OLEH :
Firmansyah 201663024
Regina R. Sumawe 201663029
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Makalah Batubara tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini kami buat agar memenuhi salah satu syarat kelulusan
pada mata kuliah Batubara.
Kami berharap Makalah ini dapat berguna untuk pembaca, kami juga
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan Makalah ini diwaktu yang akan datatng.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Maksud Dan Tujuan.................................................................................2
BAB II DASAR TEORI..........................................................................................3
2.1 Jenis-Jenis Kokas...................................................................................3
2.2 Pengotor Kokas dan Pengaruhnya.........................................................4
....................................................................................................................................
2.3 Proses Pembuatan Kokas.......................................................................5
....................................................................................................................................
2.4 Proses Pemanfaatan Kokas Pada Industri Baja......................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
II
II
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kokas..................................................................................................................3
III
BAB I
PENDAHULUAN
Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari distilasi batubara
rendah abu dan rendah sulfur, batubara bitumen. Kokas batubara berwarna
abu-abu, keras, dan berongga. Kokas sebenarnya dapat terbentuk secara alami,
namun bentuk yang umum digunakan adalah buatan manusia.
Indonesia memiliki cadangan batubara yang besar melebihi cadangan
minyak bumi. Kegiatan penambangan batubara di Indonesia juga semakin
meningkat dari tahun ke tahun dimana batubara diharapkan sebagai sumber
alternatif, selain untuk ekspor juga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
energi dalam negeri. Oleh karena itu perlu digalakkan program
pemasyarakatan dan pembudayaan batubara. Salah satu caranya adalah dengan
penanganan lebih lanjut proses pengembangan pembuatan kokas, karena
merupakan komoditi penting yang banyak dibutuhkan pada industri berskala
kecil sampai skala besar. Industri yang membutuhkan kokas antara lain
industri pengecoran logam, industri gula, industri elektrode dan industri logam
lainnya. Pemenuhan kebutuhan kokas di Indonesia sebagian besar berasal dari
luar negeri (impor) Jepang, RRC, dan Taiwan.
Mengingat kokas merupakan komoditi yang cukup penting, terutama pada
industri logam dan baja, maka usaha pengembangan dan pemenuhan
kebutuhan kokas dari dalam negeri menjadi sangat perlu. Kokas selain
digunakan untuk meningkatkan kandungan karbon dalam besi, juga berfungsi
sebagai bahan bakar, bahan pereduksi maupun penyangga beban. Jadi jelas
bahwa batubara bisa diharapkan sebagai sumber energi alternatif untuk
mengurangi ketergantungan pada impor, yang tentunya dapat menghemat
devisa.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari distilasi batubara
rendah abu dan rendah sulfur, batubara bitumen. Kokas batubara berwarna abu-
abu, keras, dan berongga. Kokas sebenarnya dapat terbentuk secara alami, namun
bentuk yang umum digunakan adalah buatan manusia.
1. Green Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang utama yang dihasilkan dari
pemanasan fraksi karbon pada temperatur dibawah 9000K (juga disebut kokas
baku).
2. Calcined Coke adalah kokas yang berasal dari minyak bumi atau kokas dari
hasil pengolahan batubara dengan sebuah fraksi massa dari hidrogen kurang
dari 0,1% berat. Kokas jenis ini dihasilkan melalui pemanasan dari Green
Coke hingga suhu kira-kira 1600 K.
3. Petroleum Coke adalah hasil karbonisasi dari fraksi didih karbon yang
terbentuk dalam proses pengolahan minyak bumi
3
4. Coal Derived Pitch Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang paling utama
dalam industri yang dihasilkan dari coal-tar-pitch atau ter (aspal).
5. Metallurgical Coke yang dihasilkan melalui karbonisasi batubara atau
campuran batubara pada temperatur hingga diatas 1400 K untuk
menghasilkan bahan karbon makroporos yang kuat.
6. Delayed Coke adalah bentuk yang paling umum digunakan untuk hasil
karbonisasi utama pada fraksi didih hidrokarbon melalui proses pemasakan
kokas. Delayed Coke memiliki tingkat grafit yang lebih baik dibandingkan
dengan kokas yang dihasilkan dengan proses lain bahkan dengan bahan dasar
yang sama. Hasil utama dari delayed coke ini adalah sponge coke dan needle
coke. Shot coke juga dihasilkan seperti timbunan bola dengan diameter 1-2
mm, tapi tidak memiliki nilai jual.
7. Sponge Coke memiliki tekstur optik yang tak-terorientasi (tak-terarah) dan
digunakan sebagai pengisi untuk elektroda pada industri aluminium.
8. Needle Coke adalah bentuk umum yang digunakan untuk kokas jenis khusus
dengan tingkat grafit yang tinggi yang dihasilkan dari struktur mikrokristal
yang dimilikinya. (Harry Marsh, 1989)
Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai agen pereduksi dalam
peleburan bijih besi dalam blast furnace. Kokas ini digunakan untuk mengurangi
oksida besi (hematit) untuk mengumpulkan besi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Green Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang utama yang dihasilkan
dari pemanasan fraksi karbon pada temperatur dibawah 9000K (juga disebut
kokas baku).
Calcined Coke adalah kokas yang berasal dari minyak bumi atau kokas dari
hasil pengolahan batubara dengan sebuah fraksi massa dari hidrogen kurang
dari 0,1% berat. Kokas jenis ini dihasilkan melalui pemanasan dari Green
Coke hingga suhu kira-kira 1600 K.
Petroleum Coke adalah hasil karbonisasi dari fraksi didih karbon yang
terbentuk dalam proses pengolahan minyak bumi
Coal Derived Pitch Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang paling
utama dalam industri yang dihasilkan dari coal-tar-pitch atau ter (aspal).
Delayed Coke adalah bentuk yang paling umum digunakan untuk hasil
karbonisasi utama pada fraksi didih hidrokarbon melalui proses pemasakan
kokas.
Needle Coke adalah bentuk umum yang digunakan untuk kokas jenis khusus
dengan tingkat grafit yang tinggi yang dihasilkan dari struktur mikrokristal
yang dimilikinya.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26508/Chapter
%2520II.pdf
http://bangngabua.com/2011/06/kokas-batubara.html
https://www.worldcoal.org/file_validate.php?file=coal_resource_indonesian.pdf