Keterampilan Berbahasa
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan menulis permulaan dan menulis lanjutan!
Jawaban :
Menulis permulaan adalah kegiatan/kemampuan menggambar/melukis lambang
bunyi bahasa ke dalam lambang-lambang tulis sesuai dengan konvensi sistem tanda yang
digunakan oleh suatu masyarakat pemakai bahasa. Pengenalan lambang bunyi ini kepada
siswa biasanya dilakukan secara serempak dan simultan dengan kegiatan membaca
permulaan. Menulis permulaan juga merupakan aktivitas fisik dalam bentuk kegiatan
melukis atau menggambar lambang bunyi bahasa. Misalkan dengan cara menjiplak,
menebalkan, mencontoh, melengkapi, dan menyalin. Pada tahap ini, kegiatan menulis belum
diorientasikan pada pengeluaran atau penghasilan ide, gagasan, atau pikiran. Aktivitas
menulis lebih ditujukan untuk melatih keterampilan mekanik dan keterampilan motorik
tangan agar bisa menggambarkan lambing bunyi. Melalui drill (tubian) dan pelatihan, siswa
diperkenalkan dengan berbagai lambang bunyi, baik bentuk maupun bunyinya. Dalam
menulis permulaan, siswa bukan hanya sekedar diajari bentuk-bentuk atau gambar-gambar
lambing bunyi bahasa, melainkan juga diajari menulis dengan jelas, terbaca, indah, dan
cepat.
Menulis permulaan berfungsi sebagai peletak dasar bagi kemampuan menulis lanjut
sebagai kemampuan menulis yang sesungguhnya, yakni menuangkan pikiran, perasaan,
gagasan, ke dalam bentuk bahasa tulis. Menulis permulaan diorientasikan untuk tujuan-
tujuan berikut :
a. Melatih kelenturan gerak tangan;
b. Menirukan gambar/lambing bunyi bahasa(huruf-huruf);
c. Membedakan bentuk/gambar setiap lambing bunyi
d. Menulis tegak bersambung;
e. Menulis indah
Menulis lanjutan melibatkan aktivitas psikis (kerja otak dan pikiran) dan aktivitas
fisik (tangan). Keterampilan menulis lanjut merupakan keterampilan menulis yang
sesungguhnya, yakni kegiatan menuangkan gagasan, ide, pikiran, perasaan ke dalam bentuk
lambang-lambang bunyi berupa bahasa tulis.
Fungsi utama menulis lanjutan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dalam
kegiatan berkomunikasi tulis, si penyampai pesan (penulis) menyampaikan pesan (ide,
gagasan, pikiran, kehendak, perasaan) melalui sistem lambang (bahasa tulis) kepada si
penerima pesan (pembaca). Kegiatan menulis itu melibatkan komponen-komponen berikut:
(1) penulis, (2) pesan, (3) sistem lambang bunyi (bahasa), dan (pembaca). Penulis
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, ide, dan perasaannya kepada pihak lain melalui
media bahasa tulis. Melalui tulisannya itu, si penulis berusaha untuk memproyeksikan
dirinya ke dalam bahasa tertulis. Dia akan mengambil peran tertentu. Dengan demikian,
tulisannya akan mencerminkan nada yang sesuai dengan maksud dan tujuan penulisannya.
Produk dari kegiatan menulis adalah tulisan. Tulisan itu merefleksikan maksud/tujuan si
penulisnya. Maksud/tujuan menulis erat kaitannya dengan respons yang diharapkan si
penulis atas tulisannya dari para pembacanya.
Tujuan menulis lanjutan dapat dikatagorikan menjadi tujuh, yaitu :
a. Tujuan penugasan
b. Tujuan alturistik
c. Tujuan persuasive
d. Tujuan informative
e. Tujuan pernyataan diri
f. Tujuan kreatif
g. Tujuan pemecahan masalah
(Sumber, PDGK4101/modul 5)