Anda di halaman 1dari 24

KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

KELOMPOK 2

NURYATI LIANDA SARI 857303991

MUTTIA GHINA MARHAMAH 857311064

SITI NURHAENI 857304012


KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

MODUL 5

KETERAMPILAN MENULIS

KB 1 : Keterampilan Menulis Permulaan

KB 2 : Keterampilan menulis Lanjut


KEGIATAN BELAJAR 1
Keterampilan Menulis Permulaan
Yuk kita cermati terlebih dahulu ungkapan-ungkapan berikut ini !

1.
Adikku sudah pandai menulis, padahal ia masih duduk di sekolah taman kanak-kanak.

2.
Ibu guru kelas 1 meminta siswanya untuk menyediakan buku bergaris untuk berlatih menulis.

3.
Untuk memenuhi rasa kangen pada neneknya yang tinggal di kampung, ia sering menulis surat untuknya.

4.
Setelah kegiatan praktikum selesai, kalian diharapkan dapat menulis laporannya dan menyerahkan kepada saya.

5.
Minggu depan kita akan melakukan pengamatan kecil-kecilan mengenai tumbuhan liar disekeliling kita dan kalian nanti diminta untukmenuliskan hasil pengamatan itu dalam bentuk karya ilmiah sederhana
KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA
A. PENGERTIAN PENULISAN PERMULAAN
Pernyataan di atas yang sama –sama menggunakan kata menulis tentu anda dapat merasakan yang berbeda untuk konsep menulis itu

Yuk cermati lagi pernyataan berikut, “Adikku sudah pandai menulis padahal dia masih duduk di sekolah taman kana-kanak.” apa yang dimaksud pandai menulis pada pernyataan tersebut? Apakah pernyataan tersebut mengisyaratkan pemroduksian ide, gagasan, atau pikiran ? Atau hanya sekedar bisa menggambar atau melukis lambing-lambing
bunyi Bahasa? Ya, Kegiatan menulis seperti itu hanyalah sekedar melukis atau menggambar lambing bunyi Bahasa.

Sama seperti dengan halnya dengan keterampilan membaca, keterampilan menulispun terbagi dalam dua klasifikasi yakni menulis permulaan dan menulis lanjut.
Menulis Permulaan

Menulis permulaan adalah kegiatan /kemampuan


menggambar/melukis lambing bunyi bahasa kedalam lambing-
lambing tulis sesuai dengan konvensi sistem tanda yang digunakan
oleh suatu masyarakat pemakai bahasa. Pengenalan lambing bunyi
ini kepada siswa biasa di lakukan secara serempak dan simultan
dengan kegiatan membaca permulaan.

Berdasarkan ilustrasi yang di bacakan, kita simpulkan bahwa


menulis permulaan merupakan aktifitas fisik dalam bentuk
kegiatan melukis atau menggambar lambing bunyi bahasa.
Untuk membantu keterampilan menulis secara
mekanik/motoric ini, para guru sering memanfaatkan media buku
tulis bergaris yang di rancang khusus untuk belajar menulis indah.
Coba perhatikan proporsi imbangan tinggi-rendah, besar-kecil,
bentuk/gambar dari contoh berikut.
Sekarang pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa kelas 2
sedang belajar Mereka sedang belajar menulis indah

Sekarang pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa kelas 2 sedang


belajar Mereka sedang belajar menulis indah
Dalam menulis permulaan, siswa bukan hanya sekedar diajari
bentuk-bentuk atau gambar-gambar lambing bunyi bahasa,
melainkan juga diajari menulis dengan jelas, terbaca, indah,
dan cepat. Seiring dengan lajunya perkembangan zaman,
aktifitas menulis dengan tulisan tulisan sudah jarang dilakukan
orang. Dewasa ini banyak alat canggih yang bisa digunakan
untuk egiatan menulis misalnya, leptop, computer. Meskipun
begitu, keterampilan menulis indah masih tetap penting dan
harus tetap dilatihkan kepada para siswa karena dalam situasi
tertentu kadang-kadang keterampilan ini masih tetap
diperlikan dan berguna bagi kehidupan
B. TUJUAN MENULIS PERMULAAN

Orientasi pembelajaran membaca dan menulis permulaan masih


ditujukan terhadap penguasaan mekanik. Pemroduksian ide atau
gagasan dalam pembelajaran menulis belum menjadi tuntutan
utama. Oleh karena itu, pembelajaran menulis permulaan sering
disatupaketkan dengan pembelajaran membaca permulaan.
Ketika anak mengenali lambang-lambang yang sudah dikenalinya
itu dalam wujud tulisannya.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis di kelas


rendah 5.5
Di awal-awal memasuki bangku sekolah (kelas 1 semester 1), aspek
keterampilan menulis yang dibekalkan meliputi keterampilan mekanik dan
ketermpilan motoric menggerakan tangan. Oleh karena itu, pembelajaran menulis
yang dilatihkan meliputi kegiatan , menjiplak, menebalkan mencontoh,
melengkapi, dan menyalin.

Menginjak semester 2 kedua di kelas 1, kegiatan permulaan ditingkatkan


dengan pelatihan merangkaikan huruf-huruf dengan tulisan tegak bersambung.
Untuk memastikan kemampuan mereka dalam mengenali lambang-lambang,
aktifitas memori mulai dibangkitkan dan dilatihkan melalui kegiatan dikte dan
menyalin tulisan yang ada.

Pada tahap berikut dikelas 2 semester 1, pembelajaran menulis permulaan


ditingkatkan dengan mengaktifkan aktifitas mental anak melalui kegiatan
melengkapi cerita dan dikte.
Masa ini merupakan masa transisi dalam mempersiapkan anak pada
kegiatan menulis yang sesungguhnya, yakni menuangkan ide/gagasan .
Pembelajaran menulis dalam artian menuangkan ide atau gagasan dimulai
dari kegiatan menulis terbimbing.

Memasuki semester 2 di kelas 2, siswa mulai diajak untuk


mengeksplorasi lingkungannya. Mereka mulai dilatih untuk bias
mendeskripsikan benda-benda yang berada di sekitar dan dimulai
diperkenalkan dengan sastra anak melalui kegiatan menyalin puisi anak.
C. TUJUAN & FUNGSI MENULIS PERMULAAN

Menulis permulaan berfungsi sebagai peletak dasar bagi


kemampuan menulis lanjut sebagai kemampuan menulis yang
sesungguhnya, yakni menuangkan pikiran, perasaan, gagasan ke
dalam bentuk bahasa tulis. Pada tahap awal kegiatan menulis
(permulaan) identik dengan menggambar huruf (lambang-lambang
bunyi). Pelatihan dan pembelajaran menulis masih berkisar di seputar
keterampilan mekanik/motoric gerak tangan, belum sampai pada
aktifitas otak dalam melahirkan gagasan, ide, pikiran, pendapat dan
lain-lain.
Menulis permulaan diorientasikan untuk tujuan-
tujuan berikut :
1. Melatih kelenturan gerak tangan

2. Menirukan gambar / lambang bunyi Bahasa (huruf-huruf)

3. Membedakan bentuk / gambar setiap lambing bunyi

4. Menulis tegak bersambung

5. Menulis Indah
D. JENIS-JENIS PEMBELAJARAN
MENULIS PERMULAAN
Kegiatan menulis permulaan tidak dapat dipisahkan dari membaca
permulaan. Kedua keterampilan ini diberikan secara berbarengan.
Keterampilan-keterampilan motoric yang mula-mula dilatihkan diawali
dengan kegiatan prabaca atau kegiatan menulis tanpa buku. Melalui
kegiatan bercerita, beranalogi dan berimajinasi guru mengajak siswa
untuk melakukan aktivitas-aktivitas motoric yang dapat melenturkan
gerakan-gerakan tangan

Hal ini dimaksudkan untuk melatih otot-otot tangan agar tidak kaku.
Contoh: anak dilatih untuk membuat pagar diudara. Agar tidak berkesan
intruksi , kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan bercerita yang diselingi
dengan kegiatan bernyanyi.
Jenis-jenis menulis permulaan yang diajarkan

1. Menjiplak Berbagai Bentuk Gambar

2. Menjiplak Bentuk-Bentuk Huruf

3. Menebalkan Berbagai Bentuk Gambar dan Huruf

4. Mencontoh Huruf dari Buku atau Papan Tulis

5. Mencontoh kata/kalimat dari Buku atau Papan Tulis

6. Mencontoh teks sederhana dari buku atau Papan Tulis

7. Menyalin Puisi/Lagu Anak Sederhana dengan huruf Lepas atau huruf Tegak
Bersambung
8. Menulis Kalimat Sederhana yang didiktekan Guru

9. Melengkapi Kalimat Berdasarkan Gambar

10. Melengkapi Cerita Sederhana dengan Kata yang Tepat

11. Menulis Kalimat Sederhana yang Didiktekan Guru dengan Memperhatikan


Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Titik

12. Mendeskripsikan Tumbuhan atau Binatang Disekitar Secara tertulis


KEGIATAN BELAJAR 2
Keterampilan Menulis Lanjut

A. PENGERTIAN MENULIS LANJUTAN


Keterampilan Menulis Lanjut merupakan ketrampilan menulis yang sesungguhnya, yakni kegiatan menuangkan gagasan, ide, pikiran, perasaan kedalam
bentuk lambing-lambing bunyi berupa Bahasa tulis. Jika menulis permulaan diidentikan dengan menggambar/atau melukis lambing bunyi bahas, menulis
lanjutan merupakan kegiatan menulis (yang sesungguhnya). Produk menggambar atau melukis adalah gambar atau lukisan, sedangkan produk menulis adalah
tulisan.
Beberapa definisi menulis telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Tarigan
(2000) mendefinisikan menulis sebagai kegiatan menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang sehingga oranglain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Lado menyebut lambang-lambang grafik itu di sebut simbol grafis yang
mewakili Bahasa yang dipahami orang lain. Lambang-lambang grafis itu
mengusung makna/maksud sebagaimana yang dipikirkan oleh si penulisnya.

Menurut Syamsuddin, AR (2011), dalam arti sesungguhnya, menulis merupakan


salah satu keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia
sebagai alat komunikasi tidak langsung diantara mereka. Agar ide, gagasan,
pikiran, dan perasaan yang dituangkan kedalam Bahasa tulis itu mudah dipahami
orang lain maka ide itu harus disusun secara logis dan sistematis
B. TUJUAN DAN FUNGSI MENULIS LANJUTAN

Fungsi utama menulis adalah alat komunikasi secara tidak


langsung. Dalam kegiatan berkomunikasi tulis, sipenyampai pesan
(penulis) menyampaikan pesan (ide, gagasan, pikiran, kehendak,
perasaan) melalui system lambang (Bahasa tulis) kepada sipenerima
pesan (pembaca). Kegiatan menulis itu melipatkan komponen-
komponen berikut : (1)penulis,(2)pesan,(3)system lambang bunyi,
(bahasa), dan (pembaca). Penulis menyampaikan pikiran, gagasan,
konsep, ide, dan perasaannya kepada pihak lain melalui media Bahasa
tulis.
Berdasarkan gagasan D’Angelo, Tarigan (2000:23-24) mengelompokkannya
menjadi 4 kategori.

1.Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana


informative (infotmative discourse).

2. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana


persuasif (persuasive discourse).

3. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau tujuan estetik
disebut tulisan literer atau wacana kesastran(literary discourse).

4. Tulisan yang bertujuan untuk mengekspresiakan perasaan dan emosi yang kuat
atau berapi-rapi disebut wacana ekspresif (expressive discourse).
Hipple (1973) mengadopsi pikiran-pikiran Hugo Hartig sebagaimana dikutip oleh
Tarigan (2000:24) yang membagi tujuan menulis ke dalam tujuh kategori seperti
berikut ini.
1.Tujuan penugasan (assigment purpose).

2. Tujuan alturistik (alturistik purpose).

3. Tujuan persuasif (persuasive purpose).

4. Tujuan informatif (informational purpose).

5. Tujuan pernyataan (self-expressive purpose).

6. Tujuan kreatif (creative purpose).

7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose).


C. KETERAMPILAN MENULIS LANJUT DI SD
KELAS TINGGI
Keterampilan menulis lanjutan merupakan kompetensi yang harus
dibekalkan kepada siswa SD ketika mereka mulai memasuki kelas
tinggi (Kelas 3-6 SD). Keterampilan-keterampilan menulis apa
sajakah yang harus dibekalkan kepada siswa SD di kelas tinggo itu?

Untuk ,menjawab pertanyaan tersebut, mari kita cermati standar


kompetensi dan kompetensi dasar (SK-KD) menulis untuk kelas
tinggi (kelas 3-6 SD) dalam KTSP Bahasa Indonesia SD.

Lihat Halaman 5.24


D. JENIS-JENIS MENULIS LANJUTAN DI
KELAS TINGGI
1. Menyusun Kalimat Acak Menjadi Paragraf.

2. Melengkapi Puisi Anak Berdasarkan Gambar.

3. Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar Berseri.

4. Menulis Puisi Berdasarkan Rangsang Gambar.

5. Melengkapi Dialog Percakapan.

6. Membuat Petunjuk Berdasarkan Gambar Berseri.

7. Melengkapi Teks Isian Rumpang .

8. Menulis Surat Berdasarkan Rangsang Kasus.


E. ASPEK KEBAHASAAN DALAM MENULIS

1. Pemakaian Kata

2. Penulisan Kalimat
a. Unsur subjek dan pradikat
b. Kehematan
c. kesejajaran
d. kevariasian
e. Penekanan
TERIMA KASIH
Guru ikhlas guru cerdas
Semangat belajar, semangat Mengajar

Anda mungkin juga menyukai