Anda di halaman 1dari 7

- 27 -

PERANAN MANAJEMEN INOVASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI


PENDIDIKAN

Siti Nurjanah
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis
Siti.nurjanah@kalbis.ac.id

Abstract

Persaingan organisasi pendidikan ditandai dengan munculnya berbagai organisasi baru dan kemajuan
teknologi yang mengiringi persaingan bisnis tersebut. Inovasi manajemen dibutuhkan setiap organisasi
untuk menghadapi perubahan dan persaingan global. Manajemen yang saat ini berjalan adalah
manajemen yang berbasis scientific yang masih bersifat temporer, sehingga membutuhkan inovasi untuk
mencapai keunggulan bersaing perusahaan. Terobosan inovasi yang bisa dilakukan pada organisasi
jasa adalah dengan menciptakan model bisnis baru, mengembangkan layanan baru, membuat Interface
pelanggan baru, membuat inovasi administrasi. Inovasi terealisasi apabila didukung oleh kreatifitas,
pengetahuan, kompetensi, kebutuhan masyarakat.

Keywords: inovasi, kreatifitas, pengetahuan

Abstract

The competition of education organization is marked with the emergence various new organization and
the advancement of technology that accompany the competition business. Innovation management needed
each organization to face changes and global competition. Management are currently running is a
scientific-based management is still temporary, thus requiring innovation to achieve competitive
advantage of the company. Innovation that can be done in service organizations is to create new
business model, developing new services, a new user interface and make innovation administration.
Innovation realized when it is supported by creativity, knowledge, but the competencies and the need of
community.

Keywords: innovation, creativity, knowledge

PENDAHULUAN biaya yang lebih rendah dari pesaing mereka. Oleh karena itu
dibutuhkan strategi bersaing efektif . Kunci memenangkan
Persaingan organisasi pendidikan yang ditandai dengan
persaingan tersebut adalah melalui inovasi dan teknologi
munculnya organisasi-organisasi baru serta kemajuan
sehingga sebuah perusahaan bisa menghadapi persaingan
teknologi menjadikan persaingan usaha semakin ketat.
global. Data dari forlap.dikti.go.id menunjukkan bahwa
Organisasi yang tidak memiliki keunggulan kompetitif tidak
jumlah institusi pendidikan semakin berkembang pesat
akan bisa bertahan didalam persaingan dunia bisnis yang
sehingga persaingan industri pendidikan akan semakin ketat.
semakin ketat. Untuk memiliki keunggulan bersaing
Berikut adalah data jumlah Institusi yang ada di Indonesia:
organisasi harus mampu mencari terobosan baru.
Keberlangsungan hidup dari organisasi bergantung pada
seberapa cepat dan tanggap organisasi tersebut menghadapi
kedinamisan yang ada. Organisasi dituntut untuk selalu
menghasilkan produk-produk yang lebih baik dan dengan
28

Jenis Institusi Jumlah KAJIAN PUSTAKA


Akademik 1.098
Politeknik 218 Beberapa kajian penelitian sebelumnya tentang manajemen
Sekolah Tinggi 2.331 inovasi menunjukkan bahwa inovasi merupakan pendorong
Institut Universitas 113 terhadap keberhasilan organisasi. Beberapa kajian
Sumber:forlap.dikti.go.id 505 diantaranya:
Data diatas menunjukkan bahwa jumlah institusi pendidikan
semakin berkembang dan belum termasuk perguruan tinggi Peneliti Topik Variabel Analisi Hasil
asing yang akan memasuki persaingan pasar di Indonesia. s
Sehingga dalam penelitian ini akan membahas peranan
inovasi dalam meningkatkan kinerja organisasi pendidikan. Ernani Kreativitas Creativity, This Variables influence
Hadiyati dan Inovasi Entreprene type of creativity and innovation
Berpengaru ursip, researc simultaneously towards
FENOMENA BISNIS h Terhadap Innovation, h is entrepreneurship. Second,
Teknologi dan inovasi sudah dikenal sebagai faktor penting Kewirausah Small explora creativity variables
aan Usaha Business tory. partially influence on
dalam meningkatkan keuntungan, positioning, dan kinerja Kecil Types entrepreneurship. Third,
bagi perusahaan dalam menghadapi kedinamisan pasar. of data innovation variables
Dengan melakukan inovasi, organisasi beraksi terhadap used is partially influence on
data entrepreneurship. Fourth,
perubahan pasar yang dinamis dan untuk menciptakan atau collect innovation variables have
mempertahankan daya saingnya. Dapat dikatakan bahwa ed by the most impact on
“innovation is an almost abligatory survival strategy “ primar entrepreneurship.
y and
(Drucker, 1999). Organisasi yang berhasil menciptakan save a
keungulan bersaing (competitive advantage ) adalah list of
questio
perusahaan yang mampu menciptakan inovasi dan kreativitas ns
melalui proses inovasi yang efektif dan terencana ( gupta dan Fabiorz Organizatio Complexity Meta Hubungan anatara
Macdaniel , 2002). Oleh karena itu, diperlukan cara-cara atau Damano nal Innovations analyti structural complexity dan
por complexity developing c inovasi bergantung pada
strategi baru dalam menciptakan dan menghasilkan produk and proced operasional definisi dari
baru atau melakukan perbaikan (tangible maupun intangible) innovations ur for complexity uncertainly,
dengan meningkatkan kemampuan kreatif dari para : multiva use of manufacturing
developing riate organization, kegunaan
karyawan perusahaan atau anggota organisasi. and testing analysi dari organisasi pelayanan,
Pimpinan berperan aktif dalam mewujudkan fokus dan multiple s focus pada inovasi teknik,
penciptaan lingkungan yang kondusif serta merangsang contingency focus pada inovasi produk,
models. focus implementasi
kreativitas pegawainya. Dalam sebuah organisasi, inovasi Manageme pendidikan inovasi.
dimulai dengan adanya individu cerdas yang mempunyai nt science Hungan antara
(1996) organizational size dan
“sense” untuk menemukan kebutuhan baru yang kemudian inovasi bergantung definisi
menciptakan atau mengimprovisasikannya menjadi metode, operasional dari size dan
proses maupun sumber daya baru untuk memenuhi inovasi bergantung definisi
operasional dari size,
kebutuhan kebaruan tersebut (Malaviya dan Wadhwa,2005). environmental uncertenly,
Pada saat ini konsumen dari lembaga pendidikan merupakan kegunaan service
generasi millenia yang memiliki membutuhkan kreatifitas organisasi pelayanan,
profit organization,
lembaga pendidikan dalam melaksanakan proses belajar technical inovation dan
mengajar. Lembaga pendidikan saat ini berlomba membuat product innovation.
inovasi untuk mempertahakan konsumen maupun mendapat
konsumen baru. Dari fenomena bisnis diatas akan
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah
Peranan inovasi dalam meningkatkan kinerja organisasi Schumpeter (1934) merupakan ahli yang pertama kali
pendidikan. mengemukakan konsep inovasi. Ia mendefinisikan “inovasi”
sebagai kombinasi baru dari faktor-faktor produksi yang
dibuat oleh pengusaha dan pemikiran inovasi adalah
kekuatan pendorong yang penting (critical driving force)
dalam pertumbuhan ekonomi. Konsep inovasi Schumpeter
29

melibatkan inovasi produk, inovasi proses, inovasi pasar, inovasi pada generasi awal ini menekankan pada
penggunaan bahan baku baru dan mendapatkan bahan baku penelitian dan pengembangan (R&D) perusahaan
tersebut dengan cara-cara dan inovasi pada organisasi. dalam menghasilkan produk-produk inovatif
Dengan demikian Schumpter telah meletakkan pondasi dasar technology oriented, sehingga pendekatan inovasi
teori mengenai inovasi untuk penelitian selanjutnya. Yang yang dilakukan adalah technological push dan
kemudian oleh beberapa peneliti dilakukan pergeseran fokus cenderung menghasilkan radical innovation.
dalam penelitiannya, dari konsep inovasi secara makro Generasi ini banyak perusahaan mendirikan divisi
bergeser pada konsep inovasi yang lebih mikro. Konsep R&D sebagai institusi keilmuwan (scientific
inovasi makro ini terkait dengan inovasi yang dilakukan institution). Pendekatan yang dilakukan sangat
secara makro yang berhubungan dengan pertumbuhan minim dalam melakukan survey pasar dan produk
ekonomi sedangkan konsep inovasi secara mikro terkait yang dihasilkan cenderung produk yang tidak
dengan inovasi yang dilakukan oleh perusahaan (Xu dkk., berdasarkan kemauan pasar. Pada proses inovasi,
2006). Dengan berkembangnya inovasi dari sisi fokus tidak terdapat tujuan strategis yang tidak melibatkan
penelitian secara makro oleh para ahli, terdapat dua aspek komersial dan belum menerapkan konsep
pendekatan yang berbeda mengenai konsep inovasi yang manajemen proyek.
mereka kemukakan sebagai pendekatan yang dilakukan oleh b. Generasi kedua (dari pertengahan tahun 60an sampai
perusahaan dalam menciptakan inovasi. Pendekatan pertama akhir tahun 70an), periode ini berada dalam kondisi
adalah “ innovation as a process”, dimana inovasi perekonomian dunia yang stabil dan menuju
didefinisikan dengan lebih menekankan pada proses inovasi kamakmuran, sehingga kondisi pasar menjadi
dalam organisasi dan proses sosial yang menghasilkan kompetitif dan keterlibatan pemerintah pada sisi
inovasi sebagai kreativitas individu (individual creativity), permintaan menjadi dominan. Inovasi yang
budaya organisasi (organization culture), kondisi lingkungan dilakukan tidak hanya sekedar untuk kemajuan
(environment context), dan faktor-faktor sosio – ekonomi keilmuan, tapi sudah bisa dikembangkan sebagai
(social and economic factors) (Xu dkk,2009;Castro dkk, sebuah produk yang berorientasi pasar. Divisi R&D
2011) menjadi lebih luas bidang geraknya, tidak hanya
Pendekatan kedua adalah “innovation as an outcome”, sekedar pada penciptaan teknologi tetapi sudah
dimana dikatakan bahwa inovasi adalah produk yang dibuat teritegrasi dalam sebuah manajemen proyek yang
atau penciptaan produk yang memiliki nilai tambah. Dalam mengembangkan produk berdasarkan sebuah konsep
perspektif inovasi sebagai sebuah hasil (an outcome), inovasi komprehensif yang melibatkan multi disiplin ilmu
dibagi menjadi dua jenis yaitu inovasi radikal dan inovasi seperti marketing dan financial. Pada generasi ini,
inkremental , inovasi radikal adalah adanya teknologi yang outcome innovation yang dihasilkan cenderung
mendorong inovasi (technology push) dalam menciptakan incremental innovation yang lebih fokus pada
sesuatu yang baru bagi perusahaan dan juga untuk pasar atau pengembangan daripada penciptaan produk.
pelanggan. Inovasi inkremantal (incremental innovation) c. Generasi ketiga (dari akhir tahun 70a an sampai
biasanya dikategorikan sebagai inovasi yang berorientasi dengan awal tahun 90 an ).Pada generasi ini
pasar (market pull) karena ide-ide yang didapatkan dalam pendekatan inovasi yang dilakukan sudah
penciptaan produk baru berasal pasar, sehingga sering mengkombinasikan strategi market pull dengan
disebut sebagai produk yang berorientasi pasar atau technological push namun fokus yang dilakukan
marketable product (Darroch dan McNAughton, 2002). hanya sebatas pada inovasi produk dan proses,
Manajemen inovasi merupakan alat yang digunakan oleh sehingga cenderung mengabaikan inovasi
manajer maupun organisasi atau perusahaan untuk perusahaan (innovation organization). Perusahaan
mengembangkan produk dan inovasi organisasi atau dengan lebih menekankan pada cost control and reduction
kata lain manajemen inovasi adalah pengelolaan dan strategy karena pada periode ini terdapat dua kali
pengorganisasian sebuah proses. krisis minyak (oil crisis), inflasi yang tinggi, dan
Perkembangan konsep manajemen inovasi yang diawali dari kondisi permintaan di posisi titik jenuh (saturated
pasca perang dunia II dibagi menjadi empat generasi demand)
perkembangan yang dirangkum dari berbagai sumber d. Generasi keempat (dari awal 90-an sampai dengan
(Liyanage dkk.,1999;Miller,2001; awal tahun 2000-an).Kemajuan teknologi dan
Niosi,1999;Rothwell,1994) adalah sebagai berikut : informasi menjadi menjadi globalisasi sebagai
a. Generasi pertama (dari tahun 50-an sampai dengan faktor utama dalam periode ini , dimana kompetisi
pertengahan tahun 60-an), konsep manajemen tingkat global semakin ketat. Perkembangan
30

teknologi, informasi dan komunikasi tersebut telah ditetap oleh Dikti. Fungsional dan operasional yang
mempengaruhi proses bisnis internal maupun digunakan dalam Institusi pendidikan mencakup planning,
eksternal. Strategi perusahaan lebih dikonsentrasikan organizing, staffing, leading, controlling untuk kegiatan
pada kemampuan inti (core competence), strategic akademik dan non akademik baik internal maupun
aliance, dan external networking sehingga banyak eksternal.Standart dari Badan Akreditasi yang sudah
perusahaan memakai metode team based structures ditetapkan oleh Dikti seharusnya dapat dipenuhi oleh semua
dan project based structures. Pendekatan inovasi PT tetapi dalam kenyataannya masih banyak PT yang belum
yang dilakukan adalah open innovation yang fokus memenuhi standar tersebut, hal ini dicerminkan masih
pada innovation alliance, innovation to New banyak PT yang belum terakreditasi.
Business Development (NBD). Kondisi yang ada di Berikut ini adalah rata-rata pencapaian hasil perstandar:
periode ini menjadikan proses inovasi menjadi
sangat kompleks dan semakin sulit dikelola, No Keterangan Rata-rata Rata-rata
Standart nilai nilai target
sehingga semakin terbuka , maka akan semakin pencapaian
menyulitkan perusahaan untuk bersaing. Menurut 1 STANDAR ISI 52.76 71.30
beberapa ahli, diperlukan pendekatan inovasi yang 2 STANDAR PROSES 54.28 73.33
berbeda dari generasi terakhir yang lebih fokus pada STANDAR KOMPETENSI
open innovation karena adanya perubahan yang 3 54.13 72.72
LULUSAN (SKL)
cepat (rapid changing) pada kondisi internal maupun
STANDAR PENDIDIK DAN
eksternal perusahaan. Pada era sekarang pendekatan 4 53.57 71.79
TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
yang yang lebih ideal adalah pendekatan contex
based atau sering atau sering disebut Contextual KETERSEDIAAN SARANA DAN
5 54.29 72.58
innovation PRASARANA PENDIDIKAN
PENGELOLAAN PROGRAM
6 55.25 73.59
METODE PENELITIAN STUDI
7 STANDAR PEMBIAYAAN 53.51 72.45
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang 8 STANDAR PENILAIAN 54.30 72.59
bertujuan untuk mendeskripsikan peranan manajemen 9 STANDAR PENELITIAN 55.25 73.68
inovasi dalam menghadapi persaingan global sehingga STANDAR PENGABDIAN
organisasi pendidikan akan memiliki keunggulan kompetitif. 10 54.64 72.94
KEPADA MASYARAKAT
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan
Sumber:http://lam-pt.org
menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi ini
digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data yang
Data diatas menunjukkan bahwa target untuk memenuhi
diperoleh dengan teknik dokumentasi membantu
standart sebuah organisasi pendidikan belum tercapai,
menjelaskan fenomena peran pendidikan dan manajemen
sehingga masih dibutuhkan inovasi – inovasi dalam
inovasi dalam keberhasilan strategi bisnis.
mencapai standart dari Pemerintah.
Rancangan analisis data yang dipergunakan dengan
menggunkan Analisis deskriptif. Tulisan ini menggunakan
studi pustaka yang artinya teknik pengumpulan data
menggunakan studi penelaahan terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan laporan yang
ada hubungannnya dengan masalah yang dipecahkan.
Sumber-sumber pustakan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah buku, jurnal, hasil-hasil penelitian (tesis dan
disertasi) dan sumber-sumber lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem pengelolaan di Organisasi pendidikan pada saat ini
mengacu pada Sistem Penjaminan Mutu Internal yang oleh
31

Data pencapaai nilai akareditasi berdasarkan standart borang Dibawah ini adalah proses manajemen inovasi yang bisa
Nilai Pencapaian dikembangkan:
Stand
ar Keseluru Wil Wil Wil Wil Wil Wil Wil Wil Wil Wil
han I II III IV V VI VII IX X XI usDisssatisfact
50.0 52.2 54.6 52.4 53.8 53.4 50.3 43.9 59.6 49.2
1 52.76 0 1 9 5 1 3 1 3 4 9
ion with
status quo
54.1 54.5 54.7 52.2 54.7 56.1 53.4 55.3 50.2 53.3
2 54.28 7 5 6 1 6 1 0 6 0 7 Diffusion
Invention Internal and
50.3 53.5 53.7 54.2 54.6 57.3 53.4 50.0 53.2 52.1 to other
3 54.13 6 1 2 9 0 6 7 0 1 4
eksternal organizatio
51.9 51.9 52.7 51.9 52.9 53.9 60.1 50.0 49.0 55.8
validation ns
4 53.57 5 5 4 5 6 6 1 0 3 4 Inspiration
(usually
52.1 56.3 54.4 55.3 50.1 54.2 56.4 47.1 52.8 56.0
5 54.29 4 6 9 1 6 9 3 4 6 7
from
57.6 54.2 57.1 54.2 53.6 54.4 55.1 52.6 57.3 54.0
outside)
6 55.25 2 0 4 9 5 8 7 2 8 5
50.7 51.8 55.7 53.2 49.5 54.2 52.7 55.3 48.2 57.1
7 53.51 1 2 7 7 2 9 6 6 1 4
57.1 54.9 56.1 53.5 54.2 55.9 50.5 45.9 54.5 53.0
8 54.30 4 2 2 0 0 2 8 2 9 6
Model Proses Manajemen Inovasi
55.8 55.5 55.8 53.0 54.7 55.2 56.6 54.0 56.2 54.0
(Sumber : Birkinshaw dan Mol, 2006)
9 55.25 0 2 0 6 6 7 3 2 5 2

10 54.64
51.7
9
50.8
1
56.3
8
54.5
9
51.1
9
55.2
7
53.4
4
55.8
0
62.5
0
55.8
0
• Ketidakpuasan terhadap suatu keadaan yang bersifat
tetap (Dissatisfaction status quo), Institusi
542 532 536 552 535 530 550 542 510 544 541
pendidikan sebagai industri jasa akan mengalami hal
Sumber: olahan Peneliti
tersebut diatas sehingga permasalahan internal ini
Data diatas menunjukkan bahwa hanya ada tiga wilayah
yang menjadikan inovasi manajemen tumbuh dan
yang memiliki standart mutu sesuai dengan standart yaitu
berkembang dengan cara melakukan riset dan
wilayah III yang meliputi (DKI Jakarta), wilayah VI yang
pengembangan.
meliputi Jawa Tengah, wilayah VII (Jawa Timur), wilayah X
meliputi (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kep. Riau), • Inspiration from other source, inovasi membutuhkan
sedangkan wilayah lain masih dibawah standart. Selama ini inspirasi dan masukan dari beberapa pihak, baik
pelaksanaan pengelolaan organisasi masih menggunakan internal maupun eksternal. Institusi pendidikan
manajemen yang scientific dan temporer mencakup merupakan lembaga pendidikan yang melibatkan
planning, organizing, staffing, leading, controlling. pemangku kepentingan dalam hal ini untuk inovasi
Proses manajemen diatas belum cukup menjawab tantangan pendididikan tinggi yang tergolong inovasi jasa
global yang ada pada saat ini, masih dibutuhkan proses harus melibatkan sumber-sumber inspirasi
manajemen lainnya lain yaitu kepemimpinan. Proses diantaranya dosen, mahasiswa, pemerintah, suplier,
Manajemen maupun Kepemimpinan yang dilakukan pada pelaku industri dll.
saat ini sudah mengadopsi teori-teori manajemen tetapi • Invention, ide-ide tentang aplikasi, proses dan
masih dibutuhkan inovasi. Dalam menghadapi persaingan struktur yang baru timbul dari tahapan sebelumnya.
global organisasi pendidikan membutuhkan terobosan- Dengan adanya faktor internal pada tahap pertama
terobosan berupa inovasi inovasi. Inovasi yang perlu dan faktor eksternal pada tahap kedua, menjadikan
dilakukan adalah inovasi manajemen dimana inovasi ide-ide perbaikan maupun penciptaan timbul dan
manajemen merupakan implementasi dari sebuah aplikasi, berkembang. Institusi pendidikan perlu
proses dan struktur manajemen baru yang mewakili sebuah mengembangkan ide ide yang sudah diperoleh untuk
awal penting sebuah perusahaan untuk bertransformasi ke direalisasikan menjadi inovasi baru.
arah yang lebih baik (birkinshaw dan Mol, 2006). Inovasi • Internal dan eksternal validation. Dalam manajemen
manajemen melibatkan lebih banyak pihak luar (external inovasi,sebuah institusi pasti akan menimbulkan
change agents) dibandingkan inovasi teknologi, dimana risiko dan ketidakpastian keuntungan sehingga
pihak luar ini memberikan masukan dan inspirasi untuk dibutuhkan strategi untuk menghadapi permasalahan
inovasi manajemen. Organisasi pendidikan merupakan tersebut.
industri jasa sehingga harus melakukan inovasi manajemen • Difusi, didalam tahapan ini komunikasi yang
jasa dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan dibangun dengan baik akan menghasilkan
diantaranya pelaku industri, konsultan, mahasiswa, maupun keberhasilan dari ide-ide yang dibangun. Dalam
stakeholder lainnya. tahapan ini dibutuhkan pula manrgetkan sumber
32

daya, mengatasi ketahanan, mengidentifikasi adanya e-learning akan mempermudah interaksi baru
keberhasilan, menyebarkan bukti dan mengelola antara pelanggan dan penyedia jasa. Selain
risiko. mempermudah interaksi dengan adanya e-learning
Tahapan tersebut dilanjutkan dengan pengembangan akan menghemat cost.
manajemen inovasi jasa yang bisa dikembangkan di • Membuat inovasi administrasi. Inovasi
Organisasi Pendidikan ini diantaranya : administrasi bisa dilakukan dalam bentuk inovasi
• Membuat Knowledge Management. Knowledge dalam SOP (Standart Operating Procedure). Hal
management merupakan kegiatan yang digunakan yang bisa dilakukan diantaranya mempercepat waktu
oleh organisasi untuk mengidentifikasi, layanan di semua unit.
menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan • Membuat desain kurikulum
pengetahuan untuk digunakan atau diketahui Kurikulum pada lembaga pendidikan harus adaptif,
kembali oleh organisasi. Penerapan knowledge kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan
management akan membuat peningkatan secara terus masyarakat, pengembangan kurikulum harus
menerus (continuous improvment) dibidang disesuaiakan dengan ilmu pengetahuan dan
pendidikan. Knowledge Management yang teknologi serta kurikulum harus berisikan nilai-nilai
diselenggarakan secara rutin akan menumbuhkan yang dianut oleh masyarakat dan disesuaikan dengan
kreaatifitas dan inovasi. Lembaga pendidikan budaya nasional dan budaya daerah masing dan
sebagai wadah yang menghasilkan riset seharusnya selanjutnya kurikulum harus mampu mengantisipasi
bisa dimanfaatkan semua anggota organisasi. perubahan sosial dalam masyarakat
• Menciptakan model bisnis baru, dengan • Membuat desain proses pembelajaran
menciptakan model bisnis baru organisasi baru akan Konsumen lembaga pendidikan yang saat ini
mengalami perubahan mendasar dalam cara dihadapi adalah generasi millenium, lembaga
menaikkan pendapatan dan keuntungan. Untuk pendidikan harus memiliki kreatifitas dalam proses
Institusi ini yang perlu dikembangkan adalah pembelajarannya. Harus dicari metode pembelajaran
pengembangan pasar dengan cara menciptakan yang sesuai dengan kondisi konsumen saat ini salah
pelanggan yang lebih luas maupun menciptakan nilai satunya dengan menggunakan dynamic teaching
lebih kepada pelanggan. Dalam hal ini Institusi ini Untuk membuat terobosan diatas perlu adanya dukungan
bisa mengembangkan rintisan rintisan sekolah baru untuk menfasilitasi inovasi
yang akan menjadi segmen pasar institusi. • Kreatifitas, kreatifitas adalah sebuah ide, gagasan
• Mengembangkan layanan baru. Pengembangan yang mampu membawa perubahan dalam sebuah
layanan baru yang dikembangkan bisa dalam bentuk aktifitas kehidupan. Organisasi membutuhkan ide
pengembangan budaya baru. Beberapa budaya perlu atau gagasan baik dari internal organisasi maupun
dikembangkan seperti budaya kreativitas, budaya eksternal organisasi
penyebaran pengetahuan yang selama ini hanya • Pengetahuan, pengetahuan merupakan semua
terpendam di masing-masing. Setiap anggota pemahaman relevan yang membawa individu
organisasi harus menciptakan kreativitas dimasing- mengusahakan kreativitas. Sehingga sebuah inovasi
masing unit dan ilmu pengetahuan yang didapatkan akan muncul apabila kreatifitas dan pengetahuan
berasal dari seminar, workshop, studi lanjut perlu menjadi satu.
dikembangkan di Institusi pendidikan ini. Layanan
baru ini bisa didorong dengan adanya teknologi
baru. Pengembangan teknologi baru ini akan kreatifitas
memudahkan layanan bagi mahasiswa maupun
dosen. Teknologi baru ini akan mempermudah
Kaprodi, dosen maupun mahasiswa mendapat data + = Innovation
dengan mudah dan pengambilan keputusan.
• Membuat Interface pelanggan baru Knowledge
ICT (Information Communication Technology)
sangat penting bagi hubungan antara pelanggan dan
penyedia jasa. Teknologi yang bisa dikembangkan di • Selain kreativitas dan pengetahuan inovasi menuntut
Institusi ini sebagai contoh e-learning, dengan berbagai kompetensi pada setiap tahapan proses
33

• Inovasi perlu didorong oleh kebutuhan masyarakat Drucker,P.F,1985. Innovation and Entrepreneurship. New
daripada kebijakan dan proses. York: Harpercollins Pubblisher

Gupta, A dan J MacDaniel, 2002. Creating Competitive


PENUTUP / SIMPULAN Advantage by effectivelly Managing Knowledge : A
Manajemen inovasi akan membuat keunggulan sebuah Framework for knowledge Management, Journal of
organisasi pendidikansehingga organisasi tersebut akan knowledge Management Practice Vol3, No. 2, h.40 – 49
menjadi organisasi yang siap menghadapi persaingan global.
Tahapan yang dibutuhkan adalah: Liyanage,S.,Greenfield, P.F dan R. Don.1999. Towards A
Forth Generation R&D Management Model-Research
• Ketidakpuasan terhadap suatu keadaan yang bersifat
Networks in Knowledge Management, International
tetap (Dissatisfaction status quo)
Journal of Technology Management, Vo. 18, h. 372-393
• Inspiration from other source.
• Invention Malaviya,P dan Subhash Wadhwa, 2005. Innovation
• Internal dan eksternal validation. management in organizational in organization context:
• Difusi an empirical study, Global Journal of flexible system
Terobosan yang bisa diterapkan adalah: management, Vo. 6 h.1-14
• Membuat knowledge management
• Menciptakan model bisnis baru Miller, R dan RA Blais, 1993. Modes of Innovation in Six
• Mengembangkan layanan baru Industrial sector, IEEE Transaction on Engineering
• Membuat Interface pelanggan baru Mnagament, Vol. 40 No. 3h.264-273
• Membuat inovasi administrasi
• Membuat desain kurikulum Niosi, B dan J Innes,1997. Research and Development
• Membuat desain proses pembelajaran Performance Measurement: A case study, paper
Untuk membuat terobosan diatas perlu adanya dukungan presented at 1997 R & D management Conference ,
untuk menfasilitasi inovasi Manchester, h. 14-16 July 1997
• Kreatifitas
• Pengetahuan Schumpeter, J.A, 1934. The theory of economic
• Kompetensi Development. Cambridge: Harvard University Press
• Inovasi perlu didorong oleh kebutuhan masyarakat
daripada kebijakan dan proses. Xu, Qingrui;dkk.2006. Total Innovation Management : A
Novel Paradigm of Innovation Management in the 21st
Century, Journal Technology Transfer, Vol.32,h9-25
DAFTAR PUSTAKA

Birkinshaw, J dan M.Mol. 2006. How Management


Innovation Happens, Management Review –MIT Vo.47
No.4

Castro, Gregorio Martin-De, Pedro lopez-Saez and Miriam


Delgado-Verde,2011. Towards a knowledge based view
of firm innovation : Theory and empirical research,
Journal of knowledge Management Vol.15 No.6 h.871-
874

Darroch,J dan R McNaughton,2002.Examining the link


between Knowledge Management Practices and Types
Innovation, Journal of intellectual Capital, Vol. 3, No.3
h,210-222

Anda mungkin juga menyukai