1. Mendapat alat tertentu (instrumentan effect) yaitu membaca untuk memperoleh sesuatu yang
bersifat praktis.
2. Mendapat hasil berupa prestlse (prestlge effect) yaitu membaca untuk mendapat rasa lebih (self
image) dari orang lain.
3. Memperkuat nilai-nilai kepribadian atau keyakinan atas suatu pilihan.
4. Mendapatkan pengalaman estetik melalui penikmatan emosional.
5. Membaca untuk menghindari diri dari kesulitan, ketakutan, atau kekhawatiran tertentu.

Tujuan khusus membaca lanjut:


1. Membaca untuk memperoleh informasi faktual.
2. Membaca untuk memperoleh informasi kusus.
3. Membaca untuk memberikan pertimbangan atau penilaian.
4. Membaca untuk memenuhi kepuasan dan kenikmatan emosi.
5. Membaca untuk mengisi waktu luang.
FUNGSI MEMBACA PERMULAAN
DAN MEMBACA LANJUT

FUNGSI MEMBACA PERMULAAN FUNGSI MEMBACA LANJUT


Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak Fungsi utama kegiatan membaca lanjut adalah kunci
dasar atau pondasi bagi keberhasilan seseorang bagi pembuka berbagai ilmu, pengetahuan, dan
dalam semua aspek kehidupan kelak, terlebih teknologi dalam membuka dan meluaskan cakrawala
untuk kehidupan akademik, karena tidak ada wawasan pembacanya. Kegiatan membaca lanjut
satupun dari aktifitas akademik yang tidak diorientasikan pada 2 keterampilan utama dalam
melibatkan kegiatan membaca. membaca yaitu ketepatan memahami isi bacaan dan
kecepatan membaca.
JENIS- JENIS MEMBACA PERMULAAN
DAN MEMBACA LANJUT

Jenis – Jenis Membaca Permulaan


Membaca Nyaring
Membaca nyaring pada kelas permulaan dimaksudkan untuk mengukur tingkat ketercapaian
melek huruf si pembelajarnya. Pada pembelajaran membaca permulaan terdapat 2 pendekatan
utama yang mendasari pembelajarannya, yaitu Pendekatan Unsuriah dan Pendekatan Gesalt.
Pembelajaran membaca permulaan yang diawali dengan pengenalan lambang tulis terkecil
yang belum memiliki makna berangkat dari Pendekatan Unsuriah sedangkan Pendekatan Gesalt
berangkat dari pengenakan lambang tulis yang bermakna.

Membaca Teknis
Pada membaca jenis ini, anak sudah mulai dibimbing ke arah pembacaan teks secara tepat
menurut pelafalan dan intonasinya. Tanda baca yang menandai intonasi mulai diperkenalkan.
Jenis – Jenis Membaca Lanjut
Membaca Nyaring
Membaca nyaring pada pembaca lanjut lebih diorientasikan pada kegiatan membaca untuk orang
lain atau “membacakan”.

Membaca Dalam Hati


Membaca dalam hati lebih ditujukan untuk kepentingan pemahaman bacaan. Membaca dalam
hati lebih berorientasikan pemahaman dan bersifat personal. Kegiatan membaca dalam hati jika
dikaitkan dengan cakupan bahan bacaan yang dihadapi pembaca akan menghasilkan jenis
membaca intensif dan membaca ekstensif.
CONTOH – CONTOH MEMBACA
PERMULAAN DAN MEMBACA LANJUT

Contoh Membaca Permulaan :


Seorang pembaca dapat membedakan /badu/ dengan /dadu/, melalui pelafalan kedua kata
itu ; meskipun pada awal-awal masa pengenalan lambang itu boleh jadi si pembaca belum
memahami artinya. Perbedaan fonem /b/ dan /d/ pada kedua kata itu akan menyebabkan
perbedaan makna.
Contoh Membaca Lanjut :
Dilihat dari cakupan bahasanya, membaca dalam hati terbagi ke dalam membaca intensif
dan membaca ekstensif. Membaca intensif ditujukan untuk bahan yang sempit dan sedikit
sedangkan membaca ekstensif untuk bahan yang banyak dan luas. Jenis membaca nyaring
yang dikembangkan dalam membaca lanjut harus didahului oleh pemahaman yang dilakukan
melalui kegiatan membaca dalam hati, baru kemudian menyuarakannya. Contoh : membaca
naskah pidato, membaca naskah perangkat upacara, membaca puisi, dan lain- lain.
PENERAPAN BERBAGAI JENIS MEMBACA SESUAI
DENGAN KEPERLUAN

PENERAPAN MEMBACA LANJUT


PENERAPAN MEMBACA PERMULAAN
Penguasaan ketrampilan membaca 1. Membacakan naskah pidato
2. Membaca wacana informatif dari internet
membaca nyaring (bersuara) dan membaca
3. Menikmati karya sastra
teknis sangat diperlukan dalam kegiatan Untuk dapat memahami bacaan berupa karya
sastra ada 3 jenis kode yang harus kita kuasai yaitu
pementasan baca puisi, baca cerpen, dan
kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra.
drama. Paling tidak, kegiatan membaca Dalam hal ini, kita harus menguasai bahasa yang
dipakai sebagai media karya sastra, memahami
bersuara dan membaca teknis selalu
budaya masyarakat tempat sastra tersebut
dilakukan pada saat – saat latihan dilahirkan, dan memahami kode sastra yang
menjadi konvensi masyarakatnya.
pementasan tersebut.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai